PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Aset Lancar

Jumlah Aset Lancar 80,278,114,864 69,876,058,857

Jumlah Aset Lancar

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Jumlah aset lancar

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (UnAudited) dan tahun yang

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

PT STAR PETROCHEM Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang

PT ZEBRA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT)

30 Juni 31 Desember

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT ALKINDO NARATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

30 September 31 Desember Catatan


PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT. NUSANTARA INTI CORPORA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Transkripsi:

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 (UnAudited) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Audited) dan Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011

Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 - Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 - Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 6 28

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2012 31 Desember 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Bank 3g,3h,4 6.380.424.529 1.289.600.795 Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga 3g,5 25.560.434.106 25.827.204.691 Piutang Lain-Lain 3g,6 525.195.205 339.405.062 Persediaan Barang 3g,3e,7 32.922.918.972 31.824.235.422 Uang Muka Pembelian 3g,3l,8 21.071.774.015 8.569.269.596 Biaya Dibayar Dimuka 3g,3k 446.186.676 400.012.545 Pajak Dibayar Dimuka 3n,10a 544.669.557 1.626.330.747 Jumlah Aset Lancar 87.451.603.059 69.876.058.858 ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan 3n,10d 5.180.879.001 5.101.677.983 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi Penyusutan sebesar Rp 96.180.751.044-, dan Rp. 84.215.325.567,-,masing- masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 3i,11 232.613.376.483 229.530.027.934 Aset Lain-Lain 9 207.116.000 295.215.649 Jumlah Aset Tidak Lancar 238.001.371.483 234.926.921.566 JUMLAH ASET 325.452.974.543 304.802.980.424 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 1

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2012 31 Desember 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank 3g,12 80.250.010.317 59.750.345.056 Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga 3g,13 1.271.337.937 1.384.633.969 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 3g 18.719.600 36.017.501 Utang Pajak 3n,10b 133.714.750 464.841.461 Utang Lain-lain 3g 13.282.570 15.421.548 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 81.687.065.174 61.651.259.535 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 3p,21 3.406.591.601 3.079.040.991 Jumlah Liabilitas 85.093.656.775 64.730.300.526 EKUITAS Modal Saham - Modal dasar terdiri atas 21.000.000 saham seri A @Rp. 4.000, 80.000.000 saham seri B @Rp. 1.000 dan 2.669.840 saham seri C @Rp.100. Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.774.600 saham seri A dan 64.647.600 saham seri B tahun 2012 dan 2011 15 107.746.000.000 107.746.000.000 Agio Saham 16 154.920.000 154.920.000 Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya 17 400.000.000 - Belum Ditentukan Penggunaannya 22.414.970.060 22.666.205.005 Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 130.715.890.060 130.567.125.005 Kepentingan Non Pengendali 14 109.643.427.708 109.505.554.892 Total Ekuitas 240.359.317.767 240.072.679.897 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 325.452.974.543 304.802.980.424 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 2

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2012 30 September 2011 PENDAPATAN 3j,18 62.576.972.052 94.893.854.149 Beban Pokok Penjualan 3j, 19 51.865.354.139 81.619.392.601 LABA KOTOR 10.711.617.913 13.274.461.548 Beban Usaha 3j, 20 3.611.416.919 5.447.187.446 Laba Usaha 7.100.200.994 7.827.274.102 Pendapatan ( Beban ) Lain-lain 3j - Bunga deposito dan Jasa Giro 29.241.456 32.764.872 - Kerugian selisih kurs (128.009.116) 486.397.862 - Beban Administrasi Bank (57.926.785) (310.627.755) - Beban Bunga (6.304.318.826) (6.665.755.109) - Pendapatan lain-lain 15.536.880 87.660.346 Beban Lain-lain -bersih (6.445.476.391) (6.369.559.784) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 654.724.603 1.457.714.318 Beban Pajak Penghasilan Kini 3n, 10c (447.287.750) (313.108.144) Beban Pajak Penghasilan Tangguhan 3n, 10d 79.201.017 224.605.402 Laba Periode Berjalan 286.637.870 1.369.211.577 Pendapatan Komprehensif Lain - - Laba Komprehensif 286.637.870 1.369.211.577 Laba yang didistribusikan kepada: Pemilik entitas induk 148.765.055 710.620.808 Kepentingan Non Pengendali 137.872.816 658.590.768 Jumlah 286.637.870 1.369.211.577 Laba per saham dasar 3q 2 9 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang dapat Modal ditempatkan Agio Saham Saldo Laba diatribusikan kepada Kepentingan Jumlah Ekuitas dan Disetor Ditentukan Belum ditentukan pemilik entitas Non Pengendali Penggunaanya Penggunaanya Induk Saldo 31 Desember 2010 107.746.000.000 154.920.000-21.455.666.084 129.356.586.084 108.383.648.878 237.740.234.962 Laba Komperehensif Periode berjalan - - - 710.620.808 710.620.808 658.590.768 1.369.211.577 Saldo 30 September 2011 107.746.000.000 154.920.000-22.166.286.892 130.067.206.892 109.042.239.646 239.109.446.539 Saldo 31 Desember 2011 107.746.000.000 154.920.000-22.666.205.005 130.567.125.005 109.505.554.892 240.072.679.897 Pembentukan Cadangan Umum 400.000.000 (400.000.000) - - - Laba Komperehensif Periode berjalan - - - 148.765.055 148.765.055 137.872.816 286.637.870 Saldo 30 September 2011 107.746.000.000 154.920.000 400.000.000 22.414.970.060 130.715.890.060 109.643.427.708 240.359.317.767 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 4

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2012 30 September 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 61.745.059.088 85.569.784.636 Pembayaran kas kepada pemasok (51.978.650.172) (68.815.319.143) Pembayaran kas kepada karyawan (2.765.145.400) (3.243.768.543) Pembayaran beban bunga dan keuangan (6.362.245.611) (6.976.382.864) Pembayaran operasi lain-lain (1.028.326.862) (1.927.387.015) Kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (389.308.957) 4.606.927.071 Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan bunga jasa giro 29.241.456 32.764.872 Perolehan aset tetap (15.048.774.026) (6.247.892.000) Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi (15.019.532.570) (6.215.127.128) Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan utang bank 20.499.665.261 2.703.461.260 Pembayaran utang sewa pembiayaan - (3.209.936.485) Kas bersih diperoleh dari aktivitas Ppendanaan 20.499.665.261 (506.475.225) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 5.090.823.734 (2.114.675.282) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 1.289.600.795 3.560.306.067 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 6.380.424.529 1.445.630.785 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5

1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk ) ( "Perusahaan ") didirikan berdasarkan akta Notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H. Notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01. Th. 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990 Tambahan No. 5045. Ruang lingkup kegiatan usaha berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan adalah dalam bidang Investasi, perdagangan umum, pengembang atau developer, pemborong pembangunan dan lain-lain. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.86 tanggal 18 Juni 2012 dari Humberg Lie, SH, SE, Mkn., Notaris di Jakarta, dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan penegasan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut dalam proses pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jendera Administrasi Hukum Umum. Perusahaan berdomisili di Wisma Metropolitan II Lt. 6 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1992. Susunan Dewan Komisaris, Direksi serta Komite audit perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris : 2012 2011 Komisaris Utama : Mohammad Su'ud Subuh Hari Cahyanto Komisaris : Thomas Hindarto Thomas Hindarto Komisaris Independen : Mohammad Su'ud Subuh Hari Cahyanto Direksi : Direktur Utama : Prianto Paseru, SH Prianto Paseru, SH Direktur (tidak terafiliasi) : David Panggabean, SH David Panggabean, SH Komite Audit : Ketua : Subuh Hari Cahyanto Subuh Hari Cahyanto Anggota : Indra P Indra P : Awi Subhan Awi Subhan Internal Audit : : Nicholas F Nicholas F Jumlah karyawan perusahaan dan entitas anak per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebanyak 567 dan 550 (tidak diaudit). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dan pada bulan April 2002 Perusahaan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan kode UNIT sejumlah 95.000.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 200,- dan harga penawaran Rp. 210,- dan sejumlah 60.000.000 waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan. Setiap Pemegang 19 (sembilan belas) lembar saham baru Perusahaan memperoleh 12 (dua belas) waran Seri I Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel. Jangka waktu waran Seri I adalah 18 Oktober 2002 sampai dengan 18 April 2005. Total saham yang beredar setelah penambahan saham dari IPO adalah 200.000.000 lembar saham. Pada bulan April 2004, ada penambahan saham yang berasal dari konversi waran menjadi saham sebanyak 15.492.000 lembar saham, sehingga total saham yang beredar adalah 215.492.000 lembar saham. Lalu pada bulan April 2004 ada perubahan nilai nominal dari Rp. 200,- menjadi Rp. 400,- (2 : 1) sehingga total saham yang beredar menjadi 107.746.000 lembar saham seri A. Pada bulan Juni 2004, Perusahaan melakukan HMETD I atas saham seri B dengan rasio 1:6 dan terdapat penambahan saham dari HMETD I sebanyak 646.476.000 lembar saham, sehingga total saham seri A dan B menjadi 754.222.000 lembar saham. Pada bulan Mei 2005, Perusahaan melakukan reverse stock 1 : 10 atas saham seri A dan B, sehingga jumlah saham menjadi 75.422.200 lembar saham, dan seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Sampai saat ini, Perusahaan belum menerbitkan saham seri C dan hanya sebatas pencatatan pada modal dasar Perusahaan. 6

1. INFORMASI UMUM c. Entitas Anak Pada tahun 2007, Perusahaan memiliki saham entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu : Entitas Anak PT. Delta Nusantara Domisili Yogyakarta Persentase Pemilikan 51,90% Jumlah Aset Jumlah Aset 30 September 2012 31 Desember 2011 309.560.749.140 285.687.607.612 2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI a. Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan keuangan Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain: - - Penyajian seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif. Penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif. PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Perusahaan yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi Perusahaan. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan: - PSAK 2 (revisi 2010), Laporan Arus Kas - PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi - PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan - PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi - PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud - PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis - PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan - PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset - PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi - PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus - ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan - ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik - ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer - ISAK 14, Aset Tak Berwujud Biaya Situs Web - ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 7

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI -lanjutan b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan yang berlaku efektif pada tahun 2012 namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Standar berikut ini efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: - PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing - PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja - PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi - PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan - PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian - PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham - PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran - PSAK 56 (revisi 2011), Laba per saham - PSAK 60, Instrumen keuangan pengungkapan - PSAK 61, Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah - PSAK 62, Kontrak asuransi - PSAK 63, Pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi - PSAK 64, Aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral - ISAK 13, Lindung nilai investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri - ISAK 15, PSAK 24 - Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum dan interaksinya - ISAK 16,Perjanjian jasa konsesi - ISAK 18, Bantuan pemerintah tidak berelasi spesifik dengan aktivitas operasi - ISAK 19, Penerapan pendekatan penyajian kembali dalam PSAK 63: pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi - ISAK 20, Pajak penghasilan perubahan dalam status pajak entitas atau para pemegang sahamnya - ISAK 22, Perjanjian konsensi jasa: pengungkapan - ISAK 23, Sewa operasi - insentif - ISAK 24, Evaluasi substansi beberapa transaksi yang melibatkan suatu bentuk legal sewa - ISAK 25, Hak atas tanah - ISAK 26, Penilaian ulang derivatif melekat Selain standar dan interpretasi tersebut diatas, KEP 689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) juga berlaku untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. c. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: - PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi bisnis entitas sepengendali - ISAK 21, Perjanjian kontrak real estate Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi dan PAPE terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan dan surat edaran tentang pedoman penyajian laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK). 8

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan b. Penyajian laporan keuangan konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Nilai historis pada umumnya berdasarkan nilai wajar yang digunakan pada saat pertukaran aset. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas bertujuan khusus). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investasi untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jumlah laba rugi komprehensif diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali bahkan jika hasilnya mengakibatkan kepentingan nonpengendali bersaldo defisit. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang dimiliki Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Perusahaan. Jika entitas induk kehilangan pengendalianatas entitas anak, maka keuntungan atau kerugian pelepasan dihitung dari perbedaan antara (i) nilai wajar seluruh pembayaran yang diterima dan nilai wajar dari kepentigan yang tersisa dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya atas aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak serta setiap kepentingan nonpengendali. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak tersebut dicatat (misalnya reklasifikasi ke laba atau rugi atau transfer secara langsung ke saldo laba) dengan cara yang sama seperti akan diharuskan jika aset dan liabilitas terkait dilepas. Nilai wajar sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55, Instrumen keuangan, Pengakuan dan pengukuran, atau jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun bersangkutan. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 : 30 September 2012 31 Desember 2011 Dollar Amerika 9.588 9.068 9

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan e. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya masuk pertama keluar pertama (FIFO). f. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluaruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas entitas anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Kepentingan non pengendali dinyatakan sebesar bagian non pengendali dari biaya perolehan historis aset bersih. g. Instrumen Keuangan Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. 10

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan g. Instrumen Keuangan-lanjutan Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value ), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models ), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal pertukaran dimana pembelian atau penjualan suatu investasi diatur dalam kontrak yang mempersyaratkan penyerahan pelepasan investasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan dan diukur pertama kali menggunakan nilai wajar, termasuk biaya transaksi kecuali untuk aset-aset keuangan yang diklasifikasikan menggunakan nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, yang diukur pertama kali menggunakan nilai wajar. Investasi dalam kelompok diperdagangkan Investasi yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar atas aset moneter yang diakui langsung dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada saat investasi dihentikan atau ditetapkan mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode berjalan. Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian ketika hak Perusahaan untuk menerima pembayaran telah ditetapkan. Nilai wajar dari aset moneter yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang didenominasi dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing tersebut dan dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi aset moneter tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing lainnya diakui dalam ekuitas. Apabila tidak terdapat nilai wajar yang dapat diandalkan atas investasi jangka panjang yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, maka aset tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada. 11

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan g. Instrumen Keuangan-lanjutan Aset Keuangan-lanjutan Pinjaman dan piutang Piutang usaha dan piutang lainnya yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari investasi. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai yang diakui adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun penyisihan. Bila piutang usaha atau piutang lain-lain tidak tertagih, piutang dihapuskan terhadap akun penyisihan. Pemulihan di kemudian hari dari jumlah yang dihapuskan sebelumnya, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika aset keuangan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Pengecualian untuk instrumen ekuitas yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Aset keuangan dihentikan pengakuannya hanya bila hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir, atau Perusahaan menyerahkan secara substantial aset keuangan dan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut kepada entitas lain. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Utang atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. 12

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan g. Instrumen Keuangan-lanjutan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan (termasuk utang bank atau pinjaman lain, utang usaha dan utang lainnya) pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir. Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dibuat dan kemudian diukur kembali sebesar nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Semua derivatif dicatat sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, jika sebaliknya, derivatif dicatat sebagai liabilitas. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, karena instrumen derivatif tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements), aset dan liabilitas yang terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. h. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri kas dan kas di bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. i. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Taksiran masa manfaat setiap jenis aset adalah sebagai berikut : Jenis Aset Masa manfaat % - Bangunan dan prasarana 20 tahun 5% - Kendaraan 10 tahun 10% - Mesin dan peralatan 5 dan 8 tahun 12,5%-20% - Peralatan kantor 5 dan 8 tahun 12,5%-25% - Komputer 4 tahun 25% Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. 13

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan i. Aset Tetap-lanjutan Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan, yang ditentukan sebagai nilai teringgi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan. Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis ). k. Biaya Dibayar Dimuka Biaya yang telah dibayar dan pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang. l. Uang Muka Pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka perolehan suatu barang. m. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. 14

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan n. Taksiran Pajak Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. o. Biaya Emisi Saham Ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari Aset keuangan lainnya. Setelah penawaran umum perdana saham perusahaan, maka biaya-biaya tersebut akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor agio saham. p. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. q. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 75.422.200 lembar saham. 15

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan r. Informasi Segmen lnformasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya. s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah Aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapkan Aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. 4. KAS DAN BANK Kas dan Bank terdiri dari : 30 September 2012 31 Desember 2011 Kas : Kas Kantor Pusat 55.119.135 53.116.542 Kas Pabrik 302.574.874 931.344.172 Jumlah 357.694.009 984.460.714 Bank : IDR : PT Bank Capital Indonesia, Tbk 116.297.181 158.177.052 PT Bank Panin, Tbk 4.674.646.155 9.617.123 PT Bank Victoria, Tbk 10.217 729.087 PT Bank Bumi Putra, Tbk 3.283.550 2.358.745 PT CIMB Niaga, Tbk 123.051.240 76.809.855 PT Bank Central Asia, Tbk 22.248.519 17.437.211 4.939.536.863 265.129.073 Dollar Amerika PT CIMB Niaga, Tbk 20.987.844 20.959.775 PT Bank Panin, Tbk 1.062.205.813 19.051.233 1.083.193.657 40.011.008 Jumlah 6.380.424.529 1.289.600.795 Tingkat suku bunga untuk kas di bank berkisar antara 0,75% - 3,00% per tahun masing -masing untuk tahun tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga. 16

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 30 September 2012 31 Desember 2011 Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari : Rupiah 19.104.078.350 20.701.720.176 Dollar Amerika Serikat 6.456.355.756 5.125.484.515 Jumlah 25.560.434.106 25.827.204.691 30 September 2012 31 Desember 2011 Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan, terdiri dari : Pihak ketiga Benang 10.984.373.054 9.001.628.902 Kapas 14.576.061.052 16.825.575.789 Jumlah 25.560.434.106 25.827.204.691 30 September 2012 31 Desember 2011 Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang, terdiri dari : Belum jatuh tempo 9.382.129.517 9.257.323.916 Lewat jatuh tempo : 1-30 hari 8.195.454.690 6.625.684.336 31-60 hari 3.253.582.391 3.538.524.462 61-90 hari 2.164.637.840 2.860.960.876 > 90 hari 2.564.629.668 3.544.711.101 Jumlah 25.560.434.106 25.827.204.691 Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang kepada pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa piutang dapat tertagih semua, sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu - ragu. Tidak terdapat piutang yang telah jatuh tempo dikategorikan sebagai piutang macet. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Piutang usaha dijadikan jaminan maksimal senilai minimal 100% dari nilai pinjaman pada PT. Bank Capital Indonesia Tbk Indonesia (Lihat catatan 12). 6. PIUTANG LAIN-LAIN 30 September 2012 31 Desember 2011 Akun ini terdiri dari: Piutang Karyawan 190.528.670 187.296.370 Piutang Lain-lain 334.666.535 152.108.692 Jumlah 525.195.205 339.405.062 17

7. PERSEDIAAN BARANG 30 September 2012 31 Desember 2011 Akun ini terdiri dari: Barang Jadi 16.108.348.673 16.922.489.351 Bahan baku 10.603.907.513 9.000.541.244 Suku cadang dan bahan penolong 4.871.341.841 4.400.367.699 Barang dalam proses 1.339.320.945 1.500.837.128 Jumlah 32.922.918.972 31.824.235.422 Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Persediaan barang jadi diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia dan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan jumlah pertanggungan Rp. 17.500.000.000,- masing masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Nilai Persediaan yang dijaminkan maksimal senilai minimal 100% dari nilai pinjaman pada PT. Bank Capital Indonesia Tbk (Lihat catatan 12) 8. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku, dimana jumlah uang muka per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak Ketiga PT. Panasia Indosyntec Tbk 13.237.113.912 3.568.899.606 PT. Indorama Synthetics 7.834.660.103 5.000.369.990 Jumlah 21.071.774.015 8.569.269.596 9. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdir dari: 30 September 2012 31 Desember 2011 Jaminan listrik pabrik 193.916.000 193.916.000 Lain-lain 13.200.000 101.299.649 Jumlah 207.116.000 295.215.649 10. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka 30 September 2012 31 Desember 2011 Pajak Pertambahan Nilai 213.091.804 1.626.330.747 PPh Pasal 25 331.577.753 - Jumlah 544.669.557 1.626.330.747 b. Utang Pajak 30 September 2012 31 Desember 2011 PPh pasal 21 1.427.000 857.802 PPh pasal 29 132.287.750 463.983.659 133.714.750 464.841.461 18

10. PERPAJAKAN-lanjutan c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehesif dengan taksiran penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut : 30 September 2012 30 September 2011 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi Konsolidasian 654.724.603 1.457.714.318 Dikurangi - Laba Entitas Anak (886.354.389) (870.104.514) Rugi sebelum taksiran pajak (231.629.786) 587.609.804 Koreksi Fiskal Perbedaan Temporer Penyusutan aset tetap (10.746.539) (42.986.154) Jumlah Perbedaan temporer (10.746.539) (42.986.154) Perbedaan Permanen Bunga deposito dan jasa giro (3.508.975) (1.254.629) Penyusutan Handphone & mobil mewah & Kendaraan - 35.000.000 Perjamuan 2.495.753 13.506.006 Beban lain -lain 60.652.587 83.321.172 Jumlah Perbedaan Permanen 59.639.365 130.572.549 Jumlah koreksi fiskal 48.892.827 87.586.395 Laba (Rugi) Fiskal (182.736.959) 675.196.199 Penghasilan kena pajak - 675.196.199 Taksiran pajak penghasilan : - 168.799.050 Taksiran pajak penghasilan entitas anak Dikurangi PPh Pasal 25 (145.475.406) Taksiran pajak penghasilan - entitas induk - 23.323.644 Taksiran pajak penghasilan - entitas anak 447.287.750 289.784.500 Taksiran pajak penghasilan kini 447.287.750 313.108.144 Dikurangi PPh Pasal 25 (315.000.000) - Jumlah PPH pasal 29 kurang bayar 132.287.750 313.108.144 Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan diubah untuk yang keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 30,00%, 28,00% masing-masing untuk tahun fiskal 2008 dan 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) adalah berdasarkan perhitungan Perusahaan sendiri atas liabilitas pajaknya (self assessment). 19