PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

3

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BERBAGAI BENTUK PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

Transkripsi:

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail: azismuhajirin@gmail.com Abstract: The purpose of this research was to improve comprehension concept about identify a system central government in the fourth grade students of SDN 1 Pule Wonogiri in the academic year 2015/2016 through the Learning Cell Technique. The type of the research was classroom action research. It carried out in two cycles. Every cycle consist of four steps. They were planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this research were students of SDN 1 Pule as many as 27 students, teacher of SDN 1 Pule Wonogiri, learning process and dokuments. The data of this research were collected from the teacher and the students. The data collecting techniques were observation, interview, documentation, and test. The data validity techniques were instrument contents validity, the triangulation of resource, and the triangulation of technique. The data analysis technique was interactive analysis data.. The results of the pretest showed that the comprehension concept identify a system central government only reach 30,43% completeness. In the first cycle, the class completeness is 62,97% and 88,89% in cycle II. The conclusion of the research was Learning Cell technique could be improve the comprehension concept identify a system central government on the students in grade IV of SDN 1 Pule Wonogiri Academic year 2015/2016. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015/2016 melalui penerapan teknik Learning Cell. Bentuk penelitian ini penelitian tindakan kelas. Dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap. Setiap siklus melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa yang berjumlah 27 di SDN 1 Pule Wonogiri, guru SDN 1 Pule Wonogiri, proses pembelajaran, dan dokumen-dokumen. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Validitas data yang digunakan adalah validitas isi instrumen, triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil pretest menunjukkan persentase ketuntasan siswa kelas hanya sebesar 30,43%. Pada siklus I, persentase ketuntasan kelas 62,97%, dan siklus II 88,89%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan teknik Learning Cell dapat meningkatkan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015/2016. Kata Kunci: Teknik Learning Cell, Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat, PKn 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa sekolah dasar bertujuan untuk membentuk dan membangun generasi penerus bangsa yang mempunyai semangat nasionalisme. Untuk membentuk generasi muda yang mempunyai pengetahuan dan kompetensi yang baik maka perlu dibekali pengetahuan Pendidikan Kewarganegaraan sejak usia sekolah dasar. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menuntut siswa untuk paham akan materi dan menuntut untuk berfikir luas. Menurut Gordon dalam Sanjaya (2008: 6) menjelaskan ada beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi antara lain: (1) Pengetahuan atau knowledge, (2) Pemahaman atau understanding, (3) Keterampilan atau skill, (4) nilai atau value, (5) Sikap atau attitude, dan (6) minat atau interest. Jadi pemahaman merupakan unsur penting yang terkandung dalam kompetensi seseorang. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pemahaman merupakan unsur penting sebab banyak materi yang menggunakan pemahaman konsep. Dalam pembelajaran pemahaman banyak menggunakan hafalan dan itu membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada siswa. Misalkan siswa mungkin dapat mnyelesaikan permasalahan tentang sistem pemerintahan pusat, manakala siswa tersebut dapat memahami konsep-konsep tentang sistem pemerintahan pusat. Pembelajaran pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat di Sekolah Dasar kelas IV termuat pada silabus pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KT- SP) pada semester II. Pembelajaran PKn di SD terkadang kurang diminati oleh siswa karena dianggap sulit dan membosankan. Proses belajar konsep membutuhkan banyak waktu dan berlangsung secara bertahap tidak bisa spontanitas.

Berdasarkan hasil wawancara dan pretest untuk menguji pemahaman konsep siswa dalam mengenal sistem pemerintahan pusat, dapat diketahui Terdapat 30,43% siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal sedangkan 69,57% siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Ini disebabkan karena kurangnya minat anak terhadap proses pembelajaran dan tingkat hafalan materi PKn kelas IV. Sehingga menyebabkan tingkat pemahaman konsep mengenal pemerintahan pusat pada siswa rendah terhadap materi PKn. Selain itu kurangnya inovasi pada saat proses pembelajaran. Guru cenderung menyampaikan materi dengan metode ceramah yang menyebabkan suasana saat pembelajaran kurang kondusif. Banyak anak merasa bosan pada saat pembelajaran. Sehingga solusi permasalahan tersebut adalah dibutuhkannya teknik yang cocok untuk siswa, agar tidak mengalami kejenuhan dalam belajar. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka peneliti mengambil judul penelitian Penerapan Teknik Learning Cell untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tentang Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat (pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 1 Pule Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016). Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah melalui penerapan teknik Learning Cell dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri?. Tujuan penelitian ini adalah penerapan teknik Learning Cell untuk meningkatkan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015 /2016. METODE Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pule Wonogiri. Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri dengan jumlah 27 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki serta guru kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri. Waktu penelitian adalah selama 7 bulan, yakni dimulai dari bulan Desember hingga bulan Juni 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Yang termasuk dalam data kuantitaif pada penelitian ini adalah pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun a- jaran 2015/2016 sebelum dilaksanakan tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan, serta nilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan aktivitas kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi silabus pembelajaran PKn kelas IV semester II, RPP PKn materi pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV semester II, hasil wawancara guru kelas sebelum dan sesudah teknik Learning Cell, serta hasil wawancara siswa sebelum dan sesudah penerapan teknik Learning Cell. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang proses pembelajaran pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015 /2016 selama ini telah berlangsung mulai dari cara mengajar guru dan teknik yang digunakan oleh guru, dan kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung dan nilai kepemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat yang didapat siswa. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini digunakan untuk mengukur atau menilai proses pelaksanaan pembelajaran oleh guru kelas IV SDN 1 Pule Wonogiri dengan menerapkan teknik Learning Cell saat pembelajaran berlangsung, dan menilai keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini menggunakan tes tertulis dengan meminta siswa mengerjakan soal evaluasi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan teknik Learning Cell. Tes ini digunakan untuk mengetahui perkembangan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015/ 2016. Dokumentasi penelitian ini digunakan untuk memperoleh berbagai data yang meliputi: silabus pembelajaran, RPP, data nilai

pemahaman pusat sebelum dan sesudah penerapan teknik Learning Cell, dan dokumentasi foto serta video saat pembelajaran. Validitas yang digunakan adalah validitas isi instumen, triangulasi sumber, dan triangulasi teknik sebagai bahan validitas data. Validitas yaitu alat ukur untuk melihat kesahihan atau kevalidan dari tes yang digunakan (Arifin, 2011: 247). Dalam penelitian ini validitas isi instrumen yang diajukan ke para ahli. Triangulasi sumber yaitu teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh dengan cara mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi atau data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda. Triangulasi teknik adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan cara menggali data yang sama tetapi menggunakan teknik yang berbeda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif interaktif. Teknik deskriptif interaktif menurut model Miles and Huberman. Model ini mempunyai empat tahapan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013: 343). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian yang dilaksanakan melalui beberapa siklus tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai yang meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). HASIL Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan observasi, wawancara, dan pretest untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri sebelum menggunakan teknik Learning Cell. Hasil pretest tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 69,57% nilai pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa masih di bawah KKM (70), sedangkan nilai rata-rata ketuntasan klasikalnya adalah 55,22. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Siswa Prasiklus No Nilai F Persentase (%) 1. 35 43 5 21,74 % 2. 44 52 7 30,43 % 3. 53 61 4 17,4 % 4. 62 70 3 13,04 % 5. 71 79 1 4,35 % 6. 80 88 3 13,04 % Jumlah 100% Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa masih belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Dari 27 siswa keseluruhan siswa kelas IV dan 23 siswa yang hadir, 16 siswa atau 69,57% siswa masih di bawah KKM. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui nilai terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 85. Sedangkan rata-rata klasikal hanya 55,22. Setelah menerapkan teknik Learning Cell, nilai pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hasil tentang nilai pemahaman pusat siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Siswa Siklus I No Interval Frekuensi Fi Persentase 1 45 52 2 48,5 7,41% 2 53 60 4 56,5 14,81% 3 61 68 4 64,5 14,81% 4 69 76 13 72,5 48,15% 5 77 84 2 80,5 7,41% 6 85 92 2 88,5 7,41% Jumlah 27 100% Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas terlihat bahwa pada siklus I sebanyak 17 siswa mencapai KKM atau persentasenya 62,97%, dan 10 siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau 37,03%. Nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90. Dan rata-rata nilai pemahaman pusat secara klasikal sebesar 67,41. Sehingga target pada indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa mencapai KKM belum tercapai, maka tindakan dilanjutkan siklus II. Data nilai pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat siswa siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Hasil le-

bih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Siswa Siklus II No Interval F Fi Persentase 1 50 56 2 53 7,41% 2 57 63 1 60 3,71% 3 64 70 12 67 44,44% 4 71 77 6 74 22,22% 5 78 84 2 81 7,41% 6 85 91 4 88 14,81% Jumlah 27 100% Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas terlihat pada siklus II ada 24 siswa yang mencapai nilai KKM atau 88,89%. Dan sebanyak 3 siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau 11,11%. Nilai terendah 50, nilai tertinggi 90 dan nilai rata-ratanya sebesar 72,4. Hasil siklus II ini mengalami peningkatan, mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu ketuntasan klasikalnya 85% sehingga peneliti mengakhiri tindakan pada siklus II dalam meningkatkan pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat dengan menerapkan teknik Learning Cell. PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian yang diperoleh. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Learning Cell dapat meningkatkan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015/2016. Hal ini didukung dengan pendapat Barkley, Cross, dan Major (2005: 4) Teknik pembelajaran Learning Cell dipilih karena teknik ini melibatkan dua orang (sepasang), sehingga dimungkin untuk proses pembelajaran dapat terlaksana lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran berkelompok yang beranggotakan banyak individu. Selain itu juga untuk lebih mengembangkan kemampuan berpikir siswa serta juga berkomunikasi terhadap orang lain sekaligus melatih kerjasama dalam diri siswa. Kondisi awal siswa, hasil nilai pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri yang diperoleh sebanyak 16 siswa dari 23 siswa yang hadir atau 69,57% nilai pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat siswa masih di bawah KKM (70). Nilai terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 85. Sedangkan rata-rata klasikal hanya 55,22. Berdasarkan hasil pretest tersebut, maka dilakukan tindakan untuk meningkatkan pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat siswa. Pada siklus I, dengan penerapan teknik Learning Cell terjadi peningkatan pemahaman pusat. Berdasarkan data yang diperoleh dari siswa, nilai terendah pratindakan adalah 35 dan pada siklus I menjadi 45. Nilai tertinggi pratindakan 85 dengan rata-rata 55,22 dan pada siklus I meningkat menjadi 90 dan ratarata klasikalnya sebesar 67,41. Tetapi karena belum mencapai indikator kinerja penelitian yaitu 85% siswa memperoleh 70, sehingga perlu diadakan siklus II supaya dapat mencapai indikator kinerja penelitian. Setelah penerapan siklus I, peneliti melakukan refleksi dengan konsultasi kepada guru kelas IV untuk mengetahui kekurangan pada siklus I untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II diadakan peningkatan kualitas pembelajaran dengan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada siklus I, dengan cara menerangkan materi lebih dalam dan jelas, guru membagi kelompok sesuai kesamaan pendapat agar terjadi kecocokan dalam mengerjakan diskusi, menekankan siswa agar lebih bisa lebih memahami materi bukan hanya sekedar mengingat. Siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Berdasarkan data yang diperoleh, pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM atau 88,89 %. Dan sebanyak 3 siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau 3 siswa atau 11,11%. Nilai terendah 50, nilai tertinggi 90 dan nilai rata-ratanya sebesar 72,4. Hasil siklus II ini mengalami peningkatan, dan sudah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu ketuntasan klasikalnya 85% sehingga peneliti mengakhiri tindakan pada siklus II. Hasil dari siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Dan teknik Learning Cell cukup efektif dan efisien untuk dapat membantu siswa dalam pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat karena siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dengan bertanya jawab dan terlibat dalam diskusi.

Sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Wiwin Retno Damayanti dengan judul Pengaruh Penggunaan Strategi The Learning Cell Terhadap Pemahaman Konsep Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Se-Gugus Diponegoro, Colomadu, Karanganyar Tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan sasaran siswa tingkat Sekolah Dasar Kelas IV se-gugus Diponegoro, Colomadu, Karanganyar dengan menggunakan strategi The Learning Cell. Persamaan dengan penelitian yang saya angkat adalah terletak pada variabel bebasnya, penelitian ini sama-sama menggununakan teknik Learning Cell. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel terikatnya, dalam penelitian Wiwin Retno Damayanti ini variabel terikatnya adalah pemahaman konsep globalisasi siswa kelas IV SD se-gugus Diponegoro, Colomadu, Karanganyar dan penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan penelitian yang akan saya laksanakan merupakan penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan pada variabel terikat dalam penelitian ini adalah mengenal sistem pemerintahan pusat pada siswa kelas IV SD Negeri Pule Wonogiri. Teknik ini e- fektif digunakan hal ini dibuktikan dengan penelitian Wiwin yang berhasil diterapkan pada SD se-gugus Diponegoro. Perbandingan hasil tes pemahaman pusat siswa pada penelitian ini selalu mengalami peningkatan dari kegiatan sebelum tindakan hingga dilaksanakan tindakan siklus II. Sehingga ini menunjukan bahwa dengan penerapan teknik Learning Cell dapat meningkatkan pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Wonogiri tahun ajaran 2015 Perbandingan nilai atau hasil tes pemahaman pusat pada tiap siklus dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Antarsiklus I dan Siklus II Keterangan Sebelum Siklus Siklus I tindakan II Nilai terendah 35 45 50 Nilai tertinggi 85 90 90 Rata-rata nilai 55,22 67,41 72,41 KKM 70 70 70 Ketuntasan Klasikal 30,43% 62,97% 88,9% SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Learning Cell dapat meningkatkan tes pemahaman pusat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pule Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016. Peningkatan ini telah terbukti dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang meningkat di masing-masing siklusnya dan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa dalam pembelajaran tes pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat pada setiap siklus. Data tes pemahaman konsep mengenal sistem pemerintahan pusat di awal yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan yaitu rata-rata kelas 55,22 dengan ketuntasan klasikalnya 30,43%, pada siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 67,41 dengan ketuntasan klasikalnya sebesar 62,97%. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 72,41 dengan ketuntasan klasikalnya 88,89 /2016. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung Barkley, E.E., Cross, K.P., Major, C.H. 2005. Collaborative Learning Techniques. Terj. Narulita Yusron. Bandung : Nusa Media Damayanti,. W.R. 2013. Pengaruh Penggunaan Strategi The Learning Cell Terhadap Pemahaman Konsep Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Se-Gugus Diponegoro, Colomadu, Karanganyar Tahun 2013. Surakarta: UNS PRESS Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta