42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer yang Digunakan Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Implementasi perancangan program simulasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut. Satu unit komputer dengan prosesor intel pentium 4 2.0 GHz Memori sebesar 512MB Harddisc sebesar 80 GB 4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Implementasi perancangan program simulasi menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut. Sistem operasi dengan windows XP Bahasa pemrograman dengan Borland Delphi 7 Program MATLAB 7.1
43 4.2 Langkah Pengoperasian 4.2.1 Layar Pembuka Gambar 4.1 Layar pembuka Pada layar pembuka ini, terdapat informasi tentang judul program, identitas pembuat dan keterangan program. Hanya terdapat satu tombol pada layar ini yaitu masuk dan apa bila ditekan makan akan menuju ke layar utama. 4.2.2 Layar Utama Gambar 4.2 Layar utama
44 Pada layar ini terdapat masukan nilai yang akan disimulasikan. Tombol proses dan tombol tanpa fuzzy digunakan untuk menjalankan program. Dua tombol lainnya hanya sebagai alat bantu saja, tidak menghubung ke layar yang lain. Tombol ini adalah tombol hapus dan tombol keluar. Tombol hapus digunakan untuk menghapus data yang telah dimasukan sedangkan tombol keluar digunakan untuk keluar dari program yang dijalankan. Pada sisi kiri terdapat field kosong yang harus diisi dengan angka. Pada sisi kanan terdapat field kosong yang merupakan pilihan boleh diisi atau tidak dan isinya juga harus berupa angka. 4.2.3 Layar Keluaran Dengan data sebagai berikut: Konstanta spring : 100N/m
45 Gambar 4.3 Layar keluaran dengan MATLAB Pada layar keluaran ini hanya dapat melihat hasil dari simulasi yang telah diproses menggunakan MATLAB. Pada layar ini tidak terdapat tombol apapun. 4.3 Pengujian Pada pengujian ini akan dilakukan beberapa tahapan sehingga memperoleh beberapa kesimpulan. Dengan hasil pengujian data ini (data diambil berdasarkan perkiraan) diharapkan dapat mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap pergerakan suspensi. Beberapa data yang akan diuji dan hasilnya adalah sebagai berikut:
46 Konstanta spring : 100N/m hasil : (1) Gambar 4.4 Hasil (1)
47 Konstanta spring : 50N/m hasil : (2) Gambar 4.5 Hasil (2)
48 Bila konstanta spring diganti menjadi lebih kecil maka akan terjadi osilasi dengan waktu yang lebih lama. Namun dengan ditambahnya nilai konstanta spring belum tentu akan membuat waktu osilasi lebih cepat. Konstanta spring : 150N/m Actuator force : 50N hasil : (3)
49 Gambar 4.6 Hasil (3) Bila actuator force diganti menjadi lebih kecil maka nilai bawah (negatif) dari amplitudo akan lebih besar. Dan juga sebaliknya bila actuator force diperbesar maka nilai atas (positif) dari amplitudo akan lebih besar. Dapat dilihat pada data dan gambar (4.7) dibawah ini. Konstanta spring : 150N/m Actuator force : 200N
50 hasil : (4) Gambar 4.7 Hasil (4) Konstanta spring : 150N/m Damping rasio : 500N/m/detik
51 hasil : (5) Gambar 4.8 Hasil (5) Bila damping rasio dijadikan lebih kecil maka waktu osilasi menjadi lebih lama dan nilai dari amplitudo menjadi lebih kecil. Namun belum tentu sebaliknya, bila damping rasio diperbesar maka waktu osilasi belum tentu lebih cepat tetapi nilai dari amplitudo pasti lebih besar. Untuk jelasnya lihat data dan gambar (4.9) dibawah ini. Konstanta spring : 150N/m
52 Damping rasio : 2000N/m/detik hasil : (6) Gambar 4.9 Hasil (6) Konstanta spring : 150N/m
53 Pusat fuzzy : 10 hasil : (7) Gambar 4.10 Hasil (7) Konstanta spring : 150N/m
54 Pusat fuzzy : 25 hasil : (8) Gambar 4.11 Hasil (8) Bila pusat fuzzy dijadikan lebih kecil maka waktu osilasi menjadi lebih lama. Dan sebaliknya, bila pusat fuzzy dijadikan lebih besar maka waktu osilasi menjadi lebih cepat.