BAB IV PENUTUP. A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan. a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam. Mengatasi Pertambangan Illegal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai. Bengkulu dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa zaman sekarang mencari pekerjaan untuk

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penulisan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. maka dapat dibuat beberapa kesimpulan diantaranya:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu negara, pembangunan bertujuan untuk mewujudkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

Jadual Penerapan Paket Kegiatan Rencana Induk Penerapan Electronic Government (E-Gov) xxxxxxxxxx xxxxxxxx

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik lndonesiatahun 2009 Nomor 04, Tambahan

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR /43/ /2010 TENTANG TIM PEMBINA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI KOTA SURABAYA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS. NOMOR 11 Tahun 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG TAHUN ANGGARAN : 2015

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BAB VI PENUTUP. menjalankan pengawasan PJAS, Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kesiapan

BUPATI BANTUL INSTRUKSI BUPATI BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENATAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KAWASAN OBYEK WISATA PARANGTRITIS

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA RENCANA KERJA (RENJA)

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR K TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 238 /KPTS/013/2015

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

GUBERNUR SUMATERA BARAT

TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 12 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDAPATAN. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 145 /KPTS/013/2015 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Pengemis di Kota Bandar Lampung. peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan

DINAS KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN MAHAKAM ULU

RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI SUMENEP KEPUTUSAN BUPATI SUMENEP NOMOR : 188/30/KEP/ /2009 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) BUPATI SUMENEP

BAB IV PENUTUP. Dana Desa di Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo. 1. Proses Monitoring di Desa Tanjungharjo

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. berorientasi untuk mencapai target kinerja dengan fokus outcome bukan lagi pada

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

BUPATI POLEWALI MANDAR

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Padang merupakan salah-satu daerah di Sumatera Barat dengan roda ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. jalan maupun di berbagai tempat umum. Padahal dalam Pasal 34 Undang-Undang

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

V. PENUTUP. pembahasan tentang upaya unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengemis merupakan salah satu golongan masyarakat yang harus

BAB III PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : dapat dilaksanakan secara maksimal.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI JABATAN

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

KEPUTUSAN BUPATI JEPARA NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN JEPARA

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN SIJUNJUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 511 TAHUN 2016

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR % TAHUN2017 TENTANG

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

BADAN BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG KEWENANGAN PENANDATANGANAN SEBAGIAN PERIZINAN DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam Mengatasi Pertambangan Illegal Melihat persebaran pertembangan illegal khususnya untuk pertambangan timah membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. kebijakan yang dikeluarkan adalah dengan meningkatkan pengelolaan sumber daya mineral dan air tanah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. b. Adanya Program yang Dilaksanakan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Belitung 1. Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Program terkait pencegahan pertambangan illegal yaitu melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang pertambangan. Bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan agar dapat bekerja secara aman dan nyaman 94

2. melakukan pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan. Program ini melahirkan kegiatan yang dilakukan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Belitung dimana staff Dinas akan melakukan pengawasan tiga kali dalam satu bulan ke daerah yang terindikasi melakukan kegiatan secara illegal. Selain itu, polisi pamong praja selaku stakeholder yang bekerja sama melakukan kegiatan penertiban kepada pihak yang melanggar aturan. Kedua program tersebut dilakukan agar aktivitas pertambangan illegal tidak terjadi lagi di Kabupaten Belitung. B. Sasaran dan Manfaat Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam mengatasi Pertambanga Illegal a. Sasaran dari kebijakan tersebut mengarah kepada masyarakat pekerja tambang serta untuk masyarakat yang merasa terganggu akibat aktivitas pertambangan illegal. Kebijakan tersebut disosialisasikan kepada masyarakat pekerja tambang dengan tujuan agar pekerja tambang mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah pada saat melakukan kegiatan pertambangan. Akan tetapi, sosialisasi belum menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pertambangan 95

dan Energi sehingga masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang kebijakan tersebut. b. Manfaat dari dikeluarkan kebijakan ini adalah agar kegiatan pertambangan di Kabupaten Belitung dapat memperhatikan dampak lingkungan, serta kebijakan ini menjadi jalan yang diberikan kepada masyarakat agar dapat melakukan kegiatan pertambangan secara aman dan nyaman dan hasil yang didapatkan dari kegiatan pertambangan dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan daerah. C. Unsur Pelaksana kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam Mengatasi Pertambangan Illegal a. Untuk tingkat pemahaman dinas Pertambangan dan Energi dalam menjalankan kebijakan sudah cukup baik, dimana ketika pemerintah provinsi mengadakan sosialisasi terkait dalam mengatasi pertambangan illegal, Dinas Pertambangan dan Energi langsung membuat program kerja yang berkaitan dengan kebijakan tersebut. Penyusunan program kerja tersebut melibatkan seluruh staff di Dinas Pertambangan dan Energi sehingga mereka mengetahui tugasnya masing masing. Selain itu, dalam penyusunan program kerja, Dinas Pertambangan dan Energi juga bekerja sama dengan stakeholder lain yaitu Satuan Polisi Pamong Praja hingga pihak kecamatan. 96

b. Sumber daya manusia yang terdapat di Dinas Pertambangan dan Energi dalam hal ini belum memadai untuk menjalankan program tersebut. kekurangan sumber daya manusia menjadi kendala yang dihadapi Dinas Pertambangan dan Energi. Dengan staff yang tidak mencukupi untuk melakukan pembinaan serta pengawasan tersebut, maka Dinas Pertambangan dan Energi bekerja sama dengan satuan polisi pamong praja hingga pihak kecamatan untuk memaksimalkan tugas yang dijalankan. Selain sumber daya manusia, fasilitas pendukung yang dimiliki dinas belum mencukupi untuk melaksanakan program kerja yang dibuat. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran dana yang disediakan untuk melaksanakan program tersebut. c. Standar Baku yang digunakan Dinas Pertambangan dan Energi dalam Melaksanakan Kebijakan Dalam melaksanakan sebuah kebijakan, Dinas Pertambangan dan Energi menggunakan standar operasional prosedur atau SOP sehingga staff terkait dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan isi SOP yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, staff di Dinas Pertambangan dan Energi telah melaksanakan tugas sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. 97

D. Rekomendasi Penelitian Dari kesimpulan yang dipaparkan diatas, maka rekomendasi yang peneliti berikan untuk penelitian ini adalah: 1. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi pertambangan illegal yang menghasilkan program kerja yang dibentuk oleh Dinas Pertambangan dan Energi harus lebih maksimal dalam pelaksanaannya. 2. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat harus menyentuh keseluruh lapisan masyarakat sehingga masyarakat memahami apa yang menjadi aturan dalam melaksanakan kegiatan pertambangan. 3. Tindakan penertiban oleh Dinas Pertambangan yang dibantu satuan Polisi pamong Praja harus lebih tegas lagi. Kegiatan razia yang dilaksanakan juga harus sering dilaksanakan untuk membuat efek jera kepada pelaku tambang yang mengabaikan peringatan yang diberikan pemerintah. 4. Mengenai sumber daya yang kurang memadai dalam pelaksanaan kebijakan ini, disarankan kepada staff yang terdapat di Dinas Pertambangan dan Energi serta stakeholder lainnya yang terlibat tetap harus mengoptimalkan kinerjanya agar kegiatan pertambangan illegal yang terdapat Kabupaten Belitung tidak beroperasi lagi. 98