BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin banyak pula arsip yang akan diciptakan oleh organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan di kantor, mulai dari perencanaan,pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. maupun sebagai bukti transaksi kegiatan organisasi adalah arsip (record).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang cepat, tepat, dan akurat inilah yang akan memberi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kerena kesengajaan oleh pencipta melainkan tercipta seiring dengan adanya rekaman

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. oleh perkembangan zaman yang selalu berrevolusi maupun evolusi. Pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. memori organisasi itu sendiri, oleh karena itu, arsip perlu ditata sesuai prosedur

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu organisasi. Organisasi tidak bisa lepas dari ketersediaan arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut untuk senantiasa bisa

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan sumber primer atau sumber utama bagi organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Penyediaan informasi yang cepat, akurat dan lengkap akan

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan dimana saja. Kini, informasi merupakan kebutuhan primer dalam

BAB I PENDAHULUAN. lebih cepat, tepat, akurat, dan lengkap. Informasi sendiri ialah suatu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Betty R.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Di dalam sebuah organisasi, arsip sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arsip secara otomatis akan tercipta dari aktifitas-aktifitas suatu instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. berbeda dengan arsip tekstual atau disebut arsip bentuk khusus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan atau aktivitas yang ada dalam organisasi. Sumber informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan arsip. Arsip itulah yang sering menjadi momok permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Arsip adalah salah satu sumber informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini

BAB I PENDAHULUAN. masih dipandang sebelah mata dan arsip masih disebut dengan tumpukan kertas.

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ini menuntut manusia untuk mempelajari sistem kinerja teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dapat dipastikan selalu menghasilkan dan membutuhkan arsip. Arsip adalah

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi menyebar. Masyarakat di abad ke-21 ini semakin haus dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagi individu maupun organisasi. Organisasi terus beraktivitas beriringan

BAB I PENDAHULUAN. PSTA-BATAN (Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan kedaulatan rakyat sebagai kedaulatan tertinggi. Kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik pemerintahan, BUMN, maupun swasta menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi itu sendiri. Salah satu rekaman informasi yaitu arsip, menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk dan media tertentu. Arsip tidak hanya terdiri dari arsip tekstual tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan yang sering disebut sebagai arsip. Arsip dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia terhadap ketersediaan informasi. Teknologi memudahkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Dengan adanya kemajuan teknologi pada masa sekarang, informasi dengan sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun lembaga-lembaga yang ada, tidak bisa berkembang dengan baik tanpa adanya informasi. Arsip merupakan salah satu informasi yang tercipta dari sebuah proses kegiatan atau peristiwa yang dilakukan oleh perusahaan, perorangan ataupun lembaga pemerintahan. Arsip menurut undang-undang no 43 tahun 2009 tentang kearsipan : rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara. 1 Selain pengertian arsip yang berasal dari undang-undang 43 tahun 2009, kita juga dapat melihat pengertian menurut Betty R.Ricks arsip adalah recorded information, regardless of medium or characteristics, made or received by an organization that is useful in the operation of the organization. Record include all books, paper, photographs, map, or other documentary materials, regardless of physical form or characteristics, made or received for legal and operational purpose in connection with the transaction of business. 2 1 Undang-undang 43 tahun 2009 tentang Kearsipan 2 Betty R Ricks, et al., 3d Edition Information and Image Management A Records System Approach (Ohio: South Western Publishing Co., Cincinnati,1992), hlm 3

2 Dari pengertian tersebut kurang lebihnya bahwa informasi yang dicatat, terlepas dari bentuk fisik atau karakteristik media baik, dibuat atau diterima oleh suatu organisasi atau pencipta arsip yang berguna untuk operasional organisasi. Arsip mencakup semua bentuk atau format dan, kertas, foto, peta, karakteristik yang dibuat atau diterima untuk tujuan hukum dan operasional sehubungan dengan transaksi bisnis. Bentuk arsip terdiri dari arsip media konvensional dan arsip media baru. Arsip media konvensional adalah media yang sudah terbiasa dipergunakan seperti halnya media kertas atau dikenal sebagai human readable sedangkan arsip media baru (arsip teknologi maju/machine readable) arsip ini dikenal sebagai arsip non kertas. Arsip bentuk khusus terdiri dari beberapa yaitu arsip audio visual, arsip kartografi dan kearsitekturan, arsip publikasi, arsip ephemera, arsip karya seni, arsip elektronik, dan arsip bentuk mikro. Kartografi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumendokumen ilmiah dan karya seni. Arsip Kartografi atau peta medianya berupa kertas, namun karena memiliki karakteristik informasi yang berbeda dengan arsip tekstual yaitu informasi nya dalam bentuk simbol-simbol, gambar sehingga arsip ini dikategorikan sebagai arsip bentuk khusus. Arsip kartografi adalah arsip dinamis/statis yang berisi informasi dalam bentuk gambar grafik atau phomogrametrik, suatu bagian dari permukaan linier bumi

3 atau alam semesta seperti peta, chart/bagan, rancangan, dan materi-materi yang terkait. Sebagian besar arsip kartografi (peta) masih banyak yang berbentuk konvensional atau terbuat dari kertas. Arsip dengan bahan dari kertas tersebut sangat besar kemungkinannya untuk rusak. Cara menyimpan dan proses perawatannya juga sangat sulit. Digitalisasi memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada publik dan juga lebih menghemat tempat penyimpanan, namun arsip aslinya harus tetap disimpan sebagai barang bukti arsip yang asli. Hal ini karena pada intinya arsip kartografi tidak lepas dari arsip tekstual yang terkait karena arsip kartografi ini merupakan related document yang biasanya tercipta sebagai lampiran tekstual. Arsip sebenarnya harus dikelola bersama-sama dengan arsip tekstualnya karena apabila salah satunya hilang maka informasi yang didapat akan kurang lengkap. Misalnya arsip tanah baik dalam bentuk kartografik ataupun fotonya hilang, namun arsip tekstualnya masih ada ataupun sebaliknya maka informasi mengenai tanah tersebut kurang lengkap. Oleh karena itu arsip kartografi ini harus diorganisasikan dan dijaga sejak diciptakan,digunakan sampai tahap penyusutannya. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta sebagai lembaga kearsipan tingkat pemerintah kota memiliki beragam macam arsip. Khasanah arsip yang dimiliki antara lain adalah arsip tekstual maupun arsip dalam bentuk khusus yaitu arsip kartografi, arsip foto dan arsip audio visual. Proses alih media atau digitalisasi ini berguna untuk lebih menjamin arsip bentuk konvensionalnya agar dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak

4 apabila digunakan terus-menerus. Menurut Jackie Bettington dalam buku Keeping Archives, digitising memiliki arti the making of digital images of hard copy textual or graphical materials 3. Kurang lebih dapat diartikan sebagai digitalisasi berarti membuat gambar digital dari hard copy atau bahan grafis. Dengan adanya proses digitalisasi user yang ingin menggunakan arsip tersebut bisa langsung mengakses yang sudah dalam bentuk digitalnya. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, sudah dilaksanakan proses digitalisasi, tetapi masih banyak arsip konvensional yang belum di digitalisasi termasuk arsip kartografinya. Maka dari itu penulis ingin membahas mengenai digitalisasi arsip kartografi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta ini. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses digitalisasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta? 2. Bagaimana penyimpanan arsip kartografi di kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta setelah proses digitalisasi? 3. Kendala apa yang dihadapi selama proses digitalisasi? 3 Jackie Bettington, et al., Keeping Archives 3 rd Edition (Cambera : Australian Society of Archivists, 2008), hlm 408

5 B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan baik bagi penulis, pembaca, dan instansi terkait. Bagi penulis sendiri PKL ini bertujuan sebagai wadah yang dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara digitalisasi arsip kartografi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Untuk pembaca laporan tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan mengenai bagaimana proses digitalisasi arsip-arsip kartografi yang baik dan cara pemeliharaan yang benar pada arsip-arsip kartografi ini. C. TINJAUAN PUSTAKA Buku pertama adalah buku dengan judul Manajemen Kearsipan yang ditulis oleh Zulkifli Amsyah yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta pada tahun 1995. Bab yang paling relevan adalah bab IV yang menjelaskan mengenai sistem penyimpanan. Pada buku ini dijelaskan pengertian sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan. Selain mengenai pengertian penyimpanan pada buku ini juga dijelaskan berbagai macam jenis penyimpanan diantaranya adalah pada bab V menjelaskan mengenai sistem penyimpanan kronologis, pada bab VIII dijelaskan mengenai sistem penyimpanan geografis dan cara penerapannya. Pada bab IX buku ini menjelaskan mengenai sistem

6 penyimpanan subjek, dijelaskan juga arsip apa saja yang cocok menggunakan sistem subjek ini. Buku kedua adalah buku dengan judul Keeping Archives 3 RD Edition, buku ini disusun oleh Jackie Bettington (et.al) yang diterbitkan oleh Australian Society of Archivist. Pada buku ini terdapat 4 bab, yang sesuai dengan tema terletak pada bab 3 yang membahas tentang digitisation and imaging. Pada buku ini dijelaskan pengertian digitalisasi yang berarti membuat gambar digital dari hard copy atau bahan grafis. Di buku ini juga dijelaskan mengenai kelemahan dan kelebihan dari digitalisasi. Buku ketiga adalah buku dengan judul Proses Pemetaan yang ditulis oleh Yahya Sutandi dan Riadika Mastra yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional Pusat Pendidikan Dan Latihan pada tahun 1993. Pada buku ini terdapat 8 bab, dan yang sesuai dengan tema terdapat pada bab 1, bab 2 dan bab 6. Pada bab 1 buku ini dijelaskan mengenai kartografi dari pengertian dan istilah mengenai kartografi. Pada bab 2 dijelaskan mengenai pengertian peta dan jenis-jenis peta dan pada bab 6 disini membahas mengenai peta digital dan salah satu kelebihan peta digital. Buku keempat adalah buku dengan judul Manajemen Kearsipan Modern Dari Konvensional Ke Basis Komputer yang ditulis oleh Agus Sugiarto,S.Pd dan Teguh Wahyono, S.Kom dan diterbitkan oleh Gava Media karangan pada tahun 2005. Pada

7 buku ini terdapat bab yang menyangkut dengan tema yang diambil yaitu bab 11 membahas mengenai Konsep Dasar Sistem Kearsipan Elektronik Berbasais Komputer, pada bab ini dijelaskan bagaimana konsep dasar kearsipan elektronik, kemudahan dalam pengelolaan arsip dan perangkat yang digunakan pada sistem kerasipan elektronik. D. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam menunjang kelancaran pembuatan laporan ini digunakan tiga metode pengumpulan data yang sesuai dengan tema yang diambil metode, antara lain : 1. Observasi dan partisipasi Metode observasi ini merupakan metode melihat secara langsung bagaimana proses digitalisasi yang terdapat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Metode observasi ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat mengenai digitalisasi arsip kartografi yang dilaksanakan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dan penulis dapat melihat dan terjun langsung dalam melakukan kegiatan digitalisasi arsip kartografi yang ada. 2. Wawancara Metode wawancara ini dilakukan untuk menambah dan melengkapi informasi yang dibutuhkan untuk menulis isi dari laporan ini. Metode ini dilakukan dengan cara menyanyakan secara langsung kepada narasumber ataupun orang yang ahli dibidang digitalisasi dan yang mengerti data base yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan bisa secara formal maupun

8 informal. Dan data yang diperoleh dapat lebih memperjelas data dari hasil observasi yang didapatkan. Salah satu yang diwawancarai adalah Ibu Suminarti, SIP yang merupakan salah satu arsiparis di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, wawancara dilakukan di depo arsip inaktif pada saat narasumber memiliki waktu senggang. 3. Studi Pustaka Metode studi pustaka ini dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan pustaka sebagai sumber penulisan dari laporan ini. Data dari metode ini bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang sesuai dengan tema dari laporan ini, selain dari buku-buku data bisa didapat melalui makalah-makalah yang diberikan dosen dan bisa mengakses informasi yang berkaitan lewat internet. Bahan-bahan pustaka yang digunakan didapat di perpustakaan program studi, perpustakaan pusat Universitas Gadjah Mada, perpustakaan fakultas geografi Universitas Gadjah Mada dan perpustakaan Kota Yogyakarta. E. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penyususana akhir dalam melaksanakan tugas praktik kerja lapangan ini untuk memudahkan pemahaman dari pembuatan laporan yang berjudul digitalisasi arsip kartografi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, laporan ini di susun dalam empat bab. Dari masing-masing bab ini menjelaskan permasalahan yang berbeda namun saling berhubungan antara bab satu dengan bab selanjutnya.

9 Bab pertama pada laporan adalah pendahuluan yang terdiri dari subbab Latar Belakang dan Permasalahan, Tujuan PKL, Metode Pengumpulan Data, Tinjauan Pustaka, dan sistematika Penulisan. Ulasan dalam latar belakang dan permasalah berisi tentang alasan penulis memilih tema yang diambil untuk penulisan tugas akhir, dan rumusan masalah sebagai fokus dari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka yang dicantumkan dalam penulisan ini menunjukan bahan pustaka sebagai acuan teori dalam proses penyusunan laporan akhir dan sebagai penunjang untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Pada bab kedua laporan ini berisi tentang gambaran umum tempat dilaksanakannya peraktik kerja lapanagan yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, mulai dari tugas dan fungsi pokok serta letak geografis, kantor ini berada di Jl. Letjen Suprapto No 33 A Ngampilan, Yogyakarta. Selain itu di jelaskan mengenai struktur organisasi. Tugas pokok dan fungsi dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta ini. Bab tiga laporan ini menguraikan penjelasan permasalahan sesuai dengan topik dari laporan akhir ini berdasarkan peraktik yang sudah dilakukan di lapangan yang menggambarkan bagaimana proses digitalisasi arsip kartografi. Kegiaatanya adalah dimulai dari proses memfoto arsip kartografi yang ada sampai dengan mengedit hasil yang didapat. Selain itu di jelaskan pada kendala yang di hadapi selama praktik kerja lapangan selama berlangsung.

10 Pada bab empat atau terakhir dituliskan tentang kesimpulan dari seluruh laporan akhir serta saran penulis kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan daerah Kota Yogyakarta, dimulai dari sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk menunjang proses digitalisasi arsip kartografi.