BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Sleman merupakan salah satu dari 5 wilayah atau Kabupaten di

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan nilai ekonomis aset dan potensi harta kekayaan. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB III DATA RESPONDEN

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Tabel 3.1. Anggaran, Realisasi, dan Pelaksanaan Urusan Wajib

ALDI APRIANSYAH PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata dengan jumlah penduduk

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

Tabel 3.1. Anggaran, Realisasi, dan Pelaksanaan Urusan Wajib

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses

BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Daerah Pilihan Daerah Istimewa Yogyakarta 5

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA LEPAS SAMBUT KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA TANGGAL : 3 JUNI 2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN CIAMIS Jln. Jend. Sudirman No. 43 Ciamis

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN. Drs. H. Sri Purnomo, M.Si pria kelahiran Klaten Jawa Tengah

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Adanya perubahan Undang-Undang Otonomi daerah dari UU

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

PROVINSI BANTEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

LAPORAN HASIL PENGUKURAN TINGKAT TRANSPARANSI PENDANAAN PARTAI POLITIK DI TINGKAT DEWAN PIMPINAN PUSAT. Transparency International Indonesia

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

MENGKAJI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILUKADA LANGSUNG GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI CAMPURAN PURI DAN NONPURI DI GIANYAR

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pajak yang sangat

STRATEGI PARTAI GERINDRA DALAM PEMENANGAN PASANGAN CALON BUPATI DI KEDIRI 2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA NOMOR: 35 / Kpts/KPU-Kab /X/TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPAHIANG. NOMOR : 31/Kpts/KPU-Kab /2015 TENTANG

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin daerah ini kelak akan dipilih oleh masyarakat setempat. Menurut PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan pengangkatan dan pemberhentian kepada daerah dan wakil kepala daerah telah menjelaskan bagaimana tata cara melakukan pilkada, dimulai dari cara pemilihannya, cara mencalonkan diri beserta syaratnya serta anggarannya termasuk dana kampanye. Setiap warga negara bebas memilih dan dipilih dalam setiap pemilihan yang diadakan, mereka berhak memilih pemimpin mereka dan untuk menjadi calon pemimpinpun tiap orang bebas untuk mencalonkan diri mereka. Hak memilih dan dipilih ini merupakan salah satu indikator pembeda antara sistem 1

demokratis dan sistem lain yang dianggab non-demokratis (Schmitter dan Karl 1991; Diamond 2003) dalam jurnal Leo Agustino dan Mohammad agus yusoff. Sistem pemerintahan demokrasi ini sendiri di jalankan oleh negara kita untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya sekaligus juga untuk menekan kekuatan politik pemerintah. Seperti yang dijelaskan oleh lauth dalam Jurnal Adhi Iman Sulaiman (2013) bahwa fungsi utama demokrasi adalah untuk mengontrol kekuasaan politik (pemerintah dan parlemen) melalui cara politik dan hukum. Kontrol demokrasi harus didasarkan oleh kesempatan yang dimiliki masyarakat sipil dan parlemen untuk berpartisipasi dalam mekanisme untuk mengontrol, menjamin, dan membela hak-hak semua pihak. Sama seperti pemilihan lainnya Pilkada dilaksanakan dalam tenggang waktu lima tahun sekali, tetapi masing-masing daerah memiliki waktu dan tahun yang berbeda-beda dan hal inilah yang akan diperbaiki oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat melalui 2

DPR komisi II selaku bidang kepemiluhan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai pengganti Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini telah mengesahkan keputusan pemerintah tentang pilkada serentak. Pilkada serentak itu sendiri akan dilaksanakan dalam tiga periode, periode pertama dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Gelombang ini untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016. Kemudian gelombang kedua dilakukan pada Februari 2016 untuk AMJ semester kedua tahun 2016 dan seluruh daerah yang AMJ jatuh pada 2017, sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 untuk yang AMJ tahun 2018 dan AMJ tahun 2019. (http://news.liputan6.com/) 3

Kabupaten sleman sendiri dalam pilkada yang lalu memiliki dua calon dan akil calon bupatinya. Pasangan calon dan calon wakil bupati no satu adalah Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya, sedangkan pasangan calon dan wakil calon no urut dua adalah Sri Purnomo dan Sri Muslimatun. Pada akhir pilkada sendiri terpilih pasangan no urut dua yaitu Sri Purnomo- Sri Muslimatun sebagai pemenang dalam pilkada serentak yang mencakup 17 kecamatan yang ada di kabupaten sleman. Tabel I.1 Rekapitulasi pemilihan suara pilkada kabupaten sleman tahun 2015 No. kecamatan Perolehan suara Total suara N0. 1 No. 2 1. Berbah 12.135 14.601 26.754 2. Cangkringan 7.855 8.997 16.852 3. Depok 25.637 25.865 51.502 4. Gamping 18.553 24.741 43.294 5. Godean 15.428 20.513 35.960 6. Kalasan 15.428 22.776 38.204 7. Minggir 7.953 10.195 18.148 4

8. Mlati 19.138 23.589 42.727 9. Moyudan 6.570 12.528 19.098 10. Ngaglik 19.476 23.124 42.600 11. ngemplak 13.871 15.900 29.771 12. Pakem 7.733 12.024 19.757 13. Prambanan 10.301 16.458 26.759 14. Seyegan 11.222 15.854 27.067 15. Sleman 14.668 21.632 36.300 16. Tempel 12.912 16.822 29.734 17. Turi 8.716 11.648 20.364 Jumlah total 227.633 297.267 524.900 Sumber: http://www.kpu-slemankab.go.id/ Sri purnomo dan Yuni Satia Rahayu adalah bupati dan wakil bupati kabupaten Sleman periode 2010 sampai 2015, mereka mengungguli ketujuh pasangan calon lainnya pada pemilihan 2010 lalu, kemenangan mereka saat itu tidak telepas dari dukungan partai-partai besar seperti PDIP, PAN dan Gerindra. Saat itu mereka unggul hingga 35,2 persen suara atau sebanyak 174.571 suara. Dan pada pilkada 2015 ini mereka kembali ikut serta dalam Pilkada tetapi bukan sebagai pasangan calon melainkan mereka bersaing untuk menjadi bupati di Kabupaten Sleman. 5

Yuni Satia Rahayu pada awalnya berpasangan Sukamto (anggota DPRD DIY, dari PKB), tatapi karena alasan kesehatan maka kemudian Sukamto mengundurkan diri. Setelah sukamto mengundurkan diri PDIP mengadakan rapat internal dan munculah nama Danang Wicaksono sebagai calon wakil bupati pasangan dari Yuni. Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya kemudian menjadi pasangan no urut satu dengan dukungan dari beberapa partai seperti PDIP, Gerindra dan PKS. Danang Wicaksana Sulistya sendiri merupakan Ketua DPP Gerindra, Bidang Informasi Strategis. Sementara itu karena tidak jadinya Sukamto menjadi calon wakil bupati bersama Yuni maka kemudian Partai PKB berubah haluan dengan ikut mendukung pasangan calon no urut dua Sri Purnomo dan Sri Muslimatun sebagai pasangan no urut dua diusung PAN, NasDem, Golkar, PPP, PKB dan Demokrat. Sri Muslimatun sendri awalnya adalah anggota DPRD Kabupaten Sleman pada periode 2014 sampai dengan 2019 dari partai PDIP, kemudian mengundurkan diri dari DPRD dan termasuk juga mengundurkan diri dari Partai PDIP untuk 6

bergabung dengan sri purnomo yang notabene sebagai calon bupati dari Partai PAN. Hal ini sempat menjadi kontrofersi karena kemudian Partai PDIP menjadi saingan mereka dalam pilkada tersebut Salah satu syarat majunya pasangan calon (paslon) Bupati-wakil Bupati Sleman belum bisa dipenuhi oleh pasangan Sri Purnomo-Sri Muslimatun (Santun), yakni terganjalnya surat pengunduran diri Sri Muslimatun dari kursi anggota DPRD Sleman. surat Pergantian Antar Waktu (PAW) yang harusnya diterima oleh sri muslimatun sempat mengalami keterlambatan, padahal surat itu menjadi bukti bahwa Sri Muslimatun telah mengundurkan diri dari anggota legislative.hal inilah yang menjadi kendala mengapa mereka belum juga mencalonkan diri, oleh pihak KPU Sleman telah memberikan tenggat waktu hingga 22 Oktober kepada pasangan Sri Muslimatun untuk melengkapi surat tersebut. Beberapa pihak menilai bahwa PDIP terkesan menghambat proses pengunduran diri Sri Muslimatun. PDIP beranggapan bahwa pengunduran diri Sru muslimatun adalah bentuk ketidaksopanan dengan terkesan mempermainkan PDIP. 7

PDIP mengatakan bahwa jika Sri Muslimatun ingin mengundurkan diri maka harus melakukan rapat dalam forum PDIP dan tidak hanya menyampaikan surat pengunduran diri kepada pimpinan dewan Partai PDIP Sleman saja. (http://sorotjogja.com) Setelah melalui proses yang cukup panjang Sri Muslimatun akhirnya mendapatkan Surat PAW yang menjadi bukti bahwa Sri Muslimatun telah mengundurkan diri anggota legislative dan berhak mengikuti Pilkada Kabupaten Sleman. Partai PDIP pun mengatakan bahwa dia ikut senang dengan pencalonan Sri Muslimatun dan mendukungnya dalam Pilkada tersebut meskipun mereka harus berpisah dan bersaing untuk merebut menjadi bupati dan calon bupati pada Pilkada tersebut. Dengan kemenangan ini maka Sri Purnomo kembali menjadi bupati di Kabupaten Sleman selama periode 2016-2021 setelah sebelumnya telah menjadi bupati pada periode 2010-2015. Sementara Sri Muslimatun adalah salah satu anggota DPRD kabupaten sleman dari PDIP pada periode sebelumnya tetapi pada 8

saat pilkada serentak beliau mengundurkan diri dari fraksi PDIP dan maju bersama Sri Purnomo sebagai calon dan wakil calon bupati. Sementara itu pasangan no urut satu yaitu Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya, harus mengakui kekalahannya dengan selisih suara yang tidak begitu jauh. Pasangan no urut satu ini mengumpulkan suara sebanyak 227.633 suara. Dan pasangan no urut dua mengumpulkan suara sebanyak 297.267 suara. Pasangan no urut satu ini bisa dikatakan kandidat juara mengingat mereka berasal dari fraksi PDIP yang notabene memiliki basis yang besar di DIY kususnya sleman, mereka juga di dukung oleh partai pengusung seperti partai Gerindra, dan PKS Dalam tiga pemilihan sebelumnya tercatat PDIP selalu menjadi pemenang, terhitung mulai dari Pilkada 2010 dilanjutkan dengan Pileg 2014 dan PilPres 2014. Hal ini bisa menjadi acuan bagaimana Partai PDIP menjadi salah satu partai besar yang memiliki basis yang juga besar di kabupaten Sleman sendiri. 9

Tabel dibawah ini bisa menunjukan bagaimana sepak terjang partai PDIP dalam tiga pemilihan sebelumnya. Tabel I.2 Tiga pemilihan terakhir sebelum Pilkada 2015 kabupaten Sleman No Pemilihan Partai Suara 1. Pilkada 2010 PDIP, PAN, GERINDRA 174.571 PKS dan 23 partai (PKPB, PKNU, 106.838 Partai Demokrasi Pembangunan, Damai Sejahtera, Merdeka, dan Patriot dll) 2. Pileg 2014 PDIP 144.636 PAN 84.795 3. PilPres 2014 PDIP 355.975 Gerindra 303.420 Sumber: www.harianjogja.com dan infopublik.id Keberhasilan ini sebenarnya bukanlah serta merta usaha dari partai PAN sebagai pengusung, tetapi peran dari pasangan calon juga dinilai memiliki andil yang besar dalam pemenangan ini, Sri Purnomo sebagai calon incambent yang kemudian berpasangan dengan Sri Muslimatun salah satu tokoh yang dikenal di Kabupaten Sleman. Selain dikenal sebagai dosen di sebuah kampus, Sri Muslimantun juga dikenal sebagai ketua 10

yayasan salah satu rumah sakit swasta di Sleman dan beliau juga tidak jarang mengadakan pengajian-pengajian di beberpa tempat di Sleman. Citra kedua pasangan ini secara langsung mamapu meyakinkan masyarakat Sleman untuk kelak memilih mereka dan otomatis juga mampu mendongkrak penilaian pada pemungutan suara dalam Pilkada Kabupaten Sleman, hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa mereka terpilih dan bukan tidak mungkin menjadi strategi yang dimiliki Partai PAN dalam memenangakan Pilkada Sleman tahun 2015 dengan menyatukan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun. Menarik melihat hasil dari pilkada Kabupaten Sleman ini mengingat sebagian besar masyarakat di Kabupaten Sleman adalah basis dari Partai PDIP tetapi justru yang memenangkan Pilkada adalah pasangan no urut dua yang di usung oleh Partai PAN, karena dalam tiga pemilihan sebelumnya Partai PDIP selalu menjadi pemenang di Kabupaten Sleman. penulis tertarik dengan strategi apa yang digunakan oleh pasangan no urut dua ini dan factor-faktor apa saja yang mempengaruhiya serta bentuk 11

komunikasi seperti apa yang dibangun oleh pasangan ini dalam pendekatannya sehingga mampu merenggut hati masyarakat Sleman dalam proses pemenangannya. maka dari itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Strategi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pada Pilkada Studi Kasus Di Kabupaten Sleman Tahun 2015 II.I Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana strategi Komunikasi Politik Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangna Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015? 12

III.I Tujuan dan Manfaat Penelitian 1 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a. Untuk menjelaskan sejauh mana Strategi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015. b. Untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman tahun 2015 2. Penelitan ini memiliki manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Adapun manfat teoritis ini adalah c. Mengembangkan kajian tentang Strategi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015. d. Melengkapi referensi kajian tentang Strategi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015. 13

Sedangkan manfaat praktisnya adalah a. Menyediakan bahan informasi dan feedback pemerintah Kota Yogyakarta tentang Strategi Komunikasi Politik pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun dalam Pemenangan Pilkada di Kabupaten Sleman Tahun 2015. 14