BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifatya pribadi, politis, maupun ideologi yang melatar belakanginya

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Materi Sejarah Kelas XII IPS

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Kata pengantar. Daftar Isi. Halaman Judul...(i) Kata pengantar... (ii) Daftar Isi... (iii) BAB I

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

Nugroho Notosusasnto, Norma-Norma dalam Penulisan Sejarah, Jakarta: Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1971, hlm. 17.

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit )

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAB V PENUTUP Kesimpulan

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan keputusan kerajaan tanggal 20 Juli 1950, pada 26 Juli 1950 pukul 00.00, setelah berumur sekitar 120 tahun, atau KNIL dinyatakan dibubarkan. Berdasarkan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar, mantan tentara KNIL yang jumlahnya diperkirakan sekitar 60.000 yang ingin masuk ke "Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat" (APRIS) harus diterima dengan pangkat yang sama. Beberapa dari mereka kemudian di tahun 70-an mencapai pangkat Jenderal Mayor TNI. Jumlah orang KNIL dari Ambon diperkirakan sekitar 5.000 orang, yang sebagian besar ikut dibawa ke Belanda. Pembentukan APRIS ternyata menimbulkan ketegangan-ketegangan yang mengakibatkan terjadinya serentetan pertumpahan darah Diantara kalangan TNI sendiri ada tantangan dan keengganan untuk bekerjasama dengan bekas anggota tentara Belanda, dengan KNIL, KL, KM dan sebagainya yang dilebur kedalam APRIS.

Di tinjau dari bidang politik militer pembubaran KNIL merupakan suatu kemenangan bagi bangsa Indonesia, akan tetapi apabila ditinjau secara teknis dan psikologis sangat berat untuk dilaksanakan. Jumlah KNIL yang puluhan ribu, dengan tata organisasi dan mentalitas yang berbeda, menyebabkan timbulnya ketegangan antara bekas-bekas KNIL dengan para tentara APRIS. Dalam rangka pembubaran KNIL termasuk pula didalamnya pemulangan para anggota KL ke Nederland, hal ini juga menjadikan beban bangsa Indonesia karena pemulangan KL ini banyak melahirkan masalah-masalah baru, selain menyita biaya yang besar untuk ransum makanan dan biaya angkutam, sikap kolonialistis dari KL ini banyak melahirkan ketegangan terhadap kedua belah pihak. Dari sini dimulai ketegangan-ketegangan dan pertikaian-pertikaian antara anggota KNIL dan APRIS. Pertikaian ini dipicu oleh berbagai faktor, diantarannya seperti mereka (APRIS) menganggap anggota KNIL adalah tentara -tentara yang tidak sama dengan APRIS, TNI adalah pejuang yang berjuang demi Negara, demi rakyat, dan demi Negara kesatuan Indonesia, sedangkan bekas-bekas KNIL adalah musuh yang mengabdi pada Belanda, yang selalu melawan karena mereka tidak memiliki rasa cinta terhadap Negara. Dapat dilihat bahwa banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan oleh kebijakan peleburan KNIL kedalam APRIS ini. Selain perbedaan yang sudah mengakar karena sebelumnya KNIL dan APRIS merupakan musuh, ditambah lagi para anggota TNI semakin merasa dijadikan korban dengan banyaknya para anggota TNI yang harus diberhentikan hanya karena untuk efesiensi dana dan memangkas pengeluaran negara untuk peleburan KNIL kedalam APRIS tersebut.

Dari sinilah Indonesia harus menghadapi rongrongan dari dalam yang dilakukan oleh beberapa golongan yang mendapat dukungan dan bantuan dari pihak belanda atau meraka yang takut akan kehilangan hak-haknya bila belanda meninggalkan Indonesia. Salah satu dari gangguan tersebut datang dari sebuah gerakan yang di pimpin oleh seorang bekas kapten Tentara Kerajaan Belanda (KNIL) yang berama Raymond Pierre Westerling. Westerling sendiri adalah seorang tentara kerajaan Belanda keturunan Turki yang pernah terlibat dalam berbagai misi dari tentara sekutu dan terlibat dalam pembantaian 40.000 orang di Sulawesi Selatan. Westerling telah mendirikan organisasi rahasia yang beranggotakan sekitar 500.000 orang dan menyebutkan bahwa nama organisasi bentukan Westerling adalah "Ratu Adil Persatuan Indonesia" (RAPI) dan memiliki satuan bersenjata yang dinamakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Westerling juga mengklaim bahwa dia bisa mengumpulkan 8000 tentara, meskipun jumlah ini diragukan karena pada kenyataannya hanya ada 800 serdadu yang meneror bandung, dan sekitar 2000 tentara serdadu yang dipersiapkan westerling untuk mengerbu Jakarta, meskipun ternyata tentara yang datang ke Jakarta hanya sekitar 100 orang. didukung oleh masyarakat. Westerling memahami bahwa sebagian besar rakyat Indonesia yang telah lama menderita karena penjajahan, baik di bawah Belanda maupun Jepang, mendambakan datangnya suatu masa kemakmuran seperti yang terdapat dalam ramalan Jayabaya. Menurut ramalan tersebut itu akan datang seorang pemimpin yang disebut Ratu Adil, yang akan memerintah rakyat dengan damai dan rakyat akan (Marwatidjono Posponeroro, Nugroho Notosusanto. 1993 hal:345)

Tujuan APRA dan kaum kolonialis yang ada di belakangnya ialah mempertahakan betuk federal di Indonesia dan mempertahankan adanya tetara tersendiri pada Negara-negara bagian RIS. Padahal pada konferensi antara- Indonesia di Yogya telah disetujui bahwa APRIS adalah Angkatan Perang Nasional.Dalam usahanya menyusun kekuatan dan membentuk pasukan APRA, Westerling memperoleh bantuan secara langsung dari pimpinan KNIL di Bandung yaitu Jenderal Engels. Dukungan dari Engels memperlihatkan bahwa pemerintah Belanda masih belum puas atas apa yang telah di capai Republik Indonesia. secara tersirat memperlihatkan bahwa usaha-usaha Westerling dalam mengkampanyekan gerakan anti negara kesatuan Indonesia telah mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah Belanda. (AH, Nasution.1968: 136) Selain itu Westerling juga mampu menyediakan kebutuhan pasukan-pasukannya dengan baik dengan menyediakan persenjataan, makanan dan perlengkapan perang lainnya, hal ini tentu saja memerlukan dana yang besar. Apabila tidak dibantu oleh pihak Belanda dari mana Westerling memperoleh dana operasional pasukannya. Keterlibatan pemerintah Belanda ini terlihat dari surat dukungan yang diberikan Engels untuk Westerling. Dengan dana yang cukup Westerling mulai menghimpun kekuatan dengan mengumpulkan pihak-pihak yang tidak setuju dengan keberadaan RIS dengan memberikan janji dan hasutan yang membuat dia dianggap akan membawa keadilan seperti seorang ratu adil bagi pihak-pihak yang tidak puas dengan keberadaan RIS. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan apabila Westerling mendapat dukungan dari sebagian anggota militer Belanda baik dari KNIL maupun dari Koninklijk Leger (KL) yang masih aktif maupun yang tidak aktif.

Pada umumnya anggota militer belanda yang menjadi pendukung gerakan Westerling disebabkan oleh kekecewaan mereka terhadap kegagalan Belanda dalam Agresi militer II dan mereka juga berusaha untuk menghancurkan Republik Indonesia Serikat, dengan berbagai cara serta ingin mempertahankan keberadaan Negara Federal. Westerling juga memanfaatkan pihak-pihak yang sakit hati seperti para elit feodal yang ingin mempertahankan status istimewa mereka yang selama ini didapatkan dari belanda seperti Sultan Hamid II dan golongan islam yang ingin mendirikan sebuah Negara islam seperti Darul Islam, untuk dijadikan sekutu. Sultan Hamid II sendiri merupakan seorang menteri Negara tanpa departemen yang merupakan perwakilan dari BFO ( Bijeenkomst voor federaloverleg) atau Majelis Pemusyawarah Federal. Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirim surat kepada pemerintah RIS yang isinya adalah suatu ultimatum. Dia menuntut agar Pemerintah RIS menghargai Negara-Negara bagian, terutama Negara Pasundan serta Pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Pemerintah RIS harus memberikan jawaban positif dalam waktu 7 hari dan apabila ditolak, maka akan timbul perang besar.kebrutalan APRA menjadi-jadi, karena mereka telah memberikan "ultimatum" kepada Pemerintah RIS dan Negara Pasundan, supaya mereka diakui sebagai "Tentara Pasundan" dan menolak untuk membubarkan Negara "boneka" tersebut. Sudah tentu "ultimatum" tersebut tidak digubris oleh Pemerintah RIS, yang sebagaimana diketahui Perdana Menterinya adalah Bung Hatta.

Maka pada tanggal 23 Januari 1950 pagi-pagi benar dengan diperkirakan membawahi 800 tentara KNIL, terdiri dari pelarian-pelarian pasukan payung, barisan pengawal "Stoottroepen" dan polisi Belanda dengan dilindungi oleh kendaraan berlapis baja, mereka "menyerbu" kota Bandung. Dan untuk beberapa lamanya mereka dapat "kuasai" kota Bandung. Setiap anggota APRIS (TNI) yang mereka temui -baik itu bersenjata atau tidak ditembak mati di tempat. Perlawanan dapat dikatakan tidak ada, karena penyerbuan tersebut tidak terduga sama sekali. Pun mengingat kesatuan-kesatuan Siliwangi baru beberapa saat saja memasuki kota Bandung, setelah perdamaian terdapat sebagai hasil KMB. Staf Divisi Siliwangi yang pada hari itu hanya dijaga 15 prajurit, diserang dengan tak terduga. Pada hari itu juga TNI dapat mengkonsolidasi kekuatannya, dan akhirnya gerombolan APRA dapat dipaksa mengundurkan diri kota Bandung. Operasi penumpasan dan pengejaran gerombolan APRA ini yang sedang melakukan gerakan mundur, segera dilakukan oleh Kesatuan TNI. Dalam suatu pertempuran di daerah Pacet pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan sisa-sisa gerombolan APRA. Di kota Bandung juga diadakan pembersihan dan penahanan terhadap mereka yang terlibat, termasuk beberapa tokoh Negara Pasundan. Setelah melarikan diri dari Bandung, Westerling masih ingin melanjutkan "Petualangannya" di Jakarta. Ia merencanakan gerakannya untuk menangkap semua Menteri RIS yang sedang menghadiri Sidang Kabinet dan membantainya, persis semacam apa yang pernah Westerling lakukan dulu dengan rakyat Sulawesi Selatan tetapi gerakan tersebut

dapat digagalkan, dan ternyata bahwa "otaknya" adalah Sultan Hamid II, yang juga duduk di Kabinet RIS, tapi zonder portofolio. Sultan Hamid II dapat segera ditangkap, sedangkan Westerling setelah melihat kegagalannya APRA di Bandung dan juga gagal usahanya "menangkap" para Menteri RIS dalam Sidang Kabinet RIS di Jakarta, sempat melarikan diri ke luar negeri dengan menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda, dan dengan demikian berakhirlah "petualangan" Westerling untuk mengacau di Indonesia yang telah membawa korban Rakyat Indonesia beribu-ribu banyaknya, dan tak akan dilupakan oleh Bangsa Indonesia selama-lamanya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik menarik kesimpulan untuk melihat bagaimana terjadinya pemberontakan Angkata Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung tahun 1950. B. Analisis Masalah 1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor terjadinya pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Badung Tahun 1950 2. Proses terjadinya pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung Tahun 1950 3. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

4. Dampak dari pembrontakan angkatan Perang Ratu Adil (APRA) bagi masyarakat Bandung khususnya dan Republik Indonesia pada umumnya. 2 Pembatasan Masalah Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi permasalahan ini pada, Proses terjadinya pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung Tahun 1950 3 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimana Proses terjadinya pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung Tahun 1950? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana terjadinya pemberontakan angkatan perang ratu adil (APRA) di Bandung tahun 1950 D. Kegunaan Penelitian 1. Untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan informasi penulis mengenai pembrontakan Angkatan Ratu Adil (APRA) di Bandung Tahun 1950 2. Sebagai suplemen mata pelajaran Sejarah di SMA kelas XII IPA/IPS Semester I dengan pokok bahasan Usaha Mengisi Kemeerdekaan.

E. Ruang Lingkup Penelitian Tema yang diambil oleh penulis adalah pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung tahun 1950. Tema yang dikaji berkaitan dengan mata kuliah Sejarah Militer. Dengan manggunakan dua pendekatan yaitu ilmu politik dan ilmu sejarah. penulis akan mencoba memahami pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil(APRA) di Bandung tahun 1950. Sumber data yang mendukung tema dalam penelitian diperoleh di perpustakaan Unila, perpustakaan Daerah Lampung, dan Internet karena di sana terdapat sumber- sumber yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian ini di lakukan pada tahu 2012, tehnik analisa data yang di gunakan adalah tehnik analisis data kualitatif karena data diperoleh dalam tulisan-tulisan, dokumen-dokumen, arsib-arsib dan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Bidang ilmu dalam penelitian ini adalah sejarah.