MENINGKATKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK MELALUI PEMBIASAAN BERDOA DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT TOAYA

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA KELOMPOK B TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MEMBILANG MELALUI PERMAINAN BOLA-BOLA ANGKA DI KELOMPOK B TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B TK ALKHAIRAT II BALE

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATAKAN MORAL ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA SINDUE

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT TOAYA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

UCAPAN TERIMAKASIH...

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BATUPOARO KOTA BAUBAU

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJAKELOMPOK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II NUPA BOMBA KECAMATAN TANANTOVEA

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI SAINS SEDERHANA DI TK AISYIAH BINANGGA

Stenly, penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar penjas tentang budaya hidup sehaat siswa SDN Wuasa Kab. Poso

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN MEDIA GYPSUM PADA KELOMPOK B TK PERMATA PELANGI KECAMATAN PESANTREN KEDIRI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Transkripsi:

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK MELALUI PEMBIASAAN BERDOA DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT TOAYA Endang Sari Dewi 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penanaman nilai agama anak dapat ditingkatkan melalui metode bercerita pada kelompok Sesuai Harapandi TK Alkhairaat Toaya. Penelitian dilaksanakan di TK Alkhairaat Toaya 14 orang anak terdiri atas 8 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui observasi dan pemberian tugas selanjutnya diolah secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif, untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak melalui metode bercerita pada kelompok Sesuai Harapandi TK Alkhairaat Toaya. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan pemahaman nilai-nilai ahlak pada anak dalam berdoa kategoti Sangat Baik 1%, Sesuai Harapan 2%, Mulai 3%, dan Belum 8%, kemudian pemahaman nilai-nilai ahlak pada anak yang patuh pada guru kategori Sangat Baik 1%, Sesuai Harapan 3%, Mulai 4%, Belum 6%, dan anak yang rajin belajar dengan kategori Sangat Baik 2%, Sesuai Harapan 1%, Mulai 4%, Belum 7%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui pembiasaan berdoa dapat meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak, terbukti ada peningkatan dari siklus I ke siklus II dalam berdoa kategori berkembang sangat baik dan baik dari 35,7% menjadi 85,71% (50,01%), anak yang patuh pada guru kategori berkembang sangat baik dan baik dari 42,84% menjadi 78,57% (35,73%), anak yang rajin belajar kategori berkembang sangat baik dan baik dari 49,99% menjadi 71,42% (21,43%). Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 35,72% dari siklus satu ke siklus dua, walaupun masih ada anak yang belum meningkat penanman nilai-nilai ahlak pada anak tetapi hanya berkisar 7,14% dari masing-masing aspek yang diamati dengan kategori belum berkembang. Kata Kunci : Nilai-Nilai Ahlak, Pembiasaan Berdoa 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, No. Stambuk: A 451 10 024. 419

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan akan mampu membentuk sikap dan perilaku anak, terutama dalam menanamkan nilai-nilai Ahlak dalam kehidupan keseharian anak. Ahlak merupakan cerminan perilaku anak yang sholeh, taat pada orang tua dan guru, menyayangi teman, disiplin, rajin, memiliki kesantunan, mau berbagi dan sebagainya seluruh sifat kebaikan anak. Dengan penanaman ahlak sejak usia dini, diharapkan anak-anak Indonesia menjadi pribadi-pribadi yang berbudi pekerti mulia, sehingga dapat mencipatakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang beradab. Oleh karena itu Pendidikan TK seperti halnya pendidikan lainnya memerlukan tenaga pengelola dan pendidik serta metode pembelajaran yang tepat. Sistem pendidikan TK menganut prinsip belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar yang memberi makna penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan belajar bukan hanya terbatas pada kegiatan intelektual, tetapi melalui kegiatan pembiasaan, yang tujuannya adalah untuk penanaman nilai. Karena itu melalui pembiasaan berdoa diharapkan anak terlatih, sehingga dapat membentuk pribadi anak yang berahlak. Dalam pendidikan di Taman Kanak-kanak, haruslah ditingkatkan kreatifitas tenaga pengajar, dalam hal ini adalah guru dalam penerapan metode pembelajaran yang tepat agar anak bukan hanya dikembangkan kemampuan intelektualnya tetapi juga kemampuan spiritualnya. Guru harus telaten melatih anak dalam kegiatan-kegiatan yang membuat anak menjadi terbiasa melakukannya, yang salah satunya adalah pembiasaan berdoa. Sehingga akan tertanam dalam diri anak untuk selalu berdoa, dan pada gilirannya akan menanamkan nilai-nilai Ahlak. Penanaman nilai-nilai Ahlak ini diharapkan dapat membentuk pribadi anak yang rajin beribadah. Kenyataan di lapangan yaitu di TK Alkhairaat Toaya belum begitu banyak yang tahu berdoa termasuk belum banyak terbiasa memberi salam bila datang masuk di kelas. Karena kondisi anak-anak seperti itu, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul Mengenalkan nilai-nilai Ahlak pada anak melalui pembiasaan berdoa di TK. Adapun rumusan masalah yang diberikan dalam penelitian ini yaitu Apakah nilai-nilai Ahlak dapat 420

ditingkatkan bila dikenalkan pada anak usia dini melalui pembiasaan berdoa di TK? Menurut Al Gazali (http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03), kata akhlak sering diidentikkan dengan kata kholqun (bentuk lahiriyah) dan Khuluqun (bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan seseorang yang bagus berupa kholqun dan khulqunnya, maka artinya adalah bagus dari bentuk lahiriah dan rohaniyah. Dari dua istilah tersebut dapat kita pahami, bahwa manusia terdiri dari dua susunan jasmaniyah dan batiniyah. Karena itu menurut Abi Atheva (2008 ; 1) berdoa berarti permohonan, permintaan, dan pujian kepada Allah SWT. Yang berarti berdoa adalah mengucapkan dan menyampaikan permohonan dan permintaan kepada Allah, karena kelemahan dan ketidakmampuan manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhannya, sehingga hanya kepada Allah tempat manusia memohon dan meminta pertolongan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut Apakah nilai-nilai Ahlak dapat ditingkatkan bila dikenalkan pada anak usia dini melalui pembiasaan berdoa di TK Alkhairaat Toaya? Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu melalui pembiasaan berdoa, nilai-nilai akhlak anak usia dini di TK Alkhairaat Toaya dapat ditingkatkan. METODE PENELITIAN Dasar penelitian ini mengaeu pada modifikasi diagram yang di kemukakan olah Kemis dan Mc Taggart (Depdiknas, 2005: 6), seperti pada gambar.tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu: 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) Refleksi. Keterangan 0 : Pratindakan 1 : Rencana 2 : Pelaksanaan 3 : Observasi 4 : Refleksi 5 : Rencana 6 : Pelaksanaan 7 : Observasi 8 : Refleksi A : Siklus I B : Siklus II Gambar Alur Siklus PTK model Kemmis & Mc Taggart (Depdiknas: 2005) 421

Penelitian ini dilaksanakan di TK Alkhairaat Toaya dengan subyek penelitian adalah seluruh anak kelompok Sesuai Harapandengan jumlah anak 14 orang yang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanan tindakan ini dilaksanakan dalam siklus berulang. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan desain yang telah dikemukakan di atas yang dengan melihat perubahan yang ingin dicapai dalam tindakan. Rencana tindakan ini meliputi: a). Perencanaan Tindakan, b). Pelaksanaan Tindakan, c). Observasi, dan d). Refleksi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif terkait peningkatan interaksi sosial anak yang diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi siswa serta aktivitas guru (peneliti). Dan data kuantitatif yaitu terkait skor penilaian hasil pengamatan. Untuk mempermudah dalam pelaksanakan penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data. Adapun cara pengumpulan data 2 cara yaitu observasi dan pemberian tugas. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan selama dan sesudah penelitian dilakukan dikelas dan dilakukan melalui tiga tahap, yatu reduksi data, paparan data dan penyimpulan atau verifikasi data. Data kuantitatif yang merupakan hasil kegiatan belajar anak yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pengelompokan berdasarkan teknik kategori standar (Depdiknas, 2003: 78) = Sangat Baik = Baik = Cukup = Kurang Setelah semua data terkumpul maka akan di lakukan proses identifikasi dan klasifikasi kembali berdasarkan tolak ukur parameter yang diteliti untuk kemudian diolah dan dianalisis kembali dengan menggunakan tabel frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai berikut (Sudjiono, 1991:40) : Keterangan : P = Hasil yang dicapai f = Jumlah jawaban dari setiap alternatif jawaban n = Jumlah sampel 100= Angka tetap/pembulatan 422

HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observasi di lapangan (B TK Alkhairat Toaya). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kelas sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan memberikan tes pra tindakan untuk menentukan kelompok belajar anak, serta menyiapkan alat dan sumber belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan pra tindakan adalah sebagai berikut: Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pra Tindakan No 1. 2. 3. 4. Kategori sangat baik sesuai harapan Mulai Belum Aspek yang Diamati Patuh pada Berdoa Rajin Belajar Guru F % F % F % 1 7,14 1 7,14 2 14,28 2 14,28 3 21,42 2 14,28 3 21,42 4 28,57 3 21,42 8 57,14 6 42,85 7 50 Jumlah % 4 9,52 7 16,67 10 23,8 21 50 Jumlah 14 100 14 100 14 100 42 100 Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlahkan ketiga aspek yang diamati diketahui dari 14 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 4 orang anak (9,52%) yang masuk kategori sangat baik, 7 orang anak (16,67%) yang masuk kategori baik, 10 orang anak (23,8%) yang masuk kategori cukup dan 21 orang anak (50%) yang masuk kategori kurang. Dari hasil pra tindakan ini, dapat terlihat hanya sedikit anak yang memiliki nilai-nilai ahlak, karena masih banyak anak yang belum berdoa dengan sikap yang baik, patuh pada guru dan rajin belajar. Sehingga dari permasalahan tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan harapan dapat meningkatkan nilai-nilai akhlak anak melalui pembiasaan berdoa. 423

No 1. 2. 3. 4. Adapun hasil pengamatan tidakan siklus I adalah sebagai berikut: Kategori sangat baik sesuai harapan Mulai Belum Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus I Aspek yang Diamati Berdoa Patuh pada Guru Rajin Belajar Jumlah % F % F % F % 2 14,28 3 21,42 4 28,57 9 21,42 3 21,42 3 21,42 3 21,42 9 21,42 4 28,57 4 28,57 3 21,42 11 26,19 5 35,71 4 28,57 4 28,57 13 30,95 Jumlah 14 100 14 100 14 100 42 100 Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlahkan ketiga aspek yang diamati tersebut diketahui dari 14 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 9 anak (21,42%) yang masuk kategori sangat baik, 9 orang anak (21,42%) yang masuk kategori baik, 11 orang anak (26,19%) yang masuk kategori cukup dan 13 anak (30,95%) masuk kategori kurang. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus I, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan peningkatan nilai-nilai ahlak anak yaitu mampu dapat berdoa, patuh pada guru, dan rajin belajar belum mencapai persentase keberhasilan tindakan dengan kategori baik yaitu 21,42% + 21,42% = 42,84%. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada tindakan siklus II. 424

Adapun hasil pengamatan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus II No 1. Kategori Aspek yang Diamati Berdoa Patuh pada Guru Rajin Belajar Jumlah % F % F % F % 7 50 7 50 6 42,85 20 47,61 2. 3. 4. sangat baik sesuai harapan Mulai Belum 4 28,57 4 28,57 4 28,57 12 28,57 2 14,28 2 14,28 3 21,42 6 14,28 1 7,14 1 7,14 1 7,14 3 7,14 Jumlah 14 100 14 100 14 100 42 100 Berdasarkan tabel di atas, setelah dijumlahkan ketiga aspek yang diamati tersebut diketahui dari 14 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 20 anak (47,61%) yang masuk kategori sangat baik, 12 anak (28,57%) yang masuk kategori baik, 6 anak (14,28%) yang masuk kategori cukup dan 3 anak (7,14%) yang masuk kategori kurang. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan peningkatan nilai-nilai ahlak anak melalui pembiasaan berdoa yaitu dapat berdoa dengan sikpa yang baik, patuh pada guru, dan rajin belajar telah mencapai persentase keberhasilan tindakan dengan kategori baik, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan anak yang masuk kategori sangat baik 47,61% dan masuk kategori baik 30,95% dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan anak yaitu 78,56% dengan kategori baik. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya. 425

PEMBAHASAN Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan mulai dari sebelum tindakan dilakukan sampai siklus I dan siklus II dapat dibahas sebagai berikut : 1. Data Pra Tindakan Hasil pengamatan yang telah dilakukan mulai dari pra tindakan sebagian anak menunjukan pengetahuannya tentang nilai-nilai ahlak yang belum maksimal. Hal itu terbukti karena 1 anak atau 7,14% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan sangat baik, ada 2 anak atau 14,28% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik, ada 3 anak atau 21,42% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 8 anak atau 57,14% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan kategori belum berkembang atau belum menunjukan kemampuannya sama sekali. Sementara pada pemahaman nilai-nilai ahlak anak yang diukur dalam patuh pada guru ada 1 anak atau 7,14% dengan kategori berkembang sangat baik, ada 3 anak atau 21,42% yang patuh pada guru dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 4 anak atau 28,57% yang patuh pada guru dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 6 anak atau 42,85% yang kurang berhasil atau yang belum menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak yang diukur pada anak yang patuh pada guru. Pemahaman nilai-nilai ahlak pada anak yang diamati yaitu anak yang rajin belajar baru 2 anak atau 14,28% yang rajin belajar dengan sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan terdapat 1 anak atau 7,14% yang rajin belajar, kemudian terdapat 4 anak atau 28,57% yang rajin belajar dengan kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan anak yang rajin belajar dengan kategori belum berkembang terdapat 7 anak atau 50% yang belum menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak. Dengan demikian pada pra tindakan baru sekisar 23.8% yang bisa dikategori berhasil sangat baik dan baik, masih ada sekitar 76,2% yang belum berhasil, kemungkinan hali itu disebabkan karena anak belum terbiasa dengan berdoa, patuh pada guru, dan rajin belajar untuk mengukur nilai-nilai ahlak pada anak. Disamping itu kurangnya fasilitas atau media yang bisa membantu kemampuan anak juga kebiasaan-kebiasaan anak yang cenderung pasif. Selanjutnya kemungkinan penyebab rendanya kemampuan anak dalam penerapan nilainilai ajaran islam pada pra tindakan bisa bersumber dari lengkungan keluarga. Kemungkinan pembelajaran sangat monoton banyak aktivitas yang didominasi oleh guru atau 426

pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal-hal ituyang mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk melakukan tindakan siklus 1 dengan pembiasaan berdoa terbukti dapat meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak. 2. Tindakan Siklus I Pada siklus 1 yang telah direncanakan dengan dua kali tindakan dengan pembiasaan berdoa pada tema lingkungan. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu penliti diskusi dengan teman sejawat tentang rencana penelitian meminta kepadanya untuk berkoleborasi membantu untuk menjadi pengamat. Selanjutnya kami bersama-sama merancang pembelajaran dan persiapan yang harus dilaksanakan juga menyiapkan saran dan prasaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam tindakan siklus I. Selama proses pembelajaran yang dimulai dari kegiatan awal, inti dan penutup dengan 3 kemampuan yang akan diamatai yaitu : berdoa, patuh pada guru, dan rajin belajar. Fokus penelitian tindakan ini adalah pembiasaan berdoa untuk meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak. Dengan pembiasaan berdoa yang digunakan dalam pembelajaran tentang tema lingkungan yang diharapkan anak bisa menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak dengan baik. Pembiasaan berdoa tersebut berdasarkan tabel 4.5 menunjukan adanya peningkatan meskipun belum maksimal. Ada 2 anak atau 14,28% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan sangat baik, ada 3 anak atau 21,42% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik, ada 4 anak atau 28,57% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 5 anak atau 35,71% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik dengan kategori belum berkembang atau belum menunjukan pemahamannya sama sekali. Sementara pada nilai-nilai ahlak yang diukur dalam anak yang patuh pada guru terdapat 3 anak atau 21,42% dengan kategori berkembang sangat baik, ada 3 anak atau 21,42% yang patuh pada guru dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 4 anak atau 28,57% yang patuh pada guru dengan kategori mulai berkembang, dan masih terdapat 4 anak atau 28,57% yang kurang berhasil atau yang belum menunjukan ahlaknya dalam anak yang patuh pada guru. Nilai-nilai ahlak pada anak yang diamati berikutnya yaitu anak yang rajin belajar baru 4 anak atau 28,57% yang bisa dikatakan berhasil dengan sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 3 anak atau 21,42% anak yang dapat rajin belajar, kemudian terdapat 3 anak atau 21,42% anak yang dapat rajin belajar dengan 427

kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan pemahaman anak nilai-nilai ahlak dalam rajin belajar dengan kategori belum berkembang terdapat 4 anak atau 28,57% yang belum menunjukan ahlaknya. Dengan demikian secara umum sudha menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan pra tindakan. Dapat dibahas pada pada siklus pertama ini sudah menunjukan peningkatan meskipun belum maksimal. Peningkatan dari beberapa kemampuanyang diamati seperti berdoa, patuh pada guru, rajin belajar, rata-rata sudah mengalami peningkatan dari 3 aspek yang diamati tersebut, diperkirakaan mengalami peningkatan berkisar 15% lebih dari sebelumnya pada pra tindakan. Adapun faktor yang menyebabkan adanya peningkatan penerapan nilai-nilai ahlak pada anak tersebut dengan pembiasaan berdoa, dapat menarik minat dan perhatian anak. Dengan peningkatan minat dan perhatian tersebut diasumsikan menjadi pendorong meningkatnya nilai-nilai ahlak pada anak. Disisih lain, dapat pula dianalisa masih ada beberapa anak yang belum menunjukan hasil yang maksimal atau belum meningkat pemahamannya. Hal ini masih perlu dianalisa lagi apakah karena anaknya sendiri yang belum termotivasi atau media yang digunakan belum menarik minatnya. Kemungkinan bisah pula disebabkan karena ada guru lain yang ikut masuk dalam kelas sehingga sangat mempengaruhi aktifitas anak yang masih malu-malu atau kurang memiliki keberanian. Kemungkinan lain bersumber dari lingkungan dirumahnya yang tidak biasa diajak bermain belajar oleh teman atau anggota keluarganya. Maka peneliti berusaha untuk lebih meningkatkan media yang lebih banyak serta bervariasi. Disamping itu guru akan leih memberi motivasi, dorongan serta semangat agar anak dapat meningkatkan penerapan nilainilai ahlak pada anak. Untuk itu apa yang telah diperbaiki pada siklus kedua dapat diananlisa sebagai berikut. 3. Tindakan Siklus II Pada siklus kedua ini dengan dua kali tindakan menunjukan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan siklus pertama atau pra tindakan. Terdapat 7 anak atau 50% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan sangat baik, ada 5 anak atau 35,71% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan baik, ada 2 anak atau 14,28% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 1 anak atau 7,14% yang menunjukan sikap berdoa yang baik dengan kategori belum berkembang atau belum menunjukan ahlaknya sama sekali. Sementara pada nilai-nilai ahlak yang diukur 428

dalam patuh pada guru ada 7 anak atau 50% dengan kategori berkembang sangat baik, ada 4 anak atau 28,57% yang patuh pada guru dengan kategori berkembang sesuai harapan, kemudian ada 1 anak atau 7,14% yang patuh pada guru dengan kategori mulai berkembang, dan terdapat 1 anak atau 7,14% yang kurang berhasil atau yang belum menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak pada anak yang patuh pada guru. Kemudian nilai-nilai ahlak pada anak yang diamati berikutnya yaitu rajin belajar, pada kegiatan ini suda menunjukan jumlah anak berhasil melebihi tindakan siklus 1 yaitu terdapat 6 anak atau 42,85% yang bisa dikatakan berhasil dengan sangat baik, begitu pula dengan kategori berkembang sesuai harapan yaitu terdapat 4 anak atau 28,57% yang rajin belajar, kemudian terdapat 3 anak atau 21,42% anak yang rajin belajar dengan kategori mulai berkembang, dan hasil pengamatan nilai-nilai ahlak pada anak yang diukur pada anak yang rajin belajar dengan kategori belum berkembang terdapat 1 anak atau 7,14% yang belum menunjukan ahlaknya. Kalaupun masih ada anak yang belum berhasil yaitu 1 anak menunjukan sikap berdoa yang baik, begitupula pada anak yang patuh pada guru terdapat 1 anak yang belum menunjukan pemahamannya tentang nilai-nilai ahlak, dan masih ada 1 anak juga yang belum rajin dalam belajar. Jika di rata-ratakan ada sekitar 7,14% yang belum berhasil dari aspek yang diamati. Dapat dikemukakan anak yang belum berhasil tersebut memang anak yang sangat pemalu dan kurang memiliki rasa ingin tau tentang sesuatu tugas atau permainan yang diberikan guru. Hal ini bukan berarti gagal total, namun tetap ada peningkatan nilai-nilai ahlaknya namun belum maksimal. Oleh karena itu peneliti dengan teman sejawat memutuskan untuk tidak melanjutkan kesiklus ketiga, karena anak yang belum berhasil persentasenya sangat kecil. Sehingga penelitian tindakan kelas ini bisa dikatakan berhasil dengan baik karena telah dapat memperbaiki proses pembelajaran yang berdampak dengan meningkatnya nilai-nilai ahlak pada anak pada beberapa aspek yang telah diamati. Olehnya itu pembelajaran dengan pembiasaan berdoa dapat meningkatkan nilai-nilia ahlak pada anak dalam berdoa, patuh pada guru, dan rajin belajar. 429

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisa data yang berasil dikumpulkan maka dapat disimpulkan bahwa dengan pembiasaan berdoa dapat meningkatkan nilai-nilai ahlak pada anak di kelompok Sesuai HarapanTK Alkhairaat Toaya. Kesimpulan tersebut terbukti dengan adanya peningkatan nilai-nilai ahlak pada anak pada siklus pertama untuk nilai-nilai ahlak pada anak dalam berdoa denga sikap yang baik dari 21,42% meningkat menjadi 35,7% sangat baik dan baik, anak yang rajin belajar dari 28,56% meningkat menjadi 42,84% kategori berkembang sangat baik dan baik, dan yang nilai-nilai ahlak anak yang diamati terahir yaitu rajin belajar dari 21,42% meningkat menjadi 49,99% dengan kategori berkembang sesuai harapan dan baik, hasil tersebut diperoleh dari penjumlahan dua kategori yang dimiliki oleh yaitu sangat baik dan baik. Pada siklus kedua menunjukan peningkatan pada anak yang menunjukan sikap berdoa yang baik meningkat menjadi 85,71% kategori berkembang sangat baik dan baik, kemudian pada anak yang patuh pada guru meningkat menjadi 78,57% dengan kategori berkembang sangat baik dan baik, sedangkan pengamatan pada anak yang rajin belajar meningkat menjadi 71,42% kategori berkembang sangat baik dan baik. Dengan hasil yang diperoleh pada pengamatan nilai-nilai ahlak anak pada siklus dua sangat jelas mengalami peningkatan dari masing-masing aspek yang diamati dalam kategori berkembang sangat baik dan baik. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada: 1) Kepala Taman Kanak-kanak Alkhairaat Toaya, agar selalu memberikan kesempatan bagi para guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuannya sebagai guru yang profesional. 2) Para guru agar termotivasi untuk selalu melakukan berbagai aktifitas dalam meningkatkan profesionalismenya sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. 3) Murid agar selalu aktif dalam kegiatan kelas dan luar kelas serta memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya terutama unutk menjadi anak berkarakter. 4) Para peneliti lain unutk menjadikannya hasil penelitan ini sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam merancang penelitian yang sama atau berbeda baik fokus. Masalah metode tehnik pengumpulan data maupun analisanya. 430

DAFTAR PUSTAKA Atheva, Abi. (2007). Perilaku Baik Sehari-hari. Semarang: Aneka Ilmu. Depdiknas. (2003). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. (2005). Pedoman Penulisan Karya. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Gazali, Al. (2010). http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03. Diakses di Palu. Sudjono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 431