BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh negara jika ingin memiliki generasi penerus bangsa yang benar-benar berkualitas. Karena dengan pendidikan inilah anak didik akan belajar untuk hidup bernegara, beragama dan bersosial. Dari sinilah mulai muncul wacanawacana memajukan pendidikan nasional dengan standar yang telah ditentukan, yang kemudian standar itu akan diketahui tingkat ketercapaiannya dengan mengadakan penilaian. Metode yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, adalah dengan mengadakan penilaian. Penilaian berperan sebagai unsur pokok dalam hal mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi. Penilaan hasil belajar ini seharusnya diperhatikan oleh para guru, karena dengan mengadakan penilaian guru juga dapat mengetahui kekurangan yang dimilikinya dalam menyampaikan materi. Kompetensi penilaian ini tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 58 ayat (1) menyatakan bahwa : Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dapat diwujudkan. Dari sinilah pendidik atau guru haruslah mampu melaksanakan penilaian tersebut. penilaian memang merupakan komponen yang penting dari 1
2 penyelenggaraan pendidikan, karena upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat diukur dengan kualitas pembelajaran dan sistem penilaian yang baik. Maka penilaian hasil belajar termasuk ke dalam komponen penting dari pendidikan itu sendiri. Namun semua hal itu rasanya percuma tanpa standar penilaian, oleh karena itu BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sebagai badan standarisasi pendidikan nasional diharapkan untuk mampu memberikan standar penilaian yang sesuai dan pas untuk masalah pendidikan. Berkaitan dengan penilaian ini maka salah satu kompetensi guru adalah mampu melakukan evaluasi hasil belajar yang memerlukan instrumen penilaian untuk mendapatkan nilai hasil belajar. Kompetensi ini tercantum dalam permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi, inti dari standar kompetensi ini dijabarkan dalam tujuh kompetensi, yaitu: 1) memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 2) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 3) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, 4) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, 5) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen, 6) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, dan 7) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar. Mengacu pada Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi oleh Permendiknas maka dapat diambil kesimpulan kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru salah satunya adalah mampu membuat perangkat instrumen penilaian hasil belajar. Karena dari kualitas instrumen bisa dilihat seberapa berhasil evaluasi yang dilakukan. Hal ini juga berkaitan dengan metode yang
3 digunakan oleh seorang guru dalam mengevaluasi ataupun memberikan nilai kepada siswa. Pada hakikatnya penilaian terhadap siswa haruslah memberikan perubahan berupa peningkatan kualitas belajar siswa, dari sinilah guru sebagai pelaksana atau penilai hasil belajar dapat menggunakan berbagai macam instrumen yang relevan untuk melakukan penilaian. Dengan demikian penelitian ini berusaha mengungkap fakta tentang pengembangan instrumen penilaian hasil belajar yang berorientasi pada pencapaian tujuan mata pelajaran tertentu sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.. Adapun kendala berupa kurangnya kinerja guru dalam mengadakan evaluasi, kami paparkan ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam mengembangkan instrumen penilaian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya tingkat pendidikan, keikutsertaan berbagai pelatihan, pengalaman kerja, profesionalitas serta motivasi kerja. Sedangkan faktor eksternalnya diantaranya lingkungan dalam mengembangakan instrumen penilaian di sekolah, besar gaji dan tunjangan. Lingkungan bekerja yang positif itu merupakan suatu kondisi, dimana kondisi lingkungan kerja dalam keadaan yang sangat aman, nyaman, damai, menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar. Penjelasan diatas dapat menyimpulkan bahwa pengembangan instrumen penilaian membutuhkan profesionalitas dari guru yang bersangkutan. Maka dari itu melalui UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pemerintah mengadakan program sertifikasi dan PLPG (Pendidikan dan
4 Latihan Profesi Guru). Dengan demikian diharapkan guru yang sudah mendapakan sertifikasi akan mampu menjadi guru yang profesional dan mampu merencanakan, mengajar dan mengevaluasi hasil pembelajaran dengan baik. Maka dari itulah program sertifikasi ini harus dilakukan oleh semua guru, agar semua guru yang mengajar adalah guru-guru yang profesional. Berawal dari obserfasi yang dilakukan oleh peneliti saat siswa menjalani ujian tengah semester, peneliti mengetahui banyak siswa yang mengalami kesulitan saat mengerjakan soal yang mengakibatkan banyak siswa melakukan beberapa kecurangan. Adapun kecurangan itu berupa siswa membawa contekan ataupun mencontek temannya. Berawal berbagai pemaparan diatas menunjukan bahwasanya guru pada saat ini perlu mengingat kompetensi yang harus dimiliki yaitu dalam hal mengevaluasi hasil pembelajaran, yang menuntut guru harus berinovasi terhadap instrumen penilaian. Pada dasarnya masalah itu memang menjadi momok yang sering menghambat kinerja guru, sehingga hal tersebut seharusnya dapat menjadi motivasi tersendiri bagi guru untuk meningkatkan kinerja profesionalitasnya. Dengan demikian penelitian ini difokuskan untuk meneliti guru bersertifikasi dalam membuat instrumen penilaian hasil belajar. Selanjutnya berhubung peneliti merupakan seorang mahasiswa prodi PAI maka penelitian ini difokuskan untuk meneliti mata pelajaran ke-islaman, kemuhammadiyahan dan bahasa arab. Dengan demikian peneliti mangangkat judul evaluasi
5 kemampuan membuat instrumen penilaian hasil belajar guru ISMUBA bersertifikasi di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kompetensi guru ISMUBA bersertifikasi di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta? 2. Bagaimana kemampuan guru ISMUBA bersertifikasi dalam membuat instrumen penilaian hasil belajar mata pelajaran ISMUBA di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan membuat instrumen penilaian guru ISMUBA di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Mengungkap kompetensi guru ISMUBA bersertifikasi di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta 2. Mengetahui kemampuan guru ISMUBA bersertifikasi dalam membuat instrumen penilaian hasil belajar mata pelajaran ISMUBA di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan membuat instrumen penilaian guru ISMUBA di Madrasah Tsanawiyah Mu allimin Yogyakarta
6 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil yang menjadi tujuan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang terkait, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis a. Secara teoritis, diharapkan berguna sebagai bahan untuk memperjelas konsep instrumen penilaian hasil belajar mata pelajaran ISMUBA dalam bidang evaluasi. b. Bagi akademik, menambah kajian teori di bidang ilmu pendidikan yang khususnya mengenai sertifikasi guru dan instrumen penilaian hasil belajar mata pelajaran ISMUBA. 2. Manfaat Praktis a. Dengan mengetahui sertifikasi dan kemampuan guru membuat instrumen penilaian hasil belajar mata pelajaran ISMUBA diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangan dan menentukan kebijakan dan pembinaan pegawai, khususnya guru-guru ISMUBA di Madrasah Mu alimin Yogyakarta. b. Bagi guru diharapkan menjadi masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan keahlian dan kemampuan dalam membuat instrumen hasil belajar mata pelajaran ISMUBA di Madrasah Mu alimin Yogyakarta. c. Bagi instansi atau sekolah Muhammadiyah, dapat menjadi masukan dalam hal penyelenggaraan pengembangan sarana dan prasarana untuk
7 mendukung guru dalam membuat instrumen penilaian hasil belajar ISMUBA di Madrasah Mu alimin Yogyakarta. E. Sistematika Penulisan 1. Bab I merupakan bab pendahuluan yang didalamnya terdapat alasan pemilihan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. 2. Bab II adalah bab landasan teori yang terdiri dari 2 variabel yaitu sertifikasi dan instrumen penilaian. 3. Bab III adalah bab yang berisi tentang gambaran umum dari Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang terdiri atas sejarah singkat berdirinya lembaga, visi, misi, tujuan, profil sekolah, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, siswa, karyawan, sarana prasarana dan yang terakhir komite sekolah. 4. Bab IV adalah bab inti yang berisi hasil dari penelitian, yaitu tentang evaluasi kemampuan membuat instrumen penilaian hasil belajar guru ISMUBA bersertifikasi Di Madrasah Mu allimin Yogyakarta 5. Bab V adalah bab penutup, yang berisi kesimpulan, saran dan kata penutup