BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETERBUKAAN

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

BAB III PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PONTIANAK

P5 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Sumber :

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Focus Group Discussion (FGD) Aplikasi di Kewilayahan Pemkot Bandung Tahun 2017

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh: Muhammad Imanuddin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

BAB IV ANALISIS DATA IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMERINTAH MELALUI LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH KOTA SURABAYA (LIPS)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NTB TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK. Tim Penyusun Ranperda

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan akses informasi yang semakin maju memberikan

Lingkup Komunikasi dan Informatika - Statistik Persandian TA 2019

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu dasar atau referensi penting dalam penetapan sebuah kebijakan di

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi fiskal. Pemberitahuan otonomi daerah berakibat pada terlanjurnya

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi. a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PENCANAAN STRATEJIK TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. ini merupakan suatu kewajiban yang sudah diatur dalam Undang-Undang tentang

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Konsep otonomi daerah dan pemerintahan yang bersih, termasuk juga konsep

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PENCANAAN STRATEJIK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IKU (INDIKATOR KINERJA UTAMA)

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan bentuk penghormatan atas demokrasi di suatu negara, yang nampak dari

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LAYANAN PENGADAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

PRESS RELEASE. (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)

BAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan sejak tahun 1981 sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang lebih berorientasi kepada masyarakat (citizen centric). Peran

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara

I. PENDAHULUAN. sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Perkembangan pembangunan nasional tidak terlepas dari akuntabilitas

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi pada masa sekarang mengalami perkembangan, dan itu merupakan tantangan bagi Pemerintah: kecepatan dan keakuratan informasi dengan menggunakan teknologi muthakir menjadi faktor yang dominan dalam pencapaian sasaran pemanfaatan sistem informasi yang efektif. Pemerintah merespon tantangan ini dengan mendorong munculnya e-government (e-gov), yaitu suatu sistem Pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka menunjang tugas pokok Pemerintah. Implementasi e-gov saat ini belum menunjukan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan sumber daya yang menggunakan teknologi tersebut belum memiliki kapabilitas yang cukup untuk mengelolanya. Efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi merupakah hal yang dapat diraih oleh teknologi dan informasi. Penggunaan program e-government adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pemerintah good Governance. Dinas Kominfo Jabar merupakan lembaga Pemerintah daerah yang mempunyai tugas di bidang komunikasi dan informatika yang berdasarkan asas otonomi, dekosentrasi dan asas pembantuan. Selain itu, tugas Diskominfo merupakan sebagai penyelenggara koordinasi dan pembinaan UPTD. Oleh karena itu, pelatihan dan bimtek (bimbingan teknis) adalah upaya dan cara yang dilakukan dalam rangka pembinaan terhadap UPTD ataupun aparatur yang ada dalam instansi tersebut. Berdasarkan tugas dan fungsi Diskominfo dalam bidang komunikasi dan informatika. Kemajuan pesat teknologi harus diterapkan dalam sistem pemerintahan. Karena perkembangan tekonologi saat ini harus diikuti dengan kesiapan masyarakat atau aparatur dalam penggunaannya. Salah satu perkembangan yang ada sekarang adalah media internet. Penggunaan internet untuk mendapatkan informasi yang diinginkan ataupun sebagai alat komunikasi.

2 Pemerintahan yang baik adalah tujuan diselenggarakannya e-gov tersebut, dalam hal ini Diskominfo dalam menunjang hal tersebut mempunyai harapan untuk menciptakan pelayanan yang baik di media internet (website), dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, instansi lain ataupun pelaku bisnis. Pelatihan e-government mengenai tata kelola web merupakan pelatihan yang diselenggarakan oleh Diskominfo untuk membina para aparatur untuk dapat memberikan pelayanan baik dalam media internet (website), serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hikam (dalam Hardiyansyah, 2011, hlm. 108) mengatakan bahwa e- Government adalah merupakan elektronikalisasi layanan Pemerintah terhadap masyarakat atau warga negara. Selain itu, e-government juga merupakan sebuah proses demokratisasi, dengan adanya e-government, berarti juga memotong jalur demokrasi yang ada. E-Government merupakan penggunaan teknologi dan informasi yang dapat menjalin hubungan yang efisien antara Pemerintah dan pihak-pihak lain, dalam hal ini adalah Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat dengan pihak-pihak lain dalam menyelenggarakan suatu event atau kegiatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Di pihak lain yaitu masyarakat, dapat mendapatkan informasi yang diinginkan dengan masuk ke website : jabarprov.go.id Pemerintah saat ini berupaya mengembangkan e-government di lingkungan instansional pemerintah. Dikarenakan program ini merupakan tuntutan yang harus tercapai dalam rangka meningkatkan media informasi dan komunikasi birokrasi pemerintah yang bersifat transparan dan terbuka untuk publik. Pemerintah juga yang bertanggung jawab dalam menjalankan program e-government, masyarakat juga ikut andil dalam program ini, dalam hal pengumpulan data atau menjadi partner kerja. E-Government sebagai upaya mengembangkan penyelenggaraan Pemerintah yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Ketidak mampuan menyesuaikan diri dengan kecenderungan Global membawa Bangsa Indonesia ke dalam jurang Digital Divide. Pemkot Jogja, Gelar Jaring Komunikasi Sandi Internal [diakses tanggal 15 November 2014] [online]. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa

3 Barat nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika, dalam pasal 8 ayat 3 Menyebutkan bahwa Pelaksanaan e- Government ditindaklanjuti oleh OPD sesuai bidang tugas dan fungsi untuk menunjang pelayanan pbulik, yang dilakukan dengan ketentuan : (1) Terpadu, terintegrasi dan mengacu pada Rencana Induk e-government sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) Sesuai dengan tugas dan fungsi OPD; dan (3) Mengedepankan partisipasi masyarakat. Tekandung juga dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 29 Tahun 2010 Tentang Dukungan e-government dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah Pasal 9 ayat 1, menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menggunakan layanan pengadaan secara elektronik dalam penyelenggaraan pengadaan barang/jasa yang masuk kategori pelelangan umum, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, dibutuhkan aparatur yang dapat menjalankan, mengembangkan dan mengelola program e-government dalam setiap instansi atau SKPD, agar dapat membantu Instansi Pemerintah, khususnya Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat dalam membangun hubungan bentuk baru, yaitu; G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), G2E (Government to Employees), dan G2G (Government to Government), yang tertuang dalam Peraturan Daerah Jawa barat nomor 29 Tahun 2010 Tentang Dukungan e-government dalam Pengelolaan Data dan Informasi Pasal 12 ayat 5. Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi tersebut dalam menjalankan program e-government, khususnya dalam media internet (website) dapat meningkatkan mutu pelayanan publik, dan menjalin mitra dengan pihak lain. E- Government yang dilaksanakan di Diskominfo Jabar ini diharapkan dapat dikelola, dikembangkan oleh aparatur-aparatur yang handal dan berkompeten agar dapat membentuk kerja sama dengan pelaku-pelaku usaha. Dalam menciptakan aparatur-aparatur yang handal dan berkompeten dalam menjalankan, mengembangkan, dan mengelola program e-government dibutuhkan Pelatihan e-government, yang sesuai dengan Misi kelima yang tertuang dalam Visi Jawa Barat 2013, yaitu; Meningkatkan Efektifitas Daerah dan Kualitas Demokrasi, dengan sasaran; Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang

4 berbasis kompetensi. Diskominfo, Visi Misi Jawa Barat [Diakses tanggal 20 Desember 2013] [online] Edwin B. Flippo (dalam Kamil, 2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa: pelatihan adalah tindakan mengingkatkan pengetahuan dan keterampilan seorang pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Latar belakang pendidikan yang berbeda beda menjadikan tugas aparatur untuk mendesign, mengembangkan, serta mengelola web tidak sepenuhnya dilakukan oleh setiap aparatur. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi aparatur dalam tata kelola web, Diskominfo menyelenggarakan Pelatihan e-government mengenai Tata Kelola Web. Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka penulis dirasa perlu melakukan penelitian mengenai Studi Deskriptif Pelatihan e-government mengenai Tata Kelola Web dalam Mewujudkan Mutu Layanan Publik di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan dan beberapa fakta di lapangan, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. E-Government merupakan program Pemerintah dalam mewujudkan Pemerintahan yang berbasis teknologi dan meningkatkan mutu layanan publik. 2. Kemudahan, efesiensi, dan efektivitas merupakan indikator dalam penyelenggaraan program e-government di Pemerintahan. 3. Tugas Aparatur dalam penyelenggaraan e-government, yaitu untuk mengelola website setiap instansi dalam memberikan informasi atau data yang update atau diperbaharui. 4. Pelatihan e-government mengenai Tata Kelola Web merupakan pelatihan yang diselenggarakan oleh Diskominfo dalam meningkatkan kompetensi Aparatur dalam pengelolaan website. 5. Berdasarkan hasil data wawancara dengan penyelenggara pelatihan, Kreatifitas Aparatur yang kurang dalam mendesain website, dikarenakan Aparatur bukan lulusan IT.

5 Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan agar tidak meluas dari ruang lingkup penelitian mengenai dampak pelatihan e-government mengenai Tata Kelola Web dalam mewujudkan Mutu Layanan publik. Adapun yang menjadi pertanyaan penelitiaannya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana perencanaan pelatihan e-goverment mengenai tata kelola web yang diselenggarakan di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar? b. Bagaimana pelaksanaan pelatihan e-goverment mengenai tata kelola web yang diselenggarakan di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar? c. Bagaimana hasil pelatihan e-government mengenai tata kelola web di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar? d. Apa manfaat dari penyelenggaraan pelatihan e-government mengenai tata kelola web dalam mewujudkan mutu layanan publik? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Peneliti mengetahui perencanaan pelatihan e-goverment mengenai tata kelola web di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar 2. Peneliti mengetahui pelaksanan pelatihan e-goverment mengenai tata kelola web di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar 3. Peneliti mengetahui hasil pelatihan e-government mengenai tata kelola web di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar. 4. Peneliti mengetahui manfaat dari pelatihan e-government mengenai tata kelola web di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Jabar. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan mengenai Pendidikan Luar Sekolah, khususnya untuk penyelenggara pelatihan e- Government dan penelitian di pelatihan yang sama di tahun-tahun yang akan datang.

6 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, sebagai wadah untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada masa kuliah sekaligus dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna dalam mewujudkan layanan publik yang efektif di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. b. Bagi Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat, sebagai referensi bagi para aparatur dalam mengelola dan mengembangkan layanan publik yang efektif. E. Struktur Organisasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti akan menyajikan data dalam sistematika penelitian sebagai berikut: BAB I, Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, teknik pegumpulan data, serta sistematika organisasi skripsi. BAB II, Kajian pustaka, sebagai landasan dan uraian konsep serta teori yang mendukung terhadap permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: konsep pendidikan luar sekolah, konsep pelatihan e-government, dan konsep dasar mutu layanan publik. Bab III, Metode Penelitian, membahas mengenai desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV, Hasil penelitian tentang Studi Desktiptif Pelatihan e-gov Mengenai Tata Kelola Web di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. BAB V, Kesimpulan dan saran, membahas kesimpulan mengenai hasil penelitian serta saran yang direkomendasikan sebagai hasil temuan penelitian.