BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel. seorang gundik.ibunda Sanikem berkepribadian cantik, pandai merawat diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Bali Purwa (tradisional) dan Kesusastraan Bali Anyar (modern)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Secara keseluruhan pendapat para tokoh mengenai gundik/selir, penulis secara garis

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB IV PENUTUP. perlindungan dan tuntunan dari pihak laki-laki, bahkan dalam lirik lagu tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

I. PENDAHULUAN. perempuan menjadi pembicaraan yang sangat menarik. Terlebih lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian Feminisme dan Implikasinya Terhadap Krakter Siswa. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Analisis Unsur Intrinsik Novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia Untuk mengetahui bentuk sebuah novel, maka perlu dilakukan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik pembentuk novel. Analisis unsur intrinsik dimulai dengan analisis tema. Novel ini menceritakan tentang kehidupan poligami. Pengarang mengangkat kisah poligami dan penderitaan yang dialami peremuan karena poligami. Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang bentuk ketidak adilan gender pada perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, serta pelecehan seksual. Kemudian hasil analisis tokoh dan penokohan. Analisis tokoh dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah tokoh utama, dan yang kedua adalah tokoh tambahan. Terdapat tiga tokoh utama dalam novel ini, yaitu Arini, Pras, dan Mei Rose. Tokoh utama wanita yairu Arini juga berperan sebagai narator dalam cerita. Tokoh tambahan terdapat 25 tokoh tambahan yang berada di lingkungan tokoh utama dan mendukung jalannya cerita. Dalam melakukan analisis terhadap tokoh-tokoh tersebut, peneliti melihat berdasarkan tingkat kemunculan dan tingkat pentingnya atau fungsinya tokoh di 119

120 dalam cerita berdasarkan narasi pencerita, dialog antar tokoh, dan perilaku tokoh. Analisis latar yang meliputi latar tempat, waktu dan latar sosial. Latar tempat yang digunakan pengarang adalah rumah, namun pengarang lebih sering menceritakannya pada kamar tidur, yakni tempat Arini menuangkan segala ide-idenya mengingat Arini adalah seorang penulis. Latar waktu yang digunakan pengarang adalah latar yang mencerminkan kehidupan modern, di mana telah menggunakan hp dan telepon sebagai alat komunikasi, komputer atau laptop alat yang dipergunakan Arini sebagai seorang penulis, dan email. Latar sosial yang diceritakan mengenai pandangan hidup, adat, keyakinan, dan tradisi masyarakat Tionghoa yang sangat membenci orangorang pribumi karena salah satuketurunan dari mereka menikahi gadis jawa. Karena pada saat itu perempuan tidak boleh menikah dengan keturunan cina. Latar sosial selanjutnya digambarkan lewat tokoh A-ie yang tetap berpegang teguh pada keyakinannya bahwa keturunan mereka tidak boleh bergaul dengan orang-orang pribumi. Selanjutnya adalah analisis alur. Dalam pengaluran ditemukan 320 sekuen induk. Dari ke-320 sekuen induk tersebut termasuk di dalamnya 7 sekuen sorot balik (sekuen yang menampilkan kembali masa lampau dalam beberapa rangkaian peristiwa) dan 10 sekuen kilas balik (sekuen yang menampilkan kembali masa lampau dalam satu peristiwa saja), serta ada pula sekuen bayangan (sekuen yang menampilakan peristiwa yang belum terjadi) sebanyak 3 sekuen. Kemudian dari analisis alur ditemukan fungsi utama sebanyak 28 fungsi utama yang mempunyai hubungan sebab akibat antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya.

121 Dalam analisis penceritaan, pengarang menggunakan sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang pesona pertama sebagai aku pada tokoh Mei Rose, dan sudut pandang pesona ketiga sebagai dia pada tokoh Arini. Peran sebagai narator dibedakan berdasarkan judul sub-bab yang dibuat oleh pengarang. Jika ditinjau sejauh mana pencerita menempatkan pembaca dalam ceritanya, peneliti menyimpulkan bahwa narator menempatkan pembaca dekat dengan cerita. Hal tersebut karena pencerita merupakan pencerita intern dan dapat membangun suasana yang baik, sehingga pembaca seolah-olah ikut serta berperan dalam cerita, dan larut dalam peristiwa yang dibangun dalam cerita. Analisis unsur yang terakhir adalah gaya bahasa, pengarang menggunakan bahasa-bahasa yang mudah di pahami. Gaya bahasa yang dominan adalah gaya bahasa hiperbola dan simile. Diksi yang digunakan pengarang sesuai dengan perasaan yang dialami oleh tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. 5.1.2 Analisis ideologi tokoh utama Wanita dalam novel Surga Yang Tak Dirindukaan karya Asma Nadia kajian feminisme Setelah melakukan analisis bentuk, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap isi cerita untuk mengetahui ideologi tokoh utama wanita dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan. Dalam menganalisis ideologi tokoh utama wanita dan kaitannya dengan kajian feminisme, peneliti mengaitkannya dengan unsur-unsur intrinsik yang telah dikaji sebelumnya, sehingga gambaran ideologi tersebut dapat dilihat dari gambaran tokoh, latar, tema, alur, dan bahasa.

122 Dalam analisis tokoh dan penokohan, peneliti menemukakan bahwa cerminan ideologi pada tokoh Arini adalah cerminan ideologi familis, ideologi sosialis, ideologi idealis, ideologi religius, ideologi optimis, dan ideologi sensitifis. Jika dilihat dari analisis alur, maka penulis menemukannya dalam kajian feminisme, penulis menemukan adanya penyifatan perempuan, peran perempuan, dan ketidakadilan perempuan. Dari hasil analisis ketiga hal tersebut, ternyata merepresentasikan kondisi masyarakat yang sebenarnya. Kondisi masyarakat yang sebenarnya yang digambarkan dalam novel adalah kondisi perempuan-perempuan di masyarakat Indonesia. Gambaran penyifatan perempuan yang menganggap bahwa kecantikan adalah modal bagi perempuan disimbolkan melalui tokoh Mei Rose yang ingin merubah dirinya karena alasan laki-laki. Selanjutnya, sudah menjadi kodratnyalah bahwa perempuan harus taat terhadap suami, hal ini disimbolkan pada tokoh Arini. Dalam peran, tampak bahwa ideologi tokoh wanita mengharuskan perempuan berada dalam sektor domestik. Meskipun perempuan turut serta membantu perekonomian keluarga, tetapi perempuan juga harus menyadari bahwa memelihara domestisitas tidak dapat ditinggalkan dari tanggung jawabnya, bahkan dalam budaya Jawa, masyarakat mengenal filosofi bahwa peran perempuan hanya memasak, melahirkan, dan berhias. Hal ini disimbolkan pada tokoh ibunya Arini yang juga mengalami poligami. Ketidak adilan juga tampak pada tokoh Ratih yaitu tokoh dalam novel Arini yang juga mengalami poligami karena suaminya bermain cinta dengan pembantunya yang masih muda, kemudian kekerasan dalam rumah tangga pun juga dialami oleh tokoh Ina, tetangga Arini. Ina rela dipukul suaminya demi mempertahankan rumah

123 tangganya, padahal Bambang suaminya tidak pernah memberikan nafkah bahkan jarang pulang. Sudah menjadi kewajiban seorang perempuan memenuhi kebutuhan suami, bahkan harus parah diperlakukan semaunya lakilaki. Hal-hal tersebut memperlihatkan posisi perempuan yang tersubordinasi akibat sistem patriarki yang berlaku dalam masyarakat saat ini. Yang berlaku adalah aktivitas perempuan yang diharuskan lebih mementingkan keluarga (suami dan anak), sebagai alat pemuas kebutuhan suami, dan dituntut juga untuk mencari nafkah tambahan membantu sang suami. Jelas bahwa perempuan hendaknya memiliki kekuatan untuk menjatuhkan sistem patriarkal yang menindas. Dalm analisis latar, yaitu latar tempat, tokoh Arini adalah seorang tokoh yang sensitifis, karena Ia selalu menuangkan segala kemarahan, kekesalan hanya di kamar tidurnya saja. Selain itu pada latar sosial ditemukan pula ketidak adilan perempuan yaitu kekerasan yang dialami oleh keluarga A-ie, tantenya Mei Rose yang pada saat itu ayahnya mati karena menghirup udara karbol demi menyelamatkan anak-anak dan istrinya. Secara keseluruhan novel ini menceritakan mengenai persoalan perempuan, yaitu poligami. Pada umumnya, poligami tentu sajamenyakiti perempuan. Perempuanperempuan dalam novel ini adalah perempuan-perempuan yang di poligami bahkan dengan kekerasan. Analisis yang terakhir yaitu analisis bahasa. Dalam analisis ini, peneliti menemukan bahasa-bahasa yang mudah di fahami, dan menggambarkan mengenai sakitnya perempuan-perempuan yang di poligami dan disakiti oleh laki-laki.

124 5.1.3 Analisis Nilai-nilai Karakter Tokoh Utama pada Novel Surga yang tak Dirindukan karya Asma Nadia Dalam novel Surga yang tak Dirindukan karya Asma Nadia terdapat beberapa nilai karakter yang ada pada tokoh Arini. Nilai karakter tersebut meliputi religius, peduli lingkungan, kreatif, peduli sosial, cinta damai, toleransi, tanggung jawab dan kerja keras. Selain itu, penulis juga menyimpulkan bahwa nilai karakter yang paling dominan dalam novel Surga yang tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah nilai religius. 5.1.4 Implikasi Terhadap Karakter Siswa Sastra merupakan salah satu pelajaran yang daapat merubah karakter peserta didik, banyak manfaat yang dapat diambil dari pelajaran sastra. Manfafat pembelajaran sastra bagi peserta didik yaitu 1) untuk menunjang keterampilan berbahasa, 2) meningkatkan pengetahuan sosial budaya, 3) mengembangkan cipta dan rasa, dan 4) pembentukan watak dan kepribadian. Salah satu pembelajaran dalam sastra adalah novel. Dalam novel tentu saja banyak pelajaran positif yang dapat kita pelajari, selain dapat menambah wawasan, melalui ideologi dan nilai-nilai karakter yang dimiliki pada tokoh-tokoh dalam novel tersebut, tentu saja dapat merubah karakter seseorang. Jika ideologi yang dimiliki oleh tokoh tersebut baik, maka karakternya pun baik pula.dalam novel Surgga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia ini, pada tokoh Arini, memiliki ideologi dan nilai-nilai karakter yang baik, karena itu diharapkan bagi para peserta didik dapat merubah sikap dan perilaku siswa, selain itu mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan seharihari.

125 5.2 Saran Sebagai manusia biasa peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, maka dari itu peneliti merekomendasikan beberapa hal berikut ini. 1. Dalam penelitian ini masih banyak hal menarik peneliti temukan yang belum dikaji seperti citra perempuan yang dapat ditinjau dari segi feminismenya. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan kepada semua pihak yang berminat agar melanjutkan penelitian ini lebih mendalam dari segi lainnya, khususnya penelitian terhadap aspek feminisme. 2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dapat dijadikan bahan refleksi agar lebih memahami tentang realitas sosial masyarakat khususnya tentang ideologi tokoh utama wanita. 3. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pembelajaran dan dalam mengembangkan apresiasi dan penelitian terhadap karya sastra, khususnya kajian novel.