Evaluasi Gedung MNC Tower Menggunakan SNI dengan Metode Pushover Analysis

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

EVALUASI KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Pengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat

EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA

Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

BAB I PENDAHULUAN. Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik yang sering disebut juga Ring of Fire, karena sering

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK

PENERAPAN ANALISIS PUSHOVER UNTUKMENENTUKAN KINERJA STRUKTUR PADABANGUNAN EKSISTING GEDUNG BETON BERTULANG

ANALISIS KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN COREWALL TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. gempa di kepulauan Alor (11 November, skala 7,5), gempa Aceh (26 Desember, skala

ANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA

EVALUASI KINERJA SEISMIK GEDUNG TERHADAP ANALISIS BEBAN DORONG

Pengaruh Bentuk Bracing terhadap Kinerja Seismik Struktur Beton Bertulang

Kajian Perilaku Struktur Portal Beton Bertulang Tipe SRPMK dan Tipe SRPMM

STUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM YANG DIPERKUAT DENGAN LAPIS CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keandalan Struktur Gedung Tinggi Tidak Beraturan Menggunakan Pushover Analysis

ANALISIS PERILAKU DAN KINERJA RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA BREISING KABEL CFC

PEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Tahan Gempa

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARUN AL RASJID NRP Dosen Pembimbing BAMBANG PISCESA, ST, MT Ir. FAIMUN, M.Sc., Ph.D

PENDAHULUAN Perencanaan gedung tahan gempa telah menjadi perhatian khusus mengingat telah banyak terjadi gempa cukup besar akhir-akhir ini. Perencanaa

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

BAB V ANALISIS KINERJA STRUKTUR

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KATA KUNCI: sistem rangka baja dan beton komposit, struktur komposit.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan letak sendi plastis dengan menggunakan reduced beam

ANALISA KINERJA LINK TERHADAP VARIASI TIPE PENGAKU PADA RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yaitu gempa Aceh disertai tsunami tahun 2004, gempa Nias tahun. gempa di Indonesia menjadi sangatlah penting.

EFISIENSI DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK TIPE X-2 LANTAI

Studi Perilaku Non Linear Pushover Struktur Jack Up Sistem Eccentrically Braced Frames (EBF)

ABSTRAK. Kata Kunci : rangka beton bertulang, perkuatan, bresing baja eksternal tipe X, MF, BF. iii

STUDI PERILAKU KNEE BRACED FRAME DENGAN KONFIGURASI X-BRACED

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

Studi Perilaku Non Linear Perbandingan Panjang Link Pada Eccentrically Braced Frame Dengan Program Bantu Finite Element Analysis

PERENCANAAN GEDUNG YANG MEMPUNYAI KOLOM MIRING DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY

STUDI MENENTUKAN PARAMETER DAKTILITAS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN ANALISIS PUSHOVER

PEMODELAN STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING KONSENTRIK V-TERBALIK

ANALISIS KINERJA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN EKSENTRISITAS LAY OUT DINDING GESER TERHADAP PUSAT MASSA DENGAN METODE PUSHOVER

KINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X

BAB III METODE ANALISIS

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA GEDUNG BERTINGKAT DENGAN ANALISIS PUSHOVER MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS (STUDI KASUS : BANGUNAN HOTEL DI SEMARANG)

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI

STUDI PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP KINERJA BATAS AKIBAT PENGARUH TINGGI BANGUNAN DAN DIMENSI KOLOM BERDASARKAN SNI

KAJIAN PENGGUNAAN NONLINIEAR STATIC PUSHOVER ANALYSIS DENGAN METODA ATC-40, FEMA 356, FEMA 440 DAN PERILAKU SEISMIK INELASTIC TIME HISTORY ANALYSIS

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

KAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S)

PRESENTASI TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas sekilas tentang konsep Strength Based Design dan

EVALUASI KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM GANDA DENGAN VARIASI GEOMETRI DINDING GESER PADA WILAYAH GEMPA KUAT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)

BAB I PENDAHULUAN. adalah kolom. Kolom termasuk struktur utama yang bertujuan menyalurkan beban tekan

PENGARUH DOMINASI BEBAN GRAVITASI TERHADAP KONSEP STRONG COLUMN WEAK BEAM PADA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.

BAB III METODE ANALISA STATIK NON LINIER

BAB III METODOLOGI. Mulai. Pengumpulan Data. Preliminary Desain Struktur Model-1. Input Beban Yang Bekerja Pada Struktur

EVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG DPU WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI DENGAN ANALISIS PUSHOVER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gawang apabila tanpa dinding (tanpa strut) dengan menggunakan dinding (dengan

EVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA

LAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen

EVALUASI STRUKTUR DENGAN PUSHOVER ANALYSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu di kepulauan Alor (11 Nov, skala 7.5), gempa Papua (26 Nov, skala 7.1),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KINERJA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS SNI PADA STRUKTUR DENGAN GEMPA DOMINAN

JURNAL TUGAS AKHIR STUDI KEANDALAN STRUKTUR GEDUNG TINGGI TIDAK BERATURAN MENGGUNAKAN PUSHOVER ANALYSIS PADA TANAH MEDIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

adalah momen pada muka joint, yang berhubungan dengan kuat lentur nominal balok pada hubungan balok. Kolom tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Peraturan Gempa Indonesia SNI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM KELAS III (NYATOH) DENGAN KAYU KELAS I (BENGKIRAI), KAYU KELAS II (KAMFER) DAN PELAT BAJA

EVALUATION OF PERFORMANCE OF ASYMMETRICALLY DUAL SYSTEM STRUCTURES USING PUSHOVER AND TIME HISTORY ANALYSES

Keywords: ATC-40, Braced Frames, Level Performance, Pushover analysis, Shear walls

ANALISIS PUSHOVER NONLINIER STRUKTUR GEDUNG GRIYA NIAGA 2 BINTARO. Oleh: YOHANES PAULUS CHANDRA YUWANA PUTRA SAKERU NPM.

DAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR PELAT DATAR ( FLAT PLATE ) SEBAGAI STRUKTUR RANGKA TAHAN GEMPA TUGAS AKHIR

STUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

STUDI PERBANDINGAN SPECIAL TRUSS MOMENT FRAME

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-71 Evaluasi Gedung MNC Tower Menggunakan SN 03-1726-2012 dengan Metode Pushover Analysis Fajar Aribisma, Gusti Putu Raka dan Tavio Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, nstitut Teknologi Sepuluh Nopember (TS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 e-mail: tavio@its.ac.id Abstrak-Pembaruan SN 03-1726-2002 menjadi SN 03-1726-2012 membuat perbedaan perancangan gedung MNC Tower terhadap beban gempa berubah. Perancangan gedung MNC Tower menggunakan SN 03-1726-2002 perlu dievaluasi kembali akibat beberapa perbedaan antara peraturan lama dengan yang baru diantaranya perubahan nilai area repon spectrum percepatan menjadi 15 area spectrum dari 6 area spectrum kemudian di SN 1726 2002 hanya diperhitungkan respon percepatan gempa periode pendek dibandingkan dengan SN 1726 2012 yang memperhitungkan periode pendek dan periode 1 detik Kenaikan nilai R untuk sistem SRPMK dari 8.5 menjadi 8 yang akan mengubah percepatan respon gempa dan periode yang mengakibatkan perbedaan rancangan ketahanan struktur gedung pada gempa bumi. Perbedaan isi dalam SN 03-1726-2002 dengan SN 03-1726-2012 menjadi focus tugas akhir ini dimana dalam mengetahui kelayakan gedung dalam menerima beban gempa yang terbarukan digunakan metode Pushover Analisis yang merupakan sebuah analisa static nonlinier berdasarkan Performance Base Design yang pada intinya adalah mencari kapasitas struktur suatu bangunan. Peraturan pushover anisis mengambil acuan dari ATC 40 (Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings, Redwood City, California, USA) dan menggunakan bantuan program softwear 2000 dalam mengevaluasi gedung MNC Tower. Peran struktur direkomendasikan dengan beberapa metode jika hasil akhir evaluasi gedung mengalami kelelehan dibeberpa elemen. Kata kunci : ATC 40, Peran Struktur, Pushover analysis, SAP 2000, SN 03-1726-2012.. PENDAHULUAN ndonesia merupakan wilayah rawan bencana alam akibat aktifitas tektonik dan vulkanik dalam perut bumi dan Surabaya termasuk kedalam wilayah rawan gempa seperti tercantum dalam SN 1726 2012 yang membagi ndonesia menjadi 15 area spectrum yang berbeda dan Surabaya termasuk kedalam kategori D [1]. Bencana alam yang melanda ndonesia dalam beberapa tahun terakhir ini yaitu gempa bumi di Aceh, Yogyakarta dan Padang telah meruntuhkan banyak bangunan, baik bangunan berteknologi tradisonal maupun modern. Gedung-gedung didaerah tersebut termasuk Surabaya direncanakan dengan menggunakan peraturan gempa dan beton yang lama yaitu PB 71, SN 03-1726-1989 dan SN 03-2847-1992. Kondisi di atas perlu diperhatikan, mengingat bangunan merupakan prasarana fisik utama yang penting bagi manusia, yang berfungsi memberikan tempat bagi mereka untuk tinggal dan bekerja. Ditengah meningkatnya kebutuhan manusia akan bangunan, tuntutan tehadap bangunan layak huni dan handal menjadi mutlak saat ini. Gempa menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam mendisain struktur berteknologi modern sehingga diperlukan rancangan bangunan yang mempunyai daya tahan terhadap gempa bumi yang terjadi, yaitu dimana jika bangunan terkena gempa tidak akan mengalami kehancuran struktural yang dapat merobohkan bangunan tersebut [2]. Perubahan yang terjadi pada SN 1726 2002 menjadi SN 1726 2012 akan mempengaruhi struktur MNC Tower dikarenakan terjadi perubahan nilai area repon spectrum percepatan menjadi 15 area spectrum dari 6 area spectrum kemudian di SN 1726 2002 hanya diperhitungkan respon percepatan gempa periode pendek dibandingkan dengan SN 1726 2012 yang memperhitungkan periode pendek dan periode 1 detik [2]. Kenaikan nilai R untuk sistem SRPMK dari 8.5 menjadi 8 akan mengubah percepatan respon gempa dan periode yang mengakibatkan perbedaan rancangan ketahanan struktur gedung pada gempa bumi [3].Hal ini menjadi bukti perlunya pemahaman masyarakat umum akan peraturan gempa dan beton yang baru yaitu SN-03-1726- 2012 (Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung) yang telah direvisi mengacu dengan perkembangan teknologi bangunan saat ini. Untuk itu penulis merasa perlu untuk mensosialisasikan peraturan baru di atas. A. Proses Penelitian. URAAN PENELTAN Proses penelitian ini ditampilkan dalam sebuah diagram alir metodologi yang dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini :

JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-72 START Pengumpulan data data Permodelan struktur menggunakan SAP Analisa pembebanan Beban mati Beban hidup Beban gempa gempa dimana beban gempa yang diberikan sesuai dengan peraturran baru yang telah dibuat yaitu SN 03-1726-2012. Dengan berkurangnya nilai R pada peraturan baru akan meningkatkan gaya gempa yang dihasilkan sehingga nantinya akan merubah kemampuan struktur gedung dalam menerima V (gaya geser didasar struktur ). A. Stress check. HASL DAN DSKUS Analisa stress check terhadap gedung MNC Tower menggunakan softwear SAP 2000 dengan memasukan beban mati, hidup dan gempa dengan kombinasi sesuai SN 03-1726-2012. Analisa struktur metode pushover analysis Evaluai kolom Evaluasi balok Cek kesimpulan Finish Tidak Pemilihan peran struktur kesimpulan Gambar 2. Stress ratio Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa stress ratio yang terjadi pada setiap element dalam struktur MNC Tower dibawah 1, itu menandakan bahwa struktur. B. Analisa Drift Target perpindahan pada gedung MNC Tower dengan peraturan SN 03-1726-2012 dikontrol sesuai rumus yang tertera pada perturan Cd xe x δ xe = defleksi pada lantai ke-x C d = faktor pembesaran defleksi 5.5 = faktor keutamaan gedung (1) Gambar 1. Diagram Alir Penelitian B. Jenis dan Konsep Penelitian Penelitian ini membandingkan penerapan peraturan baru SN 03-1726-2012 terhadap bangunan MNC Tower yang berada di Surabaya untuk mengetahui bagaimana perilaku struktur gedung tersebut terhadap peraturan baru yang dibuat. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat keamanan dari gedung ini menggunakan metode Pushover analysis. C. Pembebanan Finish Pembebanan yang diberikan kepada gedung MNC Tower dalam analisa ini adalah beban mati, hidup dan 1 e 1C d / ( ) 2 e 2 e 1 C d / a = 0,020h sx Gambar 3.Penentuan Simpangan Antar Lantai

JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-73 Tabel.1 Kontrol Kinerja Batas Struktur Akibat Beban Gempa Statik Ekuivalen Lantai hx δxe (mm) (m) a (m) Keterangan 1 4 2.50947 0.013802 0.08 ok 2 8 7.395644 0.026874 0.08 ok 3 12 12.92657 0.03042 0.08 ok 4 16 18.46947 0.030486 0.08 ok 5 20 23.76975 0.029152 0.08 ok 6 24 28.70709 0.027155 0.08 ok 7 28 33.20981 0.024765 0.08 ok 8 32 37.2185 0.022048 0.08 ok 9 36 40.68653 0.019074 0.08 ok 10 40 43.5667 0.015841 0.08 ok 11 44 45.71608 0.011822 0.08 ok 12 48 47.21123 0.008223 0.08 ok Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa drift yang terjadi pada gedung MNC Tower memenuhi syarat peraturan SN 03-1726-2012 dengan drift tertinggi pada atap yaitu 0.0138 meter dimana batas maksimum 0.08 meter. C. Analisa Pushover Hasil analisa pushover pada struktur berupa kurva kapasitas struktur antara Base Reaction Vs Displacement seperti dalam gambar di bawah ini Gambar 4. Kurva Kapasitas Struktur MNC Tower arah Y dan X gedung Target perpindahan atau titik kinerja bangunan (performance point) didapat dengan metode spectrum kapasitas yang telah built in di dalam program SAP 2000. Untuk mendapatkan titik kinerja bangunan, diperlukan impit berupa parameter gempa Ca dan Cv yang didapat dari respon spectrum desain berdasarkan RSN 03-176-2012, yaitu Ca = 0.3 dan Cv = 0.6. kemudian, dari titik kinerja yang diperoleh, kinerja bangunan dievaluasi terhadap kerusakan-kerusakan yang akan terjadi agar pemilik bangunan mengetahui kondisi bangunan saat terjadi gempa di wilayah tersebut. Level kinerja bangunan terhadap gempa mengacu pada O (mmediate Occupancy), LS (Life Safety), dan CP (Collapse Prevention). C Step Tabel 2. Performance Point arah Y bangunan TABLE: Pushover Curve - PUSH Y Displacemen t BaseForce AtoB BtoO OtoLS LStoCP mm Tonf 0 17.211926 0 1224 0 0 0 1 80.043446 244.8272 1222 2 0 0 2 100.014119 305.295 1134 90 0 0 3 368.01791 564.6588 961 119 144 0 4 497.386157 627.7438 931 108 113 72 Tabel 3. Performance Point arah Y bangunan TABLE: Pushover Curve - PUSH X Step Displacement BaseForce AtoB BtoO OtoLS mm Tonf 0 0.026002 0 1224 0 0 1 59.447947 256.8988 1223 1 0 2 76.147221 315.3571 1103 121 0 3 295.449018 591.871 889 205 130 Penentuan level kinerja bangunan pada masingmasing model struktur tersebut mengacu pada tahapan terbentuknya sendi plastis dan informasi mengenai jenis sendi plastis yang timbul, apakah sendi plastis berwarna biru yang menandakan O, biru muda (LS), atau warna hijau (CP) saat model struktur mencapai kinejanya. Berdasarkan tabel level kinerja bangunan struktur diatas dapat dismpulkan : Gedung MNC tower termasuk kedalam level kinerja LS (Life Safety) untuk arah Y gedung dimana seperti data yang tertera diatas perpindahan yang terjadi adalah sebesar 0.454 meter dimana beban yang diberikan sebesar 606 ton, sedangkan untuk arah X gedung perpindahan yang terjadi adalah sebesar 0.295 meter dimana beban yang diberikan sebesar 591 ton sehingga bisa dikatakan gedung MNC tower termasuk dalam kategori aman. D. Mekanisme Sendi Plastis Gambar 5. Step 1 Pushover analysis arah Y

JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-74 Gambar 6. Step 2 Pushover analysis arah Y Gambar 11. Step 3 Pushover analysis arah X Pada gambar diatas dapata dilihat bahwa keruntuhan telah terjadi pada step 2 dimana beberapa balok telah masuk dalam kategori B to O dengan base force pushover sebesar 305 ton dan mendapatkan performance point pada base force 606 ton dengan displacement 454 mm kategori LS to CP. Pada arah X gedung performance point didapat 527 ton dengan displacement 254mm kategori O to LS. Gambar 7. Step 3 Pushover analysis arah Y Gambar 8. Step 4 Pushover analysis arah Y Gambar 9. Step 1 Pushover analysis arah X Gambar 10. Step 2 Pushover analysis arah X V. KESMPULAN A. Kesimpulan 1. Kinerja bangunan MNC Tower setelah menggunkan peraturan SN 1726 2012 masih mampu memenuhi kriteria syarat di SN 1726 2012 dan setelah dicheck stress check menggunakan SAP2000 menunjukan kinerja yang baik karena masih dalam kinerja level warna hijau. 2. Hasil analisa pushover yang kritis adalah pada arah y bangunan MNC Tower karena bila dilihat dari hasil displacement maupun sendi plastis memberikan nilai yang lebih besar ketimbang arah x. 3. Target displacement untuk MNC tower pada arah dominan yaitu arah y dengan nilai 0.497 m dengan besar gaya geser yang terjadi adalah 627 ton 4. Sedangkan untuk arah X bangunan target displacement yang didapat adalah 0.295 m dengan besar gaya geser yang terjadi adalah 591 ton 5. Performance point arah Y bangunan didapatkan pada gedung MNC tower didapat pada gaya geser 606 ton dengan nilai displacement 454 mm kategori LS to CP hasil dari interpolasi tabel pushover arah Y. 6. Performance point arah X bangunan didapatkan pada gedung MNC tower didapat pada gaya geser 527 ton dengan nilai displacement 254 mm kategori O to LS hasil dari interpolasi tabel pushover arah X. B. Saran 1. Untuk beberapa bagian yang mengalami kegagalan peran tidak perlu dibutuhkan ke seluruh bagian yang gagal, namun dibeberapa bagian saja agar struktur gedung tidak borors, pengecekan kembali dengan analisa pushover diperlukan untuk mengetahui struktur sudah mencapai tingkat keamanan yang diinginkan. 2. Peran perlu dilakukan pada bagian-bagian gedung MNC Tower yang kritis menggunakan CRFP (Carbon Reinforced Fiber Polymer) dengan asumsi bahwa pengerjaan menggunakan CRFP lebih cepat dengan metode lainnya, relative mudah dikerjakan dan dapat mengantisipasi kegagalan geser maupun lendutan

JURNAL TEKNK TS Vol. 4, No. 1, (2015) SSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-75 3. Penting untuk diingat dalam pengerjaan pushover perlu dilakukan stress check terlebih dahulu agar hasil kurva pushover maksimal. DAFTAR PUSTAKA [1] ATC 40, 1996, Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings, Redwood City, California, USA. [2] Badan Standardisasi Nasional. (2012), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, SN 03-1726-2012. [3] Badan Standardisasi Nasional. (20XX), Beban Minimum untuk Perancangan Banguna Gedung dan Struktur Lain, SN 03-1727- 20XX.