BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. baik pada usia produktif maupun usia lanjut (Junaidi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL ET CAUSE STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan curah jantung merupakan suatu keadaan di mana pompa darah

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penyakit Paru Obstruktif Kronik selanjutnya disebut PPOK atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Berdasarkan tinggi rendahnya diastolic maka dapat beberapa gradasi

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi, mencapai 12,31/ (Japaries, 2013). dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) Stroke non hemoragik atau iskemik adalah terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Penyumbatan bias terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri menuju otak. (Ratna Dewi Pudiastuti, 2013) Stroke atau cerebro vasculer accident (CVA) adalah sindrom klinik yang di awali dengan timbulnya mendadak progressive cepat berupa deficit neirologis vocal ataupun global yang berlangsung 24 jam lebih yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak neotraumatik. (Mansjoer, Arif, 2000) Stroke merupakan sindrom klinis akibat gangguan pembuluh darah otak, timbul mendadak dan biasanya mengenai penderita usia 45 80 tahun. (Rasyid, 2007)

Kesehatan merupakan bagian penting bagi hidup kita, dimana dengan hidup sehat kita bisa menjalankan semua aktifitas dengan baik. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan kegiatan tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani juga diperlukan, banyak orang yang enggan melakukan pola hidup sehat sehingga banyaknya penyakit-penyakit yang menyerang seperti halnya stroke. Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara lokal atau global yang dapat menimbulkan kematian, stroke dapat di sebabkan oleh hipertensi, polamakan yang tidak seimbang, makan-makanan yang berkolesterol tinggi. Insiden stroke di negara maju cenderung menurun karena usaha prevensi primer yang berhasil di lakukan terutama dalam upaya pencegahan hipertensi (Airiza, 2000). Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2009 jumlah penderita stroke di dunia mencapai kurang lebih 15 juta orang. Di Amerika serikat sekitar 5 juta orang pernah mengalami stroke. Sedangkan di Inggris sekitar 250.000 orang yang pernah mengalami stroke. Di Indonesia stroke merupakan peringkat ke 2 penyebab kematian dengan laju motalitas 18 % -37%. Stroke adalah salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan kegawat daruratan medis yang harus di tangani secara cepat, tepat, dan cermat. Di Indonesia usia penderita stroke umumnya berkisar pada usia 45 tahun ke atas. Gaya hidup yang moderen dan serba instanisasi seperti sekarang ini berpeluang besar bagi seorang untuk terkena stroke di usia muda wanita maupun pria produktif. Stroke berkaitan erat dengan tekanan darah

tinggi yang mempengaruhi munculnya kerusakan dinding pembuluh sehingga dinding pembuluh darah tidak merata. Akibatnya, zat-zat yang terlarut seperti kolesterol, kalsium, dan lainnya akan mengendap pada dinding pembuluh yang di kenal dengan istilah penyempitan pembuluh darah. Bila penyempitan pembuluh darah terjadi dalam waktu lama akan mengakibatkan suplai darah ke otak berkurang bahkan terhenti yang selanjutnya menyebabkan stroke. Angka kejadian stroke di Indonesia adalah 200 per 100.000 penduduk maka 800 orang akan menderita atroke. Prosentase penderita stroke adalah: a. Usia 35 44 tahun = 0,2 % b. Usia 45 54 tahun = 0,7 % c. Usia 55 64 tahun = 1,8 % d. Usia 65 74 tahun = 2,7 % e. Usia 75 85 tahun = 10,4 % (Ratna Dewi Pundiastuti, 2013) Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum terjadinya stroke hal ini dibuktikan jika seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata.

Hasil data buku rekam medik pasien di ruang dahlia RSUD Banyumas sepanjang tahun 2012 dari bulan Januari Desember didapat ada 1794 pasien yang dirawat di ruangan dahlia dengan berbagai macam jenis penyakit. Penderita penyakit dengan sistem persarafan ada 210, penderita penyakit dengan cidra kepala 190, sedangkan penderita penyakit stroke di ruang Dahlia RSUD Banyumas ada 5 pasien, ini di buktikan dengan penyakit stroke tidak termasuk dalam 10 besar Diagnosa Medis. Karena stroke merupakan peringkat ke 2 penyebab kematian di Indonesia dan penyakit stroke merupakan kegawat daruratan medis yang harus di tangani secara cepat, tepat, dan cermat. Berdasarkan data di atas stroke tidak termasuk dalam 10 besar Diagnosa Medis, namun penulis barkesempatan untuk mengelola klien dengan kasus stroke. Penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Hambatan Komunikasi Verbal Et Cause Stroke Non Hemoragik di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. B. TUJUAN PENULISAN Penyusunan pengelolaan laporan ini, penulis menyusun beberapa tujuan: 1. Tujuan Umum Pendokumentasian kasus penyakit stroke non hemoragik pada Tn. M di Ruang Dahlia RSUD Banyumas Kabupaten Banyumas.

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Hambatan Komunikasi Verbal Et Cause Stroke Non Hemoragik di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Dengan pendekatan proses keperawatan yaitu: a. Pengkajian yang mencakup riwayat kesehatan klien, data umum, hasil pemeriksaan dan fokus, dan pemeriksaan penunjang. b. Mengidentifikasi analisa data pada pasien dengan penyakit stroke non hemoragik. c. Perencanaan untuk memecahkan masalah yang muncul. d. Melakukan tindakan pada pasien dengan penyakit stroke non hemoragik yaitu ROM, Terapi injeksi, dan kolaborasi dengan petugas medis. e. Evaluasi tindakan yang sesuai perencanaan pada pasien dengan penyakit stroke non hemoragik. C. PENGUMPULAN DATA Penulisan pengelolaan laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif. Pendekatan dalam proses keperawatan merupakan suatu pendekatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, terdiri dari beberpa kegiatan yang saling berkaitan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pemeriksaan darah adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang akan

dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah masalah serta kebutuhan dan kesehatan pasien, dan CT-scan. Penyusunan pengelolaan laporan ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi partisipatif Mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang sedang dialami oleh klien. Penulis juga melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Palpasi adalah dengan cara perabaan terhadap bagian bagian tubuh yang mengalami kelainan. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara pendengaran, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop. 2. Wawancara Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien atau biasa disebut anamnesa. Data yang terkumpul berupa data primer yang berasal dari klien dan data skunder yang berasal dari orang terdekat atau keluarga klien. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data terutama kesehatan dari masalah keperwatan klien, untuk menjalin hubungan antara penulis dengan klien dan mempermudah penulis untuk mengumpulkan data dalam proses pengelolaan proses keperawatan pada klien.

3. Studi Literature Pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan menggali sumber - sumber pengetahuan melalui buku - buku atau jurnal terkini, yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien dan mengakses browsing dari internet. 4. Data Catatan Medis Selain data yang diperoleh langsung dari klien dan orang terdekat atau keluarga klien, penulis juga mendapatkan data lain yang dibutuhkan melalui catatan medis pasien antara lain perkembangan kesehatan, program pengobatan, diet, perawatan yang dilakukan, hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. D. TEMPAT DAN WAKTU Asuhan keperawatan pada Tn. M dengan stroke di Ruang Dahlia RSUD Banyumas Kabupaten Banyumas selama 2 hari dari tanggal 14-15 juni 2013 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. E. MANFAAT PENULISAN Hasil pengelolaan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu: 1. Manfaat teoritis Menambah refrebsi ilmiah dan konstribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta bagi penulis selanjutnya untuk di gunakan sebagai bahan kajian tentang pengelolaan kasus keperawatan mengenai stroke.

2. Manfaat praktis Merupakan panduan penulis dan informasi bagi tenaga kesehatan lain tentang pengelolaan kasus stroke. F. SISTEMATIKA PENULISAN Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan ini, penulis menyusun sebagai berikut : a. BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan. b. BAB II Tinjauan pustaka terdiri dari pengertian, etiologi, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, gambaran klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan (ada 3 penatalaksanaan keperawatan: pathways, dan perumusan diagnosa keperawatan serta fokus intervensi keperawatan). c. BAB III Tinjauan kasus terdiri dari pengkajian, analisa data (diagnose keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi. d. BAB IV Pembahasan (pengkajian, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi) e. BAB V Penutup (kesimpulan dan saran).