Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Penerapan Experiential Learning

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

PENERAPAN METODE MEMBACA GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS I SDN 01 SEMBORO KABUPATEN JEMBER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas IV SDN 2 Lemo

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Rukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya I Nyoman Adi Setiawan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan pokok penelitian ini adalah rendahnya keterampilan membaca puisi siswa di kelas IV SDN 2 Polanto Jaya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa tentang materi membaca puisi, dalam proses pembelajaran siswa, guru hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa adanya sebuah strategi untuk melaksanakan pembelajaran membaca puisi. Pola pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa hanya menjadi objek dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, siswa lebih sering menjadi pendengar sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, peneliti menggunakan objek kontekstual. Melalui objek kontekstual siswa langsung dihadapkan pada objek yang akan dituliskannya, sehingga siswa dapat menuangkan pengalaman dari hasil pengamatan terhadap suatu objek dalam bentuk tulisan dengan baik. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan siswa membaca puisi berdasarkan pengalaman melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas IV di SDN 2 Polanto Jaya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Polanto Jaya, yang terdiri dari 11siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Hasil dari pelaksanaan tindakan di kelas, menunjukan bahwa melalui pendekatan keterampilan proses keterampilan siswa membaca puisi dapat ditingkatkan. Hal ini disimpulkan berdasar pada hasil tes siklus I siswa tuntas individu sebanyak 17 dari 23 siswa dengan rata-rata nilai 73,91 dan ketuntasan klasikal 79,21%, dan pada hasil tes siklus II, siswa yang tuntas individu sebanyak 23 siswa dari 23 siswa dengan nilai rata-rata 87,39 dan ketuntasan klasikal 100%. Dan pada hasil observasi kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan belajar siklus I kategori cukup (C) dan siklus II dalam kategori sangat baik (A). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan keterampilan proses membaca puisi siswa kelas IV di SDN 2 Polanto Jaya dapat ditingkatkan. Kata Kunci: Pendekatan Proses dan Keterampilan Membaca Puisi. I. PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra, juga untuk meningkatkan keterampilan pikir dan bernalar, serta kemampuan memperluas wawasan. 1

Untuk itu bahasa Indonesia berperan sebagai alat komunikasi, dilingkungan pendidikan baik formal maupun nonformal, oleh karena itu sudah selayaknyalah jika pengajaran bahasa di sekolah dasar sampai ke jenjang pendidikan tinggi mendapat perhatian yang serius. Guru perlu menyadari bahwa bahasa sangat diperlukan untuk menguasai mata pelajaran yang diajarkan. Semua bahan pengajaran kecuali pengajaran bahasa daerah, ditulis dan diantarkan dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, apabila murid tidak berhasil menguasai bahasa Indonesia secara optimal, maka akan mengalami kesulitan mencapai prestasi belajar yang baik dalam semua bidang studi. Di dalam pengajaran bahasa Indonesia seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada hakikatnya dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, setiap guru yang akan melaksanakan kegiatan mengajar terlebih dahulu harus memahami tujuan pengajaran bahasa Indonesia dan memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dan kondisi belajar dalam lingkungannya. Hal tersebut akan menambah pemahaman dan wawasan pengajar sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal. Karena pengetahuan tentang kejiwaan anak yang berhubungan dengan masalah pendidikan bisa dijadikan sebagai dasar dalam memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaik-baiknya untuk mencapai keberhasilan dan tercapainya tujuan pendidikan, seperti yang tercantum di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada empat kompetensi yang harus dikuasai oleh murid yaitu standar kompetensi mendengarkan, standar kompetensi berbicara, standar kompetensi membaca dan standar kompetensi menulis. (Depdiknas, 2006: 22). Pengajaran sastra dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat penting karena dalam pengajaran sastra membicarakan masalah kehidupan manusia yang digelutinya sepanjang hari, misalnya yang menyangkut masalah etik. Hal ini ditegaskan oleh Rosenblatt (1988: 1), bahwa pengajaran sastra melibatkan peneguhan kesadaran tentang sikap etik. Oleh sebab itu, pengajaran sastra lebih ditekankan pada pembinaan apresiasi sastra, di mana pengajaran sastra itu sendiri 136

meliputi pengajaran prosa dan pengajaran puisi tujuannya untuk memperoleh pengalaman, maka dengan sendirinya murid akan terdorong untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman itu dalam usaha meningkatkan pelajaran. Dengan demikian, pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kunci pokok dalam usaha pembaharuan dan peningkatan mutu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wardani (1991: 17) Bahwa: Untuk meningkatkan mutu pengajaran apresiasi adalah sebagai berikut: 1, murid harus diberi kebebasan untuk menampilkan respon dan aksinya 2, murid harus diberi kesempatan untuk menampilkan dan mempribadikan apresiasi rasa pribadinya terhadap cipta puisi yang dibaca dan dipelajarinya 3, guru harus berusaha untuk menemukan butir-butir kontrak diantara murid, dan 4, peranan dan pengaruh guru harus merupakan daya dorong belajar murid terhadap apresiasi sastra. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian tindakan kelas dengan melalui tindakan perbaikan pembelajaran membaca puisi dengan judul Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Bagi Murid Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya. Dengan menggunakan pendekatan proses diharapkan dapat mengatasi kesulitan murid dalam mengapresiasi puisi dan dapat meningkatkan hasil belajar membaca puisi. Unsur-unsur yang membentuk sebuah puisi terbagi atas dua macam yakni hakikat dan metode atau sarana puisi. Hakikat puisi menyangkut tema (sense), rasa (feeling), nada (tone), amanat (itention). Sedangkan metode atau sarana yang digunakan oleh penyair antara lain diksi (pilihan kata), imaji (daya baying), kata nyata, majas (bahasa kiasan), dan rima (irama bunyi). Sebelum guru menyajikan bahan dalam pengajaran puisi, sebaiknya guru mempersiapkan bahannya dan bahan tersebut harus dipilih terlebih dahulu sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Tujuan dan pengajaran puisi itu sendiri adalah untuk memperoleh pengalaman dalam membaca puisi. Tercapainya tujuan itu 137

harus memproses belajar mengajar yang melibatkan guru dan peserta didik. Menurut Rusyana (1982: 42) bahwa: Kegiatan belajar mengajar meliputi: mempelajari puisi yang akan dibawakan, menentukan kegiatan yang akan dilakukan, memberikan pengantar pengajaran, menyajikan bahan pengajaran, mendiskusikan puisi yang telah dibaca dan memperdalam pengalaman tentang puisi. Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan murid secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992). Pendekatan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pendekatan keterampilan proses ini sangat cocok digunakan. Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh karena itu, pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman murid. Peningkatan pembelajaran membaca puisi dimaksudkan sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan waktu sesuai yang direncanakan. Degeng (1989/1990) menyebutkan bahwa keefektifan pembelajaran adalah hasil pembelajaran yang biasanya diukur dengan tingkat pencapaian hasil belajar pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi peningkatan tersebut, maka pembelajaran membaca puisi di sekolah dasar mutlak dilakukan. Upaya peningkatan pembelajaran mengapresiasi puisi diperlukan pembelajaran dengan menerapkan melalui pendekatan proses. Peningkatan pembelajaran membaca puisi diperlukan rancangan pembelajaran yang terdiri atas 1) perencanaan pembelajaran, 2) pelaksanaan pembelajaran, 3) penilaian proses dan hasil pembelajaran. 138

II. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap tindakan yang bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral yang dicantumkan Kemmis dan Mc Taggart (Dahlia, 2012 : 29). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Polanto Jaya. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 23 orang siswa, terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada siklus I Pertemuan I dilksanakan pada hari selasa 17 Februari 2014. Pertemuan ini berlangsung selama 4 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahulan yang berupa aktivitas guru membuka pelajaran, kemudian mempersiapkan siswa dan kondisi kelas agar pelaksanaan pembelajaran berjalan kondusif. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga tujuan dapat dimengerti oleh siswa. Guru memotivasi siswa dengan memberikan informasi tentang pentingnya materi yang akan disampaikan, kemudian guru memancing siswa agar aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap berikutnya guru menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti siswa, hal ini bertujuan agar materi yang disampaikan dapat diserap oleh siswa dengan baik. Agar materi yang disampaikan dapat dipelajari dirumah, guru membimbing siswa untuk mencatat hal-hal yang penting. Berdasarkan analisis data aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh observer, dapat dilihat bahwa proses pembelajaran belum berjalan seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dapat disimpulkan dengan melihat hasil analisis aktivitas guru dan siswa, belum maksimalnya pembelajaran yang telah dirancang dikarenakan guru kurang kooperatif dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Analisis aktifitas guru pada pertemuan I 139

77,8% dan pertemuan II 87,5%, kemudian analisis aktifitas siswa 70% pada pertemuan I dan 80% pada Pertemuan II. Hasil tersebut belum mencapai kriteria minimum aktifitas guru dan siswa dengan persentase aktifitas Guru dan siswa sebesar 80% dengan kategori cukup (C) secara keseluruhan. Hasil analisis ketrampilan siswa membaca puisi Jumlah siswa yang tuntas : 17 siswa dari 23 siswa ketuntasan klasikal pada siklus I daya serap Klasikal yaitu 48,31% dan ketuntasan klasikal yang diperoleh yaitu 9,00% Hasil observasi kegiatan siswa dan guru pada siklus II menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran telah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kegiatan guru dan siswa yang dilakukan oleh observer. Berdasarkan analisis data aktivitas guru dan siswa dapat dilihat bahwa proses pembelajaran telah berjalan seperti yang diharapkan dengan kategori sangat baik (A), dengan perincian persentase aktifitas guru pada pertemuan I 94,5% dan pertemuan II 93,7%, dan persentase aktifitas siswa pada pertemuan I 94,1% dan 93,3% pada pertemuan II. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dan siswa, pada siklus II terjadi peningkatan yang baik dari aktivitas guru maupun siswa Kemudian berdasarkan hasil analisis keterampilan menulis puisi siswa siswa yang dilakukan peneliti, bahwa tingkat keterampilan siswa membaca karangan di SDN Polanto Jaya telah menunjukan peningkatan yang diharapkan. Hal tersebut tercermin dari hasil analisis hasil belajar siswa membaca puisi dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 82,7 dan ketuntasan belajar klasikal 95,2%. Meskipun mengalami peningkatan positif pada hasil penilaian, masih terdapat beberapa kendala untuk mencapai hasil yang maksimal. Adapun kendala yang dihadapi peneliti antara lain, salah satu siswa tidak hadir saat pelaksanaan tes siklus II, sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil akhir penilaian. Tempat yang luas dan keberadaan siswa yang kurang teratur membuat peneliti kerepotan dalam melakukan bimbingan terhadap siswa, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan hasil penilaian kurang maksimal. Kemudian tempat atau objek bahan pengamatan siswa letaknya cukup jauh dari sekolah tempat siswa belajar, sehingga dari segi pengelolaan waktu sangat terbatas. 140

Pembahasan Pengelolaan pembelajaran membaca puisi melalui objek kontekstual terlihat pada siklus I belum sepenuhnya berjalan dengan baik, terlihat guru kurang mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Dari segi penyampaian materi oleh guru terlihat masih belum maksimal dalam pelaksanaannya, sehingga siswa belum memahami materi yang disampaikan oleh guru (peneliti), kemudian kurangnya motivasi dan bimbingan guru secara intensif terhadap siswa atas materi yang disampaikan. Alokasi waktu yang direncanakan kurang memadai, sehingga materi kurang dikuasai siswa dengan baik. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil keterampilan siswa membaca puisi dengan daya serap klasikal yang dicapai siswa 48,31 dan ketuntasan belajar klasikal 9,00%. Hasil tersebut belum masuk dalam indikator keberhasilan yang mencapai minimal 80% ketuntasan belajar klasikal. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti melakukan perubahan dan perbaikan, yang selanjutnya dilaksanakan pada siklus II. Dengan penerapan metode pendekatan proses hasil belajar siswa meningkat ditandai dengan hasil belajar yang menujukan peningkatan dan aktivitas siswa yang jauh lebih baik. Pada siklus II guru mengusahakan meminimalisir kekurangan-kekurangan pada siklus I, sehingga hasil pada siklus II meningkat dari pada siklus I. Hal ini terlihat dari hasil skor rata-rata siswa meningkat dari 43,50% menjadi 74,80%. Berdasarkan uraian diatas hasil penelitian dapat dibagi menjadi: 1. Untuk aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa yang paling meningkat adalah siswa aktif untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum diketahui. Hal ini disebabkan karena siswa tidak merasa malu atau segan lagi bertanya tentang materi yang belum dipahami, siswa terbiasa hadir pada tepat waktu, perhatian dalam mengikuti pelajaran, mampu bersosialisai dengan teman-temannya. 2. Hasil belajar siswa Hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa ada sebagian siswa belum mampu untuk menentukan tema puisi dan menentukan intonasi dalam membaca puisi penyebabnya adalah siswa tidak terbiasa untuk membaca 141

puisi sehingga merasa untuk membaca puisi suatu persoalan yang sangat sulit, siswa tidak termotivasi untuk belajar, tidak melatih diri untuk membaca puisi dirumah. Tetapi pada siklus II hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hasil penelitian diatas tampak bahwa dengan menerapkan metode pendekatan proses telah mencapai ketuntasan belajar melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80%. Dari data hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran sikkus I dan siklus II tampak bahwa aktivitas siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran sudah memenuhi indikator kinerja. Hasil ini terlihat bahwa nilai-nilai rata-rata dari siklus I dan siklus II meningkat yaitu 43,50% menjadi 74,80%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pokok bahasa membaca puisi mengalami peningkatan. Dengan penerapan metode pendekatan proses, siswa lebih aktif bertanya karena tidak malu atau segan, termotivasi untuk belajar bekerja sama dengan teman sebaya untuk menyelesaikan masalah, melakukan latihan membaca puisi agar penguasaan dalam membaca puisi bisa lebih baik. IV. KESMIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan tindakan tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekaan Proses di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya dapat diambil kesimpulan bahwa pada aktivitas siswa pada siklus I pada pertemuan I yaitu 50% dan 65% dan mengalami peningkatan aktivitas siswa pada siklus II pada pertemuan I yaitu 60% dan pertemuan II yaitu 75,00%, hasil ini diakibatkan guru sudah meminimalisir kesalahan yang terdapat pada siklus I sehingga hasil yang diperoleh dari setiap pertemuan mengalami peningkatan, begitu juga dengan aktivitas Guru siklus I pada pertemuan I skor yang diperoleh yaitu 60% dan mengalami peningkatan pada pertemuan II skor 75%, hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh yaitu 43,50% dan mengalami peningkatan pada siklus II 142

skor rata-rata yang diperoleh yaitu 74,80% dan ketuntasan belajar klasikal sudah mencapai indikator keberhasilan 80%. Saran Disarankan kepada Calon guru yang akan menggunakan metode ajar pendekatan proses harus memperhatikan waktu yang digunakan, karena metode ini membutuhkan banyak waktu. Agar mengefisienkan metode ini dapat dijalankan dengan baik agar disediakan lembar kerja siswa yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Conny. 1992. Pendekatan Keterampilan proses. Jakarta: Gramedia Degeng. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan LPTK. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang. Rosenblatt. 1988. Pengajaran Sastra Indonesia Respond dan Analisis. Jakarta: Dian Dinamika Press. Wardani. 1991. Pengajaran Sastra. Jakarta: P3G 143