????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

dokumen-dokumen yang mirip
Surat Untuk Kaum Muslimin

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Indahnya Mengikuti Sunnah

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Bukti Cinta Kepada Nabi

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Berkawan dengan Orang Shalih

Menerapkan Syariat Islam Secara Kafah

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Mengimani Kehendak Allah

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Motivasi Untuk Bertaubat

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Khotbah yang Menggelisahkan

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Kedudukan Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka

Takwa dan Keutamaannya

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Memahami Takdir Secara Adil

Keutamaan Orang Yang Berilmu dan Mengajarkannya

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Kewajiban Menunaikan Amanah

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Perdamaian Itu Lebih Baik

Jihad Palsu, Amalan Yang Menipu

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Persiapan Menuju Hari Akhir

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

*** Syarat Amal Diterima

Keutamaan Puasa Ramadhan

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Pintu-Pintu Kebaikan dan Kewajiban Menjaga Lisan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

3 Wasiat Agung Rasulullah

Khutbah Jumat Masjid al-haram: Mengagungkan Sunnah Nabi?

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Renungan Pergantian Tahun

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Pegang Teguhlah Ajaran Islam

Merasakan Manisnya Keimanan

Tafsir Surat Al-Ikhlas

Motivasi Agar Istiqomah

Syariat Adalah Amanah

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Adab-Adab Kepada Non muslim

Umur Untuk Amal Shaleh

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Transkripsi:

Persatuan Umat Islam Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????? Ibadallah, Agama Islam mengajak manusia kepada persatuan, berkumpul di atas kebenaran, berpijak kepada Alquran dan as-sunnah menurut pemahaman salafush shalih. Agama Islam memerintahkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa, dan melarang tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Allah Azza wa Jalla berfirman:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (Al-Ma`idah/5:2). Islam melarang perpecahan dan berkelompok-kelompok yang masing-masing berbangga dengan golongannya. Persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah kesatuan dalam akidah, manhaj, dan berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah menurut pemahaman salafus shalih. Persatuan yang dimaksud bukan sekedar persatuan badan atau perkumpulan, tetapi lebih ditekankan kepada persatuan hati dalam berakidah dan menjalani hidup ini sesuai dengan Alquran dan Sunnah menurut pemahaman salafus shalih. Jangan membuat persatuan dan perkumpulan yang membawa kepada perpecahan, yang pada hakikanya adalah persatuan yang semu seperti orang Yahudi yang Allah sebutkan dalam Alquran:???????????????????????????????????????? Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. (Al-Hasyr/59:14) 1 / 9

Dalam mengajak manusia kepada persatuan dan berpegang teguh kepada agama Allah Azza wa Jalla itu wajib ditegakkan amar ma ruf nahi munkar. Karena tidak mungkin manusia bersatu tanpa melarang mereka dari perbuatan syirik, bid ah, maksiat dan penyimpangan lainnya. Jadi persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah persatuan di atas akidah dan manhaj serta berpegang teguh kepada Alquran dan as-sunnah menurut pemahaman salafus shalih dan melaksanakan amar ma ruf nahi munkar. Ahlus Sunnah mengajak kepada persatuan kaum Muslimin dan melarang mereka dari berpecah belah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta ala :???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan berpegang teguhlahlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran/3:103) Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H) menafsirkan ayat ini: Firman Allah, Dan berpegang teguhlahlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, Ada yang berpendapat bahwa kepada tali Allah berarti kepada janji Allah, sebagaimana firman Allah pada ayat setelahnya:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia (Ali Imran/3:112) Yakni dengan perjanjian dan perlindungan. Ada yang berpendapat, (berpegang) Kepada tali Allah itu maksudnya adalah (berpegang) kepada Alquran, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali z tentang sifat Alquran,????????????????????????????????????????????????????? Alquran itu adalah tali Allah yang kokoh dan jalan-nya yang lurus 2 / 9

Firman-Nya, yang artinya, dan janganlah kamu bercerai berai, Allah memerintahkan mereka untuk bersatu dengan jama ah dan melarang berpecah belah. Banyak hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang melarang perpecahan dan menyuruh untuk menjalin persatuan. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:???????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Sesungguhnya Allah meridhai kalian dalam tiga perkara dan membenci kalian dalam tiga perkara. Dia meridhai kalian jika kalian beribadah kepada-nya dan tidak menyekutukan-nya dengan sesuatu apa pun, berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai berai dan memberi nasehat kepada ulil amri (pemimpin) yang mengurus urusan kalian. Dan Allah membenci kalian dalam tiga perkara, yaitu banyak bicara (menyampaikan perkataan tanpa mengetahui kebenarannya-pent), menyia-nyiakan harta (berlebihan, boros), dan banyak bertanya (yang tidak penting-pent). (HR. Muslim dan Ahmad). Dan mereka (kaum Muslimin jika bersatu) telah diberikan jaminan perlindungan dari kesalahan ketika mereka bersepakat. Sebagaimana hal itu telah disebutkan pula dalam banyak hadits. Dan yang dikhawatirkan terhadap mereka adalah akan terjadi juga perpecahan dan perselisihan. Dan ternyata hal itu memang terjadi pada ummat ini, di mana mereka terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Dari semua golongan tersebut, terdapat satu golongan yang selamat masuk ke Surga serta selamat dari adzab Neraka, mereka itu adalah orang-orang yang berada di atas jalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Firman-Nya:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. Konteks ayat ini berkenaan dengan kaum Aus dan Khazraj. Sebab pada masa jahiliyyah, di antara 3 / 9

mereka telah terjadi banyak peperangan, permusuhan yang parah, rasa dengki dan dendam. Maka ketika Allah Azza wa Jalla menurunkan Islam, di antara mereka pun memeluknya, sehingga mereka jadi bersaudara dan saling mencintai karena Allah Azza wa Jalla, saling menjaga hubungan dan tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan. Allah Azza wa Jalla berfirman:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin, dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Al-Anfal/8:62-63) Mereka sebelumnya berada di tepi jurang neraka disebabkan oleh kekufuran, lalu Allah Azza wa Jalla menyelamatkan mereka dengan memberikan hidayah untuk beriman. Mereka diberi kelebihan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada hari pembagian harta rampasan perang Hunain, lalu salah seorang di antara mereka mencela Rasul shallallahu alaihi wa sallam, karena Beliau melebihkan yang lain dalam pembagian sesuai dengan yang ditunjukkan Allah kepada Beliau. Mengetahui ini, Beliau shallallahu alaihi wa sallam berseru kepada mereka, Wahai kaum Anshar! Bukankah aku telah mendapati kalian dalam kesesatan, lalu Allah memberikan petunjuk kepada kalian melalui diriku. Kalian sebelumnya terpecah belah, kemudian Allah Azza wa Jalla menyatukan hati kalian melalui diriku. Dan kalian miskin, lalu Allah Azza wa Jalla menjadikan kalian kaya juga melalui diriku. Setiap kali Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan sesuatu, mereka berucap, Allah dan Rasul-Nya lebih dermawan. (HR. Al-Bukhari dan Imam Ahmad) Allah Azza wa Jalla berfirman:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat adzab yang berat. (Ali Imran/3:105)???????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 4 / 9

??????????????????????????????????????????? Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (Ar-Rum/30:31-32) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:????????????????????????????????????????? Berjamaah (bersatu) adalah rahmat sedangkan berpecah-belah adalah adzab. (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Ashim). Ahlus Sunnah mengajak kepada persatuan yang dilandasi dengan al-qur an dan as-sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih, bukan persatuan semu dan sesat. Ahlus Sunnah tidak menyeru kepada perkara-perkara yang dapat memecah belah persatuan kaum Muslimin. Persatuan yang dikehendaki ialah persatuan menurut pemahaman ulama Salaf dan orang-orang yang mengikuti manhaj (pedoman) mereka. Bukan menurut pemahaman pengikut hawa nafsu dan hizbiyyah. Syaikh Shafiyurrahman al-mubarakfury rahimahullah mengatakan, Al-Hizb secara bahasa adalah: Golongan atau kumpulan manusia, berkumpulnya manusia karena ada sifat yang sama atau kemaslahatan yang menyeluruh. Mereka terikat oleh ikatan akidah dan iman atau ikatan kekufuran, kefasikan, kemaksiatan atau terikat karena (adanya perasaan) kebangsaan dan setanah air atau (ikatan) nasab atau keturunan, pekerjaan, bahasa, atau apa-apa yang serupa dengan itu berupa ikatan-ikatan, kriteria, kemaslahatannya yang secara adat manusia mereka berkumpul di atasnya dan bersatu karena sifat-sifat tersebut. Bukanlah sesuatu yang tidak tersembunyi bagi seseorang yang berakal bahwa setiap hizb mempunyai prinsip-prinsip, pemikiran intern dan teori-teori yang menjadi patokan sebagai undangundang bagi kelompok (hizb). Meskipun sebagian mereka tidak menyebutnya sebagai undangundang. Undang-undang tersebut kedudukannya sebagai asas, menjadi dasar sistem pengorganisasian hizb, dan hizb sengaja dibangun berdasarkan undang-undang tersebut. Barangsiapa percaya dan meyakininya dengan sungguh-sungguh dengan istilah lain: dia mengakuinya, mengambilnya sebagai asas pergerakan dan amal jama i yang tersusun rapi dalam hizb tersebut, maka ia menjadi anggotanya atau pendukung setianya. Yang tidak setuju atau menolak, maka ia tidak termasuk anggota hizb. Jadi, undang-undang itu menjadi asas wala (kesetiaan/loyalitas) dan bara (permusuhan) persatuan dan perpecahan, kepedulian dan ketidakpedulian. Atas pertimbangan yang demikian maka sesungguhnya di dunia ini hanya ada dua hizb, yaitu hizb 5 / 9

Allah dan hizb syaitan, yang menang dan yang kalah, yang Muslim dan yang kafir. Orang yang memasukkan hizb-hizb (kelompok, pergerakan, jama ah-jama ah) ke dalam hizb Allah, maka dia telah merobek-robek hizb Allah, memecah belah kalimat Allah Azza wa Jalla. Seorang Muslim harus meninggalkan dan menanggalkan semua bentuk hizbiyyah yang sempit yang telah melemahkan hizb Allah, dan tidak boleh toleran kepada semua kelompok atau golongan atau jama ah supaya agama Islam ini seluruhnya milik Allah.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Khutbah Kedua:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:> Ibadallah, Jika kaum Muslimin bersatu di atas Sunnah, mereka akan mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla, kebaikan dan kekuatan. Dan jika mereka berselisih, yang terjadi adalah kelemahan, kekalahan, dan kehancuran. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar. (Al-Anfal/8:46) Namun wajib diketahui bahwa persatuan itu dibangun di atas ittiba (ketaatan) kepada as-sunnah bukan di atas bid ah. Kebanyakan firqah-firqah yang mencela adanya perpecahan dan mengajak kepada persatuan, yang mereka maksud dengan perpecahan adalah golongan yang menyelesihi mereka meskipun golongan itu berada di atas kebenaran. Sedangkan yang mereka maksud dengan persatuan adalah kembali kepada prinsip dan manhaj mereka. Padahal prinsip dan manhaj mereka telah menyimpang dari jalan ash-shirath al-mustaqiim (jalan yang lurus). Oleh karena itu apabila terjadi perselisihan hendaklah dikembalikan kepada Allah (al-qur-an) dan Rasulullah 6 / 9

shallallahu alaihi wa sallam (Sunnahnya) dengan pemahaman Salafush Shalih. Ahlus Sunnah menyerukan persatuan ummat Islam atas dasar Sunnah dan melarang berpecahbelah serta bergolong-golongan. Ahlus Sunnah menyeru ummat Islam untuk berada dalam satu barisan di atas Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam menghadapi musuh-musuh mereka. Adapun partai-partai, kelompok-kelompok bawah tanah, jama ah-jama ah sempalan dan bai at-bai at yang dikenal sebagai bai at dakwah, ini merupakan penyebab timbulnya perpecahan dan fitnah (pertikaian). Bai at hanya boleh diberikan kepada orang yang ditunjuk oleh ahlul halli wal aqdi (semacam lembaga yudikatif) atau kepada seorang Muslim yang berkuasa dengan kekuatannya, meskipun ia seorang yang zhalim. Ahlus Sunnah berpendapat tentang hadits:??????????????????????????????????????????????????????????????? Barang siapa mati sementara ia belum berbai at, maka kematiannya terhitung kematian secara Jahiliyyah. (HR. Muslim dan al-baihaqi). Sanksi yang tersebut dalam hadits di atas ditujukan kepada orang yang tidak membai at penguasa yang telah ditunjuk dan disepakati oleh ahlul halli wal aqdi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal ketika menjawab pertanyaan Ishaq bin Ibrahim bin Hani tentang hadits di atas. Beliau (Imam Ahmad) menjawab, Yang dimaksud dengan Imam adalah yang kaum Muslimin seluruhnya berkumpul untuk membai atnya, itu adalah Imam dan demikianlah makna hadits ini. Tidak sebagaimana yang diklaim oleh setiap jama ah atau kelompok. Al-Katsiri dalam kitabnya, Faidhul Bari berkata, Ketahuilah bahwa hadits tersebut menunjukkan bahwa yang dianggap bai at yang sah adalah yang dibai at oleh seluruh kaum Muslimin. Kalau seandainya ada dua orang atau tiga orang yang membai at, maka hal itu tidak dikatakan Imam sampai dibai at oleh kaum Muslimin atau ahlul halli wal aqdi. Jadi ancaman tentang orang yang meninggalkan bai at diancam dengan mati Jahiliyyah itu berlaku bagi orang yang tidak berbai at kepada imam yang berkumpul padanya seluruh kaum Muslimin atau yang diwakilkan oleh ahlul halli wal aqdi. Adapun yang dilakukan oleh kelompok-kelompok (jama ah-jama ah) adalah bai at yang bid ah yang harus ditinggalkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Hudzaifah radhiyallahu anhu, yaitu ketika tidak adanya jama ah dan imam, maka ia harus meninggalkan semua jama ah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:??????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 7 / 9

??????????????????????????????????????????????????????????????????????. Hendaklah engkau berpegang teguh (bersatu) kepada jama ah dan imam kaum Muslimin. Kemudian Hudzaifah radhiyallahu anhu bertanya: Bagaimana kalau mereka sudah tidak mempunyai jama ah dan imam lagi? Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Jauhilah semua kelompok tersebut, meskipun harus menggigit akar pohon, hingga engkau mati dalam keadaan seperti itu. (HR. al-bukhari).???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? [???????:??]????????????????????????????????????: ((????????????????????????????????????????????????????????)).????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????? 8 / 9

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Khotbah Jumat?????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????? (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????*??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????) [?????:90-91]??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. (Diadaptasi dari tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas???????? di majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XIX/1437H/2015M). 9 / 9