HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

Mitha Destyowati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan data

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. 1. Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta hingga tahun 2010 menuntut

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

ABSTRAK. Referensi : 16 buku ( ) + 7 kutipan dari internet Kata Kunci : Pengetahuan, tingkat ekonomi, pemilihan alat kontrasepsi..

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan tahun 2010

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

23,3 50,0 26,7 100,0

BAB I. termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas. penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

Universitas Muhammadiyah Semarang.

JURNAL. DiterbitkanOleh. LPPM STKIES AnNurPurwodadi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan sosial ekonomi (Rismawati, 2012). mengatur jarak kelahiran atau mengurangi jumlah kelahiran dengan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang menyebabkan. kepadatan penduduk (Hatta, 2012). Permasalahan lain yang dihadapi

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini memang menjadi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

GAMBARAN MOTIVASI SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP DI DUKUH SIDOKERTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB I PENDAHULUAN. dan misi Program KB Nasional. Visi KB itu sendiri yaitu Norma Keluarga

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MINAT IBU DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI BERGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

BAB I PENDAHULUAN. penduduk terbesar. Indonesia masuk dalam peringkat ke empat di dunia

BAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

1. BAB I PENDAHULUAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO Hajar Nur Fathur Rohmah, Zulaikha Abiyah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: Pada umumnya tingginya angka kematian ibu dapat dicegah bila para perempuan memiliki akses pada kontrasepsi yang efektif. Saat ini hanya 50% dari perempuan usia 15-24 tahun yang menggunakan metode kontrasepsi modern, umumnya menggunakan suntik, lalu pil. Pada tahun 2006, sudah terjadi peningkatan pada proporsi perempuan berusia 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi, yakni sebesar 61%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan Ibu melakukan kunjungan ulang di Sidoharjo. Metode penelitian: observasional analitik dengan pendekatan accidental sampling didapatkan populasi 145 ibu dan hasil sampel sejumlah 53 ibu. Instrumenp engumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil dari perhitungan Chi Square didapatkan hasil pada kolom value (x 2 hitung) sebesar 8,523. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2 pada taraf signifikan 5% dan nilai distribusi Chi Square ( ) sebesar 5,991. Karena > (8,523 > 5,991), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya ada hubungan secara signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Simpulan: ada hubungan tingkat pengetahuan Ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan Ibu melakukan kunjungan ulang di Sidoharjo. Kata Kunci : KB suntik, kepatuhan kunjungan ulang PENDAHULUAN Penduduk Indonesia makin hari makin terus meningkat. Padahal pemerintah terus berupaya untuk menargetkan bahwa idealnya 2,1 anak per wanita. Meski begitu, masih ada saja dari keluarga Indonesia yang senang mempunyai banyak anak. Pemerintah terus menekan laju pertambahan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana (KB), sebab jika tidak meningkatkan peserta KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami ledakan yang luar biasa. Nantinya, Indonesia akan dipadati oleh manusia dan bangunan. Apabila jumlah kesetaraan ber- KB per tahun angkanya tetap sama (60,3 persen), maka jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 menjadi sekitar 255,5 juta. Tentunya hal itu, sangat mengkhawatirkan. Jika kesetaraan ber-kb turun 0,5 persen saja per tahun, maka jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 akan meningkat menjadi 264,4 juta jiwa. Ini berarti jumlah penduduk sudah semakin padat. Namun,

apabila bisa dinaikkan persentase kesetaraan jumlah ber-kb 1 persen per tahun, maka diprediksikan jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 sekitar 237,8 juta. Hal ini berarti masih di bawah angka proyeksi penduduk tahun 2015 sebesar 248 juta, menurut Kepala BKKBN Pusat Dr Sumarjati Arjoso SKM dalam Anggraini dan Martini ( 2012). Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), salah satunya dengan progam Keluarga Berencana Nasional sebagai integral dari pembangunan Nasional yang mempunyai tujuan ganda yaitu mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Keadaan ini dapat dicapai dengan menganjurkan PUS untuk mengikuti Progam Keluarga Berencana (BKKBN,2011). Dan program KB yang dimaksud yaitu menggunakan kontrasepi, salah satunya kontrasepsi suntik 3 bulan. Keberhasilan Program Keluarga Berencana di suatu wilayah dapat diukur dengan melihat tingkat pemakaian kontrasepsi (prevalensi kontrasepsi). Dengan demikian dapat dipahami betapa pentingnya informasi tentang pemakaian kontrasepsi, yang dapat digunakan juga untuk memperkirakan penurunan angka fertilitas akibat dari pemakaian kontrasepsi tersebut. Prevalensi kontrasepsi dapat didefinisikan sebagai proporsi wanita kawin umur 15 49 tahun yang pada waktu SDKI memakai salah satu alat/cara KB (BKKBN, 2009). Pada umumnya tingginya angka kematian ibu dapat dicegah bila para perempuan memiliki akses pada kontrasepsi yang efektif. Saat ini hanya 50% dari perempuan usia 15-24 tahun yang menggunakan metode kontrasepsi modern, umumnya menggunakan suntik, lalu pil. Pada tahun 2006, sudah terjadi peningkatan pada proporsi perempuan berusia 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi, yakni sebesar 61% (SDKI, 2007) (Sudharsono, 2012). Peserta Keluarga Berencana (KB) baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah PUS Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebanyak 6.549.125 lebih sedikit dibanding tahun 2010 (6.561.243). Peserta KB baru pada tahun 2011 (13,7%), menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2010 (15,20%) (Dinkesprovjateng, 2011). Peserta KB baru tersebut menggunakan kontrasepsi pada tahun 2010 MOP/ MOW (2,23%), Kondom (5,24%), IUD (5,99%), Implant (8,97%), Pil (19,46%), dan Suntik (58,13%). Menurut BKKBN Provinsi

Jawa Tengah pada bulan Februari 2011 dengan rincian pengguna kontrasepsi Kondom (1,84%), MOW (5,99%), Implant (9,09%), IUD (10,43%), Pil (16,63%) dan Suntik (54,44%) (Dinkesprovjateng, 2011). Berdasarkan data dari badan Keluarga Berencana Kabupaten Sragen, jumlah PUS di Kabupaten Sragen tahun 2011 sebanyak 155.676 orang dan jumlah keseluruhan akseptor KB aktif tahun 2011 adalah sebanyak 121.586 orang. Distribusi akseptor KB berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan adalah sebagai berikut : pengguna MOP sebanyak 563 orang (0,5%), pengguna Kondom sebanyak 1.394 orang (1,1%), pengguna Implant sebanyak 9.190 orang (7,4%), pengguna MOW sebanyak 10.442 orang (8,4%), pengguna Pil sebanyak 15.842 orang (12,8%) dan pengguna Suntik sebanyak 64.434 orang (52,1%). Kepatuhan akseptor tersebut merupakan suatu perilaku yang didasari oleh pengetahuan sehingga perilaku tersebut akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan karena perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan tersebut merupakan perilaku paksaan atau adanya aturan wajib (Mubarak, 2011). Berdasarkan banyaknya persentase pengguna KB suntik khususnya KB suntik 3 bulan dan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2013 di Sidoharjo, terdapat 4 ibu yang berpengetahuan baik dan patuh dalam melakukan kunjungan ulang menurut jadwal yang telah ditetapkan, 1 ibu berpengetahuan cukup dan patuh dalam melakukan kunjungan ulang yang telah ditetapkan, 2 ibu berpengetahuan kurang dan tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang yang telah ditetapkan. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan kunjungan ulang di Sidoharjo. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan di Sidoharjo yang berjumlah 145 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan aksidental sampling. Uji validitas yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan cronbach s alpha. Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji chi square yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji

hipotesis bila dalam populasi terdapat dua variabel. HASIL PENELITIAN 1. Pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan. Diagram 4.1. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan. melakukan kunjungan ulang dengan jumlah 39 responden (73,58%). 3. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Tabel 4.1. Hasil Cross Tabulation Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Dengan Kepatuhan Ibu Melakukan Kunjungan Ulang Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan diagram 4.1. diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak yaitu responden yang memiliki pengetahuan baik dengan jumlah 29 responden (54,72%). 2. Kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Diagram 4.2. Distribusi frekuensi melakukan kunjungan ulang. Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan diagram 4.2. diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak yaitu responden yang patuh Hubungan Pengetahuan Ibu tentang KB suntik 3 Bulan dengan Kepatuhan dalam Ibu Melakukan Kunjungan Ulang dapat di diskripsikan sebagai berikut : a. Responden yang memiliki pengetahuan baik dan patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 26 orang (49,0%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik dan tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 3 orang (5,7%). b. Responden yang memiliki pengetahuan cukup dan patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 5 orang (9,5%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan cukup dan

tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 4 orang (7,5%). c. Responden yang memiliki pengetahuan kurang dan patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 8 orang (15,1%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang dan tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang sebanyak 7 orang (13,2%). Hasil dari perhitungan Chi Square didapatkan hasil pada kolom value (x 2 hitung) sebesar 8,523. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2 pada taraf signifikan 5% dan nilai distribusi Chi Square ( ) sebesar 5,991. Karena > (8,523 > 5,991), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya ada hubungan secara signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka berikut ini akan dibahas hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Berdasarkan hasil penelitian pada diagram 4.1. mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dengan jumlah 29 responden (73,58%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003; h. 121). Keluarga Berencana merupakan upayapeningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera. (Anggraini dan Martini, 2012; h. 47). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa tingkat pengetahuan dapat juga dipengaruhi oleh informasi baik dari media, misalnya dari TV, internet atau surat kabar (Hendra, 2008). Berdasarkan hasil penelitian pada diagram 4.2. sebagian besar responden patuh dalam melakukan kunjungan ulang dengan jumlah 39 responden (73,58%). Minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan yang tertinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Mubarak, 2011 ; h. 84). Dari hasil penilitian ini sesuai dengan teori bahwa kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya (Syakira, 2009). Dan ibu mengetahui dampak yang akan

terjadi apabila ibu tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang yaitu ibu bisa mengalami kehamilan. Dari penelitian ini dilakukan penghitungan Chi Square yang didapatkan hasil sesuai dengan tabel 4.1. bahwa pada kolom value (x 2 hitung). Karena x 2 hitung (8,523) > x 2 tabel (5,991) pada taraf signifikan 5%, maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya ada hubungan secara signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut akan mengalami proses yang berurutan diantaranya adalah kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), evaluasi (evaluation), percobaan (trial), dan adopsi (adoption). Dalam proses adopsi, subjek akan berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus (Mubarak, 2011; h. 82). Dalam stimulus terdapat pula dukungan emosional dari anggota keluarga yang lain, teman, waktu, uang, dan transportasi. Jika salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi, maka akan mengurangi kepatuhan pasien (Niven, 2002; h. 197). Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan akan mempengaruhi perilaku. Bentuk perilaku tersebut salah satunya adalah kepatuhan yang dapat berupa perilaku patuh dan tidak patuh. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mendukung kepatuhan pasien. Faktor-faktor tersebut diantaranya : pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan sosial, perubahan model terapi, dan interaksi profesional kesehatan dengan pasien. Begitu juga dengan tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dalam kategori baik, sehingga mempengaruhi kepatuhan ibu dalam melakukan kunjungan ulang di Sidoharjo. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan ibu melakukan kunjungan ulang. Berdasarkan simpulan penelitian di atas penulis memberikan saran : Diharapkan responden meningkatkan peng-etahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan KB suntik 3 bulan, baik melalui TV, radio, surat kabar maupun mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh bidan. Diharapkan mampu meningkatkan penyuluhan tentang keluarga berencana, karena pentingnya dalam pemberian penyuluhan yang akan mempengaruhi pengetahuan ibu dimana pengetahuan itu akan mempengaruhi perilaku akseptor terutama dalam mematuhi jadwal kunjungan KB suntik 3 bulan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Y. dan Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press. (h.19, 47, 133, 138). Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. (h.211, 221, 223, 333). Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. 2012. Angka Kejadian KB Tahun 2011. DKK Sukoharjo. Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika. (h. 75-78). Speroff, L. dan Darney, P., D. 2003. Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta: EGC. (h. 191). Wawan, A. dan M, Dewi. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. (h. 18). Dinkes. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Jateng. Didapat dari: http//www.dinkesprov.go.id. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rohima. (h. 107, 111). Imron, M. dan Munif, A. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto. (h. 152, 155-156). Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC. (h. 192-198). Ridwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. (h. 44). Riyanto, A. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika. (h. 5, 40). Saifuddin, A., B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. (h. MK- 34, MK-42, MK-47-MK- 48). Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. (h.63, 77-78).