VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

dokumen-dokumen yang mirip
Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan Atribut

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

I. PENDAHULUAN Sejak dahulu susu dikenal sebagai bahan pangan yang paling sempurna

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya

III KERANGKA PEMIKIRAN

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah

III. METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, tindakan strategi pemasarannya sangat berperan

ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP MINUMAN PROBIOTIK JENIS YOGHURT (Kasus Konsumen Yakult dan Vitacharm di Kota Bogor)

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat, dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi,

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus mampu memikirkan, membuat dan menetapkan merek yang

iv vi vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR IS1

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah sebuah kondisi maksimal baik dari fisik, mental dan

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. rasa yang cenderung amis, sering sekali membuat orang merasa machtig (

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YAKULT. Oleh FATHUL AZIZ H

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

I. PENDAHULUAN. 1 (diakses Agustus 2009)

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KONSUMSI DAN PERSEPSI MANFAAT MINUMAN PROBIOTIK PADA LANSIA DI KOTA BOGOR. Oleh: PRITA DHYANI SWAMILAKSITA A

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumen 2.2. Karakteristik Konsumen 2.3. Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

1. PENDAHULUAN Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk

BAB Ι PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive dengan

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I. PENDAHULUAN. gizi yang tinggi yang disekresikan oleh kelenjar mamae dari hewan betina

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

EDUKASI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT Apakah bermanfaat? Apa peran kita masing-masing?

Transkripsi:

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup tingkat kepercayaan atribut (bi) dan evaluasi atribut (ei). Pengukuran evaluasi atribut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan atribut minuman probiotik jenis yoghurt secara umum berdasarkan perspektif konsumen, yang diukur mulai sangat tidak penting, penting, cukup penting, penting dan sangat penting. Pengukuran tingkat kepercayaan atribut digunakan untuk menilai tingkat kinerja masing-masing atribut dari masing-masing produk minuman probiotik, antara lain yakult dan vitacharm, yang dimulai dari sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Hasil perkalian antara tingkat kepercayaan (bi) dan evalusi masingmasing atribut (ei) akan menghasilkan nilai total sikap (Ao) dan persepsi konsumen terhadap masing-masing atribut minuman yakult dan vitacharm apakah bersifat negatif atau positif. Setiap orang pernah menyatakan tentang sesuatu dalam kehidupannya, misalnya menyatakan suka atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang dijumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen. Pemasar sangat berkepentingan pada sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap yang positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan tetapi rekomendasi kepada teman atau keluarganya yang menghasilkan proses pembelian yang akan menguntungkan para pemasar. Sebaliknya, sikap negatif terhadap produk akan menghasilkan

penolakan, dan sikap yang demikian akan mempengaruhi orang lain. Oleh sebab itu, pemasar harus memperhatikan sikap konsumen, agar tetap memelihara sikap positif konsumen terhadap produk, dan mengubah sikap negatif menjadi sikap positif. 6.1 Evaluasi (ei) Evaluasi atribut (ei) merupakan penilaian konsumen terhadap atribut minuman probiotik untuk menggambarkan sejauh mana tingkat kepentingan atribut dibandingkan dengan tingkat kinerja atribut suatu produk. Evaluasi atribut merupakan pernyataan konsumen terhadap atribut produk berdasarkan pengalaman mereka melakukan pembelian dan konsumsi terhadap minuman probiotik. Pengkategorian tingkat evaluasi atribut ini dilakukan dengan cara mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah kemudian dibagi skala kepentingan yang diinginkan. Kategori tingkat evaluasi atribut tersebut antara lain 1 1,7 (sangat tidak penting), 1,8 2,5 (tidak penting), 2,6 3,3 (cukup penting), 3,4 4,1 (penting), 4,2 5 (sangat penting). Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 100 responden diketahui bahwa secara umum konsumen menganggap bahwa atribut-atribut minuman probiotik dinilai sangat penting dan hanya beberapa atribut saja yang dinilai penting. Artinya atribut-atribut tersebut sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian minuman probiotik. yang dinilai konsumen sangat penting adalah khasiat kesehatan, rasa, kebersihan produk, memiliki izin Departemen Kesehatan, kejelasan tanggal kadaluwarsa, tanpa ada zat pengawet, kehalalan, komposisi produk, keoptimalan kondisi bakteri, ketersediaan produk, merek, kemudahan mengkonsumsi, pilihan rasa, harga,

kekentalan, dan ukuran kemasan karena mempunyai skor diatas 4,2. yang dianggap penting oleh konsumen adalah promosi, jenis kemasan, ciri khas desain kemasan, dan desain kemasan karena mempunyai nilai antara 3,4-4,1. Penilaian kategori setiap atribut minuman probiotik tersebut disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Nilai Evaluasi (ei) Minuman Probiotik Yakult dan Vitacharm No. Evaluasi Kategori (ei) Evaluasi 1 Khasiat kesehatan 4,85 Sangat penting 2 Rasa 4,82 Sangat penting 3 Kebersihan produk 4,81 Sangat penting 4 Memiliki izin depkes 4,80 Sangat penting 5 Kejelasan tanggal kadaluwarsa 4,80 Sangat penting 6 Tanpa ada zat pengawet 4,78 Sangat penting 7 Kehalalan 4,77 Sangat penting 8 Komposisi produk 4,68 Sangat penting 9 Keoptimalan kondisi bakteri 4,67 Sangat penting 10 Ketersediaan produk 4,47 Sangat penting 11 Merek 4,42 Sangat penting 12 Kemudahan meminum atau mengkonsumsi 4,35 Sangat penting 13 Pilihan rasa 4,33 Sangat penting 14 Harga 4,33 Sangat penting 15 Kekentalan minuman 4,26 Sangat penting 16 Ukuran kemasan 4,23 Sangat penting 17 Promosi 4,17 Penting 18 Jenis kemasan 3,96 Penting 19 Ciri khas desain kemasan 3,94 Penting 20 Desain kemasan 3,87 Penting Keterangan: 1 1,7 (sangat tidak penting), 1,8 2,5 (tidak penting), 2,6 3,3 (cukup penting), 3,4 4,1 (penting), 4,2 5 (sangat penting). Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi pertimbangan pertama konsumen dalam melakukan keputusan pembelian minuman probiotik pada yakult dan vitacharam adalah khasiat kesehatan dengan skor 4,85. Berbeda

halnya dengan penelitian-penelitian tentang produk pangan lainnya, dimana umumnya rasa selalu menjadi pertimbangan pertama dalam melakukan keputusan pembelian. Namun pada penelitian ini, rasa (4,82) menempati peringkat kedua setelah atribut khasiat kesehatan. Selanjutnya, pada pada atribut-atribut yang lainnya, keamanan produk menjadi pertimbangan selanjutnya setelah khasiat kesehatan dan rasa. -atribut tersebut adalah kebersihan produk (4,81), memiliki izin Depkes (4,80), kejelasan tanggal kadaluwarsa (4,80), tanpa ada zat pengawet (4,78), kehalalan (4,77) dan seterusnya (Tabel 2). yang paling terakhir menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk adalah desain kemasan (3,87). Umumnya, pertimbangan konsumen dalam memilih minuman probiotik sebagian besar berdasarkan kesadaran akan kesehatan terhadap diri dan keluarganya. Pilihan pertama pada atribut khasiat kesehatan merupakan tujuan utama pembelian minuman probiotik. Namun demikian, bukan berarti atributatribut yang lainnya tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian minuman probiotik. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua atribut tersebut adalah mulai dari penting sampai sangat penting, yang artinya semua atribut cenderung mempunyai tingkat kepentingan yang besar dan perlu diperhatikan produsen dan pemasar minuman probiotik untuk segera melakukan perbaikan kualitas produk sesuai keinginan dan preferensi konsumen. 6.2 Tingkat Kepercayaan (bi) Yakult dan Vitacharm Kepercayaan atribut menunjukkan penilaian konsumen terhadap tingkat kinerja masing-masing produk antara lain yakult dan vitacharm. Kategori

tingkat evaluasi atribut mulai dari sangat tidak baik sampai sangat baik. Pembahasan kepercayaan atribut ini adalah memperbandingkan tingkat kinerja atribut antara yakult dan vitacharm yang merupakan dua produk minuman probiotik yang sedang mengalami persaingan dalam mendapatkan nilai konsumen. Evaluasi atribut minuman yakult disajikaan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Kepercayaan (bi) Minuman Probiotik Yakult No. Kepercayaan (bi) Tingkat Kategori Kepercayaan 1 Kehalalan 4.74 Sangat baik 2 Memiliki Izin Depkes 4.67 Sangat baik 3 Kebersihan Produk 4.65 Sangat baik 7 Khasiat Kesehatan 4.61 Sangat baik 4 Tanpa ada zat pengawet 4.60 Sangat baik 5 Kejelasann Tanggal Kadaluwarsa 4.60 Sangat baik 6 Kompisisi Produk 4.56 Sangat baik 8 Rasa 4.47 Sangat baik 9 Keoptimalan kondisi bakteri 4.47 Sangat baik 10 Merek 4.39 Sangat baik 11 Ketersediaan Produk 4.19 Baik 12 Kemudahan Meminum atau Mengkonsumsi 4.14 Baik 13 Kekentalan minuman 4.11 Baik 14 Ukuran Kemasan 4.02 Baik 15 Harga 3.98 Baik 16 Promosi 3.98 Baik 17 Jenis Kemasan 3.89 Baik 18 Desain Kemasan 3.86 Baik 19 Ciri khas Desain Kemasan 3.81 Baik 20 Pilihan Rasa 3.63 Baik Keterangan: 1 1,7 (sangat tidak baik), 1,8 2,5 (tidak baik), 2,6 3,3 (cukup baik), 3,4 4,1 (baik), 4,2 5 (sangat baik). Kepercayaan atribut minuman yakult yang dianggap oleh konsumen sangat baik dimulai dari skor tertinggi masing-masing adalah kehalalan (4,74),

memiliki izin Depkes (4,67), kebersihan produk (4,65), khasiat kesehatan (4,61), tanpa ada zat pengawet (4,60), kejelasan tanggal kadaluwarsa (4,60), komposisi produk (4,56), rasa (4,47), keoptimalan kondisi bakteri (4,47), dan merek (4,39). Berbeda halnya dengan vitacharm, atribut produk yang dianggap sangat baik oleh konsumen hanya terdapat delapan atribut yaitu kehalalan (4,44), kebersihan produk (4,42), memiliki izin Depkes (4,42), tanpa ada zat pengawet (4,35), khasiat kesehatan (4,35), komposisi produk (4,35), kejelasan tanggal kadaluwarsa (4,33) dan keoptimalan kondisi bakteri (4,33). Nilai evaluasi atribut minuman vitacharm dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Nilai Kepercayaan (bi) Minuman Probiotik Vitacharm No. Kepercayaan (bi) Tingkat Kategori Kepercayaan 1 Kehalalan 4,44 Sangat baik 2 Kebersihan Produk 4,42 Sangat baik 3 Memiliki Izin Depkes 4,42 Sangat baik 4 Tanpa ada zat pengawet 4,35 Sangat baik 5 Khasiat Kesehatan 4,35 Sangat baik 6 Kompisisi Produk 4,35 Sangat baik 7 Kejelasan Tanggal Kadaluwarsa 4,33 Sangat baik 8 Keoptimalan kondisi bakteri 4,33 Sangat baik 9 Pilihan Rasa 4,16 Baik 10 Kemudahan Meminum atau Mengkonsumsi 4,14 Baik 11 Ketersediaan Produk 4,09 Baik 12 Ukuran Kemasan 4,07 Baik 13 Harga 4,02 Baik 14 Kekentalan minuman 3,91 Baik 15 Desain Kemasan 3,84 Baik 16 Merek 3,81 Baik 17 Rasa 3,81 Baik 18 Promosi 3,67 baik 19 Ciri khas Desain Kemasan 3,65 baik

20 Jenis Kemasan 3,65 baik Keterangan: 1 1,7 (sangat tidak baik), 1,8 2,5 (tidak baik), 2,6 3,3 (cukup baik), 3,4 4,1 (baik), 4,2 5 (sangat baik). Berdasarkan data tersebut, atribut vitacharm yang dinilai tidak masuk kategori sangat baik adalah rasa dan merek. Konsumen menilai bahwa rasa vitacharm walaupun mempunyai banyak pilihan rasa, namun konsumen tidak terlalu menyukainya. Begitu pula dengan merek (brand), konsumen menilai bahwa mereka lebih mengenal merek yakult dibandingkan dengan vitacharm. Bila ditinjau dari total nilai evaluasi atribut, atribut vitacharm yang mempunyai kategori sangat baik, masih mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan dengan nilai evaluasi atribut minuman yakult. Secara umum, penilaian konsumen terhadap minuman probiotik masih didominasi minuman yakult. 6.3 Analisis Sikap Konsumen (Ao) Sikap konsumen diketahui setelah konsumen menilai tingkat kepentingan atribut dan evaluasi atribut masing-masing produk yakult dan vitacharm. Secara keseluruhan, sikap konsumen terhadap minuman yakult lebih positif dibandingkan dengan sikap konsumen terhadap minuman vitacharm. Hal ini dapat dilihat dari nilai sikap konsumen minuman yakult lebih besar dibandingkan nilai sikap konsumen minuman vitacharm. Nilai sikap konsumen yakult adalah 382,70 sedangkan vitacharm adalah 363,92 (Tabel 5). Bila sikap konsumen diperbandingkan diantara atribut minuman yakult dan vitacharm, secara umum sikap konsumen terhadap atribut minuman yakult lebih positif dibandingkan sikap konsumen terhadap atribut minuman vitacharm. misalnya adalah kemudahan mengkonsumsi, kekentalan minuman, rasa, komposisi produk, khasiat kesehatan, keoptimalan kondisi bakteri,

memiliki izin Depkes, kehalalan, kebersihan produk, kejelasan tanggal kadaluwarsa, ketersediaan produk, promosi, jenis kemasan, desain kemasan, ciri khas desain kemasan dan merek. Terkecuali untuk atribut ukuran kemasan, pilihan rasa dan harga konsumen lebih mempunyai sikap positif terhadap minuman vitacharm dibandingkan minuman yakult. Unggulnya atribut-atribut yakult dibandingkan vitacharm, tidak akan terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan yakult selama ini. Edukasi pasar yang dilakukan secara terus menerus merupakan proses pembelajaran konsumen untuk lebih mendekatkan yakult dengan konsumennya. Sistem distribusi yakult yang dilakukan yakult lady ternyata telah mengakibatkan dampak positif bagi konsumen, karena yakult lady selain memasarkan produk yakult, mereka selalu melakukan doktrinasi dan edukasi produk terhadap konsumen dan calon konsumen. Tabel 5. Nilai Sikap Konsumen (Ao) Minuman Probiotik Yakult dan Vitacharm No. Sikap Konsumen (Ao) Yakult Vitacharm Kemudahan Meminum atau 1 Mengkonsumsi 18,01 18,01 2 Ukuran Kemasan 16,99 17,22 3 Kekentalan minuman 17,49 16,64 4 Rasa 21,56 18,38 5 Kompisisi Produk 21,35 20,35 6 Khasiat Kesehatan 22,38 21,09 7 Pilihan Rasa 15,72 18,02 8 Harga 17,24 17,42 9 Keoptimalan kondisi bakteri 20,89 20,20 10 Tanpa ada zat pengawet 21,97 20,79 11 Memiliki Izin Depkes 22,40 21,21 12 Kehalalan 22,59 21,19 13 Kebersihan Produk 22,36 21,25 14 Kejelasann Tanggal Kadaluwarsa 22,06 20,14 15 Ketersediaan Produk 18,74 18,30

16 Promosi 16,61 15,32 17 Jenis Kemasan 15,42 14,46 18 Desain Kemasan 14,94 14,85 19 Ciri khas Desain Kemasan 15,00 14,39 20 Merek 19,39 16,86 Jumlah 382,70 363,92 Yakult yang merupakan pionir minuman probiotik di Indonesia, sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dengan sendirinya telah terbentuk image positif di masyarakat tentang suatu produk. Konsumen menganggap bahwa ikon minuman probiotik adalah yakult, dan oleh sebab itu saat ini pangsa pasar yakult sebesar 62% masih jauh di atas pangsa pasar vitacharm yang hanya sebesar 1,9%. Yakult yang hanya memiliki satu jenis rasa ternyata ternyata lebih disukai oleh oleh konsumen dibandingkan rasa vitacharm yang telah melakukan diversifikasi jenis rasa.