BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan serta memiliki keterampilan, pemerintah telah menggariskan dalam Bab II Pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuannya bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan pembangunan pendidikan. Salah satu pembangunan pendidikan pada saat ini adalah peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran pada tingkat sekolah. Telah diketahui bersama di kalangan siswa SMA telah berkembang kesan yang kuat bahwa mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki

2 tujuan, karakter dan tingkat kesulitan yang khas. Merujuk pada standar isi satuan pendidikan dasar dan menengah (2006: 206), tujuan dari pembelajaran ekonomi di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara. 2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi. 3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara. 4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan diatas adalah melalui hasil belajar. Budiwati dan Permana (2010: 22), Hasil belajar siswa merupakan penguasaan kompetensi yang meliputi kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa. Sedangkan menurut Syamsudin Makmun (2004: 26), Hasil belajar merupakan seperangkat kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui suatu proses belajar mengajar yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut diwujudkan dalam pola-pola respon yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor. Rumusan hasil belajar tersebut sesuai dengan klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dan David R. Krathwohl (Syaodih 2009: 180) bahwa Ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

3 No Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang paling sering digunakan oleh guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik, diantaranya dalam bentuk hasil ujian akhir sekolah (UAS). Berdasarkan hasil observasi diketahui tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Lebak tahun ajaran 2011/2012 sebagai berikut: Nama Sekolah Tabel 1.1 Nilai UAS Semester I Kelas XI Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Lebak Tahun Ajaran 2011-2012 Jumlah siswa KKM Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Rata-rata KKM Memenuhi KKM Belum Memenuhi KKM Orang % Orang % 1 SMAN 1 Malingping 129 75 73 57 56 43 40 91 75.1 2 SMAN 1 Cipanas 70 70 37 52 33 47 25 82 71.4 3 SMAN 1 Rangkasbitung 120 75 68 56 45 44 35 90 70.0 4 SMAN 1 Cikulur 57 70 26 45 31 55 20 85 71.2 5 SMAN Sobang Filial Cipanas 76 70 28 37 48 65 35 80 72.8 6 SMAN 1 Muncang 75 70 30 40 35 60 15 85 73.2 7 SMAN 1 Bayah 123 70 45 37 78 63 13 92 67.3 8 SMAN 1 Banjar Sari 123 70 54 45 66 55 20 92 69.5 9 SMAN 1 Curug Bitung 97 70 40 41 57 59 30 85 67.3 10 SMAN 1 Cibadak 86 70 36 41 50 59 25 90 68.4 11 SMAN 1 Warunggunung 89 70 44 49 45 51 35 92 69.7 12 SMAN 3 Rangkasbitung 120 70 62 52 58 48 18 94 69.5 13 SMAN 1 Cimarga 70 70 43 61 27 39 20 90 65.8 14 SMAN 2 Rangkasbitung 84 70 35 42 45 58 35 91 68.8 15 SMAN 1 Panggarangan 76 70 25 33 51 67 22 94 57.3 16 SMAN 1 Maja 117 70 71 60 46 40 30 92 70.2 17 SMAN 1 Cileles 86 70 43 50 43 50 35 95 68.2 18 SMAN 1 Cibeber 83 70 39 47 44 53 23 94 68.2 19 SMAN 1 Leuwidamar 74 70 23 31 51 69 25 85 62.3 20 SMAN 1 Gunung Kencana 62 70 26 42 36 68 30 92 64.1 21 SMAN 1 Cilograng 83 65 13 16 70 84 12 89 58.2 Sumber : Berbagai Sekolah (diolah) Berdasarkan data yang diperoleh, KKM yang ditetapkan oleh SMA Negeri yang ada di Kabupaten Lebak antara 70-75. Nilai akhir mata pelajaran ekonomi pada semester satu tahun ajaran 2011-2012 yang disajikan pada tabel 1.1 menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM. SMAN 1

4 Malingping adalah SMA yang presentase pencapaian KKM paling tinggi, dari 129 siswa sebanyak 73 siswa (57%) sudah mencapai KKM, dari semua sekolah yang berada di Kabupaten Lebak, SMAN 1 Cilograng menempati urutan pertama presentase siswa yang belum mencapai KKM diantara sekolah lainnya yaitu dari 83 siswa sebanyak 70 siswa (84%) belum mencapai KKM. Selanjutnya nilai minimum ujian akhir sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak yaitu antara 12-40 dan nilai maksimum antara 89-94. Sedangkan nilai ratarata keseluruhan hasil ujian akhir sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak masih dibawah nilai KKM yaitu sebesar 67. Kondisi ini menunjukan masih rendahnya hasil belajar kognitif siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Rendahnya hasil belajar kognitif siswa SMA Negeri di Kabupaten Lebak diduga disebabkan oleh banyak faktor. Baik faktor internal maupun eksternal. Slameto (2010: 54-74) menyatakan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: 1. Faktor internal (faktor dalam diri individu yang sedang belajar), yakni keadaan jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan kelelahan. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar individu), yakni kondisi keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), kondisi sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas belajar, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, metode belajar dan tugas rumah), kondisi masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Diantara faktor internal yang berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa SMA Negeri di Kabupaten Lebak adalah minat. Menurut Syah (2010: 133) Secara sederhana minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang

5 tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Selanjutnya menurut Gie (1995: 28) Penelitian-penelitian di Amerika mengenai salah satu sebab utama kegagalan studi adalah kekurangan minat. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi Secara umum rendahnya minat belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi di Kabupaten Lebak diantaranya dapat dilihat dari kurangnya minat baca siswa. Seperti dikemukakan Amir Hamzah yang dipublikasikan pada Radar Banten yang terbit 11 April 2011 Semua sekolah tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Lebak rata-rata telah memiliki perpustakaan sendiri, namun perpustakaan tersebut masih sepi dari kunjungan siswa. Faktor selanjutnya yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar kognitif siswa adalah kompetensi guru. Guru merupakan salah satu komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, terutama dalam pendidikan di sekolah. Tanpa memiliki kompetensi seorang guru tidak akan mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Budiwati dan Permana (2010: 46) Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan. Menurut Dekan Sampoerna School of Education Prof. Dr. Paulina Pannen, mengatakan bahwa : Data UNESCO 2011, Indonesia memiliki lebih dari 3,4 juta orang guru. Namun, berdasarkan Kemendiknas hanya 16,9 persen atau 575 ribu orang guru yang memiliki sertifikasi. "Kekurangan baik dalam jumlah maupun mutu tenaga pendidik mempertaruhkan masa depan generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, selayaknya tanggung jawab membangun generasi muda,

6 meningkatkan jumlah, dan mutu tenaga pendidik profesional merupakan tanggung jawab kita bersama." (Liputan6.com) Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ade Nurhikmat yang dipublikasikan pada Republika yang terbit 1 Februari 2012, Dari 8.100 guru yang ada di Kabupaten Lebak sekitar 60% sudah memiliki ijasah sarjana kependidikan. Sedangkan, 40% sisanya belum memiliki ijasah sarjana kependidikan. Faktor eksternal kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar kognitif adalah fasilitas belajar. Tersedianya fasilitas belajar disekolah harus mendapat perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena fasilitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah. Menurut Dimyati dan Mujiono (1999: 249) bahwa: Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas labolatorium sekolah dan berbagai media pengajaran lain. Seperti yang tercantum didalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 45 ayat 1 yang berbunyi: Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Menurut Djamarah (2011: 151) mengemukakan bahwa: Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik, masalah yang anak didik hadapi dalam belajar relatif kecil, hasil belajar anak didik tentu akan lebih baik.

7 Berdasarkan data Bappeda Kabupaten Lebak, kondisi fasilitas belajar dari tahun 2005-2011 rata-rata masih memperihatinkan. Kondisi fasilitas belajar yang rusak diantaranya TK 62 buah (termasuk TPA), SD 763 buah, SLTP 74 buah dan SLTA 43 buah. Masih banyaknya fasilitas belajar yang mengalami kerusakan di kabupaten lebak diakibatkan oleh keterbatasan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan. Dari latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa baik internal maupun eksternal dengan judul penelitian: Pengaruh Minat Belajar Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Lebak -Banten). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya dan agar penelitian terarah dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi? 2. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi? 3. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi?

8 4. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi? 5. Bagaimana pengaruh, minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran umum minat belajar, kompetensi guru, fasilitas belajar, dan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. 4. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. 5. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar, kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai minat belajar, kompetensi guru, fasilitas belajar dan hasil belajar kognitif.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi pihak SMA Negeri di Kabupaten Lebak sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. b. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak. c. Sebagai bahan kajian bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut.