BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai tanggung jawab. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak negatif bagi generasi penerus bangsa. terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Terkait upaya pemberian perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK DI KOTA DENPASAR

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, penulis dapat. menyimpulkan:

BAB III PENUTUP. tentu masuk dalam kategori usia dini. pencegahan perkawinan, karena dapat dilihat dari data yang telah

JURNAL DAMPAK PENAHANAN PADA TINGKAT PENYIDIKAN TERHADAP KEJIWAAN ANAK

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perspektif jender hak pekerja wanita untuk menyusui anaknya saat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS MK PUTUSKAN UJI MATERI UU RUSUN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

BAB III PENUTUP. penyandang disabilitas tuna rungu maka dapat disimpulkan bahwa;

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

SKRIPSI. PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Kasus di Polres Pasaman Barat)

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

METODE PENELITIAN. Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur ( sistematis ) 27. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai anak dan perlindungannya tidak akan pernah

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

DAFTAR PUSTAKA. Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

BAB III PENUTUP. Dari pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan Visum Et Repertum

BAB III PENUTUP. hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (i) Bagaimana tangung jawaban Pemerintah terhadap hak anak jalanan atas

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB III. Penutup. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB I PENDAHULUAN. hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. 1. merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-

BAB III PENUTUP. Bantuan Hukum bagi paralegal maka dapat disimpulkan :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia yang terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun Peratifikasian ini sebagai

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian perkara pidana, keterangan yang diberikan oleh seorang saksi. pidana atau tidak yang dilakukan terdakwa.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana tertulis dalam rumusan masalah, akhirnya penulis

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara pada umumnya. Sebuah keluarga dibentuk oleh suatu. tuanya dan menjadi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain. masyarakat untuk berkomunikasi yaitu melalui teleconference.

DAFTAR REFERENSI. Dirdjosisworo, Soedjono. Hukum Perusahan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia. Cet. 2 (Bandung: Mandar Maju, 1999).

MENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik,

BAB III METODE PENELITIAN. gejala yuridis yang ada dan fakta empiris yang terjadi. 1. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.

BAB III PENUTUP. anak akibat perceraian orang tua mengacu pada Undang-Undang Nomor 1

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari

BAB III PENUTUP. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memperoleh data dan. tentang anak sebagai pelaku dan korban tindak pidana, maka

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 11 Agustus 2009 pukul WIB.

BAB III PENUTUP. Undang 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum : Undang Bantuan Hukum. paralegal menjadi lebih eksis.

membela kepentingan hukum bagi korban.

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 22 TAHUN 2012

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

KEHARUSAN PENDAMPINGAN PENASEHAT HUKUM DALAM PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

III. METODE PENELITIAN

BAB III PENUTUP. pada bab-bab sebelumnya maka dapat dijabarkan kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. waktu yang lama, dilain pihak kejaksaan harus segera dapat menentukan kerugian

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM MEMBERIKAN PUTUSAN BERSYARAT TERHADAP ANAK PEMAKAI NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI KELAS 1A PADANG

BAB III PENUTUP. a. Kesimpulan. Berdasarkan Pembahasan maka dapat penulis simpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Anak Di Indonesia. hlm Setya Wahyudi, 2011, Implementasi Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem Peradilan Pidana

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB III PENUTUP. penelitian maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut ini :

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

BAB III PENUTUP. sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI. SINKRONISASI HAK-HAK ANAK DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA (Kajian Tentang Sinkronisasi Hak Anak Sebagai Pelaku Kejahatan)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU PEMENUHAN DAN PELINDUNGAN HAK PEKERJA PEREMPUAN. (Studi di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Riau) Sali Susiana

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah

Makalah Rakernas MA RI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Anak sebagai artis dapat dikualifikasikan sebagai anak yang tekena eksploitasi ekonomi apabila : a. Hak-hak anak terabaikan b. Keinginan untuk mengubah keadaan ekonomi menjadi lebih baik dari sebelumnya. c. Merasa tersiksa dan tertekan 2. Hal-hal yang mendorong terjadinya eksploitasi terhadap anak sebagai artis dikarenakan beberapa faktor yakni : a. Booming media / televisi b. Ambisi orang tua c. Keadaan ekonomi yang sulit sehingga menginginkan jalan pintas 3. Pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tindakan eksploitasi ekonomi terhadap anak sebagai artis yakni: a. Keluarga b. Lingkungan Masyarakat c. Pemerintah d. Negara e. Masyarakat Internasional

B. Saran Oleh karena itu maka pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tindakan eksploitasi ekonomi terhadap anak sebagai artis seharusnya mendapat teguran dan peringatan keras, sehingga hal ini tidak terjadi lagi. Pihak-pihak tersebut yakni keluarga, kemudian masyarakat setempat, lebih luas lagi pemerintah, negara, bahkan masyarakat internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Dalam konteks perlindungan terhadap anak-anak, karena keterbatasan kodrati yang melekat padanya, baik fisik dan mentalnya, anak membutuhkan intervensi dengan kadar yang berbeda dari masing-masing lingkungan-lingkungan tadi. 2. Secara berjenjang tanggung jawab untuk melindungi anak terletak pada orang tua/keluarga, masyarakat setempat, dan negara. Namun pelaksanaan tanggung jawab ini sangat bergantung sampai sejauh mana kemampuan dari orang tua/keluarga dan masyarakat setempat dapat melindungi anakanak. Jika orang tua/ keluarga dan masyarakat diliputi kemiskinan karena proses pemiskinan, maka tanggung jawab ini secara yuridis beralih menjadi tanggung jawab negara. Pembedaan kadar ini dalam konsep hak asasi manusia menyangkut siapa sesungguhnya pemegang kewajiban untuk memenuhi hak asasi manusia. 3. Pemegang kewajiban ini dibebankan kepada negara karena negara satusatunya pemilik otoritas bahkan sumber daya untuk memenuhi kewajibannya.kemiskinan orang tua/keluarga dan masyarakat setempat sesunguhnya tidak bisa menjadi alasan pembenar bagi orang tua/keluarga

dan masyarakat untuk melakukan tindakan eksploitatif. Namun apabila menilik proses pemiskinan yang sistematis dan terstruktur yang menjadi penyebab mereka miskin seperti penggusuran rumah dan usaha non formal masyarakat miskin, maka orang tua/keluarga dan masyarakat setempat yang terkungkung kemiskinan tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Orang tua/keluarga miskin dengan kekuasaan sebagai orang tua/dewasa akan menggunakan kekuasaanya ketika menjalin relasi dengan anaknya. Anak tentu tidak bisa menolak. Relasi seperti ini kemudian mendapatkan pembenaran oleh masyarakat setempat yang secara kultur yang menoleransi eksploitasi karena alasan ekonomis. Sehingga seharusnya negara membuat aturan yang lebih tegas mengenai eksploitasi ekonomi terhadap anak serta hal-hal yang terkait dengan itu, dan yang terpenting memperhatikan dengan sungguh penerapannya di lapangan sehingga tidak hanya menjadi aturan semata..

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI, 1998, Aspek Hukum Tindak Kekerasan Terhadap Tenaga Kerja Anak, Joni, Muhammad S.H dan Zulchaina Z. tanamas S.H, 1999, Perlindungan Anak Dalam Perspektif Konvensi Hak Anak, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Prinst,Darwan, 2003,Hukum Anak Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Pusat Bahasa Pendidikan Nasional,2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Sumiarni,Endang dan Chandera Halim,2000,Perlindungan Hukum Terhadap Anak di Bidang Kesejahteraan, Andi Offset, Yogyakarta. Suparmono, Gatot,1998, Hukum Acara Pengadilan Anak, Djambatan, Tim Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY, 2009, Mengenal Komisi Penyiaran Indonesia, Sekretariat KPID DIY, Yogyakarta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Ketiga, Balai Pustaka, B. Peraturan Perundang-Undangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Perlindungan Hukum terhadap Anak Dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 36 Tahun 1990 C. Internet www.google.com, Eksploitasi Anak Jalanan Memprihatinkan YPHA, Senin, 15 Desember 2008 pukul 22.25 WIB www.kapanlagi.com, Artis cilik Baim terkena eksploitasi ekonomi oleh orang tuanya sendiri?, Senin, 7 September 2009 pukul 14.25 WIB www.kapanlagi.com, Data Base Anak Jalanan Binaan Rumah Singgah DKI Jakarta Tahun 2007 / 2008,Rabu,9 Sepember 2009, Pkl 12.17 WIB