PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

APLIKASI PAKEM MODEL KERJA ILMIAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I AMBARAWA SKRIPSI

PRATIYAN ISNAENI K

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

kebutuhan anak yang berusia antara 7-12 tahun. Anak dalam kelompokusia 7-12 tahun menurut Piaget (dalam Riyanto : 2002), anak pada usia ini pada tahap

I. PENDAHULUAN. Dari hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran mata

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

*Keperluan korespondensi, telp: ,

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Nana Chintya, Bakti Mulyani*, dan Ashadi. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

manusia dalam mengembangkan dirinya sendiri sehingga mampu kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya di masa depan. Pendidikan

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya sadar dan terencana. untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi manusia yang serba

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menentukan perkembangan individu baik dari segi kognitif, afektif,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

meningkatkan prestasi belajar siswa disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. nasional, biologi merupakan mata pelajaran yang mewajibkan siswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Fatihah Indah Rohmani K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

PENERAPAN ACTIVE LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Skripsi Oleh : Evin Tri Rahayu K4304029 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

ABSTRAK Evin Tri Rahayu. K4304029. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta melalui pembelajaran model kolaboratif disertai metode NHT pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran; dan dokumentasi atau arsip. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, tes dan wawancara. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan pada tiap siklusnya yang menunjukkan hasil yang berbeda yaitu Hasil belajar ranah kognitif, ketuntasan belajar siswa pada awal pra siklus sebesar 50%, pasca siklus I sebesar 67,5%, dan pasca siklus II sebesar 87,5%. Dengan peningkatan rata-rata persentase jawaban benar pada pasca siklus I sebesar 65,7%, dan pasca siklus II sebesar 73,8%. Hasil belajar ranah afektif, dari angket pra tindakan sebesar 70,25 %, pasca siklus I sebesar 80,33 %, dan pasca siklus II sebesar 82,82 %. Dari observasi pasca siklus I sebesar 79,06 %, dan pasca siklus II sebesar 86,03 %. Hasil belajar ranah psikomotor, dari observasi pra siklus sebesar 50,89%, pasca siklus I sebesar 55,42%, dan pasca siklus II sebesar 66,61%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.

B BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul, bermain, dan berbagai keceriaan antara siswa hingga terjadi interaksi timbal balik yang secara psikologis sangatlah seimbang, sekolah juga tempat dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung dan tempat terjadinya interaksi antara guru dan murid. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan membawa fitrah merdeka, memunyai hak dan kebebasan yang telah melekat ada dirinya. Oleh karena itu dalam kehidupan manusia mempunyai hak untuk hidup, hak bersuara, kebebasan mengemukakan pendapat, dan hak yang lainnya selama kebebasan dan hak tersebut tidak bertentangan dengan norma sosial agama. Begitu juga dalam kegiatan belajar mengajar dalam hal ini siswa mempunyai hak dan kebebasan untuk bersuara, berpendapat dan berargumen di dalam kelas yang berkaitan dengan materi pelajaran di kelas. Saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM) sebenarnya yang efektif bukanlah gurunya saja, yang mana seakan-akan siswa hanya dianggap sebagai suatu benda yang pasif, yang hanya mendengarkan dan mematuhi apa yang disampaikan oleh guru. Tetapi seharusnya dalam proses KBM antara siswa dan guru sama-sama aktif, dalam transfer ilmu pengetahuan baik dari guru ke siswa atau sebaliknya dari siswa ke guru dan dapat juga transfer ilmu antar siswa satu ke siswa yang lainnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Prinsi-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah perwujudan dari Kurikulum Pendidikan dasar dan menengah, dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah / madrasah serta berpedoman pada standar isi dan 1 1

standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Metode mengajar atau disebut juga teknik penyajian merupakan teknik yang harus dikuasai guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat diterima, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran dan bentuk pengajaran (individu dan kelompok). Metode mengajar ada berbagai macam misalnya : ceramah, diskusi, demonstrasi, inquiri, kooperatif (kelompok) dan masih banyak yang lainnya. Pada dasarnya tidak ada metode mangajar yang paling baik, sebab setiap metode mangajar yang digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh karena itu dalam mengajar dapat digunakan berbagai metode sesuai materi yang diajarkan. Pengalaman belajar secara kooperatif akan menghasilkan keyakinan yang lebih kuat bahwa seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian tentang bagaimana kawannya belajar dan adanya keinginan untuk membantu kawannya belajar. Siswa sebagai subjek yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa lainnya yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan misalnya diskusi, pemberian umpan balik, atau bekerja sama dalam melatih keterampilan-keterampilan tertentu. Observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta yang dilakukan, banyak ditemukan permasalahan yang dihadapi. Sebagian besar para siswa masih sering berbicara sendiri dengan teman sebangkunya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga dapat mengganggu para siswa lainnya (30%). Selain itu setiap guru mengajukan pertanyaan dijawab dengan serempak, hal ini menunjukkan tidak adanya kepercayaan diri pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Bila dilakukan kegiatan diskusi hanya sebagian kecil saja (20%) yang dapat aktif selebihnya hanya ikut-ikutan saja sebagai pelengkap dan masih banyak siswa yang mengerjakan kegiatan sendiri di luar forum seperti bercanda (30%). Masih kurangnya keaktifan siswa ini baik dalam kegiatan diskusi maupun saat mengikuti kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh rendahnya perhatian siswa dalam belajar,

sehingga masih sering didapati siswa yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran (25%). Bila dilihat dari hasil belajar yang ditunjukkan kriterianya masih sedang, karena masih dalam batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6.0. Walaupun begitu hasil ini tidak begitu memuaskan bagi guru mata pelajaran khususnya dan sekolah pada umumnya. Dan untuk mengatasi masalah tersebut guru telah mempergunakan variasi metode dalam pembelajaran seperti diskusi kelompok, praktikum, demonstrasi, meskipun masih sering menggunakan metode konvensional atau metode ceramah. Penggunaan variasi metode ini dirasa kurang maksimal, terlihat dari hasil belajar ( 50% ketuntasan). Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya dalam penggunaan metode pembelajaran sedikit banyak masih dengan metode konvensional. Untuk mengatasi semua permasalahan di atas dapat dilakukan dengan memberikan metode yang variatif pada siswa, salah satunya adalah model pembelajaran kolaboratif yang disertai metode Numbered Head Together (NHT). Prinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil 4-5 orang dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, dan nomor inilah yang akan menjadi patokan guru dalam menunjuk siswa untuk melakukan tugasnya. Selain itu pembagian kelompok ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat berkolaborasi dengan teman, lingkungan, guru dan semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran dalam menyelesaikan semua permasalahan yang diperoleh dari guru secara bersama-sama sehingga diharapkan setiap siswa akan siap dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar. Dengan dasar inilah maka dilakukan penelitian dengan judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENING- KATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

B. Identifikasi Masalah. Masalah yang diangkat yaitu : 1. Rendahnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh perolehan nilai dalam setiap kegiatan tes, nilai yang diperoleh berkisar antara nilai KKM yaitu 6,0. 2. Penggunaan berbagai metode oleh guru dalam proses pembelajaran pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta belum dapat meningkatkan hasil belajar biologi secara maksimal. C. Pembatasan Masalah. Untuk mempermudah dalam menjawab semua pertanyaan maka kami membatasi permasalahan pada : 1. Subjek penelitian Siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 40 siswa 2. Objek penelitian a. Model pembelajaran Model pembelajaran yang diterapkan yaitu pembelajaran kolaboratif dimana siswa mengerjakan sesuatu dengan pihak lain, dan siswa belajar berpasangan atau membentuk kelompok kecil dalam mencapai tujuan b. Metode pembelajaran Metode yang diterapkan dalam pembelajaran adalah Numbered Head Together (NHT) dimana terdapat empat tahap dalam pelaksanaannya yaitu Numbering (Pemberian Nomor), Questioning (Pertanyaan), Heads Together (Kepala Bersama), dan Answering (Menjawab) c. Hasil Belajar. 1) Ranah kognitif dengan aspek C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Penerapan), dan C4 (Analisis) 2) Ranah afektif dengan aspek Penerimaan, Partisipasi, Penilaian/Penentuan sikap, Organisasi, dan Pembentukan Pola Hidup

3) Ranah psikomotor dengan aspek P1 (Persepsi), P2 (Kesiapan), P3 (Gerakan Terbimbing), P4 (Gerakan Terbiasa), P5 (Gerakan Kompleks), P6 (Penyesuaian Pola Gerakan) dan P7 (Kreativitas) d. Materi pembelajaran Pencemaran dan Kerusakan lingkungan. D. Perumusan Masalah. Apakah penerapan model pembelajaran kolaboratif yang disertai metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008. E. Tujuan Penelitian. Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta melalui pembelajaran model kolaboratif yang disertai metode NHT. F. Manfaat Penelitian. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran biologi, khususnya pada KBM di kelas VII SMP Negeri 13 Surakarta. Adapun secara detail manfaat yang diharapakan dari penelitian ini diantaranya : 1. Menjadi salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran Biologi. 2. Dapat meningkatkan mutu pembelajaran biologi pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakara khususnya dan dunia pendidikan umumnya. 3. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pertimbangan bagi peneliti yang lain dan para pembaca.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT pada pokok bahasan Pencemaran lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta baik hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Besarnya hasil belajar siswa terlihat pada perubahan tiap siklusnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil belajar ranah kognitif, ketuntasan belajar siswa pada awal pra siklus sebesar 50%, pasca siklus I sebesar 67,5%, dan pasca siklus II sebesar 87,5%. Dengan peningkatan rata-rata persentase jawaban benar pada pasca siklus I sebesar 65,7%, dan pasca siklus II sebesar 73,8% 2. Hasil belajar ranah afektif, dari angket pra tindakan sebesar 70,25 %, pasca siklus I sebesar 80,33 %, dan pasca siklus II sebesar 82,82 %. Dari observasi pasca siklus I sebesar 79,06 %, dan pasca siklus II sebesar 86,03 % 3. Hasil belajar ranah psikomotor, dari observasi pra siklus sebesar 50,89%, pasca siklus I sebesar 55,42%, dan pasca siklus II sebesar 66,61% B. Implikasi Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, dapat dikemukakan implikasi teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritis a. Penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi agar tercipta proses belajar mengajar sesuai dengan harapan sehingga dari proses tersebut didapat peningkatan hasil baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor 116

b. Penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta dapat memberikan masukan pengetahuan bagi guru tentang berbagai macam alternatif pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjtnya 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan oleh guru untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dalam Kegiatan Pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar proses belajar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, dapat dikemukakan saran yang berkaitan dengan penelitian, sebagai berikut : 1. Siswa hendaknya bias lebih mempersiapkan diri sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga ketika mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat dilaksanakan dengan baik dan lancer. 2. Bagi guru hendaknya mampu menerapkan pembelajaran yang kondusif dan mampu mengikutsertakan siswa menjadi lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran terus meningkat. 3. Dapat sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dan kiranya perlu dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan materi yang berbeda sehingga dapat diketahui sejauh mana efektifitas pembelajaran dengan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa.