BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian saat ini sangat tergantung pada pengukuran dan pengujian yang handal, terpercaya, dan diakui secara internasional. Jadi secara langsung maupun tidak langsung perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh alat ukur yang digunakan oleh negara tersebut. Kemajuan teknologi dibidang pengukuran telah demikian pesatnya, hal ini ditandai dengan perkembangan alat-alat ukur dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Di negara-negara maju urusan metrologi sangat didukung oleh teknologi. Baik metrologi ilmiah, industri, maupun metrologi legal yang sangat berkaitan erat dengan perdagangan. Metrologi berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara umum. Metrologi legal harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Hanya dengan penelitian dan pengembangan, metrologi tetap menjadi relevan dan berguna bagi kehidupan manusia. Masalah ukur mengukur merupakan kebutuhan yang sangat vital sifatnya. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan suatu kegiatan masyarakat memerlukan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor memerlukan bahan bakar minyak (BBM) untuk dapat berjalan atau bekerja dengan baik. Kebutuhan masyarakat akan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) didalam kehidupan sehari-hari setiap tahunnya terus meningkat. Proses penyaluran bahan bakar minyak ke tangki kendaraan bermotor dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang disebut Pompa Ukur BBM. Proses penyaluran bahan bakar minyak ini dihitung dalam satuan volume. Karena berfungsi sebagai alat transaksi antara pengendara kendaraan dengan SPBU, maka Pompa Ukur BBM termasuk Alat Ukur, Takar, Timbang dan 1
2 Perlengkapannya (UTTP) yang wajib tera dan tera ulang. Kegiatan tera dan tera ulang Pompa Ukur BBM dilakukan oleh instansi kemetrologian. Dalam pelaksanaan tera dan tera ulang Pompa Ukur BBM (nozel) menggunakan sebuah bejana ukur kapasitas 10 L. Bejana ukur merupakan salah satu alat ukur volume dan dikategorikan sebagai alat standar (pembanding alat ukur volume lainnya). Bejana ukur standar digunakan mulai menguji dari UTTP volume statis sampai dengan volume dinamis. Bejana ukur juga harus ditera dan ditera ulang setiap tahunnya. Pengujian bejan ukur dapat dilakukan dengan metode gravimetri dan volumetri. Pada OIML R120 Standard Capacity Measure for Testing Measuring System dikatakan bahwa bejana yang memiliki nominal 5 10 20 L merupakan standar measure. Dikarenakan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, bejana ukur diuji dengan metode gravimetri. Metode gravimetri adalah metode pengujian volume secara tidak langsung menggunakan massa cairan yang ditampung. Dengan mengetahui massa jenis dan massa air, maka volume benda dapat diketahui. Pengujian volume menggunakan metode gravimetri dipengaruhi oleh banyak faktor seperti temperatur udara, temperatur air, bahan dari wadah, timbangan, dan lain-lain. Pada metode gravimetri memerlukan timbangan yang berfungsi sebagai alat penentu massa. Timbangan dapat berupa timbangan elektronik maupun neraca. Pada KEPDJPDN No.23 tentang Syarat Teknis Bejana Ukur, menyebutkan timbangan yang digunakan adalah neraca sama lengan. Namun pada beberapa instansi menggunakan timbangan elektronik dikarenakan lebih cepat dan tidak rumit dibandingkan dengan neraca. Kedua cara pengujian metode gravimetri ini memiliki prosedur dan langkah kerja yang berbeda yang akan meberikan hasil volume yang berbeda yang menyebabkan nilai koreksi juga berbeda. Sehingga hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengambil tugas akhir dengan judul analisis perbandingan hasil pengujian kebenaran bejana ukur standar 10 liter menggunakan neraca dan timbangan elektronik.
3 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam laporan ini adalah : 1. Bagaimana proses pengujian bejana ukur standar kapasitas 10 L metode gravimetri dengan timbangan elektronik dan neraca? 2. Bagaimana volume sebenarnya bejana ukur standar 10 L dari metode gravimetri menggunakan timbangan elektronik dan neraca? 3. Bagaimana tingkat ketelitian (volume koreksi) bejana ukur standar 10 L dari metode gravimetrik menggunakan timbangan elektronik dan neraca? 1.3 Tujuan Tujuan dan manfaat dari penelitian Analisis Perbandingan Hasil Pengujian Kebenaran Bejana Ukur Standar 10 liter menggunakan Neraca dan Timbangan Elektronik ini dapat menjadi informasi untuk semua kalangan, baik sektor industri, instansi, maupun masyarakat umum untuk : 1. Mengetahui proses atau tahap-tahap pengujian bejana ukur standar kapasitas 10 L metode gravimetri dengan timbangan elektronik dan neraca. 2. Mengetahui hasil volume sebenarnya bejana ukur 10 L dari metode gravimetri menggunakan timbangan elektronik dan neraca. 3. Membandingkan tingkat ketelitian (volume koreksi) bejana ukur 10 L dari metode gravimetri menggunakan timbangan elektronik dan neraca. 1.4 Manfaat Penelitian ini memberikan manfaat terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) yaitu : pendidikan dan pengujian (dikjar), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 1. Memberi pengalaman dan pemahaman penulis tentang pengujian kebenaran bejana ukur standar 10 liter menggunakan neraca dan timbangan elektronik. 2. Memberi pengalaman penulis tentang prosedur penulisan penelitian yang baik dan benar.
4 3. Memberi pengetahuan bagi masyarakat tentang pengujian bejana ukur standar 10 liter yang digunakan dalam pengujian pompa ukur BBM supaya SPBU tidak melakukan kecurangan. 1.5 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dalam batasan-batasan : 1. Bejana ukur yang diteliti terbuat dari bahan stainless steel memiliki kapasitas 10 L dengan daya baca 0,5 ml. 2. Bejana Ukur Standar yang digunakan adalah bejana ukur tipe basah. 3. Penelitian menggunakan metode gravimetri dengan timbangan elekronik dan neraca. 4. Timbangan elektronik yang digunakan dalam penelitian adalah timbangan elektronik merk AND tipe GP 30K kapasitas 31 kg kelas II dengan daya baca 0,1 g. 5. Neraca yang digunakan dalam penelitian adalah neraca sama lengan tipe A dengan kapasitas 75 kg. 6. Acuan yang digunakan adalah OIML R120 tentang standard capacity measure for testing system for liquids othe than water, edisi 1996 (E) dan SK Dirjen PDN No. 23/PDN/KEP/2010 tentang syarat teknik bejana ukur. 7. Nilai yang dicari hanya nilai volume sebenarnya dan volume koreksi. 8. Perhitungan perbedaan volume koreksi hanya mengambil data pada timbangan elektronik kelas II dengan kapasitas 31 kg yang memiliki daya baca 0,1 g, dan neraca tipe A dengan kapasitas 75 kg. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulis yang dilakukan dalam menyusun laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjaun Pustaka
5 Dalam bab ini menjelaskan mengenai beberapa peneletian yang hampir sama dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilalukan. Penelitian tersebut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain dan telah teruji. BAB III Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang konsep-konsep dan teori-teori penunjang yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan yang diambil dari beberapa referensi. BAB IV Proses Pengujian Berisi mengenai langkah-langkah dan metode dalam proses pengujian selama proses pengujian. BAB V Hasil dan Pembahasan Bab ini terdiri dari data-data yang diperoleh selama proses pengujian serta perhitungan serta membahas data yang didapatkan. BAB VI Penutup Bab ini berisi mengumukakan kesimpulan dari pembahasan yang telah dibahas dan saran yang merupakan tindak lanjut dari kesimpulan yang penulis ambil.