PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN DI KLINIK WIDYA BHAKTI INTI BANDUNG. Irman Hariman, S.T.,M.T. 1, Yuliyati. 2 1,2

PENGELOLAAN PERANGKAT LUNAK SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA BADAN PENANGGULAN BENCANA DAERAH JAWA BARAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN NILAI SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI SMA YADIKA SUMEDANG)

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

APLIKASI PENJUALAN TOKO ONLINE SABLON AGUS MANDIRI KAB.BANDUNG

APLIKASI REKAM MEDIS KLINIK KECANTIKAN DI KLINIK AMALIA

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERIMAAN SISWA BARU MADRASAH ALIYAH NEGERI KENDAL BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengelolaan, Inventaris, Framework CI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN BARANG UNTUK BANTUAN KORBAN BENCANA ALAM DI BPBD PROVINSI JABAR. Indra Purnama, M.T., MCAS, MOS 1, Elis Melani.

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

PENERAPAN SISTEM DATA BERITA SPEEDY BERBASIS WEBSITE DI PT.TELKOM JAPATI

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI REKAM MEDIS POLIKLINIK UNIVERSITAS TRILOGI

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang perekonomian, politik, maupun ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dalam pengambilan keputusan. perusahaan. Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak didalam

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN NILAI RAPOT BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI MELONG MANDIRI 5 KOTA CIMAHI

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

SISTEM INVENTORY OBAT PADA PUSKESMAS SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN VISUAL FOXPRO-9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komputer menjadi salah satu alat pengolahan data yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran untuk mengoptimalkan hasil laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARTIKEL SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN RAWAT INAP PADA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan pengolahan data berbasis komputerisasi, pencarian informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula. Teknologi juga bisa diibaratkan suatu alat yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

APLIKASI PERSEDIAAN BARANG PADA SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM AKSES SEJARAH PENYAKIT PASIEN YANG BERORIENTASI OBJEK UNTUK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN ( STUDI KASUS RS. KHUSUS JANTUNG SUMBAR)

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Akta Jual Beli Berbasis Web (Studi Kasus Di Notaris dan PPAT Andriyani Mirawati, SH. M.Kn.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA)

SISTEM INFORMASI PENGEOLAAN PENOMORAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN (BKD) PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS KESEHATAN IBU DAN BAYI. (Studi Kasus : Bidan Praktek Swasta Ny. Sri Utami) SKRIPSI

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA SPBU DEMAK JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk memudahkan kinerja petugas dalam. pengolahan data pada klinik. Umumnya klinik di Indonesia masih belum

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

Aplikasi Sistem Pengolahan Data Kas Kecil Pada PT. Jumbo Power International

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MONITORING RETUR PENJUALAN UNTUK MEMINIMALISIR REJECT PAJAK BERBASIS WEB DI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK BANDUNG

BAB III KONSEP APLIKASI. tahapan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (2005 : 433). Tahapan yang

Transkripsi:

PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG Endang Sunandar 1, Edwan Arif Gusaeni 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno Hatta No.456 Kota Bandung, Jawa Barat 40266 Tlp. (022) 7564283, Fax.(022) 7564282 1 Endang.sunandar@raharja.info, 2 edwanarif@fellow.lpkia.ac.id ABSTRAK Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan tentunya membutuhkan penerapan suatu teknologi informasi yang akurat dan cepat untuk meningkatkan pelayanan. Hal tersebut dikarenakan rumah sakit sendiri, memiliki berbagai macam fungsi diantaranya ialah pelayanan kesehatan, penelitian dan profesi dibidang medis yang tergolong kompleks. proses pendaftaran pasien yang masih tergolong manual, menyebabkan proses pendataan rekam medis akan memakan waktu lebih lama, tidak efisien dan proses pendataan menjadi berulang. Hal tersebut nantinya akan berdampak bagi petugas medis dalam pencarian history atau data pasien yang pernah melakukan pemeriksaan disamping itu pemeriksaan rekam medis dilakukan dalam satu aplikasi sehingga banyak kekeliruan antara data pasien umum dan data pasien pegawai rumah sakit. Berbeda dengan pengelolaan data yang sudah terkomputerisasi dan berebeda aplikasi, selain tertatanya data yang lebih baik dengan adanya validasi data, hak akses pengguna, otomatisasi serta kecepatan juga keakuratan data yang diolah akan lebih baik dan pasti akan menghasilkan sebuah informasi yang baik pula. Salah satu contoh dari segi perangkat lunak yang sama di gunakan dalam merekap data pasien, dengan menggunakan perangkat lunak yang sama tentunya terjadi kekeliruan petugas rekam medis dalam membandingkan data antaran pasien umum dan pasien pegawai. Kata Kunci : perangkat lunak, Rekam Medis I. PENDAHULUAN Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Contoh dari hasil kemajuan teknologi informasi ialah pemanfaatan suatu jaringan Internet yang memungkinkan setiap orang dapat mengakses atau memperoleh data-data yang tersedia secara bersamasama dalam suatu jaringan yang terhubung. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam penerapan teknologi informasi ialah efisiensi waktu dalam pemanfaatan data, serta perolehan data yang akurat dan efektif [1]. Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan tentunya membutuhkan penerapan suatu teknologi informasi yang akurat dan cepat untuk meningkatkan pelayanan. Hal tersebut dikarenakan rumah sakit sendiri, memiliki berbagai macam fungsi diantaranya ialah pelayanan kesehatan, penelitian dan profesi dibidang medis yang tergolong kompleks. Dikatakan kompleks karena pelayanan rumah sakit tidak hanya melayani dari segi kesehatan, penelitian namun juga dari segi pelayanan administrasi[2], Kesejahteraan pegawaipun sangat penting bagi pihak lembaga diantaranya kesejahteraan dalam bidang kesehatan bagi pekerja maka sistem rekam medis pun tidak hanya melayani pelayanan umum saja akan tetapi melayani para pekerja yang sakit.. Berkaitan dengan latar belakang permasalahan diatas, maka Tugas Akhir ini akan dibangun sebuah sistem informasi yaitu Perangkat lunak Rekam Medis Khususnya bagi para pegawai rumah sakit serta pengelolaan data-data yang terkait untuk mendukung kinerja sistem.

II. DASAR TEORI III. II.1. Definisi perangkat lunak Perangkat lunak terdiri dari rangkaian instruksi elektronik yang menyeluruh untuk mengerjakan sesuatu. Berbagai instruksi ini dibuat oleh 2. Aspek Legal pengembang perangkat lunak dan tersedia dalam berbagai bentuk. Menurut ahli perangkat lunak yaitu Stephen R. Schach, menjelaskan bahwa : 3. Aspek finansial Perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam menghasilkan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran dapat tepat waktu serta memuaskan 4. Aspek Riset keinginan pemakai. Sedangkan Pengertian Perangkat Lunak menurut Menurut Fritz Bauer, yakni : Rekayasa perangkat lunak adalah pengembangan dan penggunaan prinsip 5. 5. Aspek Edukasi rekayasa dalam rangka memperoleh perangkat lunak yang dapat dipercaya dan dapat bekerja serta efisien pada mesin nyata.. [3] Isinya menyangkut tindakan kesehatan yang dilakukan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Isinya menyangkut harus memberikan jaminan kepastian hokum atas dasar keadilan, dalam rangka penegak hokum. Isinya menyangkut rekam medis harus dapat dipergunakan dalam menilai biaya yang telah dikeluarkan. Isinya menyangkut informasi dalam rekam medis dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan. Isinya menyangkut informasi dalam rekam medis berisi perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat II.1 Definisi Rekmmedis digunakan sebagai bahan/referensi beberapa profesi kesehatan. Menurut Permenkes No. 6. 6.Aspek Dokumentasi 269/MENKES/PER/III/2008 Rekam medis 7. Informasi rekam medis harus didokumentasikan sebagai bahan pertangung jawaban dan laporan adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen [2]. tentang identitas pasien, pemeriksaan, Menurut Muslihatun dkk pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang mengemukakan bahwa ruang lingkup kegiatan telah diberikan kepada pasien II.2 Tujuan rekam medis pelayanan rekam medis di istitusi pelayanan Menurut Muslihatun dkk dalam bukunya kesehatan pada umumnya sama. Kegiatan menjelaskna bahwa tujuan penyelenggaraan rekam medis adalah menunjang tercapainya pelayanan rekam medis baik di rumah sakit, tertib administrasi dalam rangka upaya puskesmas dan klinik adalah sebagai berikut: peningkatan pelayanan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan. a. Penerimaan pasien Beberapa aspek dalam rekam medis adalah b. Pencatatan (recording) sebagai berikut: 1. Aspek Administrasi c. Penyimpanan berkas rekam medis

Gambar III.1 usecase diagram II.2. Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi yang digunakan dalam merancang perangkat lunak ini adalah : 1. Metode Studi Pustaka Metode Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori literatur dari buku-buku referensi, skripsi, jurnal ataupun data-data di internet yang berhubungan dengan objek penelitian sebagai bahan atau dasar pemecahan masalah. 2. Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap obyek yang terkait yaitu meneliti proses rekam medis yang bertujuan untuk mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan pembangunan sistem. 3. Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan cara mewancarai seorang dokter dan pihak rumah sakit untuk memperoleh informasi mengenai prosedur pelayanan di rumah sakit. 4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak yang di gunakan dalam perancangan sistem rekam medis ini dengan menggunakan metode Prototype yang memiliki 4 tahapan yaitu: a. Analisis Analisis dilakukan dengan menganalisis permasalahan yang muncul dan menentukan spesifikasi kebutuhan atas sistem yang dibuat. Hasil analisis berupa dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). b. Desain Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian : 1) Fitur menu yang cepat dan mudah. 2) Tampilan input dan output. 3) Laporan yang mudah dicetak. 4) Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan. 5) Database dengan format dan kunci record yang optimal. 6) Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database. 7) Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-lain. c. Pengujian Sistem Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari : 1) Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen

sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar. 2) Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. 3) Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan. 4) Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional. 5) Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi. 6) Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program. d. Implementasi Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi. [5] II.3. Analisis Functional Requirement Analisis Functional Requirement Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana sistem mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh sistem. Functional requirement menggambarkan system requirement secara detil seperti input, output dan pengecualian yang berlaku. [6] II.4. Analisis Non-Functional Requirement Analisis kebutuhan non-fungsional Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan, standarstandar tertentu. Karena berkaitan dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan, maka kegagalan memenuhi kebutuhan jenis ini berakibat pada sistem secara keseluruhan. [6] II.5. Unified Modeling language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP). [7] IV. ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Model Generic Diagram Pada tahap ini akan menjelaskan Proses tahapan dari Model Generic Diagram seperti pada Gambar III.1 yang dimana tahapannya sebagai berikut : III.1.1 Identifikasi Permasalahan Pada fase ini yang pertama adalah memfokuskan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul, menentukan solusi dan melakukan pengambilan data transaksi perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan di Fifteen Cafe yang dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang kuliner, data transaksi Fifteen Cafe yang akan di analisa dan siap untuk di olah adalah data transaksi pada bulan Mei 2016 s/d April 2017 yang jumlahnya sebanyak 21.494 Record. [6] III.1.2 Pengujian Proses pengujian adalah proses dimana perangkat lunak yang telah di buat di uji apakah sesuai dengan analisa sebelumnya, setelah itu stakeholder menilai apakah proses ini perangkat lunak sudah sesuai atau tidak, apabila selesai maka perangkat lunak akan masuk tahap small release dimana perangkat lunak menjadi versi pertama yang sewaktu waktu dapat menambah fitur sesuai permintaan stakeholder, apabila tidak sesuai maka akan kembali ke proses analisa dan implementasi.

IV. IMPLEMENTASI Akan dibuat mulai dari tahap perencanaan, kegiatan implementasi, pengujian dan implementasi, pengujian dan evaluasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan. Agar dapat berjalan dengan semestinya, perlu disusun sebuah penjadwalan yang mengatur waktu pelaksanaan implementasi agar dapat terorganisir dengan baik dan pembuatanya pun selesai tepat pada waktunya. Penggambaran bisa menggunakan Gantt Cart. Berikut merupakan rangkaian aktivitas implementasi yang telah dilakukan: 2. Dengan adanya rekap medis ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan petugas pada saat rekapitulasi 3. Dengan adanya rekam medis ini maka diharapkan dapat mempermudah petugas dalam memilah data pasien umum dan pegawai dengan mengetahui kode pasien sebagai pembeda. DAFTAR PUSTAKA [1] Stephen R. Schach & Fritz Bauer pengertian perangkat lunak, 2010. [2] Ismainar, H. (2015). Manajemen Unit Kerja:untuk Perekam Medis dan Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish. [3] Jogiyanto, H. (2002). Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Tabel IV.2 Sample Itemset yang memenuhi nilai support V. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan terhadap sistem yang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya rekam medis ini maka diharapkan dapat mempermudah petugas [4] Muslihatun, Mufdhilah, Nanik Setiyawati. (2012). Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. [5] Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Ando Offset. [6] Sutarman. (2012). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. [7] Wardana. (2012). Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo. dalam merekap data medis pasien

Gambar IV.1 Visualisasitampilan home