BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri garmen merupakan salah satu bentuk usaha di bidang busana yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah yang banyak. Industri garmen di Indonesia terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga profit yang diperoleh sangat menjanjikan, dan terjadi persaingan yang ketat di dalam industri garmen. Industri garmen, selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, sekarang ini telah mencapai pasar internasional. Pada dasarnya dunia industri garmen adalah industri yang berbasis pada kreativitas. Seiring bertambah banyaknya industri garmen, maka kualitas garmen tidak hanya diukur dari orisinalitas dan kreativitas seseorang dalam menampilkan desain dan hasil produk, tetapi juga harus memperhatikan pengendalian mutu (quality control). Tujuannya agar memperoleh barang yang sesuai dengan standar mutu yang diinginkan terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, dan menilai kualitas, sehingga target pasar merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan lajunya sebuah industri garmen yaitu dengan adanya sumber daya manusia yang unggul dan terampil. Salah satu masalah nasional yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jika jumlah sumber daya manusia yang besar digunakan secara efektif dan efisien, hal ini akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta seni yang terus meningkat serta melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama bagaimana dapat meningkatkan dan

2 memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Upaya untuk memiliki sumber daya manusia yang handal, diperlukan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan potensi dan keterampilan yang dimilikinya. SDM yang berkualitas dapat berperan optimal dalam mendukung pembangunan bangsa. Meningkatkan kualitas SDM juga merupakan perwujudan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyatakan, bahwa : Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Realisasi dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menetapkan UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 13 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pendidikan nasional diselenggarakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal. Ketiga jalur pendidikan nasional tersebut dalam pelaksanaannya memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa demi menghasilkan manusia yang berkualitas. Jalur pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah umum maupun kejuruan dan pendidikan tinggi. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang dipersiapkan untuk mendidik sumber daya manusia yang handal untuk menunjang pembangunan dan perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia yang terus berkembang. STTT menyelenggarakan pendidikan profesional Diploma IV, Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen, Jurusan Barang Jadi Tekstil.

3 Secara khusus tujuan Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen yaitu sebagai berikut : Menghasilkan Sarjana Sains Terapan yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang mencakup kemampuan yang berkaitan dengan: 1. Merencanakan dan mengelola proses produksi 2. Mengelola pengendalian proses dan mutu garmen 3. Mengevaluasi hasil produksi dan memecahkan masalah 4. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan distribusi garmen 5. Mengikuti dan menerapkan perkembangan IPTEKS dan bisnis garmen. Upaya untuk membekali kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, mengelola proses produksi, mengendalikan distribusi pakaian hasil produksi pada sebuah garmen dan mampu menerapkannya sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan industri bisnis pakaian serta mengevaluasi hasilnya, maka dibekali dan ditunjang dengan sejumlah mata kuliah. Salah satunya mata kuliah Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan. Tujuan dari mata kuliah ini seperti yang tercantum dalam silabus perkuliahan STTT tahun 2007 yaitu : Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mampu memahami pengetahuan, keterampilan tentang analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan sehingga mahasiswa dapat memahami dan memiliki kemampuan serta keterampilan dalam analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan serta mampu melaksanakannya sesuai dengan sikap kerja yang dibutuhkan di tempat kerja. Ruang lingkup materi perkuliahan Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan, meliputi: Penelaahan proses cutting, teknik pemotongan, pengikatan dan penomoran hasil cutting. Mahasiswa yang telah menempuh dan mengikuti materi perkuliahan Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan dengan sungguhsungguh dan bertanggung jawab, dapat berdampak pada perubahan yang positif dalam dirinya berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang disebut hasil belajar. Mahasiswa yang telah menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan serta mampu

4 melaksanakannya sesuai dengan sikap kerja yang dibutuhkan di tempat kerja, cenderung dapat menumbuhkan kesiapan pada diri mahasiswa untuk menjadi Quality Control Cutting di garmen. Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, disertai dengan keterampilan yang dimiliki dan latar belakang untuk mengerjakan sesuatu. Aspek-aspek yang mempengaruhi kesiapan bekerja pada usaha garmen yaitu sikap kematangan, kecerdasan, keterampilan, motivasi dan kesehatan. Mahasiswa yang telah menguasai mata kuliah Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan, mempunyai peluang untuk mewujudkan kesiapannya menjadi Quality Control Cutting di industri garmen. Quality Control adalah usaha pengendalian proses produksi untuk menjamin (assurance) dan meningkatkan mutu produksi secara efektif dan efisien agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan). Cutting adalah proses pemotongan kain sesuai pola marker yang ada dan sudah dicek kebenarannya. Quality Control Cutting merupakan jabatan yang memiliki kompetensi untuk memeriksa dan memastikan hasil dari bagian-bagian pemotongan bahan sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan dan dapat memanfaatkan bahan sebaik-baiknya serta menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tugas-tugas spesifik dari Quality Control Cutting yaitu melakukan sistem pengecekan pada setiap tahapan proses cutting (marker, spreading, cutting, dan cutting pieces/komponen) dan mempunyai sistem perbaikan apabila diperlukan. Uraian latar belakang di atas penulis jadikan sebagai dasar pemikiran untuk mengadakan penelitian mengenai manfaat hasil belajar Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di garmen pada mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jurusan Barang Jadi Tekstil Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen angkatan 2011.

5 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Mohammad Ali (1992:37), menjelaskan bahwa identifikasi masalah merupakan rumusan dan deskripsi tentang analisa dan ruang lingkup masalah yang dirumuskan baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Sesuai dengan pendapat tersebut, identifikasi masalah perlu ditetapkan lebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dalam melaksanakan penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan yang mencakup kegiatan penelaahan proses cutting (pemeriksaan kain, pemilihan alat cutting, perhitungan kebutuhan bahan, marker dan spreading), teknik pemotongan (perencanaan layout pola pada kain dan peletakan pola tanpa layplan pada kain serta prosedur pengawasan kualitas hasil potongan), teknik pengikatan dan penomoran. b. Hasil belajar Analisis Pemanfaatan dan Pemotongan Bahan adalah mahasiswa mampu memiliki dan menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah mahasiswa menempuh dan memahami materi perkuliahan tersebut dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen. c. Quality Control Cutting merupakan suatu bagian jabatan pekerjaan di Garmen yang memiliki kemampuan untuk mengawasi, memeriksa dan memastikan hasil dari bagian-bagian pemotongan bahan sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan serta dapat memanfaatkan bahan sebaik-baiknya. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah perumusan masalah. Suharsimi Arikunto berpendapat (2010:96), sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan tujuan yang hendak dicapai lebih spesifik dan dapat

6 terealisasikan serta mempermudah penulis untuk menemukan pokok permasalahan yang diteliti. Pokok permasalahan yang menjadi titik tolak penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan sebagai kesiapan Menjadi Quality Control Cutting di Garmen? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil belajar analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan sebagai kesiapan menjadi quality control cutting di garmen pada mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jurusan Barang Jadi Tekstil. Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen Angkatan 2011. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai : a. Manfaat hasil belajar Analisis Pemotongan dan Pemanfaatan Bahan meliputi konsep dan komponen analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan pada industri garmen sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen. b. Manfaat hasil belajar Analisis Pemotongan Dan Pemanfaatan Bahan yang berkaitan dengan penelaahan terhadap proses cutting yang meliputi pemeriksaan kain, pemilihan alat cutting, perencanaan kebutuhan bahan, marker dan spreading, sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen. c. Manfaat hasil belajar Analisis Pemotongan Dan Pemanfaatan Bahan yang berkaitan dengan teknik pemotongan yang meliputi perencanaan layout pola pada kain, peletakan pola tanpa layplan pola pada kain, dan prosedur pengawasan kualitas terhadap hasil potongan, sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen. d. Manfaat hasil belajar Analisis Pemotongan Dan Pemanfaatan Bahan yang berkaitan dengan pengikatan dan penomoran hasil cutting serta prosedur

7 pengawasan kualitas terhadap hasil pengikatan, sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu, peningkatan mutu pendidikan dan untuk penelitian lebih lanjut. Secara lebih khusus, manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dapat memberikan wawasan keilmuan dan pengetahuan yang lebih luas tentang tata cara pemotongan dan pemanfaatan bahan yang baik dan benar serta untuk mendapatkan pengalaman dalam menulis dan melakukan penelitian. 2. Manfaat Praktik Manfaat praktik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan keterampilan tentang tata cara memperoleh sumber materi dengan proses interview dan memperoleh data dengan proses penyebaran angket tentang manfaat analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini mengenai manfaat hasil belajar analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan sebagai kesiapan menjadi Quality Control Cutting di Garmen, secara sistematis dapat diuraikan menjadi lima bagian yaitu : 1. BAB I, pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II, memaparkan kajian pustaka, berisi mengenai teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang teliti yaitu berisi

8 tentang tinjauan kompetensi mata kuliah analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan, hasil belajar yang harus dimiliki mahasiswa tentang analisis pemotongan dan pemanfaatan bahan, kasiapan menjadi Quality Control Cutting di garmen. 3. BAB III, menjelaskan metodologi penelitian, berisi tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data, penafsiran data dan prosedur penelitian. 4. BAB IV, merupakan hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama, yaitu pemgolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian serta pembahasan atau analisis temuan. 5. BAB V, berisi kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian. 6. Daftar Pustaka, memuat berbagai sumber literatur seperti buku sumber, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber dari internet yang pernah digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. 7. Daftar Lampiran, berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya ilmiah.