BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang kontribusi hasil belajar menyiapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

BAB III METODE PENELETIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

Transkripsi:

A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil SMKN14 Bandung tahun ajaran 2010-2011 akan diuraikan sebagai berikut: 1. Identitas Responden Tabel 4.1 Asal Sekolah No Alternatif Jawaban f % 1 a. SLTP 26 86,70 b. MTs 4 13,30 Jumlah 30 100,00% Tabel 4.1 menunjukkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar (86,7%) berasal dari SLTP, dan sebagian kecil (13,3%) berasal dari MTs. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar adalah berasal dari SLTP. Tabel 4.2 Motivasi Masuk SMKN 14 Bandung Option Alasan Masuk SMK f % 1 Keinginan sendiri 14 46,66 2 Saran dan anjuran dari guru SLTP atau MTs 2 6,66 3 Motivasi dari orang tua 10 33,34 4 Motivasi dari keluarga 1 6,67 5 Motivasi dari teman 1 6,67 Jumlah 30 100,00% Tabel 4.2 menunjukkan bahwa motivasi responden masuk program studi keahlian desain dan produksi kriya kurang dari setengahnya masing-masing 80

81 (46.66) menyatakan karena keinginan sendiri, dan (33.34%) karena dorongan orang tua, sebagian kecil masing-masing (6.66%) saran dan anjuran dari guru SLTP atau MTs, (6,67%) menyatakan karena motivasi dari keluarga dan (6,67%) menyatakan karena motivasi dari teman Tabel 4.3 Tujuan masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Option Tujuan Memilih SMK f % 1 Ingin mendapat pengetahuan dalam bidang kriya 5 16,70 2 Ingin mempelajari keterampilan dalam bidang kriya 3 10,00 3 Ingin menyalurkan bakat yang dimiliki 2 6,65 4 Ingin membuka usaha kriya sendiri 2 6,65 5 Ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya 18 60,00 Jumlah 30 100,00% Data pada tabel 4.3 menunjukan bahwa tujuan responden masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya lebih dari setengahnya (60%) menyatakan supaya mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya, sebagian kecil masing-masing (16,70%) bertujuan agar mendapat pengetahuan dalam bidang kriya, (10%) bertujuan ingin mempelajari keterampilan dalam bidang kriya, (6,65%) bertujuan ingin menyalurkan bakat, dan (6,65%) bertujuan ingin membuka usaha kriya sendiri. Data diatas dapat dilihat bahwa tujuan masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya yaitu lebih dari setengahnya ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. 2. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame sebagai Variabel X Hasil penelitian tentang hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame menggunakan t-score, diperoleh nilai maksimal 74 dan nilai minimal sebesar 21 dan rata-rata nilai sebesar 50, dapat dilihat pada tabel 4.4.

82 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Variabel X Variabel Skor Maksimal Skor Minimal Rata-rata X 74 21 50 Hasil perhitungan kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame menggunakan skala lima, J.P Guilfford (Riduwan, 2006:138) yang dimodifikasi sesuai dengan kepentingan penelitian menggunakan perhitungan statistik sederhana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Kriteria Rentang Frekuensi Presentase (%) Sangat Tinggi 66-76 5 16,66 Tinggi 55-65 9 30,00 Cukup 44-54 4 13,34 Rendah 33-43 5 16,66 Sangat Rendah 21-32 7 23,34 Jumlah 30 100,00% Data pada tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame kurang dari setengahnya (30 %) berada kategori tinggi, sebagian kecil masing-masing (23,34%) berada pada kategori sangat rendah, (16,66%) berada pada kategori sangat tinggi, (16,66%) berada pada kategori rendah dan (13,33%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame kurang dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Analisis data hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame ditinjau dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut

83 Tabel 4.6 Analisis Data Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Kriteria Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan No Kemampuan Teknik Makrame Tinggi Cukup Rendah n % n % n % 1. Kognitif 21 69.48% - - 9 30,52% 2. Afektif 20 68.06% 5 16.11% 5 15,83% 3. Psikomotor 20 68.84% 4 13.33% 6 17,83% Data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame dari kemampuan kognitif menunjukkan lebih dari setengahnya (69.48%) berada pada kategori tinggi, kurang dari setengahnya (30,52%) berada pada kategori rendah, tidak seorangpun yang berada pada kategori cukup. Berdasarkan data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan kognitif berada pada kategori tinggi. Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame ditinjau dari kemampuan afektif lebih dari setengahnya (68,06%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil masing-masing ( 16,11%) berada pada kategori cukup dan (15,83%) berada pada kategori rendah. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan afektif berada pada kategori tinggi. Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame ditinjau dari kemampuan psikomotor lebih dari setengahnya (68,84%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (17,83%) berada pada kategori rendah dan (13,33%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan

84 psikomotor berada pada kategori tinggi. Hasil belajar kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame (Variabel X) 80 70 60 50 40 30 20 10 0 69,48 68,06 68,84 30,52 16,11 15,83 13,333 0 Kognitif Afektif Psikomotor Tinggi Cukup Rendah Grafik: Batang 4.1 Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame (Variabel X) 3. Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil sebagai Variabel Y Hasil penelitian tentang kesiapan kerja di kriya tekstil (variabel Y) menggunakan rumus t-score, diperoleh nilai maksimal sebesar 82, minimal 13 dengan nilai rata-rataa sebesar 51, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Variabel Y Variabel X Skor Maksimal 82 Skor Minimal 13 Sumber: Hasil Pengolahann Data Rata-rata 51 Hasil perhitungan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y dengan menggunakan skala lima, J.P Guilfford (Riduwan, 2006:138) yang dimodifikasi penulis sesuai dengann kepentingan penelitian menggunakan perhitungan statistik sederhana, dapat dilihat pada tabel berikut:

85 Tabel 4.8 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil Kriteria Rentang Frekuensi Presentase (%) Sangat Tinggi 69-82 3 10,00 Tinggi 55-68 8 26,67 Cukup 41-54 12 40,00 Rendah 27-40 3 10,00 Sangat Rendah 13-26 4 13,33 Jumlah 30 100,00% Data pada tabel 4.8 menunjukan kesiapan kerja di kriya tekstil kurang dari setengahnya masing-masing (40%) berada pada kategori cukup, (26.67%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (13.33%) berada pada kategori sangat rendah, (10%) berada pada kategori sangat tinggi dan (10%) berada pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat ditafsirkan bahwa kurang dari setengahnya responden berada pada kriteria cukup. Analisis data kesiapan responden bekerja di kriya tekstil ditinjau dari aspek yang mempengaruhi kesiapan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Analisis Data Kesiapan Kerja Di Kriya Tekstil No Angket Kriteria Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Tinggi Cukup Rendah n % n % n % 1. Kesiapan kerja di kriya tekstil 20 68,74% 4 13.07% 6 18,19% Data pada tabel 4.9 tentang kesiapan kerja responden di kriya tekstil lebih dari setengahnya (68,74%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (18,19%) berada pada kategori rendah dan (13,07%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa kesiapan kerja di kriya tekstil berada pada kategori tinggi.

86 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) 80 70 60 50 40 30 20 10 0 68,74 18,19 13,07 kesiapan kerja di kriya tekstil 4. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil a) Uji Normalitas Data Gambar Tinggi Grafik Cukup Batang Rendah 4.2 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) Grafik: Batang 4.2 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) Perhitungan untuk menguji normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Hasil perhitungan menunjukan bahwa untuk variabel X diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 7,96 dan setelah dikonsultasikan pada χ 2 tabel dengan derajat kebebasan = n-1, dan taraf kepercayaan 95 %, diperoleh nilaiχ 2 tabel yang lebih besar, sebesar 11,070. Kriteria pengujian menunjukan jika χ 2 hitung < χ 2 tabel makaa data berdistribusi normal, dengan demikian variabel X berdistribusi normal. Begitu pula hasil perhitungan menunjukan bahwa untuk variabel Y diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 10,70 dan setelah dikonsultasikan pada χ 2 tabel dengan derajat kebebasan = n-1, dan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai χ 2 tabel yang lebih besar 11,070. Sesuai kriteria pengujian maka data variabel Y berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut:

87 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y Variabel x 2 hitung x 2 tabel Tafsiran X 7,96 11,070 Normal Y 10,70 11,070 Normal b) Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah data bersifat linier dan adanya hubungan antara hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X dan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan model sebagai berikut: Tabel 4.11 Persamaan Regresi Responden X Y X 2 Y 2 XY 30 1500 1500 82370 82370 80254 Sumber: Hasil Pengumpulan Data Hasil perhitungan mengenai persamaan regresi diperoleh: Ŷ= a+bx yaitu Ŷ=14,35 + 0,71X. Penafsiran terhadap persamaan regresi tersebut yaitu bahwa bila terjadi kenaikan satu satuan variabel X, maka akan diikuti dengan perubahan nilai Y sebesar 0,71 satuan, artinya bila skor rata-rata nilai hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame meningkat satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kesiapan kerja di kriya tekstil sebesar 0,71 satuan. c) Pengujian Linieritas Regresi Pengujian linearitas regresi digunakan untuk mengetahui apakah persamaan regresi antara hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X dan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y

88 yang diperoleh bersifat linier atau tidak linier. Ketentuan uji regresi apabila apabila F hitung > F tabel, maka persamaan regresi tersebut tidak linier. Hasil perhitungan untuk menentukan keberartian regresi, di dapat F hitung sebesar 2,41 dan F tabel 2,49 pada tingkat kepercayaan 95% maka persamaan regresi diterima atau berarti pada taraf signifikan dengan dk pembilang 7 dan dk penyebut 21. (F tabel (95%)(7/21)) diperoleh nilai F tabel = 2,49 sesuai dengan kriteria pengujian F hitung >F tabel maka persamaan regresi tersebut berarti pada tingkat kepercayaan 95%. 5. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan kerja di Kriya Tekstil a) Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson karena kedua data variabel berdistribusi normal. Hasil perhitungan diperoleh nilai r xy yang positif sebesar 0,71 yang diinterpretasikan pada kriteria penafsiran Riduwan (2007:138), bahwa r xy sebesar 0,71 berada pada indeks korelasi 0,60 r xy 0,80 dan termasuk ke dalam interpretasi tinggi. Harga r xy yang diperoleh diuji dengan uji-t untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi. Perhitungan uji-t diperoleh t hitung = 5,37 dan dikonsultasikan dengan t tabel taraf kepercayaan 95% dengan t tabel (95%)(28) =1,70 dengan demikian t hitung > t tabel yang artinya Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis Kerja (Ha) diterima dengan kata lain Terdapat Kontribusi positif dan signifikan dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil.

89 b) Menghitung Koefisien Determinan Besarnya kontribusi hasil membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil. Besarnya persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus Koefisiensi Determinasii (KD) yaitu: KD = r 2 x 100% = (0,71) 2 x 100 % = (0,5041) x 100% = 50,41% Hasil perhitungan Koefisiensi Determinasi tersebut menunjukan bahwa variabel X memberikan kontribusi sebesar 50,41% terhadap variabel Y sedangkan selebihnya sebesar 49,59% adalah kontribusi hasil variabel variabel lain di luar hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Perolehan tersebut apabila diterjemahkan dalam pedoman kriteria berdasarkan pada batasan-batasan yang dikemukakan oleh J.P Guilfford (Riduwan, 2007:139) berada pada kriteria cukup, untuk lebih jelasnya hasil penelitian dapat digambarkan pada grafik gambar berikut ini: 49,59 % 50,41 % Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Faktor lain Diagram : Pie 4.1 Koefesien Determinasi (KD) B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian tentang hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil berdasarkan

90 tujuan penelitian, hipotesis, landasan teori dan hasil pengolahan data yang akan diuraikan sebagai berikut: SMKN 14 Bandung adalah Sekolah Menengah Kejuruan kelompok bidang keahlian seni, kerajinan dan teknologi yang salah satunya memiliki Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil. Tujuan SMKN 14 Bandung sesuai dengan kurikulum SMKN 14 Bandung (2010:24) adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : a. Mengelola bahan dasar atau material tekstil menjadi suatu produk baru melalui proses pengerjaan, pembahanan, pengolahan, dan penyelesaian akhir atau finishing. b. Terampil menggunakan permesinan yang dipakai dalam membuat produk kerajinan tekstil. c. Mencetak perajin terampil yang berorientasi pada pemenuhan produk ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar berasal dari SLTP, motivasi responden masuk SMKN 14 Bandung kurang dari setengahnya menyatakan karena keinginan sendiri, sedangkan tujuan responden masuk Program Keahlian Desain dan produksi Kriya lebih dari setengahnya menyatakan supaya mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. Data tersebut menggambarkan bahwa kondisi responden sejalan dengan tujuan tersebut di atas. Lebih lanjut bahwa ketercapaian tujuan yang tertera dalam kurikulum sangat dimungkinkan apabila dilihat dari latar belakang responden. Membuat kriya tekstil dengan teknik makrame merupakan salah satu standar kompetensi yang wajib ditempuh oleh peserta didik kelas X dan XI Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil Tahun Ajaran 2010-2011, yang disajikan dalam bentuk teori dan praktek. Tujuan standar kompetensi

91 membuat kriya tekstil dengan teknik makrame adalah mempersiapkan peserta didik agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembuatan benda kerajinan tekstil terutama dengan teknik makrame baik berupa benda fungsional ataupun benda hias, serta memiliki kesiapan untuk bekerja terutama di usaha kriya tekstil. Ruang lingkup materi Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame tercantum dalam silabus SMK, meliputi konsep makrame, pembuatan simpul dasar makrame, benda hias dengan teknik makrame, jenis-jenis makrame untuk benda hias, benda fungsional dengan teknik makrame dan penerapan simpul makrame pada benda fungsional. Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dengan baik dan sungguh-sungguh, diharapkan akan memperoleh nilai yang positif dengan adanya perubahan tingkah laku dalam diri peserta didik. Perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri peserta didik meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan mengenai pembuatan produk makrame yang selanjutnya disebut dengan hasil belajar. Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2009:22) Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, kemampuan sebagai hasil belajar ditunjukan berupa kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame yang diperoleh peserta didik ditinjau dari kemampuan kognitif menunjukkan lebih dari setengahnya berada pada kategori tinggi yaitu

92 mengenai pengetahuan tentang konsep makrame, jenis-jenis simpul, benda hias dengan teknik makrame, jenis-jenis makrame untuk benda hias, benda fungsional dengan teknik makrame, dan jenis-jenis makrame untuk benda fungsional. Penguasaan pengetahuan tersebut sangat diperlukan peserta didik sebagai kesiapan kerja di kriya tekstil, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2005:23), bahwa Pengetahuan merupakan kemampuan menghafal dan mengingat sebagai dasar bagi pengetahuan dan pemahaman konsep dan teori. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame ditinjau dari kemampuan afektif lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki sikap positif terhadap materi yang diajarkan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Chapman Elwood (1987), bahwa sikap positif adalah Suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari pada pesimisme. Perubahan positif itu mencakup kemampuan menerima, menanggapi, menghargai dan mengembangkan wawasan pengetahuan dalam makrame sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dengan maksimal dan optimal. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dari kemampuan psikomotor lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan dalam praktek pembuatan produk makrame, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nadler (1986 : 73), bahwa keterampilan adalah Kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.

93 Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dilihat dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor berada pada kriteria tinggi, hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik telah memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan baik, sesuai dengan pendapat Slameto (2003:3), bahwa belajar adalah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tingkat penguasaan hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame yang diperoleh peserta didik merupakan hasil usaha yang dilakukan peserta didik dan ditunjang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru sebagai tenaga pendidik selalu mengusahakan terciptanya situasi pembelajaran yang tepat, sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik. Peserta didik yang memiliki kesiapan kerja di kriya tekstil akan memiliki rasa keingintahuan untuk lebih dalam lagi menambah wawasan, pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan tentang makrame. Hasil belajar diharapkan dapat memberikan sumbangan atau kontribusi setelah proses belajar dilakukan. Kesiapan kerja di kriya tekstil dapat dilihat setelah memperoleh hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Kesiapan kerja di kriya tekstil ditunjang oleh kematangan, kecerdasan, motivasi, keterampilan dan kesehatan. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto. Kesiapan menurut Slameto (2010: 113) adalah Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian

94 kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respons. Kondisi mencakup setidak- tidaknya 3 aspek, yaitu: (1) Kondisi fisik, mental dan emosional (2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan (3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik telah memiliki kesiapan untuk bekerja di kriya tekstil. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam pengetahuan mengenai makrame meliputi pengetahuan bahan pembuatan makrame, alat pembuatan makrame dan macam-macam produk makrame. Kesiapan yang tinggi dari peserta didik untuk bekerja di kriya tekstil dipengaruhi juga oleh tujuan masuk Program Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya yaitu ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. Analisis kontribusi dalam penelitian ini meliputi hasil uji normalitas dan uji linieritas regresi. Hasil perhitungan menunjukan bahwa variabel X dan Y berdistribusi normal. Hasil analisis regresi sederhana diperoleh hubungan fungsional variabel X dan variabel Y yaitu Ŷ= 14,35+0,71X, artinya jika terjadi peningkatan satu unit variabel X akan diikuti dengan peningkatan variabel sebesar 14,35 unit satuan atau peningkatan hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X akan diikuti dengan peningkatan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y sebesar 0,71 unit satuan. Hasil pengujian linieritas regresi menunjukan bahwa data yang bersifat linier dan mempunyai hubungan fungsional. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisiensi korelasi (r) yang positif dan berarti pada taraf kepercayaan 95%.

95 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima atau terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame (X) terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil (Y). Hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) diperoleh kontribusi positif dan signifikan sebesar 50,41% dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Temuan ini menunjukan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame lebih dari setengahnya memberikan sumbangan terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil, sedangkan selebihnya 49,59% kesiapan kerja pada peserta didik di kriya tekstil diduga dipengaruhi oleh faktor diluar variable X diantaranya faktor internal yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis, serta faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan baik dari keluarga, sekolah atau pengaruh pergaulan peserta didik di masyarakat.