BAB I PENDAHULUAN. kerajinan yang ada di kota ini. Salah satunya adalah industry kerajinan rotan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi-jadi dan tidak dapat dipenuhi sendiri menyebabkan mereka melakukan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. saja, manusia harus mewakili sifat-sifat Allah yang bersifat mulia ( akhlakuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( SE.Sy ) Oleh: LASMITA

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbagisasi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kreatif saat ini telah memasuki era yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN 88.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga topik sentral, yaitu jasa atau pelayanan (service), kualitas (quality), dan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyediaan alat alat rumah tangga dan perabotan rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STRATEGI MARKETING DAN PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA USAHA MARTABAK BANGKA DI KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

STUDI KOMPARASI ANTARA PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN DALAM MENDORONG KONSUMEN MEMBELI RUMAH PADA PT KENDALI PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonomi. Pemerintah sebagai kepala

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat semakin meningkat terhadap barang-barang produksi,

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak. merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan.

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN BISNIS RITEL

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

PENERAPAN SISTEM TIMBANGAN DALAM JUAL BELI AYAM POTONG DI PASAR SELASA PANAM PEKANBARU DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh tersebut diantaranya mempermudah mendapatkan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

KUALITAS PELAYANAN HOTEL THE PREMIERE PEKANBARU TERHADAP PENGHARGAAN SERVICE EXCELLENT KATEGORI HOTEL DI PEKANBARU MENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri yang merupakan motivasi pendiriannya yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH: NURHAYATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

PERBEDAAN PENETAPAN HARGA KELAPA SAWIT OLEH PEDAGANG KEPADA PETANI DI KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR RIAU MENURUT EKONOMI ISLAM S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang dapat bertahan dalam persaingan adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan saat ini mereka hanya tinggal memilih dan membeli berbagai. bias dilihat dari segi kemasan, isi maupun rasanya.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat, agar dapat menjual produk dan produk tersebut disukai

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Pekanbaru, industri kreatif khas budaya masyarakat tumbuh dengan membentuk pemusatan geografis, ditandai dengan banyaknya sentra industri kerajinan yang ada di kota ini. Salah satunya adalah industry kerajinan rotan yang berada di sepanjang jalan Yos Sudarso di kecamatan Rumbai yang merupakan industri kreatif khas Pekanbaru dan mempunyai nilai jual cukup tinggi. Sepanjang jalan Yos Sudarso saat ini telah menjadi kawasan yang memiliki banyak potensi kerajinan anyaman rotan, sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengrajin rotan. Umumnya mereka memproduksi hasil kerajinan rotan tersebut untuk keperluan dan kebutuhan masyarakat Riau sendiri maupun ke luar daerah seperti Batam, Medan dan lain-lain. Variasi produk-produk yang ditawarkan sangat beragam diantaranya kursi rotan, ayunan rotan, meja makan, meja tamu, mainan anak-anak (kuda -kudaan, enjut-enjutan, dll), vas bunga, lemari, perlengkapan dapur dan masih banyak lagi. 1 Namun, seiring perkembangan waktu dan perubahan struktur ekonomi regional, membuat kerajinan rotan kurang mampu besaing dengan industri kerajinan lainnya. Sejumlah pengrajin rotan yang penulis temui di lapangan mereka mengaku 2014. 1 Nurcholis (wawancara), pelaku dan pemilik usaha kerajinan anyaman rotan, Selasa, 10 Juni 1

angka penjualan kerajinan anyaman rotan ini anjlok dan hanya 1 set dalam rentang waktu Oktober-November. Sebelumnya kerajinan anyaman rotan dapat menjual ratarata tiga hingga empat set dalam sebulan dengan keuntungan berkisar antara Rp. 2,5 juta sampai Rp. 3 juta per bulan. Kemunduran volume penjualan mengharuskan produsen anyaman rotan harus lebih kreatif dan memperhatikan konsep produksi dan penjualan. Konsep produk hendaknya berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen menyenangi produk yang bermutu, penampilan yang bagus, dan keistimewaan lainnya dibandingkan dengan produk sejenis. Konsep penjualanm hendaknya menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli produk jika konsumen tidak melakukan promosi dalam penjualan. 2 Rasulullah Saw, sendiri dalam perjalanan dakwahnya mengimplementasikan strategi bisnis dengan prinsip yang universal dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal itu merupakan suatu keniscayaan bagi para pebisnis muslim untuk menerapkan prinsip-prinsip dan strategi-strategi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, jika ingin mendapat keuntungan dan keberkahan bersama. Namun tetap diperlukan kesungguhan dan kedisiplinan serta keyakinan untuk terus menerus mengaplikasikannya karena pasti akan banyak godaan dan tantangan. 3 Allah Swt berfirman daam Al Qur an surat Al Ma idah ayat 105, yaitu: 4 2 M. Fuad, dkk. Pengantar Bisnis, Cetakan Kelima (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 124 3 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syari ah dalam Praktek,, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 57 4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur an dan Terjemahan (Jakarta: CV. Toha Putra Semarang), Edisi Baru, Revisi Terjemahan, 2009; h. 89

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jagalan dirimu: Tidaklah orang yang sesat itu akan memberi mudaharat kepadamu apabila kampu telah mendapat petunjuk. 5 Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya. Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sebagaimana kita ketahui bahwa potensi produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya, oleh karena itu produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasa akan membutuhkan konsumen yang menggunakan produk dan jasa yang dihasilkannya. Oleh karena itu, sangatlah tepat apabila perusahaan memahami kebijaksanaan potensi suatu produk hasil anyaman khususnya anyaman rotan dengan caraa membangun strategi. Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas dengan mencoba melayani seluruh pelanggan akan mendapatkan masalah karena pasar sudah tidak homogen (atau kini menjadi hete rogen). Pelanggan mempunyai perilaku yang berbeda, gaya yang berbeda, kebutuhan dan keinginan yang berbeda sehingga tingkat kepuasan berbeda pula. Oleh sebab itu strategi yang harus dilakukan 5 Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan member mudharat kepadamu, asal kamu telah mendapat petunjuk, tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma ruf dan mencegah dari munkar. Lihat terjemahan surat Al Maidah ayat 105 h.89.

adalah dengan melakukan segmentasi pasar yang lebih menguntungkan, memilih target pasar yang tepat dengan menerapkan strategi 4P ( product, price, place dan promotion) dengan cara-cara yang tepat pula. 6 Ketidakmampuan para pengrajin anyaman rotan dalam menerapkan konsep dan strategi pemasaran di kota Pekanbaru khususnya Rumbai, dapat dilihat dari pola perajin rotan tersebut dalam memproduksi beraneka ragam produk yang terbuat dari rotan, antaranya kursi rotan, buaian rotan, tudung makan (tudung saji), topi rotan dan masih banyak jenisnya. Kendala yang biasanya dihadapi oleh para perajin tersebut adalah dalam melakukan pemasaran produk karena keterbatasan modal. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan pada tanggal 4 Februari 2012, penulis menemukan beberapa fenomena mengenai penempatan produk kerajinan rotan yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pengrajin anyaman rotan tersebut, berikut ini tanggapan mereka: Hasil wawancara dengan Bapak Sumarsono (salah satu perajin anyaman rotan) mengatakan : saya melakukan pemasaran hasil produk anyaman rotan dengan cara menempatkan produk di sekitar wilayah Pekanbaru tepatnya di jalan Jenderal Yos Sudarso. Hal ini saya lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil penjualan. Pada awalnya saya mengalami masalah modal yang tidak mencukupi untuk menempatkan hasil produk tersebut, namun dengan bantuan keluarga akhirnya saya berhasil. 7 6 Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta:Erlangga, 2011), h. 383 7 Sumarsono, (wawancara), Pelaku dan Pemilik Usaha Kerajinan Anyaman Rotan, pada tanggal 04 Februari Tahun 2012

Sementara itu, hasil wawancara selanjutnya dengan Bapak Faturrahman (salah seorang pengrajin anyaman rotan): saya melakukan pemasaran hasil produk anyaman rotan, selain tidak adanya modal, saya juga masih bingung dimana harus saya tempatkan hasil produk ini, saya takut terjadi kesalahan dalam penemkpatan prodk yang pada akhirnya merupakan salah satu pemborosan bagi saya, dahulu saya sudah pernah bermitra dengan toko furniture di beberapa wilayah sekitar kota Pekanbaru. Namun para pelaku usaha tersebut memainkan harga tiga kali lipat dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan permintaan dari konsumen berkurang. Apalagi masyarakat kota Pekanbaru sudah tahu dimana harus membeli produk kerajinan rotan, produk kerajinan anyaman rotan hanya ada di Rumbai. 8 Sehubungan dengan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan apabila potensi suatu produksi dinilai dapat meningkatkan pendapatan maka pemilihan dan penentuan strategi pemasaran melalui saluran distribusi sangat diperlukan guna meningkatkan pendapatan pengrajin rotan yang ada di kecamatan Rumbai kota Pekanbaru. Pemilihan saluran distribusi yang salah dapat menimbulkan penghamburan biaya atau pemborosan. Oleh sebab itu masalah pemilihan saluran distribusi akan sangat penting yang bagi pemilik usaha yang menginginkan perkembangan kegiatan usahanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Siti Fatimah (konsumen) yang dilakukan pada tanggal 5 Februari 2012 yang kebetulan penulis temui pada saar berbelanja di Panam Pekanbaru. Penulis pada saat itu menanyakan tentang Februari 2012 8 Faturrahman, (wawancara) Pelaku dan Pemilik Usaha Anyaman Rotan, pada tanggal 04

kemudahan dalam memenuhi keperluan suatu produk, dan beliau menanggapi sebagai berikut: Sebenarnya saya mau membeli buai rotan untuk anak saya, namun di sepanjang jalan HR Soebrantas saya tidak menjumpai adanya pedagang yang menjual produk anyaman rotan. Seandainya saja produk-produk anyaman rotan dipasarkan di wilayah Panam, tentunya akan memberikan kemudahan bagi kami kaum ibu untuk memperolehnya. Sehingga kami tidak perlu jauhjauh pergi ke Rumbai untuk membeli produk tersebut. 9 Dapat disimpulkan hasil wawancara di atas, apabila suatu perusahaan atau usaha perorangan melakukan penempatan produk/saluran distribusi di beberapa wilayah, maka akan dapat meningkatkan hasil penjualannya dan kebutuhan konsumen akan terpenuhi dengan cepat. Terkait dengan masalah penelitian ini, penulis berasumsi apabila potensi produksi buruk maka pendapatan pengrajin rotan akan rendah. Alasannya adalah terjadinya penurunan kegiatan anyaman rotan di kawasan jalan Yos Sudarso ini beralih fungsi menjadi kegiatan komersial yang awalnya adalah mayoritas industry produk anyaman rotan dan sekarang digunakan untuk kegiatan perdagangan jasa lainnya. Terlepas dari rencana atau kebijakan pemerintah Pekanbaru dengan membangun sentra pengrajin rotan yang nantinya sebagai pusat kerajinan di kota Pekanbaru. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha anyaman rotan berpotensi untuk dikembangkan namun hanya pada permasalahan berkaitan dengan masalah pemasaran (distribusi) yang tepat untuk dapat mendukung proses produksi. Jika produksi tanpa diiringi dengan konsumen 9 Siti Fatimah (wawancara), Konsumen Anyaman Rotan, pada 05 Februari 2012

maka mata rantai ekonomi akan putus dan distribusi yang tidaka da juga bias memutus mata rantai kegiatan ekonomi. Dalam ekonomi Isla, Islam memandang tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari sumber-sumber yang halal bagi produksi dan memproduksi serta manfaat output produk pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian, penentuan input dan output dari proses produksi harus sesuai dengan ekonomi Islam dan tidak mengarahkan pada kerusakan yang menyebabkan sesuatu itu menjadi haram. 10 Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : POTENSI PRODUKSI ANYAMAN ROTAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGRAJIN ROTAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pengrajin Anyaman Rotan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru). B. Batasan Masalah Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis perlu menetapkan batasan masalah agar penelitian ini terarah pada pokok permasalahan yang akan dibahas untuk itu peneliti membatasi penelitian ini hanya pada potensi produksi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan menurut perspektif Ekonomi Islam C. Rumusan Masalah 10 Hari Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (YogyakartaL Ekonisia, 2004), h. 190

Berdasarkan penjelasan dan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana potensi produksi anyaman rotan di kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru? 2. Bagaimana potensi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan? 3. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam tentang potensi produksi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan di kecamatan Rumbai kota Pekanbaru? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui potensi produksi anyaman rotan di kecamatan Rumbai kota Pekanbaru? 2. Untuk mengetahui potensi produksi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan? 3. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam tentang potensi produksi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan di di kecamatan Rumbai kota Pekanbaru? 2. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan perkuliahan program Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Riau, Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum Jurusan Ekonomi Islam. 2. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi pengrajin anyaman rotan agar dapat menempatkan produk-produknya di beberapa wilayah dalam kota Pekanbaru ataupun di luar kota Pekanbaru. 3. Memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis, sehingga perlu mengetahui penggunaan teori dan mengaplikasikannya dalam suatu penelitian khususnya strategi distribusi untuk meningkatkan penjualan suatu produk. E. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (file research). Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Alasan penulis memilih lokasi ini, karena usaha ini merupakan usaha yang tergolong home industry yang mengolah aneka kerajinan anyaman rotan dimana usaha ini sudah beroperasi belasan tahum silam, tentunya ada mendapatkan tantangan baik dan peluang antara usaha yang sejenis dengan usaha lainnya. Dengan adanya persaingan tersebut tentu ada dilemma yang dilewati, baik itu hambatan, motivasi selama menjalankan usaha tersebut. Lokasi sangat mudah dijangkau oleh penulis sehingga penulis dapat melakukan pengamatan maupun wawancara mengenai permasalahan

hambatan dan perkembangan potensi produksi kerajinan anyaman rotan yang mereka buat. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah potensi produk kerajinan anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan penghrajin rotan di kecamatan Rumbai sedangkan objeknya adalah pengrajin anyaman rotan di kecamatan Rumbai. 3. Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/sunbjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. 11 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha kerajinan anyaman rotan. Jumlah pelaku usaha kerajinan anyaman rotan yang terdapat di sepanjang jalan Yos Sudarso kecamatan Rumbai yang berjumlah kurang lebih 23 orang sebagai pelaku usaha hingga tahun 2014. 12 Karena jummlah populasi yang terbilan kecil, maka peneliti mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling. Dengan demikian sampel adapa penelitian ini adalah 23 orang. 11 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta PT Gramedia Pustaa Utama, 2005), h. 145 12 Nurcholis (wawancara), Pelaku dan Peilik Usaha Kerajinan Anyaman Rotan yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Selasa 10 Juni 2014

4. Sumber Data 1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dari situasi actual ketika peristiwa terjadi. 13 Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari pengrajin dan pelaku usaha kerajinan anyaman rotan. 2. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpul dari tangan kedua atau dari sumber lain yang bersedia sebelum penelitian dilakukan. 14 Data sekunder pada penelitian inia adalah data yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka dan data yang berkaitan dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah : 1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang diteliti. 15 Observasi pada penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian terhadap objek dan subjek kajian untuk melakukan pengamatan secara nyata. 2. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan beberapa sumber, yaitu para pengrajin dan pelaku usaha kerajinan anyaman rotan. 3. Angket, yaitu pertanyaan yang diberikan kepada para perajin dan pelaku usaha rotan untuk dijawab sesuai dengan permasalahannya. 13 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Social, (Bandung, PT. Refika Aditama, 2010, Cetakan Kedua, h. 289 14 Ibid, h.291 15 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, h. 52

6. Teknik Analisis Data Metode yang penulis pakai dalam menganalisis data adalah deskriptif kualitatif, yaitu analisa yang dilakukan setelah data-data terkumpul lalu data-data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori atas dasar persamaan jenis dari data tersebut, kemudian data tersebut dihubungkan antara satu masalah yang diperoleh. 7. Metode Penulisan Untuk mengelola dan menganalisis data yang telah terkumpul, penulis menggunakan beberapa metode yaitu : a. Induktif, yaitu dengan mengumpulkan data-data khusus yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, lalu data tersebut diambil kesimpulan secara umum. b. Deduktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat umum yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti, lalu data tersebut diambil kesimpulan secara khusus. c. Deskriptif, yaitu pengumpulan fakta-fakta serta menyusun dan menjelaskan kemudian menganalisa. F. Sistimatika Penulisan Penulisan ini pada garis besarnya terdiri dari lima (5) bab, pada setiap bab terdiri dari sub bab-sub bab dengan penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, bahasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penulisan dan sistimatika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini terdiri dari deskriptif geografis dan demografis, sejarah dan perkembangan usaha, jenis-jenis produk dan hal yang berkaitan dengan usaha. BAB III TINJAUAN UMUM POTENSI PRODUKSI KERAJINAN ROTAN Pada bab ini terdiri dari pengertian potensi produktif, pengertian kerajinan anyaman, dan tinjauan Islami mengenai usaha kerajinan anyaman rotan. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini memaparkan dan membahas penelitian yang terdiri dari potensi produksi anyaman rotan dalam upaya meningkatkan pendapatan pengrajin rotan, dampak terhadap perekonomian para pengrajin anyaman rotan dengan adanya produksi anyaman rotan tersebut dan perspektif ekonomi Islam tentang potensi produksi anyaman rotan dalam meningkatkan pendapatan pengrajin rotan di kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.