BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. pelayanan bimbingan dan konseling adalah: (1) masalah-masalah pribadi,

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

PERAN GURU PAMONG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP ISALM TERPADU AT-TAQWA KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk. generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah,

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik, maka masalahnya tidak pernah selesai dalam arti tuntas.

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. belum terpecahkan, kemudian muncul masalah otonomi pendidikan dan. adalah tempat penyelenggaraan pendidikan, yang berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI. (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tahun Ajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB I PENDAHULUAN. menuju masa dewasa, secara psikologis siswa SMA berada pada remaja

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. religious), yaitu makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan

BAB I PENDAHULUAN. spesifik lagi dalam Islam pendidikan tidak hanya dipandang pada batas

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan coraknya masing - masing, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

perbuatan buruk disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinaannya masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh dan bangunnya, sejahtera dan rusaknya

STUDI TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH 3 AMPEL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat

BAB I PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. MTs Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu madrasah di

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat. daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai. keseimbangan jasmaniah dan rohani menuju kedewasaan, disinilah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk melanjutkan pendidikan jenjang yang lebih tinggi dan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MOTODELOGI PENELITIAN. menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian terjemahan dari bahasa Inggris research yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik anaknya terutama dalam pendidikan agamanya. Pendidikan. pondasi atau landasan dalam diri seseorang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi, dalam rangka membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik untuk pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan serta prioritas secara intensif oleh pemerintah dan pengelola pendidikan pada khususnya. Bimbingan merupakan proses yang menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di sekolah. Dalam keadaan tertentu bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada siswa yang bermasalah, pada situasi lain bimbingan dan konseling merupakan satu metode atau alat dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Menurut Saring Marsudi (2007: 31) bimbingan konseling di sekolah merupakan bentuk bimbingan konseling yang formal baik isi, tujuan, aspek-aspek penyelenggaraannya serta petugas yang bertanggung jawab. Dengan diberikan bimbingan dan pemahaman yang menyeluruh dan detail tentang nilai-nilai agama dan norma sosial para siswa dapat menerapkan dan mengembangkan perilaku yang terpuji dalam kehidupan, baik di sekolah 1

2 maupun di masyarakat. Dalam proses bimbingan dan konseling selain memahamkan dan memberikan secara menyeluruh dan detail tentang nilai-nilai agama dan norma sosial juga perlu dilakukan sebuah monitoring terhadap perkembangan siswa terhadap masalah yang dihadapinya, sehingga perlu adanya kerjasama baik antara individu siswa, orang tua, konselor bimbingan dan konseling dalam proses bimbingan dan konseling. Kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam di Indonesia merupakan mayoritas 85%. Bagi umat Islam, pemahaman agama beserta pendekatan yang Islami terhadap setiap aspek kegiatan merupakan suatu jalan unutk mengamalkan ajaran Islam. Hidup yang Islami merupakan cita-cita tertinggi bagi setiap pemeluk Islam. Pemecahan masalah kehidupan melalui pendekatan yang Islami merupakan alternatif jalan keluar yang terbaik baginya. Demikian juga, setiap kebutuhan hidupnya akan diusahakan dipenuhi lewat pendekatan yang Islami. Sebagai realisasi dari sifat yang religious maka setiap perilakunya selalu didasarkan pada muatan-muatan religious. Oleh karena itu, menurut Musnamar (1987: 4) dalam bukunya Saring Marsudi (2007: 51) bimbingan konseling dengan pendekatan Islami akan lebih bermakna dan sangat vital dibandingkan bimbingan konseling dengan pendekatan sekuler atau barat. Bimbingan konseling Islami tidak melupakan penanganan masalah siswa yang berkaitan dengan belajarnya, karena belajar berguna untuk membekali siswa dalam menjalankan kehidupan. Hal inilah yang menjadikan bimbingan konseling Islami dapat memberikan solusi yang terbaik bagi permasalahan siswa dan

3 sekaligus membina siswa agar menjadi pribadi yang memiliki kepribadian yang Islami, dan hal ini juga yang menjadikan pentingnya bimbingan konseling Islami bagi dunia pendidikan. Sedangkan penanggung jawab bimbingan yang langsung di lapangan adalah para guru agama dan BP. Dalam pengertiannya bimbingan konseling Islami adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam al- Qur an dan hadis Rasulullah saw., ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al-qur an dan hadis (Amin, 2010: 23). Pada hakekatnya bimbingan konseling Islami adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah atau kembali kepada fitrah, dengan cara memberdayakan (enpowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan Allah kepadanya untuk mempelajari tuntutan Allah dan Rasul-Nya, agar fitrah yang ada pada individu itu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai tuntunan Allah SWT (Sutoyo, 2009: 23). Di sinilah pentingnya keagamaan yang tidak hanya menyentuh hubungan manusia dengan manusia tetapi juga ke arah hubungan manusia dengan Tuhannya. Bimbingan konseling MA Al Islam Jamsaren Surakarta merupakan bimbingan yang diadakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan atau masalah dalam pendidikan maupun pribadi, sosial, belajar, dan karier siswa. Sehingga fungsi bimbingan dan konseling yaitu memecahkan atau menanggulangi

4 masalah yang sedang dihadapi siswa, memelihara agar keadaan yang tidak baik menjadi lebih baik, dan membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi siswa. MA Al Islam Jamsaren Surakarta adalah salah satu lembaga pendidikan yang sudah menerapkan bimbingan konseling Islami dalam sistem pendidikannya. Dalam pelaksanaan bimbingan konseling Islami, sekolah ini tidak mengedepankan kekerasan ataupun kontak fisik dalam menanggulangi permasalahan siswa, akan tetapi lebih mengedepankan nilai-nilai keagamaan. Di samping menjunjung nilai keagamaan, MA Al Islam Jamsaren Surakarta juga menangani masalah siswa yang berkaitan dengan belajarnya. Seperti apabila ada seorang siswa ada yang mengalami penurunan dalam prestasi belajarnya, biasanya hal pertama yang dilakukan guru BP adalah mendatangi rumah dari tiap siswa. Guru melakukan pendekatan pada orang tuanya agar lebih dekat secara emosional. Selanjutnya orang tua langsung memberi nasihat pada anaknya dari situ anak menjadi lebih sadar dan mengalami peningkatan dalam belajarnya. Tidak hanya dari segi prestasi tetapi juga tingkah laku siswa menjadi lebih baik. Guru BP di sini tidak hanya menangani pada siswa yang bermasalah saja, tetapi semua siswa. Sehingga dengan adanya ini, dapat mendorong konselor untuk melakukan upaya penyembuhan yang tepat; yakni membersihkan hati, pendengaran dan penglihatan dari dosa sehingga Allah berkenan membuka hati dan menutup hal-hal yang menghalangi hati, pendengaran dan penglihatan. Sehingga dapat berfungsi kembali menangkap kebaikan dan kebajikan dan akan

5 sehatlah jiwa dan mental untuk kembali kepada ketaatan dan ketakwaan (Adz- Dzaky, 2001: 173). Berdasarkan permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut maka penulis tertarik meneliti bagaimana fungsi bimbingan konseling di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul Fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. B. Penegasan Istilah Ada beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini yang perlu dipahami untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah tentang istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka penulis perlu mengemukakan penjelasannya sebagai berikut: 1. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islami Fungsi adalah sesuatu jabatan atau pekerjaan utama (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2007: 570). Dapat dikatakan fungsi adalah tindakan dalam suatu hal baik dengan niat membantu ataupun memang sudah merupakan kewajiban (unjuk kegiatan). Bimbingan Islami didefinisikan sebagai proses bantuan yang diberikan secara ikhlas kepada individu atau sekelompok individu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt., dan untuk menemukan serta mengembangkan potensi-potensi mereka melalui usaha mereka sendiri, baik untuk kebahagiaan pribadi maupun kemaslahatan

6 sosial. Sedangkan konseling Islami didefinisikan sebagai aktivitas yang bersifat membantu, dikatakan membantu karena pada hakikatnya individu sendirilah yang perlu hidup sesuai tuntunan Allah agar mereka selamat. Karena posisi konselor bersifat membantu maka konsekuensinya individu sendirilah yang harus belajar memahami dan sekaligus melaksanakan tuntunan Islam. Pada akhirnya diharapkan agar individu selamat dan memperoleh kebahagiaan yang sejati di dunia dan di akhirat (Sutoyo, 2009: 19). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan konseling Islami adalah tindakan bimbingan konseling Islami dalam suatu hal baik dengan niat membantu ataupun memang sudah merupakan kewajiban. 2. Peningkatan Prestasi Belajar Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan usaha, kegiatan, dan sebagainya (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 638) Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah dilakukan atau dikerjakan (Fathurrohman, 2012: 118). Dari pengertian di atas maka dapat diperoleh pengertian peningkatan prestasi belajar adalah suatu proses dari aktivitas yang telah dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Dalam hal ini prestasi belajar mengacu pada mata pelajaran pendidikan agama Islam

7 kelas X, karena MA Al Islam Jamsaren adalah sekolah yang bercirikan tentang ke-islaman. 3. MA Al Islam Jamsaren Surakarta MA Al Islam Jamsaren Surakarta adalah sekolah menengah atas yang berciri khas Islam yang berada di jalan Veteran 263 Serengan, Surakarta. Berdasarkan penjelasan di atas yang dimaksud dengan fungsi bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta adalah merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling yang berupa fungsi preventif yaitu untuk mencegah timbulnya masalah, maupun fungsi kuratif yaitu memecahkan atau menanggulangi masalah siswa, dan fungsi preservatif yang berguna untuk peningkatan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut Bagaimana fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta?. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

8 Berkaitan dengan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi fungsi Bimbingan Konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Adapun manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai besarnya pengaruh prestasi belajar siswa khususnya bagi penulis dan pada umumnya bagi pembaca dan sekolah baik secara teoritik dan praktis. b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan khususnya guru dan orang tua murid dalam meningkatkan prestasi belajar anak. E. Kajian Pustaka Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh penulis, diantaranya: 1. Siti Yulaikha, (STAIN Surakarta, 2008) Model Bimbingan dan Konseling Keagamaan Islam bagi penerima beasiswa prestasi di Yayasan Solo Peduli, menyimpulkan bahwa bimbingan dan konseling keagamaan Islami adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang

9 yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun batiniyah, sehingga dapat mencapai suatu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Orang yang mendapat Bimbingan Konseling keagamaan Islami belum tentu permasalahan hidupnya terselesaikan dengan sempurna. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa model Bimbingan Konseling keagamaan Islami di Yayasan Solo Peduli dengan melalui model bimbingan belajar, bimbingan kreasi, bimbingan kesehatan, bimbingan moral, dan bimbingan perkembangan. 2. Muhayat Irham (UMS, 2009) Studi Tentang Bimbingan Konseling Islami di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Tahun Pelajaran 2007/2008. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling di SMP Muhammadiyah 3 Ampel berjalan dengan baik, dengan penerapan bimbingan konseling menggunakan pendekatan Islami sesuai dengan kebutuhan siswa. Sedangkan untuk mengatasi kurang aktifnya siswa dalam mengkonsultasikan masalahnya kepada guru bimbingan konseling dan kurangnya kepedulian orang tua siswa dengan kegiatan Bimbingan Konseling maka guru Bimbingan Konseling mengambil langkah yaitu dengan bersikap lebih akrab dengan siswa, selanjutnya guru Bimbingan Konseling Islami melakukan kerja sama dengan wali kelas untuk mengadakan forum atau dialog dengan siswa ataupun orang tua. 3. Muhammad Ali Imran (UMS, 2007) dalam skripsinya yang berjudul Fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam Meningkatkan Minat Belajar

10 Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007, menyimpulkan bahwa 1) Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islami di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta guru bimbingan konseling dalam menjalankan aktivitasnya bekerja sama dengan guru pendidikan agama Islam dan menekankan pada pembinaan akhlaq siswa agar menjadi siswa yang taat kepada agama. 2) Fungsi bimbingan dan konseling di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta menjalankan aktivitasnya memiliki empat fungsi, yaitu fungsi pemahaman memberikan layanan orientasi dan informasi, fungsi pencegahan memberikan layanan penempatan dan penyaluran dan layanan informasi pengentasan memberikan layanan konseling perorangan dan konseling kelompok, dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan memberikan layanan pembelajaran dan layanan kelompok. 3) Minat belajar siswa setelah mendapatkan bimbingan dan konseling Islami di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta bertambah walaupun masih ada siswa yang tidak meningkat minat belajarnya, namun prosentasenya hanya sedikit. 4. Mardiman (UMS, 2008) dalam skripsinya yang berjudul Fungsi Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di MTs Negeri 1 Surakarta Tahun 2007/2008, menyimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa di MTs Negeri 1 Surakarta adalah kesulitan belajar pada pelajaran bahasa inggris, bahasa arab, dan matematika. Sedangkan fungsi bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan

11 belajar siswanya sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu ditandai dengan terkuranginya kesulitan belajar yang dialami mereka. Berdasarkan pada penelitian di atas, dapat diketahui bahwa dari skripsi Siti Yulaikha dan Muhayat Irham memang ada kemiripan yaitu tentang pelaksanaan bimbingan konseling tetapi tempat pelaksanannya berbeda, untuk Siti Yulaikha pelaksanaan studi kasusnya di Yayasan Solo Peduli, sedangkan Muhayat Irham studi kasusnya di SMP Muhammadiyah 3 Ampel. Kemudian dalam penelitian Muhammad Ali Imron dan Mardiman juga ada kemiripan yaitu fungsi bimbingan konseling. Muhammad Ali Imron terfokus dalam meningkatkan minat belajar siswa, sedangkan Mardiman terfokus dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Dalam penelitian ini, penulis menekankan pada fungsi bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. Penelitian di MA Al Islam Jamsaren Surakarta belum ada yang membahas tentang bimbingan konseling Islami. Pelaksanaan bimbingan konseling MA Al Islam Jamsaren Surakarta ini sudah ada disisipkan tentang materi Islam, dan program bimbingan konseling ini mengajarkan cara bersikap dan bertingkah laku yang baik sesuai ajaran Islam. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

12 Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek peneliti (Herdiansyah, 2010: 9). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan (Azwar, 2010: 6). Pada hakekatnya metode pendekatan deskriptif kualitatif adalah mengamati orang dalam sehari-hari dalam situasi wajar dan berinteraksi melalui wawancara yang berhubungan dengan penelitian. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer, dan sumber data sekunder. Data primer adalah deskripsi penyedia yang ditulis oleh orang yang melakukannya (Sumanto, 1990: 11). Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objeknya tetapi melalui sumber lain baik lisan maupun tertulis. Sumber data primer di sini adalah kepala sekolah, guru bimbingan konseling, siswa. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang didapat dari surat kabar, majalah, artikel, dan kasus-kasus yang berkaitan dengan bimbingan konseling Islami. 3. Metode pengumpulan data Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

13 a. Wawancara atau Interview Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan komunikasi langsung (Nana Syaodih, 2007: 231). Wawancara juga dapat diartikan sebagai percakapan yang dilakukan oleh interviewer kepada interviewee (Herdiansyah, 2010: 118). Wawancara dilakukan untuk mengambil data tentang pelaksanaan bimbingan konseling di MA Al Islam Jamsaren Surakarta serta fungsinya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah tersebut dengan mengemukakan pertanyaanpertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. b. Observasi Observasi merupakan suatu teknik penghimpunan data tentang kegiatan, perilaku atau perbuatan, yang diperoleh langsung dari kegiatan yang sedang dilakukan siswa. Data yang dikumpulkan berupa fakta-fakta tentang perilaku dan aktivitas yang dapat diamati atau yang tampak dari luar, aktivitas yang tidak tampak tidak dapat diperoleh dalam observasi (Nana Syaodih, 2007: 224). Sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung tentang keadaan siswa dan bimbingan konseling, dalam hal ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar dilihat dari hasil UAS dan UKK dan dianalisa serta peran bimbingan konseling dalam mengatasi hal tersebut.

14 c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang lain tentang subyek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subyek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subyek yang bersangkutan (Herdiansyah, 2010: 143). Sumber dokumen dari MA Al Islam Jamsaren Surakarta mengenai letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi, dan lain sebagainya. 4. Metode Analisis Data Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi sangat penting. Hasil penelitian yang dihasilkan harus melalui proses analisis data terlebih dahulu agar dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya (Herdiansyah, 2010: 164). Proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam bukunya Herdiansyah (2010) adalah:

15 1) Pada waktu pengumpulan data, peneliti melalui studi preelimenery yang berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar-benar ada. 2) Reduksi data, peneliti mengubah hasil wawancara, observasi, dan hasil studi dokumentasi menjadi bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing. 3) Display data, peneliti mengolah data sengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks. Kesimpulan atau verifikasi merupakan tahap akhir dalam rangkaian analisis data kualitatif menurut model interaktif. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan, maka penulisan skripsi ini dibagi atas lima bab dengan uraian sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.. BAB II: Bimbingan Konseling dan Prestasi Belajar Siswa berisi tentang: A. Bimbingan Konseling Islami meliputi: pengertian bimbingan konseling Islami, tujuan bimbingan konseling Islami, fungsi bimbingan koneling Islami, asas-asas bimbingan konseling Islami, konselor dan klien bimbingan konseling islami, prinsip bimbingan konseling Islami, dan metode

16 bimbingan konseling Islami. B. Prestasi Belajar diantaranya tentang: Pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. C. Langkah Bimbingan Konseling Islami Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa BAB III: Gambaran Umum MA Al Islam Jamsaren Surakarta dan Pelaksanaan Guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa meliputi: A. Gambaran umum MA Al Islam Jamsaren Surakarta meliputi: Sejarah MA Al Islam Jamsaren, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, program-program pendidikan, sarana prasarana. B. Fungsi bimbingan konseling Islami di MA Al Islam Jamsaren Surakarta meliputi: tujuan bimbingan konseling Islami, konselor, konselee/klien, program bimbingan konseling Islami, pendekatan/metode bimbingan konseling Islami, sarana dan prasarana, faktor-faktor pendukung dan penghambat fungsi bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. BAB IV: Analisis Data. Pembahasan dalam bab ini meliputi: Analisis data tentang fungsi bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Al Islam Jamsaren Surakarta. BAB V: Penutup. Dalam bab ini akan dibahas mengenai: Kesimpulan, Saran dan Kata Penutup. Kemudian diakhiri dengan Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.