BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2007 bagi Indonesia daya saing telah dan akan terus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

ABSTRAK. Kata kunci: struktur laporan biaya kualitas, evaluasi, pengendalian kualitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara semakin meng-global. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU ISO (9001:2008) PADA PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA PT. JAVA ENERGY SEMESTA GRESIK PUGUH PUJO SANTOSO ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah kualitas, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini tentunya membawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB II. dan memberikan profit yang lebih bagi perusahaan. kesopanan), karakteristik sensori (bau, rasa) (Suardi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimulainya era pasar bebas, menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam perhitungan kos

PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS (STUDI KASUS PADA UD GUYUB SANTOSO BLITAR BLITAR) Dewi Lestianingrum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, aktivitas pengendalian kualitas, dan efisiensi biaya produksi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II LANDASAN TEORI DAN NALAR KONSEP

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

The Cost of Quality and Accounting for Production Losses. Spoiled Goods Defective Goods

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

COST OF QUALITY PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Pembahasan Materi #5. Grafik Pengumpulan Data Pengolahan Data Kegunaan Pemeriksaan Komponen. Definisi Tingkat Kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

ABSTRACT. Key word : Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal Failure Cost, External Failure Cost, and Cost Control Product. viii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

COST OF QUALITY. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

ABSTRAK. Kata kunci : Prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, eksternal failure costs. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang

ABSTRAK. Kata kunci: analisa biaya kualitas, pemisahan biaya tetap dan variabel, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN CAHAYA BARU PUTRA

Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

BAB II BIAYA MUTU. kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan. konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30 )

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan performance yang baik tetapi juga harus memenuhi kriteria kepuasan konsumen. Menurut Nurhidayati Dwiningsih (2006:18), ada tiga alasan kualitas merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan, yaitu: 1. Reputasi perusahaan, 2. Keandalan produk, dan 3. Keterlibatan global. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas dengan membentuk departemen pengendalian kualitas. Program pengendalian kualitas ini dilaksanakan agar perusahaan dapat terus menjaga kualitas produknya, sehingga produk tersebut tetap diminati oleh konsumen, dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan pun akan meningkat. Ada banyak program untuk pengendalian kualitas, program tersebut antara lain Total Quality Management (TQM), Kaizen, Six Sigma, dan lain sebagainya. Selain itu, perusahaan juga harus mampu dalam menerapkan dan mengintegrasikan sistemnya dengan baik agar proses produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 1

BAB I Pendahuluan 2 Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian kualitas merupakan biaya kualitas. Pengertian biaya kualitas menurut Hansen dan Mowen (2005:7): Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kemungkinan dari produk yang dihasilkan bermutu jelek atau tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Di dalam laporan keuangan menurut prinsip akuntansi berterima umum (PABU) biasanya biaya kualitas ini tidak tercantum, karena biaya kualitas merupakan informasi untuk pihak intern perusahaan. Informasi biaya kualitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Ada dua golongan besar biaya kualitas, yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat. Menurut Russell (1996), secara keseluruhan, biaya kualitas tersebut meliputi: (Ariani, 2003:9) 1. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (cost of achieving good quality), yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan pelanggan, meliputi: a. Biaya pencegahan (prevention costs), yaitu biaya untuk mencegah kerusakan atau cacat produk. b. Biaya penilaian (appraisal costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengadakan pengujian terhadap produk yang dihasilkan. 2. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat (cost of poor quality), meliputi: a. Biaya kegagalan internal (internal failure costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan telah menghasilkan produk yang cacat tetapi cacat produk tersebut telah diketahui sebelum produk tersebut sampai kepada pelanggan. b. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs), yaitu biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat dan produk ini telah diterima oleh konsumen.

BAB I Pendahuluan 3 Jika suatu perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, pertama kali yang dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasikan biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas tersebut. Dengan dilakukannya identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas, perusahaan dapat melakukan usaha untuk mencegah dan mendeteksi kualitas yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Tujuan pembuatan struktur laporan biaya kualitas yaitu agar pihak manajemen dapat mengevaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun, sehingga total biaya kualitas juga terus menurun. Biaya kegagalan dapat dikurangi dengan cara mengeluarkan atau mengalokasikan dana yang lebih besar pada aktivitas pencegahan dan penilaian. PT. Multi Mechsindo Industries (PT. MMI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan ketel uap (boiler). Boiler yang dihasilkan oleh perusahaan ini ada dua jenis yaitu ketel uap pipa air (watertube boiler) dan ketel uap pipa api (firetube boiler). Jenis serta ukuran produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan pesanan (job order) yang diterima dari pelanggan. Seperti perusahaan pada umumnya, dalam memproduksi suatu produk PT. MMI sangat mengutamakan kualitas. Pada saat ini PT. MMI telah menerapkan program TQM dalam mengendalikan dan meningkatkan kualitas produknya, serta telah mendapatkan

BAB I Pendahuluan 4 sertifikat kualitas yaitu sertifikat standar internasional ISO 9001:2000, standar Australia AS dan Kode ASME (diberi otorisasi untuk menggunakan Kode ASME U dan S ). Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk membahas mengenai biaya kualitas lebih lanjut. Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah: Analisis Biaya Kualitas Untuk Mengevaluasi Efektivitas Dan Efisiensi Pengendalian Kualitas (Studi Kasus pada PT. Multi Mechsindo Industries, Cikarang). 1.2 Identifikasi Masalah Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti terkait erat dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas pun perusahaan memerlukan biaya. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus dapat mengalokasikan biaya selama proses produksi dengan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga dapat menghasilkan laba atau keuntungan yang semaksimal mungkin. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian kualitas tersebut merupakan biaya kualitas. Biaya kualitas dikategorikan ke dalam empat jenis, yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs). Jika perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, pertama kali yang dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasi terlebih dahulu biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kate-

BAB I Pendahuluan 5 gori biaya kualitas. Dilakukannya identifikasi tersebut agar perusahaan dapat melakukan usaha mencegah dan mendeteksi kualitas yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Struktur laporan biaya kualitas berguna bagi pihak manajemen untuk melakukan evaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah pokok yang akan mendasari penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana mengklasifikasikan biaya kualitas ke dalam kategori biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs), serta menyusunnya ke dalam struktur laporan biaya kualitas? 2. Bagaimana mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di PT. MMI? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas ke dalam kategori biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya ke-

BAB I Pendahuluan 6 gagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs), serta menyusunnya ke dalam struktur laporan biaya kualitas. 2. Untuk dapat mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di PT. MMI. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: Bagi perusahaan Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan serta membantu dalam menentukan strategi yang tepat pada masa yang akan datang sehubungan dengan penerapan biaya kualitas. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam penerapan teori-teori Akuntansi Manajemen yang telah dipelajari selama kuliah, khususnya tentang analisis biaya kualitas, dan untuk memenuhi persyaratan akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan sebagai bahan referensi untuk mereka yang ingin melakukan penelitian me-

BAB I Pendahuluan 7 ngenai analisis biaya kualitas, khususnya untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas. 1.5 Rerangka Pemikiran Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif ini, perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan supaya bisa bersaing dengan produk dari negara lain. Walaupun kualitas merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam menghasilkan produknya, perusahaan pun harus melakukan efektivitas dan efisiensi. Di sinilah peran akuntansi manajemen yaitu untuk menjamin kelancaran proses produksi dalam memenuhi permintaan konsumen secara efektif dan efisien, serta bertanggungjawab dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan seluruh biaya selama proses produksi sumber daya secara optimal. Dengan adanya peningkatan kualitas dalam membuat suatu produk, perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya produksi yang besar, karena dengan memperhatikan kualitas maka produk yang dihasilkan terbebas dari kerusakan, sehingga terhindar dari pemborosan (waste) dan inefisiensi. Biaya yang dikeluarkan agar produk yang dihasilkannya berkualitas disebut dengan biaya kualitas. Biaya kualitas ini digunakan supaya produk yang dihasilkan tidak berkualitas rendah, karena produk yang berkualitas rendah akan merugikan konsumen. Sebaliknya, apabila perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas baik, perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari konsumen.

BAB I Pendahuluan 8 Menurut Horngren, Foster dan Datar dalam buku Cost Accounting: A Managerial Emphasis (2003:654): The American Society for Quality Control defines quality as the total features and characteristics of a product or a service made are performed according to specifications, to satisfy consumers at the time of purchase and during use. Jadi kualitas merupakan kata yang mengandung arti relatif dan digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat kesesuaian suatu barang atau jasa terhadap persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan tersebut dipenuhi, berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya baik, dan jika tidak memenuhi syarat berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya jelek. Masih menurut Horngren, Foster dan Datar dalam buku yang sama yaitu Cost Accounting: A Managerial Emphasis (2003:655): The cost of quality (COQ) refer to the costs incurred to prevent, or costs arising as a result of production a low-quality product. Dengan demikian, biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya atau karena terjadinya kualitas yang rendah. Sementara itu, menurut Hansen dan Mowen (2005:7) pengertian biaya kualitas yaitu: Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kemungkinan dari produk yang dihasilkan berkualitas jelek atau tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Biaya kualitas tersebut terdiri dari macam-macam biaya yang digunakan untuk mencegah serta memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan. Apabila dikategorikan, maka biaya kualitas tersebut terbagi menjadi empat kategori, yaitu:

BAB I Pendahuluan 9 1. Biaya pencegahan (prevention cost), yaitu biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk atau jasa yang diproduksi. Biaya ini mencakup pencegahan terhadap desain produk atau sistem produksi, termasuk biaya perbaikan sistem kualitas. Jika terjadi kenaikan biaya pencegahan kita mengharapkan terjadinya penurunan biaya kegagalan. Jadi biaya pencegahan terjadi dalam rangka untuk menurunkan jumlah unit produk atau jasa yang mengalami ketidaksesuaian. 2. Biaya penilaian (appraisal cost), yaitu biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa tersebut telah sesuai dengan standar mutu. Biaya penilaian ini termasuk biaya inspeksi bahan baku, inspeksi produk selama dan setelah produksi, serta perolehan informasi mengenai kepuasan konsumen. Tujuan utama fungsi ini adalah untuk mencegah pengiriman barang yang tidak sesuai dengan persyaratan kepada pelanggan. 3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost), yaitu biaya yang dikeluarkan karena produk tidak sesuai dengan persyaratan serta hal tersebut terdeteksi sebelum produk dikirim kepada pelanggan. Kegagalan ini terdeteksi oleh aktivitas-aktivitas penilaian. Biaya ini tidak timbul jika tidak ada kerusakan. 4. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost), yaitu biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan setelah produk tersebut dikirim ke konsumen. Biaya ini diantaranya adalah biaya garansi, perjalanan dinas, serta keluhan konsumen.

BAB I Pendahuluan 10 Dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya kualitas, antara lain: (Hansen dan Mowen, 2005:9) 1. Biaya kualitas yang terlihat (observable quality costs) Adalah biaya yang disajikan dalam catatan akuntansi organisasi. 2. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs) Adalah biaya oportunitas yang terjadi karena kualitas jelek (biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi). Pengecualian pada biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, dan biaya kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas adalah dapat terlihat dan dicatat dalam catatan akuntansi. Biaya tersembunyi adalah semua biaya yang berada dalam kategori produk gagal eksternal. Biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi besar dan karena itu harus diestimasi. Apabila suatu perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, pertama kali yang harus dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasi biayabiaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas tersebut. Dengan dilakukannya identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas, perusahaan dapat melakukan usaha untuk mencegah dan mendeteksi kualitas yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Struktur laporan biaya kualitas ini berguna bagi pihak manajemen untuk dapat mengevaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila biaya total kegagalan internal maupun biaya total kegagalan eksternal terus menurun, sehingga biaya total kualitas juga terus menurun. Biaya kegagalan dapat dikurangi dengan cara mengeluarkan atau mengalokasikan dana yang lebih besar pada aktivitas pencegahan dan penilaian.

BAB I Pendahuluan 11 Jadi dengan diterapkannya biaya kualitas, perusahaan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan bisa melakukan efektivitas dan efisiensi di seluruh operasi sehingga harga produk yang dihasilkan lebih kompetitif. Dampak dari semua itu adalah meningkatnya kepercayaan pelanggan, meningkatnya citra perusahaan yang semakin diakui dalam jaminan kualitas produknya, serta meningkatnya tingkat pendapatan perusahaan karena penjualan yang terus meningkat. Adapun bagan dari rerangka pemikiran tersebut di atas sebagai berikut: Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran 1.6 Metode Penelitian

BAB I Pendahuluan 12 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode ini merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, atau kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara hal-hal yang diselidiki. Sementara itu studi kasus adalah penelitian deskripsi yang berusaha mencermati individu atau suatu unit tertentu serta mencoba menentukan semua variabel penting yang melatar belakangi timbul dan berkembangnya variabel tersebut. Data yang diperoleh dari objek penelitian ini akan dilakukan pengolahan, kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain: 1. Data primer (primary data) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. 2. Data sekunder (secondary data) Data sekunder merupakan data sumber penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

BAB I Pendahuluan 13 historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian ini pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan boiler yaitu PT. MMI, di Jl. Raya Cikarang Desa Pasir Gombang Kec. Lemah Abang Bekasi. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2006, untuk rinciannya dapat dilihat dalam Tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Waktu Penelitian Aktivitas Briefing Skripsi Rancangan Skripsi Bab 1-3 Bab 4-5 Abstrak Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4