BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 3 METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

Penyebaran Kuisioner

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

Pertemuan 9 (AHP) - Mochammad Eko S, S.T

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

P11 AHP. A. Sidiq P.

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Analytical hierarchy Process

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Rici Efrianda ( )

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

JURNAL RELEVANSI PENENTUAN PRIORITAS PADA KESESUAIAN JUDGEMENT SISWA

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengertian Metode AHP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA DANA CSR PERUSAHAAN PT. PULAU SAMBU KUALA ENOK. Ardiyansyah, Ilyas

EVALUASI KEANDALAN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA GEDUNG FISIP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG.

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATA KULIAH YANG DIMINATI MAHASISWA (STUDI KASUS: PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNISI)

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode AHP

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Penulis Vera Elysa Risti (2009) Hendra Wijaya (2015) Muhammad Safri Satria (2016) Novita Ranti Muntiari (2016) Rifta Asob Subagyo (2015) Diajukan Parameter Obyek Penelitian Metode Platform Kriteria 3 Kriteria Pemilihan Halte (Jarak, AHP Android Trans Jogja Perjalanan, Kondisi Halte) Anggota Himpunan Mahasiswa Pemilihan Jurusan di SMA Tempat Penginapan Pemilihan Kayu Jati Terbaik Produksi Mebel Pemilihan Kayu Untuk Pembuatan Instrumen Gitar Profile Matching AHP AHP, Profile Matching AHP AHP Desktop Framework Yii2 Web Web Android Kriteria Bersifat Dinamis 3 Kriteria (Nilai, Minat, Psikotes) 3 Kriteria (Jarak, Harga, Fasilitas) 3 Kriteria (Jenis, Umur, Warna Kayu) 4 Kriteria (Karakter, Bagian, Jenis, Berat) 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Sistem Pendukung Keputusan Menurut Simon dalam Turban, dkk (2005), Sistem pendukung keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambil keputusan dilakukan dengan pendekatan alternatif 6

7 terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Ada tiga tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan yaitu tahap Identifikasi, tahap Pengembangan, tahap Seleksi. Konsep dan sistem pendukung keputusan ini dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. 2.2.2 Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki menurut Saaty, dalam Kusrini (2007). Pada dasarnya, AHP merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompoknya, dengan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki, kemudian memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan perbandingan relatif. Dengan suatu sintesa maka akan dapat ditentukan elemen mana yang mempunyai prioritas tertinggi. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :

8 1. Membuat hirarki Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya kebawah hingga level terakhir alternatif. Hirarki i TUJUAN Hirarki ii Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria n Hirarki iii Sub Krit1.1 Sub Krit1.2 Sub Krit2 Sub Kritn.1 Sub Kritn.2 Sub Kritn.3 Hirarki iv Sub Krit1.1.1 Sub Krit 1.1.2 Sub Krit2.1 Sub Krit2.2 Hirarki v Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Gambar 2.1 Hirarki Metode AHP Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. 2. Perbandingan penilaian Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka yang kemudian perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

9 Tabel 2.2 Skala Dasar Perbandingan Pasangan Tingkat Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan 3. Menentukan Prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian matematika. 4. Konsistensi Logis Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, obyek-obyek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar obyek dan didasarkan pada kriteria teretentu. Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan masalah serta menentukan solusi atau yang diinginkan, lalu menyusun hirarki dari permasalahan. 2. Menentukan prioritas elemen a) Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

10 b) Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen lainnya. 3. Sintesis Untuk memperoleh keseluruhan prioritas, pertimbangan-petimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesiskan, dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : a) Menjumlahkan nilai-nilai setiap kolom pada matriks. b) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom untuk memperoleh normalisasi matriks. c) Menjumlahkan nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur konsistensi a) Kalikan setiap nilai pada kolom dengan prioritas relatif elemen. b) Jumlahkan setiap baris. c) Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. d) Jumlahkan hasil bagi dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut maks. 5. Hitung Consystency index (CI) dengan rumus : CI = λmaks n n...(2.1) Dimana n = banyaknya elemen

11 6. Hitung Consistency ratio (CR) dengan rumus : CR = CI RI...(2.2) Dimana CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index IR = Index Random Consistency 7. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Berikut daftar Index Random Consistency (IR) dalam tabel 2.3. Tabel 2.3 Daftar Index Random Consistency Ukuran Matriks Nilai IR 1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,48 13 1,56 14 1,57 15 1,59 2.2.3 Android Android merupakan sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka (Saat, 2012).

12 2.2.4 Dasar Pembuatan Kayu Instrumen Gitar Pada umumnya, bahan dasar untuk pembuatan instrumen gitar adalah kayu. Namun, tidak semua kayu layak untuk dijadikan bahan untuk pembuatan instrumen gitar. Kayu yang layak untuk dijadikan bahan untuk pembuatan gitar setidaknya memiliki kriteria atau syarat-syarat seperti berikut : 1. Kayu bersifat pegas. 2. Kayu bersifat keras. 3. Konsentrat minyak yang dikandung kayu maksimal kurang lebih dibawah 30-40%. 4. Kayu memiliki tekstur yang indah. Dalam pembuatannya, kayu untuk membuat instrumen gitar hendaklah melalui proses sebelum layak untuk diproduksi menjadi sebuah instrumen gitar. Proses untuk membuat bahan yang layak dijadikan kayu untuk instrumen gitar dimulai dari pohon. Ujung pohon agar menjadi layak dijadikan kayu instrumen tidak boleh dipangkas agar proses pertumbuhan dan nutrisi yang dimiliki kayu menjadi bagus dan baik. Kemudian syarat pohon yang sudah boleh ditebang adalah pohon yang memiliki diameter minimal sekitar 70-80cm di jarak 40-50cm dari tanah. Kayu yang sudah melalui proses pemotongan dan dirajang kemudian akan dilanjutkan pada proses pengeringan. Proses pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar konsentrat minyak yang dikandung oleh kayu agar menjadi bersih dan pori-pori kayu akan berlobang/terbuka dan juga kayu yang bersih serat kayu akan memiliki kekuatan yang normal sehingga kayu akan mencapai tingkat suara akustik yang baik.

13 Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk proses pengeringan menurunkan kadar konsentrat minyak pada kayu. Namun dalam hal pengolahan kayu gitar pada umumnya, kebanyakan luthier di Indonesia menggunakan beberapa metode berikut. Proses yang pertama adalah proses pengeringan tradisional dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Proses ini memakan waktu selama kurang lebih tiga tahun. Yang kedua proses menggunakan air. Pada proses ini, kayu direndam ke dalam air di kedalaman minimal dua meter selama kurang lebih tiga setengah sampai empat tahun. Proses yang ketiga adalah proses kimia. Kayu direbus di dalam air yang sudah dicampur bahan kimia natrium hidroksida (soda api) selama satu hari.