BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Islam telah menujukkan trend yang cukup menggembirakan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. survey yang berupa penelitian penjelasan dan pengujian hipotesa. Dalam survey,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Aturan ekonomi yang ada dalam Al-Qur an dan Al-Hadits, telah. mengatur sistem ekonomi dengan teliti melalui nilai-nilainya yang

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran. penting terhadap kualitas perekonomian suatu negara dalam menghadapi

BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. menurun, tapi jika dilihat dari total asset mengalami kenaikan yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana fungsi utamanya sebagai penghimpun dan penyalur dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Lely 2008:309)

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 90-an perkembangan sistem ekonomi dan bisnis berlandaskan Islam telah menujukkan trend yang cukup menggembirakan. Ekonomi Islam mulai tersosialisaskan sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 yang kemudian diikuti dengan bank-bank syariah maupun lembaga keuangan syariah lainnya. Hadirnya lembaga keuangan Syariah di Indonesia semakin menunjukkan kemajuan sistem ekonomi dan bisnis Islam di tanah air. Seiring dengan perkembangan ini, maka muncul pemikiran baru bahwa akuntansi juga harus merubah diri jika seandainya ia tidak mau ditinggalkan pemakainya atau dimasukkan dalam museum peradaban. Salah satu pemikiran itu adalah perlunya akuntansi menggeser fungsinya dari decision making facilitating function ke arah lain yang lebih bermanfaat. Sesuai dengan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi, maka seluruh upaya yang dilakukan oleh manusia harus mampu merespon kebutuhan masyarakat atau harus memiliki orientasi sosial. Demikian pula upaya kita untuk mengembangkan Akuntansi Syariah. Akuntansi harus berkembang dengan merespon kebutuhan masyarakat. Sejauh ini pandangan mengenai kebutuhan masyarakat terhadap akuntansi syariah sudah sangatlah jelas, tinggal bagaimana merespon keinginan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut seluruh komponen masyarakat terutama umat Islam sendiri seharusnya mengambil bagian dan peran yang sama. 1

2 Globalisasi membuat manusia semakin menyadari akan pentingnya agama, dan kesadaran tersebut merupakan pemicu munculnya kebutuhan masyarakat akan pentingnya etika dan tanggung jawab sosial yang selama ini sering kali diabaikan. Hal inilah yang menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya akuntansi yang membangun nilai-nilai berdasarkan syariah islam, sehingga akuntansi merupakan salah satu media dalam menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, karena akuntansi bias memelihara catatan sebagai accountability dan menjamin akurasi informasi. Bisnis berbasis syariah merupakan fenomena baru yang diterapkan dalam lembaga bisnis keuangan yaitu perbankan syariah. Perbankan syariah, merupakan fenomena baru dalan dunia ekonomi modern. Kemunculannya seiring dengan upaya gencar yang dilakukan oleh pakar islam dalam mendukung ekonomi islam yang diyakini akan mampu mengganti dan memperbaiki sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. Perkembangan ini dapat terlihat di lembaga keuangan kota pekanbaru. Dimana masyarakatnya lebih kental dengan penduduknya yang menganut agama islam, sementara pemeluk agama Kristen, Hindhu, Budha juga terdapat di kota ini. Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan perbankan syariah di Provinsi Riau tahun 2013 cenderung melambat yang tercermin dari melambatnya kinerja intermediasi dan kualitas pembiayaan. Berdasarkan laporan BI Perwakilan Provinsi Riau di Pekanbaru, Senin (30/12/2013), hingga triwulan III/2013 aset perbankan syariah mencapai Rp5,42 triliun dan memang naik 7,85 persen terhadap triwulan II dan naik 27,9 persen

3 dibandingkan triwulan III tahun lalu. Peningkatan asset didorong oleh meningkatnya dana yang dihimpun menjadi Rp3,94 triliun atau tumbuh 7,17 persen dan 22,93 persen. Diantaranya berasal dari tabungan yang naik 7,93 persen dan giro sebesar 11,64 persen, sehingga komponen tabungan mendominasi struktur dana perbankan syariah di Riau sebesar 55,41 persen (Tribun Pekanbaru, Senin, 30 Desember 2013 16:48 WIB). Penerapan syariah pada perbankan sangat di butuhkan, mengingat keberhasilan yang terjadi pada perbankan syariah pada saat krisis yang menimpa bangsa ini oleh karena itu peranan perbankan syariah sangatlah diperhitungkan bukan hanya dalam dunia bisnis tapi juga menjadi model perbankan ideal bagi industry perbankan lainnya. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika adalah sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonomi yang berlandaskan Al-Qur an dan As-Sunnah (Antonio;2004). Menurut Karim dalam Norsa adah bank syariah tidak menerapakan system bebas bunga (interest free) dalam operasionalnya, karena itu rumusan yang paling lazim untuk mendefinisikan bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai syariat islam, dengan mengacu pada Al-Qur an dan As-Sunnah sebagai landasan dasar hukum dan operasional. Harahap dalam Herlina (2009) mengemukakan bahwa beberapa prinsip akuntansi konvensional yang tidak sejalan dengan prinsip akuntansi islam, misalnya prinsip koncervatisme yang dinilai menguntungkan pemililk modal saja. Pernyataan tersebut didukung oleh Triyuwono (2006) akuntansi modern tidak mampu mereflikasikan realitas nonekonomi yang diciptakan oleh perusahaan. Ia

4 hanya mampu mengakui dan mereflikasikan peristiwa ekonomi. Itupun yang sifatnya private, seperti misalnya private/benefits sebalilknya, ia tidak mampu mengakui public cost/benefit. Menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009) tentang Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank syariah menyatakan bahwa transaksi syariah berasaskan pada prinsip: persaudaraan (ukhuwah), keadilan ( adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan (tawazun), dan universal (syumuliyah). Prinsip akuntansi syariah ini lebih mengarahkan bahwa pencatatan akuntansi syariah lebih mempunyai tujuan sosio ekonomi dimana akuntansi syariah bukan hanya bertujuan untuk menghimpun kekayaan dan menguntungkan shareolder saja tetapi dimana perbankan syariah juga mempunyai sifat sosial yang memperhatikan masyarakat sekitarnya adil dan mempunyai rasa persaudaraan. Seiring dengan berkembangnya bank syariah akuntansi mau tidak mau juga terkena imbasnya, hal itu sangat mungkin karena bentuk akuntansi itu sendiri disatu sisi dipengaruhi oleh lingkungannya (Morgan 1998, Hines 1998, Franc is 1990, Triwono 2006). Analog logika tersebut akuntansi syariah hadir karena dipengaruhi oleh dalam pengertian yang sangat sempit. Praktek perbankan syariah dan setelah dibentuk lingkungannnya ia akan mempengaruhi penggunaannya dalam proses pembentukan realitas. Lahirnya paradigma syariah tidak sekedar dipengaruhi oleh praktek perbankan sayriah, tetapi juga dipengaruhi perkembangan pemikiran konsep yang sifatnya sangat filosofis (Triwono 2006). Artinya pemikiran akuntansi syariah tidak terbatas pada pratek akuntansi di bank

5 syariah, tetapi mencakup pemikiran konsep akuntansi semua jenis lainnya selain bank syariah. Tabel 1.1 Total Nasabah PT. Bank BRI Syariah Cabang Pekanbaru No Jenis Akad Jumlah Nasabah Tahun 2014 1 Simpanan Mudharabah 11.553 2 Pembiayaan Mudharabah 12 3 Pembiayaan Musyarakah 26 4 Pembiayaan Murabahah 1.463 5 Gadai Qardh 230 6 Pinjaman Qardh 48 Total Nasabah 13.332 Sumber : PT. Bank BRI Syariah cabang pekanbaru Berdasarkan data dari tabel di atas, jumlah nasabah masing-masing akad sampai bulan april tahun 2014 mengalami perkembangan yang meningkat. Dari beberapa jenis akad yang terdapat pada PT. Bank BRI Syariah cabang pekanbaru, jumlah nasabah yang cukup signifikan dan yang paling banyak terdapat pada akad simpanan mudharabah yaitu 11.553 dibandingkan dengan jenis akad yang lainnya. Alasan ini juga memicu penulis untuk melakukan penelitian khususnya pada akad simpanan mudharabah. Beberapa penelitian telah dilakukan, seperti Rina Ani Sapariyah yaitu tentang persepsi Nasabah dan Karyawan Perbankan Terhadap Perbankan Syariah

6 sebagai Lembaga Keuangan dalam Perspektif Islam. Hasilnya adalah tidak ada perbedaan persepsi antara nasabah dan karyawan perbankan, responden menilai organisasi islam selain profit oriented juga mendorong kesuksesan dunia dan akhirat. Dengan berkembangnya bank syariah yang menggunakan prinsip akuntansi syariah didalam aktivitas bisnisnya yang telah dibuktikan dengan adanya bank-bank konvensional yang membuka cabang syariah masih belum menunjukkan pertumbuhan yang mengembirakan. Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat judul PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PT. BANK BRI SYARIAH PEKANBARU MENURUT PANDANGAN KARYAWAN DAN NASABAH.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka permasalahan yang bisa dirumuskan adalah : 1. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang berazaskan prinsip persaudaraan (ukhuwah) di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru menurut pandangan karyawan dan Nasabah? 2. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang berazaskan prinsip keadilan ( adalah) di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru menurut pandangan karyawan dan Nasabah? 3. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang berazaskan prinsip kemaslahatan (maslahah) di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru menurut pandangan karyawan dan Nasabah? 4. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang berazaskan prinsip keseimbangan (tawazun) di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru menurut pandangan karyawan dan Nasabah? 5. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang berazaskan prinsip universalisme (syumuliyah) di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru menurut pandangan karyawan dan Nasabah?

8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menguji secara empiris bagaimana penerapan prinsip syariah di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang berasaskan persaudaraan (ukhuwah) menurut karyawan dan Nasabah. 2. Menguji secara empiris bagaimana prinsip syariah di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang berasaskan keadilan ( adalah) menurut karyawan dan Nasabah. 3. Menguji secara empiris bagaimana prinsip syariah di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang berasaskan kemaslahatan (maslahah) menurut karyawan dan Nasabah. 4. Menguji secara empiris bagaimana prinsip syariah di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang berasaskan keseimbangan (tawazun) menurut karyawan dan Nasabah. 5. Menguji secara empiris bagaimana prinsip syariah di PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang berasaskan universalisme (syumuliyah) menurut karyawan dan Nasabah.

9 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumentasi ilmiah yang bermanfaat untuk mendukung kegiatan akademi bagi peneliti sendiri dan pihak fakultas. 2. Manfaat bagi praktik Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan terutama bagi karyawan perbankan dan manajemennya tentang bagaimana prinsip syariah pada bank syariah. 1.5 Batasan Penelitian Penulis memberikan batasan permasalahan penerapan prinsip syariah pada PT.Bank BRI Syariah menurut pandangan karyawan dan nasabah pada akad mudharabah pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I :PENDAHULUAN Bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Manfaat Penelitian, Batasan penelitian dan sistematikan penulisan. BAB II :TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan tentang tinjauan pustaka yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian ini yaitu: prinsip syariah yang terdiri dari persaudaraan (ukhuwa h),

10 keadilan ( adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan (tawazun), dan universal (syumuliyah), serta penjelasan tentang akuntansi syariah, konsep akuntansi syariah, tujuan akuntansi syariah, prinsip akuntansi syariah, akuntansi perbankan syariah, tinjauan penelitian terdahulu dan hipotesis yang dilakukan. BAB III :METODE PENELITIAN Bab ini membahas jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian, instrument penelitian, sumber pengumpulan data, dan analisis yang direncanakan akan di pakai dalam penelitian. BAB IV :GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini membahas sejarah berdirinya PT.Bank BRI Syariah, visi dan misi, sistem operasi, dan struktur organisasi. BAB V :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian, data demografi responden, serta analisis dan interprestasi hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh.

11 BAB VI :KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah rangkaian terakhir penulisan yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan dari penelitian serta saran-saran.