BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. 1. peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kurikulum, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, terbuka dan demokratis. Salah satu diantara masalah besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika berperan untuk mempersiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. penguasaan IPTEK oleh masyarakat Indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan kreativitasnya. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi disegala bidang kehidupan masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pemerintah tentang aturan masyarakat ekonomi ASEAN. Maka perlulah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan. meningkatkan mutu sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Media Wacana Press, Yogayakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memahami peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi -

BAB I PENDAHULUAN. yang tak terbantahkan. Aktivitas pendidikan sendiri telah mulai dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan kelak. Ini berakibat poses pembelajaran matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. cara kerja yang inovatif, keterampilan memanfaatkan fasilitas yang tersedia,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an, karena Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. 1 Proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam membentuk generasi masa mendatang. Hal tersebut sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara merealisasikan tujuan pendidikan nasional adalah melalui proses belajar mengajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil dari proses. 1 Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah umum memiliki topik atau materi yang cukup luas. Akan tetapi jika di Madrasah Ibtidaiyah, PAI terbagi ke dalam empat jenis mata pelajaran (Aqidah-Akhlak, Qur an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab). 2 Mata pelajaran Al Qur an Hadits dirasakan sebagai mata pelajaran yang kurang diperhatikan oleh peserta didik karena dianggap kurang menarik karena pembahasanya yang terlalu monoton, yang berisikan tentang surahsurah pendek, tajwid, serta hikmah atau isi kandungannya. Peserta didik juga dituntut untuk menghafalkan surah-surah pendek beserta artinya. 1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal.20 2 Mahfud dkk, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multietnik, (Yogyakarta: Deepublish, 2005), hal. 23 1

2 Agar pembelajaran Al Qur an Hadits menjadi menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik, maka guru dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Tujuan dari penerapan model pembelajaran adalah untuk mempermudah penyajian guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Joyce dan Weil dalam Rusman berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. 3 Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Model pengajaran langsung dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. 4 3 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), hal.133 4 Mashudi dkk, Desain Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivisme, (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2013), hal. 46

3 Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang kadar paling tinggi berpusat pada gurunya dan paling sering digunakan. Pada model ini termasuk didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktik dan latihan, serta demonstrasi. Pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah. 5 Para guru yang menggunakan lebih banyak waktu mendemonstrasikan dan menjelaskan prosedur-prosedur dan keterampilan-keterampilan itu lebih efektif dari para guru yang menggunakan lebih sedikit waktu melakukan hal tersebut. Selain itu sekumpulan besar hasil penelitian mendukung efektivitas pengajaran langsung sebagai sebuah teknik yang megajarkan keterampilan baru kepada para murid yang menjalani pendidikan umum dan juga para murid yang mengalami kesulitan belajar. 6 Dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah, diperlukan sebuah media perantara yang dapat difungsikan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa. Media perantara ini tidak lain adalah media pengajaran. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar 5 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran : Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 130 6 Harvey F. Silver dkk, The Strategic Teacher Selecting the Right Research Based Strategy for Every Lesson ( Strategi-strategi Pengajaran: Memilih Strategi Berbasis Penelitian yang Tepat untuk Setiap Pelajaran), terj. Ellys Tio, (Jakarta: PT. Indeks, 2012), hal. 38-39

4 lebih baik dan dapat meningkatkan penampilan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 7 Kehadiran media pembelajaran dapat mengefektifkan proses pembelajaran. Namun persoalannya, media pembelajaran jenisnya sangat beragam, seperti bagan, grafik, gambar mati, poster, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis, film, slide, model, video, dan program interaktif. Untuk itu guru dituntut harus memilih dari sekian banyak alternatif media yang ada itu. Dari hal seperti inilah muncul persoalan besar, yaitu bagaimana cara memilih media yang paling tepat untuk kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 8 Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. 9 Kartu ayat, berasal dari kata kartu dan ayat. Kartu yang dimaksud yaitu kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan. 7 Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Erlangga, 2013), hal. 107 8 Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu : Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015), hal. 310 9 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal. 26

5 Ayat yang dimaksud yaitu kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al-Qur an. Kartu ayat, artinya kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al- Qur an. Penggunaan media kartu ayat merupakan pokok kegiatan penelitian. Dengan media pembelajaran yang dimaksud akan tercapai tujuan penelitian, yaitu prestasi belajar siswa meningkat, karena media pembelajaran itu akan membawa siswa ke arah peningkatan minat dan motivasi belajar dengan menghafal ayat-ayat Al-Qur an khususnya surat-surat pendek dan menghafal hadits. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai proses belajar mengajar Al Qur an Hadits di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung sudah cukup baik. Mata pelajaran Al Qur an Hadits ini dipegang langsung oleh guru kelas. Dalam pembelajaran Al Qur an Hadits biasanya guru meminta peserta didik menghafalkan surat pendek yang akan dibahas. Setelah itu guru menjelaskan sedikit dan meminta peserta didik membaca materi yang ada di buku dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal latihan yang ada di buku. Namun tidak semua peserta didik mau menghafalkan surat tersebut. Beberapa peserta didik malas untuk menghafalkannya. Sekalipun peserta didik hafal surat tersebut pada hari itu, beberapa hari kemudian peserta didik sudah lupa dengan bacaan surat tersebut. Karena peserta didik menghafalkannya dengan terpaksa dan hafalannya hanya bersifat sementara.

6 Sehingga untuk mengerjakan soal latihan peserta didik merasa kesulitan karena tidak menguasai ayat yang telah dibahas. 10 Hasil belajar mata pelajaran Al Qur an Hadits peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung yang berjumlah 35 peserta didik, tidak semuanya dapat dikatakan tuntas atau memenuhi KKM. Nilai sebagian besar peserta didik tersebut relatif rendah karena hanya ada 10 anak yang nilainya memenuhi KKM. Dimana besarnya nilai KKM mata pelajaran Al Qur an Hadits adalah 75. Masih ada kesenjangan nilai Al Qur an Hadits yang cukup jauh antara peserta didik yang pandai dengan yang kurang pandai. Terbukti ketika pelaksanaan UTS Al Qur an Hadits, nilai yang tertinggi adalah 98 sedangkan nilai terendah yaitu 22 dengan nilai rata-rata kelasnya 64,8. Adapun prosentase ketuntasan belajar peserta didik yang telah mencapai KKM adalah sebesar 29% dan yang belum mencapai KKM sebesar 71%. Adapun dokumen nilai sebagaimana terlampir. 11 Dari latar belakang di atas peneliti terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Media Kartu Ayat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Al Qur an Hadits Peserta Didik Kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung 10 Observasi pribadi pada tanggal 23 September 2016 di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung 11 Dokumen nilai Al Qur an Hadits kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana peningkatan kerjasama pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim melalui penerapan model langsung dengan media kartu ayat peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana peningkatan keaktifan pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim melalui penerapan model langsung dengan media kartu ayat peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017? 3. Bagaimana hasil belajar yang diperoleh dengan diterapkannya model langsung dengan media kartu ayat pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017? C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan peningkatan kerjasama pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim melalui penerapan model langsung dengan media kartu ayat peserta didik kelas V

8 MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim melalui penerapan model langsung dengan media kartu ayat peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 3. Untuk mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh dengan diterapkannya model langsung dengan media kartu ayat pada mata pelajaran Al Qur an Hadits materi Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim peserta didik kelas V MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sumbangan untuk memperkaya khasanah ilmiah tentang model pembelajaran langsung dengan media kartu ayat dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis a. Bagi Kepala MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung Sebagai masukan bagi MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung untuk menggunakan model

9 pembelajaran langsung dengan media kartu ayat yang lebih bermakna bagi peserta didik. b. Bagi Guru MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung Dapat digunakan sebagai bahan acuan/masukan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam memperbaiki proses belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. c. Bagi Peserta Didik MI Hidayatul Mubtadiin Sumbergempol Tulungagung Dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan media kartu ayat peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan juga membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik. d. Bagi Paneliti Lain Bagi peneliti yang mengadakan penelitian sejenis, hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran langsung dengan media kartu ayat dalam pembelajaran Al Qur an Hadits di sekolah. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan yang diajukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Jika model pembelajaran langsung dengan media kartu ayat diterapkan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Al Qur an Hadits pokok bahasan Hadits tentang Menyayangi Anak Yatim peserta didik kelas V

10 di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung tahun ajaran 2016/2017, maka hasil belajar Al Qur an Hadits peserta didik akan meningkat. F. Penegasan Istilah Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan suatu istilah dalam judul skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang penting dalam judul ini: 1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lainnya. 2. Model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. 3. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan serta memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. 4. Kartu ayat adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang berukuran kecil untuk diberi tulisan kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Al-Qur an.

11 5. Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan peserta didik yang ditentukan dalam bentuk angka. 6. Pembelajaran Al Qur an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan, dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al Qur an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah. G. Sistematika Pembahasan Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika merupakan bantuan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk mempermudah mengetahui uruturutan sistematis dari isi karya ilmiah tersebut. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini dapat dijelaskasn bahwa penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni bagian preliminier, bagian isi atau teks dan bagian akhir. Lebih rinci lagi dapat diuraikan sebagai berikut: Bagian awal, yang berisi; halaman judul, halaman pengajuan, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstrak. Bagian isi atau teks, yang merupakan inti dari hasil penelitian yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terbagi kedalam sub-sub bab.

12 Bab I adalah Pendahuluan, yang berisi; latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. Bab II adalah Kajian Pustaka, yang berisi: kajian teori yang terdiri dari tinjauan tentang model pembelajaran; tinjauan tentang model pembelajaran langsung; tinjauan tentang media kartu ayat; tinjauan tentang hasil belajar; dan tinjauan tentang pembelajaran Al Qur an Hadits, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. Bab III adalah Metode penelitian, yang terdiri dari; jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan prosedur penelitian. Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari; deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Bagian akhir dari penelitian ini berisikan daftar rujukan dan lampiranlampiran yang berhubungan dan mendukung isi penelitian.