BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Anak didik dalam dunia pendidikan merupakan subjek utama. Dialah

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dewasaan ini diharapkan anak akan dapat diketahui bahwa pekerjaan

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

BAB I PENDAHULUAN. sampai habis dengan demikian, belajar tuntas semestinya terarah pada upaya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan belajar yang optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB II KAJIAN TEORI. oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 2 Defenisi ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI),

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keahlian menurut bidangnya masing-masing. menuju pendewasaan dan kematangan dalam berfikir dan bertindak.

Bimafika, 2016, 8, 10 15

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB II KERANGKA TEORETIS. agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara formal pendidikan yang diselenggarakan disekolah biasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Orang yang ingin memperbaiki

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Sekolah merupakan suatu proses kegiatan terencana dan terorganisir, terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan positif dalam diri anak didik yang sedang menuju kearah kedewasaan. 1 Untuk menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak didik maka peran guru sangat diutamakan, guru adalah pengelola proses belajar siswa, guru yang profesional tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, akan tetapi lebih jauh dari itu, yakni mendidik dan memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak. Guru juga bertanggung jawab akan segala perkembang ananak didik, sehingga guru dapat merangsang mereka belajar aktif dan dinamis. 2 Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan untuk dapat memberikan rangsangan terhadap anak didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi dalam belajar, karena motivasi adalah unsur yang paling penting dalam menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan 3 terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. 3 Mc Donald menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi didalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai h. 17. 99. 1 W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1996), 2 Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara), 2005, h 50. 11

2 tujuan. 4 Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Seseorang siswa yang memiliki intelengensi yang cukup tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi, hasil belaja rakan optimal kalau ada motivasi yang tepat. 5 Ini juga sesuai dengan ayat Al-qur an : Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnyamerekasebelumnyabenar-benardalamkesesatan yang nyata,(q.s Aljum ah:2 Dengan demikian, untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, guru harus kreatif, imajinatif untuk mempengaruhi dan memotivasi sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan tepat.untuk itu guru dituntut kemampuannya dan keterampilannya serta harus memahami strategi-strategi dan teori-teori belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Dalam proses pendidikan, belajar merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Nana Sudjana mengartikan belajar itu adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan hasil belajar dapat ditunjukan sebagai bentuk seperti perubahan tingkahlaku, pengetahuan, pemahaman sikap, keterampilan, 2007), h. 75. 4 Ibid, h 106. 5 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Grafindo Persada,

3 kecakapan,kebiasaan, dan perubahan pada aspek lainnya yang terjadi pada individu yang belajar. Dari pengertian di atas dapatlah dikatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam perubahan tingkahlaku. Maka, dapat dilihat seseorang telah belajar dengan adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, emosional, tingkahlaku. Dalam pengertian lain bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkahlaku pada diri seseorang baik perubahan kognitif, efektif danp sikomotor. Untu kitu, pendidikan agama Islam haruslah membenahi diri dengan cara meningkatkan kualitas sehingga bisa mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai hal tersebut tentu tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, oleh karena itu perlu adanya berbagai upaya dalam pendidikan agama Islam tersebut. 6 Untuk mencapai tujuan pendidikan agama tersebut terdapat komponen yang saling mempengaruhinya diantaranya: kurikulum,guru, strategi, alat, dan sarana prasarana. Semua komponen tersebut harus saling terkait satu antara lain penggunaan model pembelajarn yang tepat sangat mempengaruhi motivasi belajar. Proses pembelajaran merupakan salah satu penunjang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik. Selama siswa memiliki kemauan Atau motivasi yang kuat dan mantap, selama itu juga segala hambatan dan kesulitan dan proses pembelajaran dapat diatasi dan dicegah agar tidak sampai menimbulkan hal-hal yang sangat merugikan siswa yang bersangkutan 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Media Group, 2008, h. 28.

4 Sesungguhnya kemauan ataupun motivasi itu merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam proses pembelajaran. 7 Berdasarkan hasil pengamatann penulis dan informasi yang di dapatkan dari guru agama Madrasah Tsanawiyah Al-fajar bahwa banyak ditemukan siswa yang kurang motivasi belajarnya. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala sebagai berikut: 1. Masih banyak yang bersikap pasif dan menerima pelajaran begitu sajatanpa adanya semangat untuk bertanya, murid kebanyakan hanya mendengarkan sehingga kelas menjadi satu arah saja. 2. Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran berlangsung, ini ditandai ketika siswa sudah banyak keluar masuk kelas. 3. model pembelajaran yang digunakan guru belum mampu meningkatkan motivasi belajar Agama Islam siswa. Dari gejala-gejala tersebut diatas, terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih belum optimal maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan judul : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Type Group Investigasi terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Fajar KotaPekanbaru. Strategi ini merupakan sebuah bentuk pembelajaran zamannya Jhon Dewey dan diperbaharui oleh Sholmo 8. Group investigasi adalah tipe pembelajaran yang melibatkan siswa sejak awal pembelajaran dan menuntut siswa untuk kemampuan 7 Syaiful Bahari Djamarah,,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta), 2000, h. 22. 8 Robert E. Slavin, Kooperatif Learning, (Bandung: Nusa Media, 2008), h.50.

5 yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. 9 Dalam pandangan Tsoi, Goh dan Cia, model pembelajaran investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma kontruktivis, dimana suatu situasi yang di dalamnya siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk menginvestigasikan suatu topik, merencanakan mempresentasikan serta mengevaluasikan pekerjaan mereka. 10 Adapun alur penerapan model pembelajaran ini seorang guru memberikan suatu materi pelajaran lalu guru tersebut membagi kelompok antara 5-6 orang dan lalu membahas topik pelajaran atas apa yang mereka selidiki, sesudah itu tiap-tiap kelompok mengutus ketua kelompok masing-masing agar mempresentasikan hasildiskusikelompokmereka. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah, yaitu: 1. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran adalah sutau kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien. 11 2. Group Investigasi (Investigasi Kelompok) :Group investigasi (investigasi kelompok) adalah tipe pembelajaran yang melibatkan siswa yang sejak awal pembelajaran dan menuntut untuk kemampuan yang baik dalam 9 Kunandar, Guru Profesional,(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2007), h.344. 10 Aunurrahman, Belajardan Pembelajaran,( Bandung: Alfabeta, 2008), h. 116. 11 Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 126.

6 berkomunikasi maupun dalam ketentuan proses kelompok dalam kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. 12 3. Motivasi Belajar : Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal kepada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.motivasi adalah segala sesuatu yang akan mendorong seseorang untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 13 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Sebagaimana dipaparkan dalam latarbelakang masalah maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran group investigasi terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-FajarkotaPekanbaru? b. Bagaimana penerapan model pembelajaran group investigasi dalam belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al- Fajarkota Pekanbaru? 2. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang mencangkup kajian ini, maka untuk mempermudah dalam melakukan penelitian ini, penulis membatasi masalah yang akan diteliti sehingga penelitian ini difokuskan pada: 12 Op. Cit, h. 344. 13 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan.(Bandung: Remaja Rosda karya 1996), h. 60.

7 1. Bagaimana Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Type Group Investigasi Terhadap motivasi Belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Fajar Kota Pekanbaru? 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanaiyah Al-Fajar Kota Pekanbaru? 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran type Group Investigasi terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah al-fajar Kota Pekanbaru? 2. Apakah model pembelajaran group investigasi dapat mempengaruhi proses belajar siswa? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang kan dicapai adalah : 1. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Group Investigasi terhadap Motivasi belajarsiswa di Madrasah Tsanawiyah al-fajar Kota Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran group investigasi dengan pembelajaran biasa (ceramah) terhadap motivasi belajar siswa pad a mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Al-Fajar kota pekanbaru.

8 2. Manfaat Penelitian a. Bagisiswa Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang sebelumnya kurang termotivasi sehingga proses pembelajaran mencapai hasil yang memuaskan. b. Bagi guru Dengan diadakannya penelitian melalui model pembelajaran type group investigasi ini diharapkan guru dapat menggunakan strategi ini sebagai salah satu alternatif yang bisa diterapkan di dalam proses pembelajaran dan dapat dijadikan Masukan khusus bagi guru pendidikan agama Islam, dan dapat diterapkan ketika di dalam proses pembelajaran. c. Bagisekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. d. Bagipenulis Adapun manfaat penelitian ini bagi penulis sendiri adalah, sebagai sarana untuk belajar dalam pembuatan karya ilmiah.