SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) PENENTUAN P E R J A L A N A N D I N A S K E R J A K A R Y A W A N MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING (STUDI KASUS PADA PT. NUSANTARA TURBIN DAN PROPULSI) Richard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 456 Kota Bandung, Jawa Barat 40266 Telp. (022) 75642823, Fax. (022) 7564282 1 richard@lpkia.ac.id 2 gianfrdnsyh@gmail.com ABSTRAK Perjalanan Dinas Kerja merupakan sebuah tugas dinas bagi karyawan yang diberikan oleh perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi karyawan dan untuk menyeleseaikan permasalahan yang diberikan pada saat dinas. Oleh karena itu penentuan karyawan untuk melakukan perjalanan dinas tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sistem Pendukung Keputusan untuk perjalanan dinas ini dibuat menggunakan metode profile matching. Profile matching sendiri secara garis besar dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang digunakan untuk membandingkan nilai dari variabel-variabel data tes atau data uji terhadap nilai-nilai minimal untuk setiap data variabel yang telah ditentukan sebagai standar minimal yang harus dipenuhi.model prototype adalah metodologi perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan perjalanan dinas dengan cara mengumpulkan apa saja kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat hingga pembuatan program sehingga perusahaan dapat mengetahui bagaimana rancangan dari program yang akan dibuat. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan perjalanan dinas dengan metode profile matching ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan siapa saja karyawan yang layak untuk mengikuti tugas dinas yang dilakukan melalu proses penilaian secara objektif. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Perjalanan Dinas Kerja, Profile Matching, Prototype I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan atau instansi pemerintah setiap tahunnya pasti memberikan tugas dinas bagi karyawannya baik itu dinas luar kota maupun dinas luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi karyawan dan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan pada saat dinas. Oleh karena itu tugas dinas kerja tidak bisa diberikan kepada karyawan secara sembarangan atau tanpa mengikuti persyaratan yang telah di tentukan. Selain itu dengan seiring berkembangnya teknologi, sebuah perusahaan pun di harapkan dapat memanfaatkan penggunaan teknologi sehingga dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Oleh karena itu untuk mengikuti era globalisasi ini PT. Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam menentukan tugas dinas kerja terhadap karyawannya. Selama ini penentuan tugas dinas kerja pada PT. NTP masih belum memiliki sistem yang tepat atau terkadang mengabaikan persyaratan yang ada. Dalam menentukan tugas dinas kerja ini, PT. NTP masih belum memiliki sistem yang terintegrasi dengan komputer dan semua keputusan terdapat di tangan manajer yang mengakibatkan tidak semua karyawan dapat mengikuti tugas dinas kerja ini sehingga dapat menimbulkan adanya kecemburuan sosial bagi para karyawannya yang dapat berakibat pada perusahaan itu sendiri.
I.2. Identifikasi Permasalahan Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu : 1. Penunjukan tugas dinas kerja tidak dilakukan secara objektif. I.3. Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Membuat sistem yang dapat membantu manajer dalam menilai karyawan dalam melakukan penilaian dan membantu proses penunjukan karyawan menjadi lebih objektif. II. Dasar Teori Menjelaskan teori tentang permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir sampai dengan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem. II.1. Teori Permasalahan II.1.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Pengertian sistem pendukung keputusan menurut Dadan Umar Daihani, (2001:55) dalam bukunya yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan, menjelaskan bahwa : Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu mananjemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. [10] II.1.2. Pengertian Profile Matching Dalam jurnal yang dibuat oleh Jumadi, Cecep, dll (2015) yang berjudul Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian, disebutkan bahwa : Profile Matching merupakan sebuah metode yang pada dasarnya untuk membandingkan nilai dari variabel-variabel data tes atau data uji terhadap nilai-nilai minimal untuk setiap variabel yang telah ditentukan sebagai standar minimal yang harus dipenuhi. [4] Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada metode profile matching adalah: [4] 1. Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan. 2. Menentukan aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian. 3. Pemetaan Gap profil. (Gap = Profil Minimal Profil data tes) 4. Setelah diperoleh nilai Gap selanjutnya diberikan bobot untuk masing-masing nilai Gap. Lihat bobot pada Tabel II.2. 5. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor. Setelah menentukan bobot nilai gap, kemudian dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu: a. Core Factor (Faktor Utama), yaitu merupakan kriteria (kompetensi) yang paling penting atau menonjol atau paling dibutuhkan oleh suatu penilaian yang diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal. NCF = NC / IC Keterangan: NFC : Nilai rata-rata core factor NC : Jumlah total nilai core factor IC : Jumlah item core factor b. Secondary Factor (faktor pendukung), yaitu merupakan itemitem selain yang ada pada core factor. Atau dengan kata lain merupakan faktor pendukung yang kurang dibutuhkan oleh suatu penilaian. NSF = NS / IS Keterangan: NFS : Nilai rata-rata NS : Jumlah total nilai IS : Jumlah item c. Perhitungan Nilai Total. Nilai Total diperoleh dari prosentase core factor dan yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil tiap-tiap profil. N = (x) % NCF + (x) % NSF Keterangan: N : Nilai Total dari kriteria NFS : Nilai rata-rata NFC : Nilai rata-rata core factor (x) % : Nilai persen yang diinputkan
d. Perhitungan penentuan ranking. Hasil Akhir dari proses profile matching adalah ranking. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. [4] Ranking = N Keterangan : N : Nilai Total Selisih (Gap) Bobot Keterangan 0 5 Tidak Ada Selisih 1 4.5 Kompetensi Individu lebih Satu Tingkat -1 4 Kompetensi Individu kurang Satu Tingkat 2 3.5 Kompetensi Individu lebih Dua Tingkat -2 3 Kompetensi Individu kurang Dua Tingkat 3 2.5 Kompetensi Individu lebih Tiga Tingkat -3 2 Kompetensi Individu kurang Tiga Tingkat 4 1.5 Kompetensi Individu lebih Empat Tingkat -4 1 Kompetensi Individu kurang Empat Tingkat Tabel II.2. Bobot Nilai II.2. Metodologi Yang Digunakan II.2.1. Metodologi Sistem Informasi Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Prototyping, dimulai dengan pengumpulan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, mendefinisikan objektif keseluruhan dari software, mengidentifikasikan segala kebutuhan, kemudian dilakukan perangcangan kilat yang difokuskan pada penyajian aspek yang diperlukan agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan.[12] II.2.2. Framework Yii Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!". [3] Seperti kebanyakan PHP framework, Yii adalah MVC framework. Yii melampaui framework PHP lain dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi. Yii didesain dengan hati-hati dari awal agar sesuai untuk pengembangan aplikasi Web secara serius. Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. [3] MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antar muka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view. [3] II.2.3. Pengenalan MySQL MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS). MySQL sebenarnya merupakn turunan salah satu konsep uatama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structure Query Language). [2] SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih userfriendly dibandingkan dengan menggunakan perintah-perintah pemograman dbase atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemograman. [2]
III. Analisis dan Perancangan III.1. Aliran Proses Digambarkan dalam bentuk usecase diagram, dimana usecase diagram ini menggambarkan fungsionalitas dari system atau kebutuhan utama user yang dibutuhkan oleh aplikasi. Gambar III.3. Class Diagram Gambar III.1. Usecase Diagram III.2. Aliran Kerja Digunakan untuk memodelkan workflow (alir kerja) atau aktivitas, dan operasi yang digambarkan dalam bentuk activity diagram. III.4. Struktur Organisasi Objek dan Pesan Tahapan dalam melakukan sebuah Aktifitas dalam Program, yang mengacu kepada Use Case sebagai Proses bisnis dan Activtity sebagai Alur Proses serta Class diagram sebagai Data Proses akan dijelaskan secara rinci dalam Sequence Diagram, dimana terdapat Sequence Diagram sebagai berikut :. Gambar III.2. Activity Diagram Kelola Nilai Kriteria III.3. Pemodelan Data Digunakan untuk memodelkan data yang terlibat dalam perangkat lunak. Dimodelkan dalam Class Diagram yang menggambarkan sekumpulan class object, antarmuka (interface) dan hubungannya. Gambar III.4. Sequence Diagram Kelola Nilai Kriteria
III.5. Struktur Menu 1. Struktur Menu Manajer Menu Utama PL Beranda Data Perjalanan Dinas Kelola Kriteria Kelola Laporan Tambah Data Target Nilai Attitude Cari Laporan Lihat Data Target Nilai Komunikasi Target Nilai Skills Gambar IV.4. Hasil Perhitungan Profile Matching 2. Struktur Menu Bag. HRD Menu Utama PL Beranda Kelola Data Karyawan Profile Matching Tambah Data Karyawan Input Nilai Attitude Lihat Data Karyawan Input Nilai Komunikasi Input Nilai Skills IV. Implementasi dan Pengujian IV.1. Implementasi Gambar IV.3. Gantt Chart IV.2. Implementasi Antarmuka Gambar IV.5. Hasil Ranking Dari Profile Matching V. Kesimpuulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan pada permasalahan yang penulis ambil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Diharapkan dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu manajer dalam menentukan siapa saja yang layak untuk mengikuti perjalanan dinas kerja berdasarkan penilaian yang objektif. V.2. Saran Adapun saran pengembangan untuk aplikasi ini kedepannya adalah sebagai berikut: 1. Dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan menambahkan fitur-fitur perjalanan dinas yang lain seperti (Seminar/Workshop, Kunjungan kerja, dll) tidak berfokus pada perbaikan mesin pesawat saja. 2. Dikembangkan dengan menambahkan fitur untuk melakukan proses profile matching berdasarkan jenis divisi dan jabatan. Gambar IV.4. Antarrmuka kelola nilai target
Daftar Pustaka Internet: [1] Pengertian Perjalanan Dinas http://www.academia.edu/12071069/perjala nan_dinas [2] Pengertian PHP, MySql, XAMPP. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/609/jbptu nikompp-gdl-akrianhayy-304398unikom_- i.pdf [3] Pengertian Yii Framework http://www.yiiframework.com [4] Pendekatan Logika Fuzzy untuk Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal Penelitian http://www.academia.edu/12300999/pendek atan_logika_fuzzy_untuk_perhitung an_gap_pada_metode_profile_matching_da lam_menentukan_kelayakan_propo sal_penelitian TASIKMALAYA. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, 4(2). Buku : [10] Dadan Umar Daihani, 2001, Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. [11] Turban, Efrain dan Aronson, Jay, 2001, Decision Support System and Intelligent System, Prentice Hall, New Jersey. [12] Guritno, S., Sudaryono, Rahardja, U., 2011, Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [5] Pengertian diagram UML, Class, Usecase, Sequence dan Activity Diagram http://thesis.binus.ac.id/asli/bab2/2009-2- 00220-IF%20BAB%202.pdf Jurnal : [6] Eniyanti, Sri (2011, Juli). Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW, Jurnal Teknologi Informasi Dinamik, No.2 Vol 16, pp171-176. [7] Setyawan, A. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Calon Atlit Bulutangkis Berbakat Pb. Djarum Kudus. Jurnal Go Infotech, 19(1). [8] Wahyudi, S., Suheri, H., & Nurhadian, T. (2017). IMPLEMENTASI SISTEM KEPUTUSAN PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP PT. IMANUEL SURYA UTAMA MENGGUNAKAN METODE SAW. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 2(1). [9] Hidayat, A., & Sugiarto, T. (2017). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA