PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK

dokumen-dokumen yang mirip
Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau

Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Gambar

Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X

1. Berikut ini merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah...

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.3

TUGAS SEJARAH II MANUSIA PURBA TRINIL DAN SANGIRAN

Makalah tentang Manusia Purba di Indonesia IPS Karya Tulis Ilmiah Vandha Salsabila Tidak ada komentar

Manusia Purba Di Indonesia pada Masa Prasejarah

RAN G K U M AN K I S I - K I S I S E J AR A H P E M I N AT AN U AS 1 X I P S ( )

TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

MEMAHAMI SEJARAH & PENELITIAN SEJARAH

TUGAS KLIPING IPS KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP PADA MASA PRA-AKSARA

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA. Disusun Oleh : 1. Levi Alvita Y / Bayu Setyaningrum / Winda Setya M /

A. KOMPETENSI DASAR B. POKOK BAHASAN MATERI MODUL

A. Manusia Purba di Indonesia

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

MANUSIA WAJAK (HOMO WAJAKENIS) purba, yaitu: Homo (erectus) Soloensis atau yang dikenal juga sebagai Solo Man, dan yang

PERADABAN SANGIRAN. a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia b. Semester : 1

Gambar 1.1 Waruga Sumber: Direktorat Geografi Sejarah Atlas Prasejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia

Makalah Asal Usul Nenek Moyang Indonesia

PERSEPSI MAHASISWA CALON GURU TENTANG PEMANFAATAN SITUS SANGIRAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR EVOLUSI

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA OBSERVASI SANGIRAN. Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Mata Pelajaran Sejarah. : Ruang Guru SMA N 2 Banguntapan

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya fosil hominid berupa tengkorak dan rahang bawah oleh von

BAB I PENDAHULUAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

MUSEUM PALEOANTROPOLOGI

ii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Semester 1 Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA

SANGIRAN DOME DANANG ENDARTO

ii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi Semester 1 Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRA AKSARA Syaiful Amin

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA

Zaman Prasejarah di Indonesia

PERKEMBANGAN MUSEUM SITUS SANGIRAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN TAHUN

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita

Rangkuman Sejarah Persiapan UHBT Kelas 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Sejarah Indonesia. SEJARAH SMP/MTs Kelas VII. Kelas

MODUL 3. Napak Tilas Manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Situs Manusia Purba Sangiran merupakan sebuah situs prasejarah

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

POLA OKUPASI GUA KIDANG, HUNIAN MASA PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA. Indah Asikin Nurani

SOAL UKK SEJARAH KELAS X

POLA OKUPASI GUA KIDANG: HUNIAN PRASEJARAH KAWASAN KARST BLORA Penelitian ini telah memasuki tahap ke delapan, yang dilakukan sejak tahun 2005.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

B. Kegiatan Pembelajaran KETERKAITAN ANTARA MANUSIA PURBA INDONESIA DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM FISIK DAN BUDAYA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WAY KANAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI

SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1. SK = 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

KREASI ATAU EVOLUSI. Ir. Stanley Sethiadi

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Obyek Perancangan

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

BAB II KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA PETA KONSEP. Kata Kunci

FOSIL. Macammacam Pengawetan Fosil

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Materi Zaman Pra-Aksara Mata Pelajaran Ips

PETA ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA BERBASIS FLASH TUGAS AKHIR

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Ria Rafika Sari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Standar Kompetensi : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Kebudayaan Ngandong. Di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Madiun, Jawa Timur, ditemukan

Kurtubi IPS. Sudut Bumi U D A P. Kurtubi Sudut Bumi IPS TERPADU untuk SMP/MTs kelas VII. untuk SMP/MTs kelas VII VII

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEJARAH SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI E

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 KALASAN

BAB III DATA DAN ANALISIS DATA

PENGANTAR ANTROPOLOGI. Daftar Isi: Evolusi dan Genetika. Evolusi marga homo Penjelasan Mendel Keanekaragaman manusia, munculnya ras dan etnis?

DAN PEMBAHASAN. untuk SMA/MA

BAB IV KESIMPULAN. purba yang mempunyai peran penting bagi dunia ilmu pengetahuan. Di situs ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kesenian dan

TEMUAN RANGKA MANUSIA DI SITUS SEMEDO FINDINGS OF THE HUMAN SKELETON IN SEMEDO SITE

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA

SANGIRAN - PATIAYAM: PERBANDINGAN KARAKTER DUA SITUS PLESTOSEN DI JAWA. Sofwan Noerwidi dan Siswanto BALAI ARKEOLOGI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Artefak obsidian..., Anton Ferdianto, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB XI EVOLUSI MANUSIA

Makhluk Manusia. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia pasti dihadapkan dengan dua keadaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada Sungai Kedawung. Secara geologi, menurut Pringgoprawiro (1982) formasi

PENDAHULUAN. Ilham Abdullah

MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM DI KUDUS

MODUL GURU PEMBELAJAR

Untuk memahami lebih lanjut, kamu juga dapat membaca. Adrian B. Lapian (ed), berukuran kecil, dengan volume otak Indonesia Dalam Arus

MANUSIA DAN MASYARAKAT TUGAS MATA KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM. DOSEN PENGAMPU: Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Bemmelen (1949), lokasi penelitian masuk dalam fisiografi

Metta Adityas Pennata Sari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

Transkripsi:

PENEMU 1. P.E.C. SCHEMULLING TAHUN 1864 FOSIL VERTEBRATA DARI KALIOSO 2. EUGENE DUBOIS, KURANG TERTARIK

3. 1934, G.H.R. VON KOENINGSWALD MENEMUKAN ARTEFAK DI BARAT LAUT KUBAH SANGIRAN

FOSIL MANUSIA SANGIRAN Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya,binatang,dan juga lingkungan. Beberapa fosil yg ditemukan dlam seri geologis-stratigrafis yg diendapkan tanpa terputus selama lebih dari 2 juta tahun,menunjukkan tentang hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.

Jenis manusia puba sangiran 1.Meganthropus Jenis Meganthropus yang paling terkenal adalah Meganthropus Palaeojavanicus yang ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald tahun 1936-1941. Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega = besar, palaeo = tua, dan java = Jawa, berarti Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia besar/raksasa dari Jawa Ciri-ciri yang dimiliki Meganthropus Paleojavanicus adalah : 1) mempunyai rahang yang tegap 2) mempunyai geraham yang besar 3) tonjolan kening mencolok 4) tulang pipi tidak tipis 5) memiliki sendi-sendi yang besar 6) mempunyai badan yang tegap 7) mempunyai otot rahang yang kuat 8) tidak mempunyai dagu 9) mempunyai tonjolan belakang yang tajam 10) mengonsumsi tumbuh0tumbuhan, dan 11) hidup berkelompok serta berpindah-pindah

Pithecanthropus Pithecantropus yakni manusia kera. Ciri-ciri yang dimiliki oleh Pithecantropus adalah : 1) Tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm 2) Badan tegap,namun tidak setegap Meganthropus 3) Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis 4) Mempunyai rahang bawah yang kuat 5) Mempunyai tulang pipi yang tidak tipis 6) Volume otak 900 cc 1300 cc 7) Hidung lebar tidak berdagu 8) Makanannya bervariasi,mulai dari tumbuhan dan daging hewan buruan

Jenis ini memiliki 4 tipe Pithecantropus,yakni : 1. Pithecantropus Mojokertensis a) Adalah manusia kera dari Mojokerto ditemukan oleh Von Koenigswald di Perning,Mojokerto,Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah pada tahun 1936-1941 b) Penemuannya berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun.diperkirakan hidup sekitar 2,5 juta sampai 2,25 juta tahun yang lalu 2.Pithecantropus Soloensis yakni manusia kera dari Solo yang ditemukan berbentuk 11 buah fosil tengkorak beserta tulang rahang dan gigi.ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun 1936-1941 di Lembah Sungai Bengawan Solo yang hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah

3. Pithecanthropus Robustus, fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis 4. Pithecanthropus Erectus yakni manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil,Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pleistosen tengah.

Homo ( Manusia ) Fosil ini pertama diteliti oleh Von Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama teman-temannya Ciri-ciri dari Homo ( Manusia ) adalah : a) muka lebar b) hidung dan mulutnya menonjol c) dahi menonjol d) bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dari manusia sekarang Hidup dan perkembangan jenis Homo ini sekitar 40.000-25.000 juta tahun yang lalu Tempat penyebarannya tidak hanya di kepulauan Indonesia saja,tetapi juga di Filipina dan China Selatan Homo Sapiens berarti manusia sempurna (baik dalam segi fisik,volume otak,maupun postur badannya) Homo Sapiens dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis :

1. Homo Soloensis Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, oppernooth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Menururt Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithencantropus erectus Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dari Pithecantropus Mojokertensis. Oleh sebagaian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asis, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

2. Homo Wajakensis Fosil Homo Wajakesnsis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia. Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-150 jg. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 25.000 tahun yang lalu pada pleistosen atas.

Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah Jawa Timur 1. Sangiran 2. Sambungmacan 3. Sonde 4. Trinil 5. Ngandong 7. Kedung Brubus 8. Kalibeng 9. Kabuh 10. Pucangan 11. Mojokerto (Jetis-Perning)

Trinil adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah adminstrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecantropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menujukkan pemiliknya telah berjalan tegak. Penemuan Eugene Dubois di Trinil ini mebawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.

Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah tersebut diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi tersebut menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang. Pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh P.E.C. Schemulling. Eugenen Dubois pernah datang juga ke Sangiran, namun Dubois kurang tertarik dengan temuan-temuan di Sangiran. G.H.R. von Koengiswald pada tahun 1934 menemukan artefak litik di wilayah Ngebug, sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald tersebut, situs Sangiran menjadi terkenal berkaityan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan.