BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Website:

BAB I PENDAHULUAN. manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam

Perbedaan Manajemen Agribisnis dan Manajemen lainnya

BAB I PENDAHULUAN. besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

MANAJEMEN AGRIBISNIS

SISTEM AGRIBISNIS SUMARDJO. Departemen SOSEK-Faperta IPB. 1. Agribisnis Sebagai Suatu-Sistem

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VALUE CHAIN ANALYSIS (ANALISIS RANTAI PASOK) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KOPI PADA INDUSTRI KOPI BIJI RAKYAT DI KABUPATEN JEMBER ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROSPEK AGRIBISNIS 2001 DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2000

BAB 17 Agribisnis dan Masa Depan Pengairan

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

PENGENALAN KONSEP AGRIBISNIS MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN KONSEP AGRIBISNIS

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

PENDAHULUAN. kadang-kadang tidak mencukupi (Ekstensia, 2003). Peran sektor pertanian di Indonesia terlebih di Sumatera Utara

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

Unsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani)

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. Pertanian dan sektor-sektor yang terkait dengan sektor agribisnis

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian, Semester I 2014 Ekspor Impor Neraca

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak. menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil

3 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

POLA PENGEMBANGAN KOMODITI JAGUNG HIBRIDA. di KAB. SUMBA TIMUR

CUPLIKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN : VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

ANALISIS FINANSIAL USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI DI KABUPATEN BANTUL I. PENDAHULUAN

Potensi daerah yang berpeluang pengembangan tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; usaha perikanan; usaha peternakan; usaha pertambangan; sektor in

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

I. PENDAHULUAN. Agribisnis mencakup ruang lingkup yang sangat luas, meliputi. pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan maupun perkebunan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter di atas permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai Wisata Agro. Keseluruhannya sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia. Persepsi agribisnis yang selama ini banyak dimengerti oleh masyarakat luas adalah kegiatan budidaya atau non-farm activity yang sebetulnya dalam defenisi lebih tepat dikatakan sebagai kegiatan pertanian.di bidang pertanian secara khusus, kegiatan budi daya pertanian yang dapat digarap pun sangat bervariasi. Prospek usaha yang jelas merupakan faktor pendukung untuk mewujudkan tujuan. Dengan demikian berlandaskan pada prospek, diharapkan semua pelaku usaha bisa bersemangat dalam menjalankan fungsinya. Gambaran yang jelas terhadap prospek menyebabkan semua anggota dalam suatu usaha mempunyai ambisi dan motivasi untuk meraih prospek tersebut. Untuk kegiatan agribisnis, selama manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam kehidupannya tentu kegiatan agribisnis masih mempunyai prospek yang cukup menjanjikan. 1

Rentang usaha dimulai dari skala sangat kecil atau skala hobi hingga skala industri dengan tehnologi yang cukup canggih. Pengembangan agribisnis mengimplikasikan perubahan kebijakan di sektor pertanian. Produksi sektor pertanian harus berorientasi kepada permintaan pasar domestik, tetapi juga pasar internasional. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada pembahasan makalah ini maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Apakah yang dimaksud dengan Agribisnis? 2. Apakah yang dimaksud dengan manajemen agribisnis? 3. Untuk apa belajar agribisnis? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diinginkan dicapai dalam makalah ini adalah : 1. Mengetahui Agribisnis 2. Mengetahui manajemen agribisnis 3. Mengetahui untuk apa belajar agribisnis 2

BAB II PEMBAHASAN A. Agribisnis 1. Pengertian Agribisnis Agribisnis pada hakikatnya semua mengnyangkut suatu aktivitas dalam bidang pertanian. Menurut Ikhsan Semaoen (1996) Agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang berkaitan dengan sector agribisnis mencakup perusahaan yang pemasok input agribisnis dan jasa pengangkutan,jasa keuangan. Agribisnis adalah sifat dari usaha yang yang berkaitan dengan agro-based industries yang berorientasi pada bisnis,yaitu yang bertujuan memperoleh keuntungan. Menurut Subiakto Tjakrawerdaya (1996) Agribisnis secara umum mengandung pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk menghasilkan uasaha tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Dari pengertin diatas dapat disimpulkan bahwa agribisnis meliputi seluruh sector bahan masukan usaha tani yang terlibat dalam bidang produksi dan pada akhirnya menangani proses penyebaran,penjualan baik secara borongan maupun penjualan eceran produk kepada konsumen akhir. 2. Agribisnis sebagai Usaha dan Sistem a. Agribisnis sebagai Usaha Menurut Steinhoff (1995) Kegiatan bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen,dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum,perusahaan yang 3

memiliki badan usaha maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima serta usaha informal lainnya. Menurut Griffin dan Ebert (1996) Aktivitas bisnis melalui penyedian barang dan jasa bertujuan untuk menghasilakn profit atau laba.suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode lebih besar dari total biaya pada periode yang sama. Agribisnis sebagai bisnis berarti keseluruhan operasi yang mencakup pertanian, semuanya mengarah pada usaha dan untuk mendapat profit melalui penyedian barang dan jasa. b. Agribisnis sebagai Sistem Agribisnis sebagai Sistem adalah merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. B. Manajemen Agribisnis 1. Pengertian Manajemen Agribisnis Agribisnis adalah semua aktivitas dalam bidang pertanian.mulai dari industri hulu,usaha tani,indutri hilir hingga distribusinya. Sedangkan, manajemen adalah suatu proses untuk mencapai hasilhasil yang diinginkan dengnan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi Perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengimplementasian dan fungsi pengawasan dan pengendalain. Dengan demikian Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi fungsi perencanaan,fungsi pengorganisasian,fungsi pengarahan dan pengendalian dan fungsi pengawasan dan pengendalain dengan menggunakan 4

sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal. 2. Menejer Agribisnis Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama peran anggota dari organisasi. Menejer Agribisnis adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam kegiatan sector pertanian mulai dari subsistem hulu,subsistem usaha tani,subsistem pengolahan,subsistem pemasaran dan subsistem penyedian jasa. 3. Kekhususan Manajemen Agribisnis Adapun kekhususan manajemen agribisnis adalah : 1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sector agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai para pengirim,perantara,pedagang borongan,pemproses,pengepak,pembuat barang,usaha pergudangan, pengangkutan,lembaga keuangan,pengecer,kongsi bahan pangan,restoran sampai daftar ini tidak ada akhirnya. 2. Besarnya jumlah agribisnis, secara kasar berjuta- juta bisnis yang berbeda telah lazim menangani rute dari produsen sampai ke pemasar encer. 3. Cara pembentukan agribisnis dasar di sekeliling pengusaha tani. Para pengusaha tani ini menghasilkan beratus-ratus macam bahan pangan dan sandang (serat). 4. Keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis, dari perusahaan raksasa sampai pada organisasi yang di kelola oleh satu orang. 5. Agribisnis yang berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relative bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit. 6. Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis cendrung membuat agribisnis lebih kolot disbanding bisnis lainnya. 5

7. Kenyataan badan usaha agribisnis cendrung berorientasi pada masyarakat. 8. Kenyataan bahwa agribisnis cendrung berorientasi pada masyarakat, banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan pedesaan, dimana hubungan antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang. 9. Kenyataan bahwa agribisnis bahwa yang sudah menjadi industri raksasa sekali pun sangat bersifat musiman. 10. Agribisnis bertalian dengan gejala alam. 11. Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada agribisnis.misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah. 4. Peranan Agribisnis dalam Pembangunan Agribisnis sangat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pembangunan.sebagaimana yang kita ketahui agribisnis bergerak pada sector pertanian. Dalam perekonomian Indonesia, agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting sehingga mempunyai nilai strategis. Hal ini disebabkan : 1. Karena mayoritas rumah tangga penduduk Indonesia yang mengusahakan agribisnis dan mayoritas angkatan kerja bekerja di bidang agribisnis, 2. Agribisnis menyubang pendapatan nasional terbesar, 3. Kandungan impor dalam usaha agribisnis rendah, 4. Agribisnis sebagai salah satu sumber devisa, karena sebagian besar devisa dari non migas berasal dari agribisnis, 5. Kegiatan agribisnis lebih bersifat ramah terhadap lingkungan, 6. Agribisnis off farm merupakan indunstri yang lebih mudah diakses oleh petani dalam rangka trasformasi structural, 7. Agribisnis merupakan kegiatan usaha penghasil makanan pokok dan kebutuhan lainnya. 8. Agribisnis bersifat labor intensive 6

9. Mempunyai efek multiplier yang tinggi. Disamping itu, agribisnis merupakan tumpuan utama dalam pemulihan ekonomi dari krisis ekonomi. C. Untuk Apa Belajar Agribisnis Agribisnis merupakan lapangan kerja yang dinamik dan menantang. Banyak perusahaan besar telah berkonsolidasi dan akan tetap melanjutkan usaha konsolidasi dengan perusahaan yang berkaitan dengan agribisnis. Kesempatan kerja akan bertambah, khususnya pada bidang penjualan dan pemasaran. Sektor masukan dan sektor produk menawarkan kesempatan kerja yang cukup terbuka, tetapi sebagaimana halnya dengan sektor perekonomian lainnya, hal ini juga tergantung siklus pengangguran. Agribisnis melibatkan multi sektor kehidupan manusia, berbagai hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Agribisnis terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati dan kekayaan biodiversity Indonesia, berperan dalam degradasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan sekaligus berperan dalam upaya menjaga ketahanan Sumber Daya Alam Indonesia. untuk itulah Agribisnis sangat penting dipelajari. Agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sector yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan (input), produksi (farm), dan sektor keluaran (output). Sektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan ternak. Contohnya bibit, makanan ternak, pupuk, bahan kimia, mesin pertanian, bahan bakar, dan banyak perbekalan lainnya. 7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Agribisnis melibatkan multi sektor kehidupan manusia, berbagai hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Agribisnis terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati dan kekayaan biodiversity Indonesia, berperan dalam degradasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan sekaligus berperan dalam upaya menjaga ketahanan Sumber Daya Alam Indonesia. untuk itulah Agribisnis sangat penting dipelajari. B. Saran Semoga dalam makalah ini sasaran yang dibahas dapat menuju apa yang telah diharapkan dan memperoleh apa yang telah di tetapkan dalam makalah ini, oleh sebab itu kami meminta kritikan dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini selanjutnya. 8

DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Muhammad. 2009. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara Arifin, B. 2004. Refleksi dan Tantangan Pengembangan Agribisnis Indonesia, Agrimedia, Manajemen Agribisnis IPB, Bogor. Vol 19. No 1. Hal 1 Downey, W.D. & Erickson, S.P. 1992. Manajemen Agibisnisnis. Jakarta: Erlangga 9

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penulisan... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Agribisnis... 3 B. Manajemen agribisnis... 4 C. Untuk apa belajar agribisnis... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 8 B. Saran... 8 DAFTAR PUSTAKA iii 10

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun menerima koreksi, kritik dan saran guna perbaikan di makalah yang selanjutnya. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil, baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa sampai kehadapan para pembaca. Unaaha Mei 2012 P e n u l i s ii

Tugas : MAKALAH ADMINISTRASI PERPAJAKAN OLEH FEBRIAN RAHMAN 209 101 084 PROGRAM ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LAKIDENDE KONAWE 2012