BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Produksi Media PR AVI

Teknik Pengambilan Foto

Storyboard For Animation

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

Produksi AUDIO VISUAL

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Videografy

BAB II Landasan Teori

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

BAB III LANDASAN TEORI

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB I PENDAHULUAN. merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. (

Sumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk bersenang-senang. Di setiap pelosok

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN KAWASAN JELEKONG SEBAGAI SALAH SATU TUJUAN PARIWISATA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB II LANDASAN TEORI. atau biasa disebut Celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh lapisan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pariwisata Kata pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yaitu terdiri atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari yang berarti banyak, berkali-kali dan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Atas dasar itu, pariwisata diartika sebagai perjalanan yang dilakukan berkalikali dari suatu tempat ke tempat lain dalam bahasa Inggris tour. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No. 9 Th.1990 tentang Kepariwisataan). Adapun jenis-jenis pariwisata yang salah satunya adalah pariwisata bahari.wisata bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air seperti danau, pantai, atau laut.sebagai sebuah konsep, pariwisata dapat ditinjau dari berbagai segi yang berbeda.pariwisata dapat dilihat sebagai suatu kegiatan melakukan perjalanan rumah ke suatu tempat dengan maksud tidak melakukan usaha atau bersantai dan menikmati suatu alam bebas.untuk lebih dapat berkembang, pariwisata dijelaskan sangat terkait dengan aktivitas di daerah tujuan wisata (destinasi wisata), sehingga kegiatan pariwisata dapat berkembang atau dikembangkan apabila di suatu daerah tersebut mempunyai objek dan daya tarik wisata tersendiri. 2.2 Konsep Wisata Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara. Menurutu SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW. 102 / MPPT-87, obyek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang 6

dikunjungi wisatawan.obyek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, dan laut atau berupa obyek bangunan seperti museum, benteng, dan situs peninggalan sejarah.menurut UU No. 10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.daerah tujuan wisata atau destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata. 2.3 Promosi Dalam Pariwisata 2.3.1 Pengertian dan Peranan Promosi Suksesnya kegiatan marketing yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan, kebijakan yang tepat, pelayanan serta distribusi yang cepat, tetapi banyak dipengaruhi oleh pembinaan hubungan antara produsen dan konsumen yang berkelanjutan. Kata promosi memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacam-macam. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan lebih khusus lagi ( Yoety 1990:141). Promosi merupakan suatu proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk, harga, 12 tempat produk dijual dengan melakukan persuasive agar target mau melakukan pembelian (Yoety 1990). Dalam hal ini dapat dilihat bahwa promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk/jasa.kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau pengguna jasa sesuai dengan kebutuhan. 7

2.3.2 Consumer Insight Consumer insight yaitu suatukegiatan untuk mendapatka informasi yang dalam dan lengkap mengenai pandangan atau persepsi paling jujur dari target konsumen. Kasilo (2008:23) consumer insight adalah sebuah pengaruh dan biasanya ada di alam bawah sadar, yang mengarahkan tingkah laku.ada yang menyebutnya forgotten truth atau hidden truth.jadi ini adalah suatu yang tampak, padahal ada dan sangat berpengaruh. Memahami kebutuhan konsumen sebagai prasyarat kegiatan pemasaran, sering kali dilupakan para pemasar.mereka lebih menitik beratkan pada strategi menjual produk dengan menanamkan keyakinan bahwa produk yang dijual adalah produk terbaik yang telah diciptakan dengan memperhatikan kebutuhan konsumen.dalam komunikasi persuasive, termasuk komunikasi pemasaran, consumer insight menjadi titik awal yang sangat penting.pasalnya, dengan insight yang tepat, jelas dapat mempermudah pembentukan tingkah laku target konsumen sesuai yang kita kehendaki. Kasilo (2002 : 25) menambahkan, ada bebagai cara untuk menggali consumer insight. Cara yang paling popular yaitu dengan Why test, Reason test atau ada juga yang menyebutnya dengan So What Test. Pada dasarnya, kepada target segmentasi kita cerca dengan pertanyaan mengapa begitu? atau biar apa?. 2.3.3 Consumer Journey Ada kecenderungan saat ide sudah didapat, kita akan terburu-buru memikirkan bentuk iklan atau bahkan kita akan langsung membuat iklan, tanpa mengetahui dulu jenis media dan isi media apa yang diinginkan oleh target segmen kita. Untuk menentukan bagaimana menentukannya ide-ide yang sudah ada dalam media yang akan digunakan maka perlu sebuah perencanaan yang baik agar dapat menghasilkan point of contact (perhatian) yang dapat menjangkau sasaran dengan tepat. Consumer journey inilah yang digunakan untuk membuat media apa saja yang tepat untuk mencapai target segmentasi. Berawal dari consumer journey ini kita dapat menemukan point of contact (perhatian) dari target segmen kita, asalkan kita tidak terpaku oleh media-media konvensional (televisi, radio, koran) kita akan menemukan berbagai bentuk new media yang tadinya tidak pernah terpikirkan. 8

Consumer insight merupakan bekal untuk membuat strategi komunikasi jadi efektif, sedangkan consumer journey akan membuat strategi tersebut bisa disampaikan secara lebih efisien (kasilo 2008 : 76) 2.4 Video Secara empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa inggris yaitu visual dan audio. Kata vi adalah singkatan dari visual yang berarti gambar, kemudian pada kata deo adalah singkatan dari audio yang berarti suara. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan pemahaman bahwa video adalah merupakan seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan.pada dasarnya hakekat video adalah mengubah suatu idea tau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara. J.E Kemp dalam bukunya The Instructional design process mengatakan bahwa video dapat menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan ketrampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap. Hal ini dipengaruhi oleh ketertarikan minat, dimana tayangan yang ditampilkan oleh media video dapat menarik gairah rangsang (stimulus) seseorang untuk menyimak lebih dalam. Video memiliki kelebihan dibandingkan dengan media yang lain dalam pengajaran, menurut Smaldino (tahun 2012), video memiliki kemampuan lebih kompleks dan melengkapi dibandingkan dengan media statis lainnya (tulisan dan gambar), diantaranya : 1. Manipulation of Time (Manipulasi Waktu) Memanipulasi waktu memungkinkan pengajar untuk menayangkan media pada waktu waktu yang kita inginkan.kejadian yang berlangsung hari kemarin, dapat dengan mudahnya kita capture untuk kemudian kita tayangkan diwaktu yang telah kita scenario. Sebagai contoh ; Mengamati sebuah jalan layang dibangun, video akan menghasilkan tayangan bagian-bagian penting dari suatu peristiwa dalam beberapa menit. 9

2. Compression of Time (Pemadatan Waktu) Tayangan dengan muatan tertentu dapat kita pilah dan pilih untuk kita padatkan pada menit atau detik tertentu, sehingga penguatan akan tujuan pembelajaran yang kita tekankan harapannya akan lebih mengena. Bunga sudah mekar sebelum kita mengedipkan mata, bintang dapat melintasi langit malam.teknik ini dikenal sebagai time lapse jangka waktu/ selang waktu yang sangat bermanfaat dalam pendidikan. Sebagai contoh; proses kepompong menjadi kupukupu sangat lama untuk diamati secara nyata, tetapi dengan bantuan videography time lapse kupu-kupu dapat muncul dari kepompong dalam hitungan menit. 3. Expansion of Time (Perpanjangan Waktu) Waktu putar dapat direkayasa menjadi lebih panjang dari sebenarnya, efek pengulangan dalam pembelajaran juga akan menjadi lebih baik dalam penerimaan khalayaknya. Perpanjangan waktu bisa juga diperluas/diperlama dengan tehnik slow motion gerak lambat.beberapa kejadian terjadi begitu cepat sehingga terlalu cepat untk dilihat dengan mata telanjang. 4. Manipulation Of Space (Manipulasi Ruang) Kelebihan video yang ke empat adalah memungkinkannya membawa khalayak ke dalam tempat yang tidak ada pada sekitar lingkungannya.video memungkinkan tayangan alam semesta yang luas dan yang sempit yang mana dapat dilihat dari jarak yang sangat dekat atau dilihat dari jarak yang sangat jauh. Sebagai contoh ; proses pembelahan sel yang dilihat dari mikroskop. 2.5 Video Dokumneter Video dokumenter merupakan suatu bentuk produk audio visual yang menceritakan suatu fenomena yang bersifat nyata.fenomena tersebut cukup pantas diangkat menjadi perenungan bagi penonton. Materi dokumenter dapat berupa cerita tentang keprihatinan social, pengalaman, dan pergaulatan hidup yang memberikan inspirasi dan semangat hidup bagi penonton, atau kilas balik dan kepuasan tentang 10

paeristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitannya dengan masa sekarang (Batra, 2007 : 57). Kunci utama dalam video dokumenter merupakan penyajian fakta.video dokumenter berhubungan dengan tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata.video dokumter merupakan merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi tidak menciptakan suatu kejadian. 2.6 Angle Kamera Camera Angle dalam pengertian karya audio-visual berarti sudut pegambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik objek. Pemakaian angle kamera ini diharapkan dapat menggambarkan suatu peristiwa yang sesuai agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. 4 High Angle Teknik pengambilan gambar dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar yang seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil obyeknya.high Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta obyek-obyeknya. Low Angle Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kabalikan dari high angle.kesan yang ditimbulkan yaitu keagungan atau kejayaan.posisi kamera di bawah ketinggian mata obyek, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam obyek.dengan Low Camera Angle cenderung menambah ukuran tinggi obyek serta memberikan kesan kuat, dominan, dan dinamis. Eye Angle Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata obyek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye angle level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang 11

berdiri. Angle kamera ini akan menghasilkan kesan relasi yang bersifat sejajar antara subyek dengan audiens. Dalam fitur documenter, angle eye level dapat dilakukan pada saat mewawancarai narasumber, dengan menempatkan kamera sejajar dengan mata narasumber, sehingga menimbulkan kesejajaran atau relasi egaliter. 2.7 Ukuran Gmabar (Frame Size) Sedangkan menurut ukuran gambar atau suatu objek yang menjadi sasaran yang akan direkam, jenis-jenisnya dibagi sebagai berikut : Extreme close-up (ECU) Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.fungsinya untuk kedetilan suatu objek. Pengambilan gambar dengan teknik ini akan menunjukkan secara detil ekspresi dari subjek, seperti linangan air mata dan luapan kegembiraan terpancarkan dari wajah atau mata subjek. Big Close-up (BCU) Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek.fungsi untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan oleh objek.dalam big close-up, penguatan tat arias karakter juga ditonjolkan agar membentuk sifat dan karakter tokoh dalam film. Close-up (CU) Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher.fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek.teknik ini lebih menonjolkan pada ekspresi wajah dari objek.teknik ini penonton dapat menggambar atau merasakan bahwa pribadinyalah yang menjadi sebagai sunjek. Medium Close-up (MCU) Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada.fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.medium close-up untuk menunjukkan ekspresi wajah lebih jelas dengan penambahan unsure tubuh. 12

Mid Shoot (MS) Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang.fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.teknik pengambilan ini bertujuan untuk menunjukan objek lebih detail, dan juga bisa menunjukan emosi yang ditampulkan oleh objek. Teknik ini banyak digunakan pada penyampaian berita televisi oleh presenter, wartawan yang akan mewawancara sehingga subjek dengan leluasa mengeluarkan ekspresinya, seperti gerak tangan, dll. Full Shoot (FS) Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki.fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkunganya. Long Shoot (LS) Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot.Fungsinya untuk menujukan objek dengan latar belakangnya.teknik ini mengambil obyek dalam bingkai yang penuh. Kita mengambil dari gambar kaki objek dan juga mengambil pada bagian kepala hampir pada bagian atas frame. Extreme Long Shoot (ELS) Pengambilan gambar melebihi long shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya untuk menunjukkan objek tersebut bagian dari lingkunganya. Teknik ini juga bisa memfokuskan pada satu objek seperti jendela atau berada dibagian apa dalam lingkunganya. One Shoot Pengambilan gambar satu objek.fungsinya memperlihatkan seseorang atau benda dalam frame. Two Shoot Pengambilan gambar duaobjek.fungsinya untuk memperlihatkan adegan 2 orang yang sedang berkomunikasi. Group Shoot Pengambilan gambar sekumpulan objek.fungsinya untuk memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan aktifitas. 13

2.8 Kerangka Pikir Fakta : Semakin bertambahnya populasi penduduk dunia yang cukup pesat dan tidak mengetahui untuk mengisi kebutuhannya yang beraneka ragam, salah satunya mencari tempat wisata atau bersantai dengan didahului riset untuk menentukan ikon wisata baharinya. Produksi : 1. Perancangan konsep video Dokumenter sebagai media promosi 2. Proses pengambilan gambar 3. Sharing dengan orang yang ahli dalam bidang kepariwisataan termasuk Dinas Pariwisata Prov. Jawa Tengah. 4. Proses editing gambar Masalah : 3 Wisatawan tidak mengetahui untuk memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam dan salah satunya mencari tempat wisata. 4 Bagaimana caramempromosikan tempat pariwisata bahari Karimunjawa kepada masyarakat? Hasil : Video dokumenter sebagai media promosi yang berisikan tentang keindahan pulau Karimunjawa dari terumbu karang dll dapat menjadi media promosi yang dapat diimplementasikan dan sesuai tujuan yaitu memperkenalkan pulau Karimunjawa pada khalayak indahnya laut antar pulau beserta isinya. 14