BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IJARAH MULTIJASA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), h.21.

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB III GAMBARAN UMUM BTM COMAL. Kemudian berdasarkan keputusan MUKTAMAR MAMADIYAH periode ke-44

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

HILMAN FAJRI ( )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV ANALISIS DATA

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB II LANDASAN TEORI

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGELOLAAN REKSA DANA MELATI US DOLLAR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak itu hingga sekarang perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN AKAD QARD} WAL IJA>RAH PADA PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PURWOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

PEMBIAYAAN IJARAH MULTIJASA PADA JASA KEUANGAN DI KSU SYARIAH USAHA MULIA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD IJA>RAH MULTIJASA UNTUK SEGALA MACAM BENTUK PEMBIAYAAN DI BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO A. Analisis Terhadap Praktek Akad Ija>rah Multijasa Untuk Segala Macam Bentuk Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo. Ijar>ah atau sewa-menyewa merupakan salah satu betuk muamalah yang sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan tersebut dapat berupa manfaat maupun jasa yang tidak kita memilikinya. Adanya Ijar>ah ini untuk mempermudah atau memberikan keringanan kepada orang lain dalam kegiatan sosial. Banyak di dunia ini orang yang mempunyai banyak uang namun tidak mau bekerja. Sementara di sisi lain banyak orang yang mempunyai tenaga atau kelebihan yang membutuhkan uang sehingga keduanya saling membutuhkan manfaat yang menguntungkan. Ijar>ah merupakan akad atau perjanjian untuk kegiatan sewamenyewa, prinsip ini digunakan sebagai salah satu dasar untuk menyalurkan dana yang dilakukan oleh BMT Amanah Madina Waru Sidoarjo atau juga Lembaga Keuangan Syari ah. Kebanyakan produk BMT atau Bank Syari ah memakai produk mura>bahah (jual beli). Pembiayaan mura>bahah sebenarnya memiliki kesamaan dengan pembiayaan ijar>ah, yang membedakan keduanya adalah obyek transaksi yang akan diperjualbelikan tersebut. Dalam 49

50 pembiayaan mura>bahah yang menjadi obyek transaksi adalah barang, sedangkan dalam pembiayaan ijar>ah adalah jasa. Dalam pengajuan pembiayaan BMT Amanah Madina mempunyai ketentuan umum sebagai berikut: a. Mengajukan permohonan pembiayaan. b. Membuka rekening simpanan. c. Dipergunakan untuk modal usaha atau investasi. d. Jenis usaha menguntungkan dan halal. e. Menyerahkan foto copy KTP dan KSK atau identitas lainnya. f. Foto copy tagihan listrik atau kredit lainnya. g. Menyerahkan KSK dan akta nikah asli. Jaminan atau agunan (BPKB atau sertifikat dan sebagainya) sebagai kepercayaan. Dalam BMT Amanah Madinah mempunyai macam-macam produk, tapi yang digunakan disini hanya satu macam produk saja yang ditawarkan oleh nasabah yaitu ijar>ah multijasa dimana BMT memberikan pinjaman berupa uang kepada pihak ketiga untuk modal usaha., atas transaksi penggunaan dana pinjaman tersebut nasabah meminjam uang, berapapun nominal margin keuntungannya sebesar 4 % (empat %), Dalam ijar>ah multijasa ini besar nya ujrah ditentukan bukan berdasarkan nominal tetapi berdasarkan prosentase atas besarnya pinjaman, serta tidak sesuai dengan fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VII/2004 dan No.09/DSN-MUI/VI/2000.

51 Di dalam pembiayaan yang ada di BMT Amanah Madina yang dipakai adalah akad ijar>ah multijasa, sebagaimana yang kita ketahui akad ijar>ah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat), dan di BMT Amanah Madinah ini yang dipinjamkan berupa uang, seharusnya berupa barang dan jasa sehingga penyewa bisa menikmati barang yang telah disewakan untuk diambil manfaatnya. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi SAW yang berkata berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering, karena dalam hadist yang telah tertera diatas mengandung jasa yang telah dimanfaatkan. Dalam pembiayaan ijar>ah multijasa Bapak Solikin adalah seorang nasabah di BMT Amanah Madina. 1 Bapak Solikin membutuhkan dana untuk biaya modal usaha guna unuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari, lalu bapak Solikin pergi ke BMT Amanah Madina untuk meminjam dana tersebut dan bapak Solikin menyerahkan persyaratan yang diminta oleh pihak BMT Amanah Madina terus pihak BMT Amanah Madina menjelaskan tentang langkah-langkah peminjaman dana dan akhirnya bapak Solikin setuju atas prosedur peminjaman yang ada di BMT Amanah Madina. Setelah persyaratan udah lengkap lalu pihak marketing BMT Amanah Madina menjelaskan tentang spesifikasi jasa, besarnya ujrah, jumlah cicilan dan jangka waktu pembayaran. Selanjutnya pihak BMT membuat akad ijar>ah multijasa sebagai berikut : 1. Jumlah pinjaman : Rp 1000.000 2. Ujrah : Rp 160.000 3. Jangka waktu : 4 bulan 1 Solikin, Wawancara, Sidoarjo, 10 Juni 2016

52 4. Cara pembayaran : angsuran 5. Biaya adminitrasi : Rp 20.000 6. Cicilan tiap hari : 11.600 Bapak Muhsin adalah seorang nasabah di BMT Amanah Madina. 2 Bapak Muhsin membutuhkan dana untuk biaya modal usaha guna unuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, lalu bapak Muhsin pergi ke BMT Amanah Madina untuk meminjam dana tersebut dan bapak Muhsin menyerahkan persyaratan yang diminta oleh pihak BMT Amanah Madina terus pihak BMT Amanah Madina menjelaskan tentang langkah-langkah peminjaman dana dan akhirnya bapak Muhsin setuju atas prosedur peminjaman yang ada di BMT Amanah Madina. Setelah persyaratan udah lengkap lalu pihak marketing BMT Amanah Madina menjelaskan tentang spesifikasi jasa, besarnya ujrah, jumlah cicilan dan jangka waktu pembayaran. Selanjutnya pihak BMT membuat akad ijar>ah multijasa sebagai berikut : 1. Jumlah pinjaman : Rp 1500.000 2. Ujrah : Rp 160.000 3. Jangka waktu : 4 bulan 4. Cara pembayaran : angsuran 5. Biaya adminitrasi : Rp 20.000 6. Cicilan tiap hari : 16.600 Kalau kita lihat prakteknya ijar>ah multijasa yang ada di BMT ini memakai sistem meminjamkan uang bukan meminjamkan barang, kalau meminjamkan barang dalam ijar>ah itu harus ada jasa yang dimanfaatkan. 2 Muhsin, Wawancara, Sidoarjo, 23 Juni 2016

53 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Penggunaan Akad Ija>r a h Multijasa Untuk Segala Macam Bentuk Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam fiqih muamalah ijar>ah adalah perjanjian sewa - menyewa suatu barang dalam waku tetentu melalui pembayaran sewa, atau ijar>ah adalah transaksi sewa - menyewa atas suatu barang dan atau upah- mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa 3. Menurut pengetian hukum Islam sewa menyewa itu diartikan sebagai Suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. Dari pengertian diatas terlihat bahwa yang dimaksud dengan sewamenyewa itu adalah pengambilan manfaat sesuatu benda, jadi dalam hal ini bendanya tidak berkurang sama sekali, dengan perkataan lain dengan terjadinya peristiwa sewa menyewa, yang berpindah hanyalah manfaat dari benda yang disewakan tersebut, dalam hal ini dapat berupa manfaat barang seperti kendaraan, rumah dan manfaat karya seperti pemusik, bahkan dapat juga berupa karya pribadi seperti pekerja. Adapun secara terminologi, para ulama fiqh berbeda pendapatnya, antara lain : a. Menurut Sayyid Sabiq, al-ijar>ah adalah suatu jenis akad atau transaksi untuk mengambil manfaat dengan jalan memberi penggantian. 4 3 Abdul Ghafur Anshari, Reksa Dana Syariah, (Bandung: Refika Aditama, 2008), 25. 4 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah(Beirut:Dar kitab al-arabi, 1978), 177

54 b. Menurut Ulama Syafi iyah al-ijar>ah adalah suatu jenis akad atau transaksi terhadap suatu manfaat yang dituju, tertentu, bersifat mubah dan boleh dimanfaatkan, dengan cara memberi imbalan tertentu. 5 c. Menurut Amir Syarifuddin al-ijar>ah secara sederhana dapat diartikan tertentu. Bila yang menjadi obyek transaksi adalah manfaat atau jasa dari suatu benda disebut ijar>ah al Ain, seperti sewa-menyewa rumah untuk ditempati. Bila menjadi obyek transaksi manfaat atau jasa dari tenaga seseorang disebut ijar>ah ad-dzimah atau upah mengupah, seperti upah mengetik skripsi. Sekalipun obyeknya berbeda keduanya dalam konteks fiqh disebut al-ijar>ah. 6 Dilihat dari pernyataan diatas mengenai pembiayaan ijar>ah yang ada di BMT Amanah Madinah maka akad yang digunakan bukan akad ijar>ah melainkan akad qard{. Sebab ijar>ah dalam pengertiannya adalah upahmengupah, jika BMT Amanah Madina melakukan kerjasama dengan pihak ketiga sebagai penyedia jasa seperti untuk melakukan modal usaha sehingga pihak BMT Amanah Madina bisa mendapatkan ujrah. Disisi lain ulama fiqih berpendapat tentang qard{diantarannya adalah menurut Malikiyyah qard{adalah menyerahkan sesuatu yang bernilai harta kepada orang lain untuk mendapatkan manfaatnya dimana harta yang diserahkan tadi tidak boleh dihutangkan lagi dengan cara tidak halal dengan ketentuan barang itu harus diganti pada waktu yang akan datang, dengan syarat gantinya tidak beda dengan yang diterima. Menurut ulama Hanafiyah qard}adalah harta yang diserahkan kepada orang lain untuk diganti dengan 5 Asy- Sarbaini al-khitab, Mughni al-mukhtaz (Beirut: Dar al-fikr, 1978), 223 6 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2003), 216

55 harta yang sama. Batas kesamaan yang dimaksud hendaklah setiap satuannya tidak mengandung selisih yang dapat membedakan bedanya harga. 7 Jadi ulama fiqih memperbolehkan keuntungan sesuai kesepakatan diawal. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 245 dan surat Al-Muzammil ayat 20 : 245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-nya-lah kamu dikembalikan. 8 7 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Mazhab, (Jakarta: Darul Uum Press, 2001), 287 8 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, 40

56 20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 9 Sebagaimana yang terkandung di atas, memperjelas bahwa pinjaman yang dimaksud tidak seperti apa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, dimana seseorang meminjam dana tidak lain hanya untuk kehidupannya. Qard} adalah pinjaman yang diberikan kepada anggota yang membutuhkan. Anggota wajib mengembalikan jumlah produk yang diterima pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.peminjam dapat memberikan tambahan dengan suka rela kepada koperasi selama tidak diperjanjikan dalam akad. Dalam dunia perbankan Syariah, jika nasabah tidak dapat mengembalikan bagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan telah memastikan ketidak mampuan nya, maka 9 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, 576

57 dapat diperpanjang jangka waktu pengambilan, atau menghapus sebagian atau seluruh kewajibannya. 10 Qard{ merupakan akad tabarru yang bersifat sosial dan tidak dikomersilkan. Karena pinjaman yang dimaksud merupakan akad saling tolong-menolong.menurut jumhur ulama fuqaha tidak boleh mengambil keuntungan kepada akad qard{karena qard}adalah akad tabarru. 11 Akad tabarru adalah akad saling tolong-menolong tanpa ada imbalan apapun dalam melakukan pengembalian uang pinjaman, nasabah boleh memberi tambahan dalam kembalian tetapi tidak ada kesepakatan diawal perjanjian untuk peminjam dengan yang meminjamkan. Bila dikaitkan dengan jasa yang diberikan oleh BMT Amanah Madina untuk memberi bantuan kepada nasabah yang tidak bisa membayar untuk melakukan modal usah, maka pihak BMT Amanah Madina dapat b\ekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan persewaan barang bukan uang agar pihak ketiga sebagai tempat persewaan jasa yang akan bekerja sama dengan BMT Amanah Madina. Jadi, segala kebutuhan yang akan diperlukan oleh nasabah untuk melakukan modal usaha bisa dipermudah oleh pihak ketiga karena pihak ketiga adalah tempat penyedia jasa. Kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat untuk memperoleh modal usaha yang tidak lain hanya untuk kehidupan sehari-hari. Jadi akad ijar>ah multijasayang digunakan untuk meminjamkan uang yang ada di BMT Amanah Madinah ini tidak tempat dan tidak sesuai dengan 10 Muhammdah Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, 131 11 Sayyid Sabiq, Fiqih sunnah, (Beirut: Ttp, 2007), 222

58 hukum Islam, dan Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VII/2004 dan No.09/DSN- MUI/VI/2000 tentang ijar>ah multijasa hal ini dikarenakan pihak BMT Amanah Madina tidak bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai tempat penyedia jasa. Maka pihak BMT Amanah Madina tidak melakukan pekerjaan tertentu sehingga tidak berhak mendapatkan ujrah, ujrah yang dibebankan oleh nasabah selama ini lebih menyerupai tambahan, jadi menurut penulis lebih baiknya menggunakan akad qard dan tidak membebankan tambahan kepada nasabah pada kesepakatan diawal.