TIMUN EMAS (Dongeng dari Jawa Tengah)

dokumen-dokumen yang mirip
LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia

Asal Mula Candi Prambanan

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.


László Hankó: Kebahagiaan Marina

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Kura-kura dan Sepasang Itik

Batu yang Menjadi Roti

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Negeri Peri Di Tengah Hutan

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

Angin senja terasa kencang berembus di antara

2. Gadis yang Dijodohkan

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Pengembara yang Tersesat

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Mengajarkan Budi Pekerti

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Belajar Memahami Drama

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Oleh: Windra Yuniarsih

Written by Administrator Sunday, 17 November :31 - Last Updated Thursday, 27 March :12

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.2

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Pemilik jiwa yang sepi

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

4 SOSIAL. A. Menulis Teks Pengumuman. 1. Bahasa yang efektif. Aspek: Menulis Standar Kompetensi:

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian kasus tunggal

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

BAB IV ANALISIS. A. Struktur Cerita. Alur merupakan tulang punggung cerita. Stanton (2012:28)

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Judul : POLIP KARANG Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

BAB II RINGKASAN CERITA. prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka

Cerita Rakyat Surabaya : Dongeng Asal Usul Nama Kota Surabaya

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

God s Divine Favor 4 Anugerah Tuhan yang Ajaib 4 DIVINE INTERVENTION INTERVENSI (CAMPUR TANGAN TUHAN) YANG AJAIB

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yakub si penipu

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yakub si penipu

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Dongeng Motivasi Emas dan Ular

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

CHARLOTA AND CORIZ. Fitri Rachmawati Screenplay. Perancangan Film Kartun 2011/2012

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

5 Posisi Penting Dalam Mengikuti Kristus

Yang Mencinta dalam Diam

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17

Loyalitas Tak Terbatas

Kalender Doa Februari 2017

06FDSK. Folklore. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

SEBUAH KISAH CINTA YANG BELUM PERNAH DIUNGKAP

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

(a) Kelinci perlu makanan untuk hidup. (b) Boneka tidak memerlukan makanan.

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Transkripsi:

LAMPIRAN (Contoh dongeng untuk dijadikan referensi bagi peserta) TIMUN EMAS (Dongeng dari Jawa Tengah) Dahulu di Jawa Tengah ada seorang janda yang sudah tua. Ia bertemu raksasa di hutan. Raksasa itu memberi biji mentimun kepada Mbok Rondo. Dari timun itu akan muncul anak perempuan. Jika anak itu sudah berusia enam tahun raksasa akan datang memakannya. Mbok Rondo segera pulang dan menanam benih itu di halaman belakang. Dua minggu kemudian, tanaman itu sudah berbuah. Di antara buah mentimun yang tumbuh, ada satu buah yang sangat besar. Warnanya kekuningan. Kalau tertimpa sinar matahari, buah itu berkilau seperti emas. Mbok rondo memetik buah yang paling besar itu. Mbok Rondo mengambil pisau dan membelah buah itu. Lalu, ia membukanya dengan hati-hati. Astaga. Ternyata ada seorang bayi perempuan yang cantik! Mbok Rondo sangat gembira. Ia menamakan bayi mungil itu Timun Emas. Hari, bulan, dan tahun pun berganti. Timun Emas tumbuh menjadi seorang gadis jelita. Mbok Rondo sangat menyayangi Timun Emas. Pada tahun keenam sebelum raksasa itu datang, suatu malam ketika Mbok Rondo sedang tidur, ia mendengar suara gaib dalam mimpinya. Hai, Mbok Rondo, kalau kau ingin anakmu selamat, mintalah bantuan kepada seorang pertapa di bukit Gandul. Esok harinya, Mbok Rondo pergi ke bukit Gandul. Di sana ia bertemu dengan seorang pertapa. Pertapa itu memberikan empat bungkusan kecil yang isinya biji timun, jarum, garam, dan terasi. Mbok Rondo menerimanya dengan rasa heran. Sang pertapa menerangkan khasiat benda-benda itu. Sesampainya di rumah, ia menceritakan perihal pemberian pertapa itu kepada Timun Emas. Esok harinya pagi-pagi sekali, bumi berguncang pertanda raksasa datang. Ho... ho... ho... Mana Timun Emas! Ayo, cepat serahkan dia padaku. Aku sudah sangat lapar! kata raksasa dengan suara menggelegar. Mbok Rondo segera mengambil bungkusan pemberian sang pertapa, kemudian diberikan kepada Timun Emas. Anakku, bawalah bekal ini. Pergilah lewat pintu belakang sebelum raksasa itu menangkapmu. Mbok Rondo, mana Timun Emas?! Suara raksasa itu terdengar tidak sabar. Maafkan aku, Raksasa. Timun Emas ternyata sudah pergi.

Apa kau bilang? geram raksasa itu. Namun berkat kesaktiannya, raksasa itu dapat melihat Timun Emas yang sedang melarikan diri. Tanpa berkata-kata lagi, si raksasa langsung mengejar Timun Emas. Karena terus menerus berlari. Timun Emas mulai kelelahan. Dalam keadaan terdesak, Timun Emas teringat akan bungkusan pemberiaan sang pertapa. Cepat ia taburkannya biji mentimun di sekitarnya. Sungguh ajaib. Mentimun itu langsung tumbuh dengan lebat. Buahnya besar-besar. Raksasa itu berhenti ketika melihat buah mentimun terhampar di hadapannya. Dengan rakus ia segera melahap buah yang ada, sampai tak satu pun tersisa. Setelah kenyang, raksasa itu kembali mengejar Timun Emas. Pada saat itu juga, Timun Emas membuka bungkusan dan menaburkan jarum jam ke tanah. Sungguh ajaib! Jarum-jarum itu berubah menjadi hutan bambu yang lebat. Raksasa itu berusaha menembusnya. Namun tubuh dan kakinya terasa sakit karena tergores dan tertusuk bambu yang patah. Ia pantang menyerah. Dan berhasil melewati hutan bambu itu terus mengejar Timun Emas. Hai, Timun Emas, jangan harap kamu bisa lolos! Seru si raksasa sambil membungkuk untuk menangkap Timun Emas. Dengan sigap, Timun Emas melompat ke samping dan berkelit menghindar. Oh, hampir saja aku tertangkap, Timun Emas terengah-engah. Keringat mulai membasahi tubuhnya. Ia ingat pada bungkusan pemberian pertapa yang tinggal dua itu. Isinya garam dan terasi. Ia segera membuka tali pengikat bungkusan garam. Garam itu ditaburkan ke arah si raksasa. Seketika butiran garam itu berubah menjadi lautan. Raksasa itu sangat terkejut. Raksasa itu terus mengejar. Timun Emas melemparkan isi bungkusan yang terakhir. Terasi itu langsung dilemparkan ke arah si raksasa. Tiba-tiba saja terbentuklah lautan lumpur yang mendidih. Raksasa itu terkejut sekali. Dalam sekejap, tubuhnya ditelan lautan lumpur. Dengan segala upaya, ia berusaha menyelamatkan diri. Ia meronta-ronta. Tapi, usahanya sia-sia. Tubuhnya pelan-pelan tenggelam ke dasar. Kini Timun Emas bisa bernapas lega karena selamat dari bahaya maut. Ia segera berjalan ke arah rumahnya. Di kejauhan nampak Mbok Rondo berlari ke arah Timun Emas kiranya wanita itu mengkhawatirkan keselamatan anaknya. SUMBER Angelia, Yustitia. Kumpulan Cerita Rakyat 33 Provinsi. Yogyakarta: Lingkar Media.

KEBO IWA (Cerita Legenda dari Pulau Bali) Kebo Iwa adalah seorang raksasa yang bertubuh besar. Tubuhnya gendut dan doyan makan. Makin hari tubuhnya bertambah besar. Makannya banyak sekali. Ia suka membantu penduduk desa membuat rumah, mengangkat batu besar dan membuat sumur. Ia tidak meminta imbalan apa-apa, hanya saja penduduk desa harus menyediakan makanan yang cukup untuknya. Jika sampa dua hari Kebo Iwa tidak makan, maka ia akan marah. Jika marah, ia akan merusak apa saja yang ada di depannya. Tak peduli pura atau rumah akan dirusaknya. Kebun dan sawah juga akan dirusaknya. Karena tubuhnya sangat besar, makannya pun sangat banyak. Porsi makan Kebo Iwa sama seperti menyiapkan makanan 100 orang. Walaupun penduduk desa sudah tidak membutuhkan tenaganya, mereka harus menyiapkan makan untuk Kebo Iwa. Karena jika Kebo Iwa lapar, ia akan marah dan menghancurkan apa saja. Karena tibalah musim kemarau, semua lumpung padi milik penduduk mulai kosong. Beras dan bahan makanan lain sulit diperoleh. Setelah sekian lama, hujan tidak kunjung datang. Penduduk mulai khawatir keadaan Kebo Iwa. Jika ia lapar maka ia pasti akan mengamuk. Benar saja kekhawatiran penduduk. Kebo Iwa merasa lapar, tapi makanan belum siap karena persediaan penduduk desa sudah habis. Jangankan untuk Kebo Iwa, untuk mereka sendiri saja sudah tidak ada. Kebo Iwa pun marah dan mengamuk. Ia menghancurkan rumah-rumah penduduk. Pura sebagai tempat ibadah juga tidak luput dari amukan Kebo Iwa. Penduduk melarikan diri ke desa tetangga. Tapi kebo Iwa tetap mengejar sambil berteriak-teriak, Mana makanan untukku? Atau kalian lebih suka kuhancurkan! Kebo Iwa semakin ganas. Ia tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga memakan hewan-hewan ternak milik penduduk. Para penduduk pun juga menjadi korban keganasan Kebo Iwa. Melihat kerusakan yang ditimbulkan Kebo Iwa maka penduduk menjadi kesal dan marah. Mereka mengatur siasat untuk membunuh Kebo Iwa. Mereka mengajak berdamai Kebo Iwa. Dengan segala cara akhirnya mereka bisa mengumpulkan makanan yang banyak lalu mendekati Kebo Iwa. Pada saat itu Kebo Iwa baru saja menyantap seekor kerbau. Ia kekenyangan dan berbaring di atas rumput.

Hai Kebo Iwa...! tegur kepala desa. Ada apa? Mau apa kalian mendekatiku? tanya Kebo Iwa dengan curiga. Sebenarnya kami masih membutuhkan tenagamu. Rumah-rumah dan pura banyak yang kau hancurkan. Bagaimana kalau kau membantu kami membangunnya kembali. Kami akan menyediakan makanan yang banyak untukmu sehingga kau tak kelaparan lagi. kata kepala desa. Makanan...? kalian akan menyediakan makanan yang enak untukku? mata Kebo Iwa berbinar mendengar kata makanan. Aku setuju... aku akan membantu kalian. Tapi kau juga harus membantu kami membuatkan sumur besar karena kebutuhan air penduduk semakin meningkat. Kebo Iwa senang dan tidak curiga sedikit pun. Keesokan harinya, Kebo Iwa mulai bekerja. Dengan waktu yang terhitung singkat, beberapa rumah selesai dikerjakan oleh Kebo Iwa. Sementara itu, para warga sibuk mengumpulkan batu kapur dalam jumlah besar. Kebo Iwa merasa bingung mengapa para warga sangat banyak mengumpulkan batu kapur. Padahal kebutuhan batu kapur untuk rumah dan pura sudah cukup. Mengapa kalian mengumpulkan batu kapur begitu banyak? tanya Kebo Iwa. Ketahuilah Kebo Iwa. Setelah kamu selesai membuat rumah dan pura milik kami, kami akan membuatkanmu rumah yang besar dan sangat indah. kata kepala desa. Kebo Iwa sangat senang mendengarnya. Hanya dalam beberapa hari, rumah-rumah dan pura milik penduduk selesai dikerjakan. Pekerjaannya hanya tinggal menggali sumur besar. Pekerjaan ini memakan waktu cukup lama dan memerlukan lebih banyak tenaga. Kebo Iwa menggunakan kedua tangannya yang besar dan kuat untuk menggali tanah sampai dalam. Semakin hari lubang yang dibuatnya semakin dalam. Tubuh Kebo Iwa pun semakin turun ke bawah. Tumpukan tanah bekas galian yang berada di mulut lubang pun semakin menggunung. Karena kelelahan, Kebo Iwa berhenti untuk istirahat dan makan. Ia makan sangat banyak. Karena kelelahan setelah makan, ia mengantuk. Ia pun tidur dengan mengeluarkan suara dengkuran yang sangat keras. Suara dengkuran Kebo Iwa terdengar oleh penduduk yang sedang berada di atas sumur. Akhirnya, para penduduk segera berkumpul di tempat lubang sumur tersebut. Mereka melihat Kebo Iwa sedang tertidur pulas di dalamnya. Pada saat itulah kepala desa memimpin warganya untuk melemparkan batu kapur yang sudah mereka persiapkan sebelumnya ke dalam sumur. Karena tertidur lelap, Kebo Iwa tidak menyadari dirinya dalam bahaya.

Ketika air di dalam sumur yang bercampur kapur sudah mulai meluap dan menyumbat hidung Kebo Iwa, barulah raksasa itu tersadar. Namun, lemparan batu kapur para warga semakin banyak. Kebo Iwa tidak dapat berbuat apa-apa. Meskipun memiliki badan sangat besar dan tenaga yang sangat kuat, ia tidak mampu melarikan diri dari tumpukan kapur dan air sumur yang kemudian menguburnya hidup-hidup. Kebo Iwa menggelepar-gelepar selama beberapa saat, gerakannya menimbulkan gempa sesaat tap kemudian reda dan diam. Kiranya Kebo Iwa telah tewas di dalam sumur. Sementara itu air sumur semakin lama semakin meluap. Air sumur itu membanjiri desa dan membentuk danau. Danau itu kini dikenal dengan nama Danau Batur. Sedangkan timbunan tanah yang cukup tinggi membentuk bukit menjadi sebuah gunung dan disebut Gunung Batur. SUMBER Angelia, Yustitia. Kumpulan Cerita Rakyat 33 Provinsi. Yogyakarta: Lingkar Media.

SANGKURIANG SAKTI (Cerita Legenda dari Jawa Barat) Pada zaman dahulu kala ada seorang putri cantik jelita bernama Dayang Sumbi. Pada suatu hari ketika ia sedang menenun kain, pintalan benangnya terjatuh, sedang ia berada di atas ketinggian. Ia merasa malas untuk mengambil pintalan benang itu. Iseng ia berkata, Siapa yang bisa mengambilkan benangku jika perempuan akan kujadikan saudara, jika lelaki kujadikan suamiku. Tak disangka Tumang si anjing istana mengambilkan benang itu dan membawanya ke hadapan Dayang Sumbi. Dayang Sumbi kaget sekali, teringat akan ucapannya sendiri. Maka ia menikah dengan Tumang si anjing penjaga istana. Tumang ternyata adalah titisan dewa yang dikutuk menjadi seekor anjing dan dibuang ke bumi. Dayang Sumbi akhirnya mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sayangnya Sangkuriang tidak mengetahui bahwa si Tumang adalah ayahnya. Pada suatu hari Sangkuriang berburu ke hutan, tapi ia tak mendapat hewan. Karena marah ia membunuh si Tumang dan dagingnya dibawa pulang. Ibunya marah, kepala Sangkuriang dipukul dengan gayung hingga terluka dan berdarah. Sangkuriang melarikan diri, mengembara tak tentu arah. Konon ia sering berguru kepada orang-orang berilmu tinggi sehingga ketika dewasa Sangkuriang menjadi sakti. Demikian saktinya ia sehingga jin dan makhluk halus lainnya dapat ia kuasai. Kemudian ia mengembara lagi. Sementara sepeninggal Sangkuriang, Dayang Sumbi bertapa di tempat sunyi, sehingga Dewa memberinya kecantikan abadi, wajahnya dan tubuhnya tetap ayu dan awet muda. Dalam pengembaraannya, di pinggir sebuah hutan ia bertemu dengan seorang gadis cantik. Keduanya saling berkenalan dan sama-sama jatuh cinta. Pada suatu hari mereka sedang bercengkrama, si gadis mencari kutu di kepala Sangkuriang. Tiba-tiba si gadis terkejut melihat luka di kepala kekasihnya. Ia menanyakan sebab-sebab terjadinya luka itu. Sangkuriang menceritakan apa adanya. Kalau begitu kau adalah Sangkuriang anakku sendiri! pekik gadis itu yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Tidak mungkin aku menikah dengan anakku sendiri kata Dayang Sumbi. Sangkuriang tak percaya dan terus mendesak agar Dayang Sumbi mau jadi istrinya. Dayang Sumbi minta dibuatkan telaga dan perahu di puncak gunung. Harus selesai dalam waktu semalam. Sangkuriang menyanggupi. Dibantu para jin ia membuat telaga. Namun

Dayang Sumbi membuat muslihat, tengah malam ia membunyikan lesung hingga ayam semua berkokok. Para penduduk ikut terbangun dan segera menumbuk padi. Para jin yang membantu Sangkuriang mengira hari sudah hamper pagi. Mereka menghentikan pekerjaannya membuat telaga yang belum selesai. Sangkuriang marah. Pemuda sakti ini menendang perahu yang dibuatnya, ketika telungkup ke bumi perahu itu berubah menjadi sebuah gunung. Sesudah itu ia mendekati ke arah Dayang Sumbi. Aku tak peduli, apapun yang terjadi kau harus menjadi istriku.! Sangkuriang sadarlah, kau adalah anakku sendiri! pekik Dayang Sumbi sembari berlari menjauh. Sangkuriang datang mengejar. Blar! Tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat. Tubuh Dayang Sumbi lenyap tanpa bekas. Sangkuriang berteriak-teriak seperti orang gila. Konon Nyi Dayang Sumbi diselamatkan oleh para dewa, bagaimanapun para dewa tidak mengizinkan seorang anak mengawini ibunya sendiri. Ia dijadikan ratu makhluk halus di laut selatan dan masyarakat mengenalnya sebagai Nyi Roro Kidul. Sementara itu, perahu yang ditendang Sangkuriang lama-lama berubah menjadi bukit dan kemudian menjadi gunung yang besar. Gunung itu hingga sekarang dinamakan gunung Tangkuban Perahu. SUMBER Angelia, Yustitia. Kumpulan Cerita Rakyat 33 Provinsi. Yogyakarta: Lingkar Media.

RAJA ULAR DAN KERBAU Pada suatu hari ada seekor kerbau sedang makan rumput di dekat pinggir hutan. Datanglah seekor ular besar dan dia adalah raja ular. Ular ini berkata kepada kerbau, Hai kerbau, sebenarnya badan kamu cukup besar lagi bertanduk. Tidak ada yang bisa melawanmu, tetapi mengapa kamu membiarkan hidungmu dicocok dan ditarik oleh manusia? Kerbau menjawab lalu katanya, Sebenarnya manusia itu pintar dan berakal, pemikirannya tidak terjangkau dan tidak ada yang dapat menyamainya Ular menyambung lagi dan berkata, Cobalah panggil manusia itu supaya dapat saya melihat dan menyaksikan kemampuan dan kebolehannya. Kerbau pergi memanggil manusia dan membawanya untuk datang. Dalam pertemuan ini ular menyapa kepada manusia, Cobalah perlihatkan kepadaku kebolehan dan kemampuanmu, sesudah itu akan kuperlihatkan pula kepadamu kejagoanku. Dalam pertemuan ini sebenarnya ular bermaksud memanggil manusia dan manusia akan ditelannya kalau sudah datang. Dalam adu pikiran dan kejagoan ini manusia lebih dahulu meminta kepada ular supaya memperlihatkan bagaimana seharusnya ia berdempet dengan batang kayu yang terlentang di depannya. Kemudian ular memperagakan permintaan manusia dengan berimpit bersama batang kayu yang terlentang di depannya. Pada saat ular melakukan peragaan, maka manusia itu langsung mengikat ular dengan rotan sebanyak dua belas ikatan sehingga ular tidak dapat lepas, bahkan bergerak pun sukar sekali. Jadi, dalam adu ketangkasan dan pikiran ini ular sudah dikalahkan oleh kelicikan manusia. Melihat peristiwa ini, datanglah kerbau menertawakan ular yang sudah terikat erat dengan rotan seraya ia berkata, Sekarang sudah kamu rasakan dan alami akan kebolehan dan ketangkasan manusia itu. Kerbau tertawa terus sambil melihat ular yang angkuh kepadanya sehingga ia tidak dapat merasakan bahwa air ludahnya mengalir keluar terus-menerus yang mengakibatkan giginya pada rahang atas terjatuh semua. Itulah sebabnya sampai sekarang kerbau tidak mempunyai gigi pada rahang atasnya. Kemudian ular tidak menggerakkan badannya di batang pohon kayu dan akhirnya ia pun mati. Demikian akhir cerita ini. SUMBER Mustari. 1999. Kumpulan Cerita Fabel Sulawesi Selatan. Jakarta: Pusat dan Pengembangan Bahasa. Pembinaan