Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PERMAINAN PAPAN MEMORI DALAM PEMBELAJARAN IPS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN 03 BANDAR BUAT PADANG

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

ABSTRACT. Keywords: Learning Interest, Explicit Instruction, and IPS

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Ramli Nugroho Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Transkripsi:

Meningkatkan Kemampuan Berpikir... (Rahmat Yulianto) 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IV SDN I KEPUHSARI, KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI IMPROVING THE ABILITY OF CRITICAL-THINKING IN SOCIAL STUDIES USING PROBLEM BASED LEARNING AT THE FOURTH GRADE OF SDN 1 KEPUHSARI, MANYARAN SUB DISTRICT, WONOGIRI REGENCY Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Email: rahmatyulianto01@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Model Problem Based Learning siswa kelas IV SDN I Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri atas 2 siklus. Subjek penelitian sebanyak 23 siswa, 12 laki-laki, dan 11 perempuan. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan soal. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi berpikir kritis siswa & lembar observasi guru dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan dengan menerapkan model Problem Based Learning di kelas IV SDN I Kepuhsari, pada siklus I kemampuan berpikir kritis siswa berada pada skor 322 dengan kategori cukup. Hasil pelaksanaan siklus II berdasakan observasi kemampuan berpikir kritis siswa berada pada skor 407 dengan kategori berpikir kritis. Dengan demikian model Problem based learning dapat meningkatkan berpikir kritis siswa kelas IV SDN I Kepuhsari. Kata kunci: berpikir kritis, ilmu pengetahuan sosial, problem based learning. Abstract The research aims to improve the ability of critical-thinking in Social Studies through Problem Based Learning at the fourth grade of SDN 1 Kepuhsari, Manyaran Sub district, Wonogiri Regency.This research is a Classroom Action Research, consists of two cycles. The subject of the research consists of 23 students; they are 12 boys and 11 girls.the research data were collected by using observation and test.the research instrument used observation sheet of student critical-thinking & teacher observation sheet and test. To analyze the data, the researcher applied the quantitative descriptive technique.the results of the research show that by applying Problem Based Learning at the fourth grade of SD N 1 Kepuhsari, in the first cycle the students ability of critical-thinking at the 322 score by sufficient category. And in the second cycle, the student ability of critical-thinking at the 407 score by critical-thinking category. Therefore, Problem Based Learning can improve the students ability of critical-thinking at the fourth grade of SD N 1 Kepuhsari. Keywords: critical-thinking, social studies, problem based learning

2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke IV Agustus 2015 PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD hendaknya bisa memberikan sustu aktifitas untuk mencapai suatu tujuan yang memuat keyakinan dan perilaku yang rasional. Pembelajaran diharapkan mampu melatih siswa menekankan kemampuan membuat keputusan atau pertimbangan-pertimbangan dalam berfikir, hal ini sesuai dengan Enis (Sapriya, 2009:144) berfikir kritis merupakan aktifitas berfikir secara reflektif dan rasional yang difokuskan pada penentuan apa yang harus diyakini dan apa yang harus dilakukan. Belajar melatih siswa berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, mendukung pengembangan keterampilan, serta memperoleh pengetahuan. Dengan pembelajaran yang demikian maka akan melatih siswa membuat keputusan yang tepat, cermat, sistematis dan logis. Tujuan berfikir kritis menurut Sapriya (2009: 144) adalah untuk menilai suatu pemikiran menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktik dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Sedangkan dalam pembelajaran perlunya mengembangkan kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran IPS untuk para siswa di sekolah cukup beralasan. Hal ini sesuai dengan Sapriya (2009: 143) bahwa kemampuan berfikir kritis ini sangat dianjurkan oleh para ahli pendidikan ilmu sosial. Berfikir kritis juga memunculkan berfikir kreatif yang akan mengantarkan siswa lebih mendukung keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Berfikir kreatif akan menjadi berkembang disaat berfikir kretif diterapkan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bulan September 2013 pada saat berlangsungnya proses pembelajaran IPS diketahui bahwa pembelajaran masih kurang melibatkan siswa. Guru masih berperan dominan dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, guru belum memberi kesempatan dalam pembelajaran untuk mendorong siswa berfikir kritis. selain itu siswa dalam pembelajaran IPS kurang aktif dalam mengembangkan kreatifitas berfikir dan bertindak, siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran untuk melakukan kegiatan analisis. Dikarenakan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tersebut lebih mengarah pada ceramah atau menerangkan dan diakiri dengan mencatat. Siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS kurang menunjukkan kemampuan berfikir kritis dalam memahami materi yang telah diajarkan dan belum dapat memecahkan masalah sosial yang ada. Berbeda dengan saat pembelajaran yang lainnya siswa telah menunjukkan berfikir kritis dalam pembelajaran. Siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat pada siswa lain sehingga menyempitkan pemahaman tentang masalah yang dipelajarinya. Siswa dalam mempelajari IPS belum dibiasakan untuk melakukan kegiatan analisis terhadap fakta atau kenyataan, membuat generalisasi, mengordinasi dan mempertahankan ide, membuat komparasi, membuat kesimpulan dan memecahkan masalah. Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka perlu dilakukan sebuah tindakan untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir... (Rahmat Yulianto) 3 meningkatkan berfikir kritis siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dimana dalam pembelajaran peserta didik diharapkan mengetahui masalah di awal pembelajaran sebagai pemicu proses pembelajaran. PBL akan dapat lebih memahami isi pelajaran, menantang kemampuan siswa, dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, memahami masalah dalam dunia nyata serta mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran. Diharapkan dalam menggunakan model PBL tersebut dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi pada sebuah kelas. Penelitian ini merupakan PTK partisipan, yang dimaksud dengan PTK partisipan adalah apabila penelitian terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian penelitian terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, memantau, mencatat dan mengumpulkan data. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dikelas IV SDN I Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Dimana pada kelas tersebut memiliki permasalahan saat pembelajaran IPS berlangsung. Permasalahannya adalah siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS menunjukkan kemampuan berfikir kritis dalam memahami materi yang telah diajarkan. Meskipun dalam pembelajaran yang lain sudah menunjukkan kemampuan berfikir kritis. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Subjek penelitian didasarkan pada hasil observasi oleh guru yang bersangkutan yaitu guru kelas IV SDN IV Kepuhsari. Pertimbangan digunakannya kelas ini sebagai penelitian dikarenakan pembelajaran di kelas ini siswa kurang antusias sehingga terlihat pasif. Hal ini ditandai dengan siswa yang engan bertanya kepada guru, mesti telah diberi kesempatan bertanya. Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa, materi pelajaran dan guru kelas IV SDN I Kepuhsari. Adapun siswa dicermati sebagai objek ketika siswa yang bersangkutan sedang asik mengikuti pembelajaran dei kelas. Siswa tersebut berjumlah 23 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 11 siswa dqn perempuan berjumlah 12 siswa. Materi pelajaran sebagai objek penelitian dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyampaikan materi sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa. Sedangkan guru sebagai objek penelitian dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan antara lain: Teknik Observasi, observasi yang dilakukan dengan cara partisipatif dimana pengamat ikut dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pelaksanaan observasi pengamatan siswa menggunakan lembar

4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke IV Agustus 2015 observasi berfikir kritis dan pengamatan terhadap guru menggunakan lembar observasi guru berdasarkan metode PBL. Teknik tes, tes pada penelitian ini akan dilaksanakan pada akhir pelaksanaan pembelajaran siklus berakhir. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini berlangsung selama dua siklus pada materi masalah sosial. Siklus I Tindakan Pertama Kegiatan awal pada tindakan pertama proses pembelajaran dimulai guru dengan membuka pembelajaran oleh guru. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi serta pertanyaan. Apersepsi yang dilakukan dengan menunjukkan gambar pengemis dan gambar keluarga yang tinggal di pemukiman kumuh dengan mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan orang dalam kedaan seperti gambar ini Guru kemudian membagi kelas menjadi lima kelompok dan meminta siswa untuk untuk berkelompok sesuai dengan anggotanya. Setelah siswa berkelompok kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian guru membagikan lembar LKS kepada tiap kelompok. Kegiatan inti dilakukan siswa dengan membaca dan memahami LKS dan menjawab pertanyaan sesuai dengan LKS.?. Kegiatan ini dilakukan dengan membaca permasalahan yang ada dalam bacaan secara berkelompok. Setelah selesai siswa melakukan diskusi kelas yang dipandu oleh guru. Siklus I Tindakan Kedua Pada kegiatan ini guru memberikan pengarahan kepada siswa agar masing-masing kelompok untuk melakukan diskusi. Pada saat diskusi guru melakukan bimbingan terhadap masing-masing kelompok secara merata untuk membantu kesulitan yang dialammi siswa. Setelah diskusi selesai, guru melanjutkan dengan diskusi kelas. diskusi kelas ditujukan untuk membahas hasil dari diskusi kelompok dan menyamakan persepsi terkait materi pengangguran. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam diskusi kelas, dan masing-masing kelompok menyampaikan simpulan diskusi mereka sebagai bentuk laporan dari diskusi kelompok. Observasi Berdasarkan data hasil observasi pada pembelajaran siklus I, diperoleh beberapa hal sebagai berikut: Guru telah menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru kurang memotivasi siswa dalam berdiskusi sehingga siswa dalam melakukan diskusi kelompok cenderung pasif apabila sudah ada teman yang menyampaikan pendapatnya. Guru masih kurang membantu siswa saat siswa menyampaikan hasil diskusi. Refleksi Tindakan Siklus Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I masalah-masalah yang mempengaruhi jalannya pelaksanaan tindakan yang perlu diatasi atau diperbaiki antara lain:

Meningkatkan Kemampuan Berpikir... (Rahmat Yulianto) 5 1. Guru kurang memotivasi siswa dalam berdiskusi sehingga siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok cenderung pasif apabila sudah ada teman yang menyampaikan pendapatnya. 2. Guru masih kurang membantu siswa saat siswa menyampaikan hasil diskusi. 3. Siswa kurang dapat menganalisis informasi yang diberikan. 4. Siswa dalam menemukan berbagai alternatif solusi dari masalah kurang bisa menyampaikan kepada teman. 5. Dalam pembentukan kelompok siswa kurang bisa mengikuti perintah guru dalam berkelompok, sehingga siswa sering gaduh pada saat pembagian kelompok. 6. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas, guru harus menunjuk siswa untuk maju dikarenakan siswa kurang kesadaran untuk mempresentasikan hasil. Melalui lembar observasi berpikir kritis, secara klasikal memperoleh sekor 322 (lihat Data kemampuan berfikir kritis siswa siklus I) dengan kategori cukup kritis. Hasil ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan minimal berada pada skor (368 460) dengan kategori kritis. Maka dilaksanakanlah siklus II agar tercapai indikator yang diharapkan. Siklus II Tindakan Pertama Siswa secara berkelompok mempelajari LKS yang dibagikan oleh guru serta berdiskusi memecahkan masalah yang diberikan. Disaat diskusi kelompok tersebut guru berkeliling disetiap kelompok untuk memberikan bimbingan terhadap siswa dan kelompok yang mengalami kesulitan. Siswa dalam berdiskusi kadang timbul kegaduhan disebabkan saling berbeda pendapat dalam menentukan kesimpulan. Sehingga guru selalu menginggatkan agar siswa bisa mengontrol suaranya. Setelah diskusi yang dilakukan selesai guru melanjutkan dengan diskusi kelas setiap kelompok telah siap dengan wakilnya untuk menyampaikan hasil diskusinya. Hanya ada dua kelompok yang guru harus membujuk untuk membacakan hasil diskusinya ke depan kelas. Dalam membacakan hasil diskusi kelompok terdapat variasi jawaban dari masing-masing kelompok. Siklus II Tindakan Kedua Kegiatan dilanjutkan dengan berkelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya. Dalam berkelompok ini siswa siswa mulai melakukan dengan penuh kesadaran tanpa adanya permintaan pindah oleh siswa. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan sesuai perintah dari LKS yang diterima dari guru dan didiskusikan bersama satu kelompok. Dalam diskusi ini siswa selalu berdiskusi dengan teman dalam memecahkan permasalahan. Terjadinya kerjasama ini ditandai dengan saling bertukar pendapat dalam memecahkan masalah satu demi satu. Guru selalu memberikan bimbingan dari kelompok satu kelompok ke kelompok yang lainnya. Siswa dalam melakukan diskusi tidak jarang menimbulkan kegaduhan yang membuat

6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke IV Agustus 2015 guru mengingatkan kelompok yang kurang terkontrol dalam berdiskusi agar tetap menjaga suasana. kegiatan diskusi kelompok selesai dilanjutkan dengan diskusi kelas yang dipandu oleh guru diskusi ini dilakukan untuk mengetahui pendapat masing-masing kelompok dari permasalahan yang dipelajari. Selama berlangsungnya presentasi ini guru guru berusaha untuk memotivasi siswa agar bertanya kepada kelompok yang presentasi. Siklus II Tindakan Ketiga Kegiatan ini dilakukan dengan melanjutkan presentasi dari enem kelompok yang tersisa. Selama presentasi berlangsung, guru berusaha untuk memotivasi siswa agar bertaya kepada kelompok yang presentasi. Guru memberikan penghargaan kepada siswa maupun kelompok yang aktif mengajukan dan menjawab pertanyaan berupa pujian. Setelah kegiatan presentasi selesai, guru guru melanjutkan dengan diskusi kelas. diskusi kelas dilaksanakan guna menyamakan pendapat siswa dan menyampaikan materi yang belum muncul dalam diskusi kelompok. Dalam diskusi ini, siswa guru juga berusaha menjawab pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh kelompok yang presentasi. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi Berdasarkan data hasil observasi pada pembelajaran siklus II diperoleh beberapa hal sebagai berikut: a. Guru telah menyampaikan tujuan yang diikuti denganpemberian motivasi kepada siswa. b. Guru membantu siswa untuk mendevinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar. c. Guru telah mendorong siswa dalam penyampaian hasil diskusi. Refleksi Berdasarkan hasil dari tindakan dari siklus II secara klasikal kemampuan berpikir kritis siswa telah memenuhi minimal indikator keberhasilan yang diinginkan dengan skor 407 (sumber lembar observasi berpikir kritis siswa siklus II), pada dengan kategori kritis. Maka diputuskan bahwa pelaksanaan siklus II telah diangap cukup untuk mengambil kesimpulan dalam penelitian. Pembahasan Permasalahan inti dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV SDN I Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri adalah kurangnya berpikir kritis dalam memahami materi yang telah diajarkan dan belum dapat memecahkan masalah sosial yang ada. Ketika sesekali diadakan diskusi siswa kurang antusias, kondisi yang demukian menyebabkan siswa mengalami kejenuhan, sehingga berpengaruh terhadap kurangnya kemampuan berpikir kritis pada siswa. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan penerapan Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Dalam pelaksanaan tindakan siklus peneliti terlibat dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, memantau, mencatat dan

Meningkatkan Kemampuan Berpikir... (Rahmat Yulianto) 7 mengumpulkan data. Pada awal pembelajaran siswa sampai akir pembelajaran kelas IV SDN I Kepuhsari sebanyak 23 siswa menjadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian ini dikemas dalam materi Masalah Sosial. Berdasarkan materi tersebut, materi yang akan dibahas meliputi pokok bahasan kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kejahatan dan korupsi. Pada tindakan siklus I topik bahasan yang diambil yaitu kemiskinan dan pengangguran sedangkan pada tindakan siklus II topik bahasan yang diterapkan adalah kenakalan remaja, kejahatan dan korupsi. Dalam penyampaian materi setiap topik bahasan, peneliti mengacu pada kompetensi dasar dan setandar kompetensi kurikilum. Instrumen yang digunakan sebagai perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, lembar observasi berpikir kritis siswa, lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kelompok. Tabel 1. Hasil observasi siklus I Indikator Persentase Kriteria Menganalisis Masalah 56,52% Kurang Menganalisis Masalah 53,62% Kurang Menemukan Penyebab 63,77% Cukup Masalah Menemukan berbagai alternatif 53,62% Kurang solusi Menyeleksi alasan dari 56,52% Kurang berbagai alternatif solusi Memilih alternatif pemecahan 63,77% Cukup masalah Menegaskan alasan solusi yang dipilih 56,52% Kurang Melatih strategi penerapan 62,32% Cukup solusi Keberhasilan dari tindakan yang diberikan dapat dilihat dari hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil tes tertulis. Secara keseluruhan kemampuan berpikir kritis siswa dengan penerapan Problem Based Learning kategori cukup kritis pada siklus I dengan sekor 322. Hasil ini belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan permasalahan selama tindakan berlangsung antara lain: guru kurang memotivasi siswa dalam berdiskusi sehingga siswa dalam melakukan diskusi kelompok cenderung pasif apabila sudah ada teman yang menyampaikan pendapatnya. Guru masih kurang membantu siswa saat siswa menyampaikan hasil diskusi. Siswa kurang bisa menganalisis informasi yang diberikan. Siswa dalam menemukan berbagai alternatif solusi dari masalah kurang bisa menyamp[aikan kepada teman. Dalam pembentukan kelompok siswa kurang bisa mengikuti perintah guru dalam berkelompok, sehingga siswa sering gaduh pada saat pembagian kelompok. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, guru harus menunjuk siswa untuk maju dikarenakan siswa kurang kesadaran untuk mempresentasikan hasil. Permasalahan tersebut yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan siklus belum berhasil sehingga perlu diatasi atau diperbaiki selama pelaksanaan tindakan berikutnya.

8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke IV Agustus 2015 Tabel 2. Hasil observasi siklus II Indikator Persentase Kriteria Menganalisis Masalah 71,01% Cukup Menganalisis Masalah 76,81% Baik Menemukan Penyebab Masalah 75,36% Cukup Menemukan berbagai alternatif 73,91% Cukup solusi Menyeleksi alasan dari berbagai 72,46% Cukup alternatif solusi Memilih alternatif pemecahan 78,26% Baik masalah Menegaskan alasan solusi yang 69,56% Cukup dipilih Melatih strategi penerapan solusi 62,32% Cukup Dengan berhasilnya mengatasi masalah selama pelaksanaan tindakan berlangsung meningkat menjadi kategori kritis pada siklus II dengan sekor 407.Terjadinya peningkatan pada siklus II pada kategori kritis tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan. Sehingga penelitian tersebut telah dapat menjawab rumusan masalah penelitian ini. Peningkatan berfikir kritis siswa juga diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil tes tertulis siswa. Dengan demikian telah sesuai pernyataan Mulyani Sumanto dan Johar Permana (1999: 104) dengan tujuan Problem Based Learning bertujuan mengembangkan pengetahuan siswa untuk berfikir kritis. Simpulan dan Saran Simpulan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN I Kepuhsari sebanyak 2 siklus dengan menerapkan model Problem Based Learning pada mata pelajaran IPS dengan materi masalah sosial. Selama pelaksanaan siklus I dilakukan kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori berpikir cukup kritis dengan sekor 322. Dengan memperhatikan kekurangan pada observasi terhadap guru dan siswa, Kekurangankekurangan yang mempengaruhi hasil dari siklus I tidak maksimal dapat diperbaharui pada siklus II. Sehingga pelaksanaan siklus II berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada kategori berpikir kritis dengan sekor 407. Dengan meningkatnya kategori berpikir kritis siswa pada siklus II tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berhasil meningktkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SDN I Kepuhsari. Saran Berdasarkan beberapa kendala penelitian maka saran yang diusulkan untuk upaya perbaikan adalah sebagai berikut. Meskipun dalam penelitian ini dapat meningkat, hendaknya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat dilakukan pada materi yang lain. Siswa hendaknya lebih berperan aktif lagi dan guru lebih komunikatif terhadap siswa agar proses pembelajaran terjadi timbal balik antara guru dan siswa. Daftar Pustaka Mulyani Sumanto & Johar permana. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Depdikbud, Proyek PGSD Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA