STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BONA F. P. BANJARNAHOR

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

Oleh: Anna Nur Hikmawati 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

PENELITIAN. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Di Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Fajar Bulan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

ASTRID FARMAWATI SINIPAR

BAB 1 PENDAHULUAN. biskuit, bubur nasi dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru dimulai diberikan. berusia 2 tahun atau lebih. ( Weni, 2009 : 23 )

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Anita Puspitaningrum NIM :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP ASI EKSKLUSIF DI RSKIA X KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MULTIPARA TERHADAP METODE INISIASI MENYUSUI DINI DI RSKIA X KOTA BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG KOLOSTRUM DI PUSKESMAS BAHU MANADO. Nensy Ratnawati Sukari Sefti Rompas Yolanda B.

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

PENELITIAN. MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PRIMIPARA Di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis, Ponorogo. Oleh: NIA TRI HIDAYANA NIM:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan zat gizi bagi bayi usia sampai 2 tahun merupakan hal yang

PERILAKU PERAWAT DALAM MANAJEMEN LAKTASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Watik Ariyanti*) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, WORK, AND FAMILY SUPPORT FOR EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN INFANTS AGED 6-11 MONTHS IN PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS MAKASSAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE MEMPERLANCAR PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

ABSTRACT. Keyword : Pemberian ASI ekslusif, Asupan energi, Produksi ASI

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN PERTUMBUHAN BAYI 7-12 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

DINA WAHYU ROSYADI J

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PRIMIPARA DI KOTA SURAKARTA

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

ABSTRAK. Moch Erwin Jaya Sanjaya, Pembimbing: Evi Yuniawati, dr, MKM.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian Kesehatan RI, juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA),

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN


HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU NIFAS DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

Transkripsi:

ISSN : 1978-0575 STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA 162 Abstract Lelia Kusuma Astuti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Background: Breastfeeding in Indonesia has not fully implemented. Efforts to increase breastfeeding behavior in women who have exclusively breastfed infants in particular is still considered insufficient. The main problem is the socio-cultural factors, awareness of the importance of breastfeeding, health services and health workers who have not fully support the PP-ASI, vigorous promotion of formula milk and the mother worked. Knowledge mother became one of the factors that influence exclusive breastfeeding. Phenomenon that occurs in the region of Central Cilacap district, was found in mothers who have not given exclusively breastfed their babies and mothers still do not know the benefits of exclusive breastfeeding. Method: This was rurvey research using descriptive method. Data collection was spread out questionnaires, then the data obtained are processed statistically by descriptive analysis and presented in tabular form the frequency distribution. The number of respondents as many as 80 people. Result: The results showed that respondents who had a level of knowledge of both exclusive breastfeeding as much as 78%, the level of knowledge was 19%, and who have less knowledge level of 3%. White exclusive breasfeeding in the health center of Central Cilacap 60% and 40% of respondents did not give their babies breast milk exclusively. Conclusion: Women who have knowledge of both exclusive breastfeeding is not always given exclusively breasfed their babies, because there are many other factors that influence exclucive breasfeeding. Keywords : The knowledge of exclusive breastfeeding, exclusive breastfeeding. 1. PENDAHULUAN ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) adalah pemberian ASI saja (tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, maupun makanan lain, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, nasi tim, dan lain-lain), hingga bayi berusia 6 bulan. 1 Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. ASI selain merupakan suatu kebutuhan juga menjadi hak azasi bayi yang yang harus dipenuhi oleh orang tuanya. Hal ini telah dipopulerkan pada Pekan ASI sedunia tahun 2000 dengan Tema : Memberi ASI adalah hak azasi ibu; Mendapat ASI adalah hak azasi bayi. 2 Studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah dalam satu tahun terakhir terdapat 982 ibu yang melahirkan dan 951 ibu yang menyusui bayinya. Di perkotaan, banyak dijumpai bayi diberi susu botol daripada disusui oleh ibunya. Sementara di pedesaan, bayi yang baru berusia 1 bulan sudah diberi pisang atau nasi yang dihaluskan sebagai tambahan ASI. Selain itu, masih ditemukan beberapa ibu yang kurang mendapat informasi bahkan seringkali menerima informasi yang salah tentang ASI eksklusif. Ada anggapan bahwa kolostrum adalah susu basi yang harus dibuang dan bayi harus diberi makanan tambahan lain selain ASI untuk mempercepat pertumbuhannya. Berdasarkan fenomena di atas dan penelitian mengenai pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif belum pernah dilakukan, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi deskriptif tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif di Studi Deskriftif Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui (Lelia Kusuma Astuti)

163 ISSN : 1978-0575 Puskesmas Cilacap Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif dan gambaran pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Cilacap Tengah. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan metode deskriptif yaitu ditujukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif dan gambaran pemberian ASI eksklusif oleh ibu kepada bayinya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara total sampling. Sampel yang diambil untuk penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Bersedia menjadi responden; b) Ibu menyusui yang berkunjung ke Puskesmas Cilacap Tengah selama bulan Juni 2004; c) Mempunyai anak usia 6-24 bulan. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Tidak bersedia menjadi responden; b) Ibu menyusui yang memiliki anak di bawah usia 6 bulan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi serta untuk mendiskripsikan masingmasing variabel. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1) Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas Cilacap Tengah Umur Responden Jumlah Prosentase (%) 1. Umur Responden Kurang dari 20 tahun 2 3 20 30 tahun 52 65 Di atas 30 tahun 26 32 2. Pendidikan Responden : SD atau sederajat SLTP atau sederajat SLTA atau sederajat Perguruan Tinggi 23 21 31 5 29 26 39 6 3. Jenis Pekerjaan Responden : Ibu rumah tangga PNS Swasta Wiraswasta 4. Penghasilan Keluarga : Kurang dari Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 1.000.000,00 Di atas Rp 1.000.000,00 69 1 6 4 56 17 7 86 1 8 5 70 21 9 Berdasarkan Tabel 1. diketahui mayoritas responden berusia 20 30 tahun yaitu sebesar 65% dan yang paling sedikit berusia kurang dari 20 tahun sebesar 3%. Tabel 1. Page juga 2 menunjukkan bahwa pendidikan responden yang paling banyak adalah KES MAS Vol. 3, No. 3, September 2009 : 162-232

KES MAS ISSN : 1978-0575 164 pendidikan menengah (SLTP dan SLTA atau sederajat) yaitu 65% dan yang paling sedikit adalah Perguruan Tinggi yaitu 6%. Sebagian besar responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 86%, sedangkan 14% responden bekerja dengan variasi jenis pekerjaan sebagai PNS, swasta dan wiraswasta. Jika dilihat dari tingkat penghasilan paling banyak berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000 sebesar 70%. 2) Analisis Univariat a) Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Cilacap Tengah Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase (%) Kurang 2 3 Sedang 15 19 Baik 63 78 Jumlah 80 100 Tabel 2. menunjukkan pada tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif didapatkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 63 orang (78%), responden yang mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 15 orang (19%), dan responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (3%). b) Pemberian ASI Eksklusif Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Cilacap Tengah Pemberian ASI Eksklusif Jumlah Prosentase (%) Ya 48 60 Tidak 32 40 Jumlah 80 100 Tabel 3. menunjukkan bahwa dari 80 responden hanya 48 orang (60%) yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan 32 orang (40%) tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data primer, dapat dinyatakan hasil penelitian yang menyangkut pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif menunjukkan bahwa 78% dari responden mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif baik. Data yang diperoleh menggambarkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SLTA yaitu 39%. Bila dilihat dari jumlah responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi, sebanyak 100% dari responden tersebut mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekanto pada tahun 1987 yang dikutip oleh Sarif Hidayat bahwa tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang ikut menentukan mudah tidaknya ibu menyerap dan memahami informasi gizi yang Studi Deskriftif Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui (Lelia Kusuma Astuti)

165 ISSN : 1978-0575 diperoleh. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal ibu, semakin mudah ia menyerap informasi gizi dan kesehatan, sehingga pengetahuan dan kesehatannya akan baik. 3 Hal ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi pengetahuannya, seperti teori Green (1980) yang mengatakan bahwa pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. 4 Jika dilihat dari jumlah responden yang berpendidikan SD atau sederajat hanya 8% yang memiliki pengetahuan tentang ASI eksklusif kurang dan 52% memiliki pengetahuan tentang ASI eksklusif baik. Data tersebut menggambarkan bahwa ibu yang mempunyai pendidikan rendah belum tentu mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif kurang. Menurut Notoatmojo, pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengidraan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 5 Hal ini berarti dapat dikatakan juga bahwa pengetahuan seseorang tidak selalu didapat dari pendidikan formal tetapi juga dari pengalaman maupun informasi dari orang lain. Pada item pertanyaan yang mengukur pengatahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif sebagian besar responden (79%) memahami pengertian ASI eksklusif dan 75% responden memahami manfaat ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan angka yang lebih baik dibandingkan hasil dari penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek pada tahun 1995 yang diperoleh fakta bahwa 70,4% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif. 6 Perbedaan angka dari penelitian tersebut menggambarkan adanya peningkatan informasi tentang ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan. Tetapi hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebanyak 25% responden belum memahami pengertian kolustrum, dan masih ada 10% responden yang berpendapat bahwa kolustrum tidak dapat diberikan kepada bayi. Hasil penelitian ini sedikit lebih baik dibandingkan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Barru, Sulawesi Tengah pada tahun 1997 yang menunjukkan sebanyak 17% ibu membuang kolustrum. 2 Perilaku menyusui yang kurang mendukung seperti membuang kolustrum ini disebabkan masih adanya kepercayaan atau mitos bahwa ASI yang keluar pertama kali adalah susu basi, rusak, dan kotor sehingga pada harihari pertama para ibu tidak memberikan ASI pada bayinya. Fenomena ini selaras dengan pendapat Indrawijaya yaitu bahwa mereka yang berasal dari tingkat pendidikan rendah cenderung mempertahankan tradisi yang sudah ada. 7 Adanya anggapan bahwa kolustrum adalah susu basi yang harus dibuang perlu dihilangkan dengan memberikan pengertian dan pemahaman kepada ibu-ibu tentang manfaat zat -zat yang terkandung dalam kolustrum bagi bayi yang baru lahir. Kolustrum, atau biasa disebut susu jolong, sudah terbukti mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi sejak lahir. 1 Pemberian ASI eksklusif ditentukan jika ibu hanya memberikan ASI saja kepada bayinya tanpa makanan tambahan sampai bayi berumur 4-6 bulan. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan pemberian ASI eksklusif oleh ibu kepada bayinya minimal sampai bayi berumur 4 bulan karena jika menggunakan ketentuan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan sesuai rekomendasi dari UNICEF, maka akan didapatkan angka yang jauh lebih kecil dari yang diharapkan. Hasil penelitian menujukkan hanya 60% dari responden memberikan ASI eksklusif kepada bayinya minimal 4 bulan. Hasil ini belum sesuai dengan komitmen seperti yang tercantum dalam UU RI No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000-2004 yang menyebutkan bahwa tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif ibu kepada bayinya harus mencapai target 80%. 8 Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar responden (78%) mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif baik, namun masih banyak responden yang belum memberikan ASI eksklusif kepada bayinya yaitu sebesar 40%. Page 4 KES MAS Vol. 3, No. 3, September 2009 : 162-232

KES MAS ISSN : 1978-0575 166 salah satu alasan yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASi eksklusif adalah karena ibu bekerja, terutama ibu dengan cuti hamil 3 bulan. Namun, hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini, responden yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga atau tidak bekerja, pencapaian pemberian ASI eksklusif kepada bayi belum mencapai angka yang diharapkan. 6 Hal ini disebabkan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Faktor-faktor tersebut diantaranya: faktor psikologi, takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita; faktor fisik, ibu sakit atau putting susu masuk ke dalam sehingga bayi tidak mau menyusu; gencarnya promosi susu formula; dan faktor kurangnya peran petugas kesehatan dalam mempromosikan ASI eksklusif menyebabkan masyarakat kurang mendapat informasi dan dukungan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif. 9 Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan, meskipun cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benar tentang menyusui, perlengkapan memerah ASI, dan dukungan lingkungan kerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara eksklusif. 6 4. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif baik sebanyak 78%, tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif sedang sebanyak 19%, dan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif kurang sebanyak 3%. Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Cilacap Tengah sebanyak 60% sedangkan 40% tidak memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak selalu orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman atas sesuatu hal akan menunjukkan perilaku yang serupa dengan apa yang diketahuinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif baik tidak selalu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya karena masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. b. Saran Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai pemberian ASI eksklusif dengan pendekatan lebih detail secara kualitatif selain menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data tidak hanya menggunakan kuesioner tetapi juga dengan observasi langsung serta dengan menambah variabel penelitian mengingat tidak hanya faktor pengetahuan saja yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. DAFTAR PUSTAKA 1. Supriyadi, R.W. at all. Kiat sukses menyusui. Jakarta: Aspirasi Pemuda. (2002). 2. Anonim. Strategi Nasional PP-ASI. http://www.gizi.net/kebijakangizi/html.29 Juli 2003. 2003 3. Emilia, S. & Hamzah. Upaya menurunkan angka kematian dan angka kesakitan balita. Di dalam : Kardjati, Kusin & Anna, A., editors. Aspek kesehatan dan gizi balita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.1985 4. Notoatmodjo, S. Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. 2003 5.. Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta.1997 6. Roesli, U. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.2000 7. Indrawijaya, A. Perilaku organisasi. Bandung: Sinar Baru Algersindo.2000 Page 5 Studi Deskriftif Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui (Lelia Kusuma Astuti)

167 ISSN : 1978-0575 8. Anwar, S.A. Hak asasi bayi dan pekan ASI sedunia. http://www.suaramerdeka.com.29 Juli 2003.2003 9. Soetjiningsih. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: EGC.1997 Page 6 KES MAS Vol. 3, No. 3, September 2009 : 162-232