BAB I PENDAHULUAN. siswa, karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir siswa,

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. ilmu-ilmu eksak. Suherman menjelaskan bahwa pelajaran matematika mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari seperti mengenal garis, bangun datar dan bangun ruang. Geometri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal yang sedang banyak diminati masyarakat, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sarbaini, Identifikasi Tingkat Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN DASAR GEOMETRI SISWA KELAS V DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DI MI AL ISTIQOMAH BANJARMASIN

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DATAR DI SEKOLAH DASAR BERORIENTASI TEORI BELAJAR PIAGET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI GENDER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengalaman Belajar sesuai Teori Berpikir van Hiele

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

datar berdasarkan kemampuan berpikir geometris Van Hiele sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang. sesuatu melalui akal dari hasil olahan informasi.

ANALISIS KESALAHAN PEMAHAMAN DALAM MATERI SEGIEMPAT MENURUT TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP NEGERI 1 SUPPA KABUPATEN PINRANG.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Untuk itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Putri Dewi Wulandari, 2013

Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM BELAJAR GEOMETRI BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Deslyn Everina Simatupang, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya. Kualitas pendidikan akan menggambarkan kualitas SDM (sumber

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu dasar yang memegang peranan penting

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP

Oleh : Muhamad Toyib K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Mika Wahyuning Utami et al., Tingkat Berpikir Siswa...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR VAN HIELE

ANALISIS LEVEL PERTANYAAN GEOMETRI BERDASARKAN TINGKATAN VAN HIELE PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VII

BELAJAR VAN HIELE. Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN Papopo

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

II. TINJAUAN PUSTAKA

9. Masalah matematika sintesis adalah suatu soal matematika yang memerlukan. kemampuan dalam menggabungkan unsur pokok ke dalam struktur baru.

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLIKASI TEORI VAN HIELLE DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Matematika selain memiliki sifat abstrak, ternyata juga memerlukan

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup menjadi alasan, sebab matematika selalu diajarkan di setiap jenjang

Abdussakir - Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagai usaha untuk mencerdaskan anak bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar tersebut, sudah dapat dipastikan pengetahuan-pengetahuan

DESAIN DIDAKTIS KONSEP VOLUME LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP BERDASARKAN LEARNING TRAJECTORY

LEVEL BERPIKIR SISWA SMP BERGAYA KOGNITIF REFLEKSIF DAN IMPULSIFMENURUT TEORI VAN HIELE PADA MATERI SEGITIGA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI DENGAN TEORI VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah memiliki tujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. bermanfaat dalam kehidupan kita. Hampir di setiap bagian dari hidup kita

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BANGUN RUANG SISI DATAR BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMP KARUNADIPA PALU TERHADAP KONSEP BANGUN- BANGUN SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

BAB I PENDAHULUAN. sistematis dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari atau dalam

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada tidaklah mudah, salah

2 menguasai bidang ilmu lainnya. Abdurahman (2009:253) mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: (1) s

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penalaran logis, sistematis, kritis, cermat, kreatif dan inovatif dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkup persekolahan. Suherman mendefinisikan pembelajaran adalah proses

BAB II KAJIAN TEORITIK. Salah satu tujuan pelajaran matematika adalah agar siswa mampu

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. masalah kehidupan sehari-hari. Matematika terdiri dari beberapa komponen yang. serta sifat penalaran matematika yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir siswa, karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Matematika perlu dibekalkan kepada peserta didik sejak Sekolah Dasar (SD), bahkan sejak Taman Kanak- Kanak (TK). Matematika yang diajarkan di sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) disebut matematika sekolah. Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada perkembangan IPTEK 1. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri khas yang dimiliki oleh matematika, yaitu memiliki objek, kajian abstrak serta berpola pikir deduktif-konsisten. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar untuk memegang peranan penting dalam mempercepat pengguasaan ilmu. Karena itu matematika mempunyai karakteristik sebagai ilmu abstrak, maka dalam kegiatan pembelajaran guru tidak bisa hanya langsung mentransfer pengetahuan matematika secara utuh ke dalam pikiran siswa. Untuk dapat memahami matematika dibutuhkan 1 Sodedjadi.. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Kanstalasi Keadaan Masa Kini Menuju Masa Depan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000, h. 33 1

2 pengertian, pemahaman, dan keterampilan secara mendalam terhadap materi yang sedang dipelajari. Dalam penyampaikan suatu materi pembelajaran, guru harus memperhatikan tingkat kemampuan siswa. Guru harus mengetahui tingkat perkembangan mental siswa dan bagaimana pengajaran harus dilakukan agar sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan tersebut. Pembelajaran yang tidak memperhatikan tingkat perkembangan mental siswa kemungkinan besar akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan karena apa yang disajikan pada siswa tidak sesuai dengan kemampuan siswa dalam menyerap materi yang diberikan 2. Piaget dalam Suherman menyatakan bahwa tingkat kemampuan kognitif atau taraf kemampuan berpikir seorang individu sesuai dengan usianya. Semakin ia dewasa makin meningkat pula kemampuan berpikirnya. Selain faktor usia, perkembangan kognitif yang dicapai individu dipengaruhi oleh lingkungan dan transmisi lingkungannya. Jadi, karena efektifitas hubungan antara setiap individu dengan lingkungan dan kehidupan sosialnya berbeda satu sama lain mengakibatkan tingkat perkembangan kognitif yang dicapai oleh setiap individu berbeda pula 3. Karena itu, kemampuan kognitif siswa dalam suatu kelas tidaklah seragam (heterogen). Piaget dalam Suherman mengungkapkan bahwa terdapat 4 (empat) tahap perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis (menurut kalender) yaitu : tahap sensori motor (dari lahir sampai umur 2 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:JICA, 2003), hal 25 3 Ibid., hal 39

3 sekitar 2 tahun), tahap pra operasi (dari sekitar umur 2 tahun sampai dengan sekitar umur 7 tahun), tahap operasi konkrit (dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan umur 11 tahun), tahap formal (dari umur 11 tahun dan seterusnya) 4. Selain Piaget, salah satu ahli pendidikan yang juga memperhatikan tingkat kemampuan kognitif adalah Van Hiele. Van Hiele memfokuskan teorinya dalam bidang geometri. Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tingkat berpikir anak dalam bidang geometri, yaitu : a. tingkat 0 (visualisasi). Pada tingkat ini siswa mengenal bentuk-bentuk geometri hanya sekedar karakteristik visual dan penampakannya. b. tingkat 1 (analisis). Pada tingkat ini siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri yang diamati. c. tingkat 2 (abstraksi). Pada tingkat ini siswa sudah mengenal dan memahami sifat-sifat suatu bangun geometri yang satu sama lainnya saling berhubungan. d. tingkat 3 (deduksi). Pada tahap ini siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. e. tingkat 4 (rigor). Pada tingkat ini, siswa sudah mulai menyadari pentingnya ketepatan prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian 5. 4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta : Rineka Cipta, 1995), h. 13 5 Sunarto, Pengertian Belajar (Online) http://sunartombs.wordpress.com /2010/10/18 /pengertian-belajar/, Diakses tgl 8 Mei 2011

4 Tingkat berpikir Van Hiele akan dilalui siswa secara berurutan. Dengan demikian siswa harus melewati suatu tingkat dengan matang sebelum menuju tingkat berikutnya. Kecepatan berpindah dari suatu tingkat ke tingkat berikutnya lebih banyak bergantung pada isi dan metode pembelajaran dari pada umur dan kematangan. Dengan demikian, guru harus menyediakan pengalaman belajar yang cocok dengan tahap berpikir siswa, sehingga kegiatan belajar peserta didik harus disesuaikan dengan tahap berpikirnya 6. Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika menengah, karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi geometri merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan 7. Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Geometri juga merupakan lingkungan untuk mempelajari struktur matematika 8. Geometri yang diajarkan di sekolah berguna untuk meningkatkan berpikir logik dan membuat generalisasi secara benar. Banyak bangun geometri yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan diajarkan geometri 6 Lisnawaty Simanjuntak,dkk, Metode Mengajar Matematika 1, (Jakarta : Rineka Cipta1993), h.74 7 Burger, W.F. & Culpepper, B. Restructuring Geometry. Dalam Wilson Patricia S. (Ed). Reseach Ideas for The Classroom : High Scholl Mathematics. (New York: MacMillan Publishing Company. 1993). H. 140 8 Abdussakir, Pengalaman Belajar Sesuai Teori Berpikir Van Hiele, (online), (http://abdussakir.wordpress.com/2009/05/05/pengalaman-belajar-sesuai-teori-berpikir-van-hiele/) diakses tanggal 31 Maret 2011.

5 di sekolah, diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu materi geometri dimensi tiga yang diberikan pada kelas VIII adalah bangun ruang. Bangun ruang yang diajarkan pada kelas VIII adalah bangun ruang sisi datar, yaitu kubus, balok, prisma, dan limas. Bangun-bangun ruang tersebut merupakan konsep dalam matematika. Soedjadi menyatakan bahwa konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan suatu objek 9. Sebagian besar siswa kelas VIII di Indonesia berumur 11 tahun ke atas. Jika dihubungkan dengan teori Piaget, dalam Suherman, menyatakan bahwa siswa yang berada pada tahap formal sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak. Siswa mampu bernalar tanpa harus berhadapan dengan objek atau peristiwanya langsung. Penalaran yang terjadi dalam struktur kongnitif siswa telah mampu menggunakan simbol-simbol, ide-ide abstraksi dan generalisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Van Hiele yang menyatakan bahwa siswa kelas 2 sekolah menengah pertama diharapkan berada pada tingkat 2 (abstraksi). Siswa pada tingkat abstraksi mulai dapat melihat hubungan antar bangun dan sifat dari bangun-bangun tersebut. Untuk mengetahui tentang tingkat berpikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal bangun ruang sisi datar diadakan penelitian materi bangun ruang sisi datar yang diajarkan dikelas VIII SMP semester 2 (genap) berdasarkan pada 9 Ibid.,

6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Tingkat Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van Hiele Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Bangun Ruang Sisi Datar Siswa SMP N 3 Taman Sidoarjo B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah : bagaimana tingkat berpikir geometri siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah berdasarkan teori Van Hiele di kelas VIII C SMP N 3 Taman? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat berpikir geometri siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan teori Van Hiele di kelas VIII C SMP N 3 Taman. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui tingkat berpikir geometri pada materi bangun ruang sisi datar berdasarkan teori Van Hiele. 2. Guru diharapkan dapat merancang dan mengadakan perubahan dalam model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

7 E. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap istilahistilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah yang perlu didefinisikan adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi tingkat berpikir geometri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengukuran tingkat berpikir geometri berdasarkan teori Van Hiele yang dicapai oleh setiap subjek penelitian 10. 2. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Siswa tidak dapat naik tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat rendah. Teori ini memuat 5 tingkat berpikir anak dalam bidang geometri, yaitu : a. Tingkat 0 (visualisasi). Pada tingkat ini siswa mengenal bentuk-bentuk geometri hanya sekedar karakteristik visual dan penampakannya. b. Tingkat 1 (analisis). Pada tingkat ini siswa sudah mulai mengenal sifatsifat yang dimiliki bangun geometri yang diamati. c. Tingkat 2 (abstraksi). Pada tingkat ini siswa sudah mengenal dan memahami sifat-sifat suatu bangun geometri yang satu sama lainnya saling berhubungan. 10 Siltiana, Identifikasi tingkat berpikir geometri siswa menurut teori van hiele ditinjau dari berbedaan gender berdasarkan tingkat kemampuan geometri pada materi pokok segiempat di kelas VII SMPN 36 Surabaya, Skripsi tidak dipulikasikan (Surabaya : UNESA.2009), h. 8

8 d. Tingkat 3 (deduksi). Pada tahap ini siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. e. Tingkat 4 (rigor). Pada tingkat ini, siswa sudah mulai menyadari pentingnya ketepatan prinsip-prinsip dasar yamg melandasi suatu pembuktian 11. 3. Geometri adalah salah satu dari cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan sifat, permukaan dan bangun ruang 12. 4. Bangun ruang sisi datar adalah suatu ruang yang hanya dibatasi oleh bangun datar. Bangun ruang sisi datar terdiri dari Balok, Kubus, Prisma, dan Limas 13. F. Batasan Penelitian Penelitian ini hanya dilakukan pada 6 subjek penelitian yang terdiri dari 2 siswa kelompok tinggi, 2 siswa kelompok sedang dan 2 siswa kelompok rendah berdasarkan teori Van Hiele. Subjek penelitian diambil dari siswa kelas VIII C SMP N 3 Taman. 11 Ibid,. 12 Collins Gem, Kamus Saku Matematika, (Jakarta : Erlangga, 1995), h. 67 13 Ilmu Matematika, Bangun Ruag Sisi Datar. (Online) (http://ilmumatematika.com/definisibangun -ruang-sisi-datar/). Diakses tanggal 01 Mei 2011