SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KOMITMEN KERJA ANTARA KARYAWAN KONTRAK DENGAN KARYAWAN TETAP PADA KARYAWAN BAGIAN NON MEDIS RSUD. DR. MOERWADI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang maupun jasa. Robbins dan judge

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sangat cepat pada berbagai aspek. Organisasi dituntut untuk lebih responsif

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu

Oleh : HAJAH IMRONIYAH B

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN. Oleh : RASI GRA VIDEKA NIM F

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang cukup pesat. Ada empat macam teknologi yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

PENGARUH COMPUTER ANXIETY TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh Indonesia seperti saat ini menjadikan beberapa perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian ketatnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

Rena Marliana F

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY END-USER DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN END-USER COMPUTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Keahlian atau penguasaan komputer (Computer self efficacy) terutama dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas perkuliahan (Rustiana,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Alat bantu ini sudah digunakan dalam berbagai aktifitas, bahkan sampai pada

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia menjadi sebuah masalah yang menarik dan cukup pelik untuk


BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif khususnya industry otomotif truk di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah sebuah alat yang sangat potensial untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

HUBUNGAN ANTARA JOB ENRICHMENT DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PD. BPR BKK PURWODADI PALEMBANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

Suci Suryanti B

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial. Pengguna sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimeja anda akan menjadi jutaan kali lebih kuat untuk harga yang sama. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system computer

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting karena manusia merupakan penggerak utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umumnya mempunyai harapan untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhannya.

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam merebutkan posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP UPAH DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT POS KLATEN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Pangabean 2003:13)

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER ANXIETY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. GLOBAL FIBERINDO TANGERANG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Harini Nuraningsih NIM : F 100 030 253 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan memanajemeni perusahaan merupakan salah satu daya saing perusahaa n. Salah satu kunci sukses dalam manajemen perubahan tersebut adalah komitmen kerja yang tinggi pada karyawan. Menurut Robbins (2003) komitmen kerja karyawan menentukan berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini berarti apabila setiap anggota organisasi memiliki komitmen yang tinggi maka besar kemungkinan keberhasilan atau kesuksesan dapat tercapai. Keberhasilan suatu organisasi akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan dan karyawannya. Steers dan Porter (Sjabadhyni dkk, 2000) berpendapat beberapa alasan mengapa organisasi harus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan derajat komitmen kerja dalam diri karyawan. Pertama, semakin tinggi komitmen kerja karyawan semakin tinggi pula usaha yang dikeluarkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Kedua, semakin tinggi komitmen karyawan semakin lama ia ingin tetap berada dalam organisasi dan semakin tinggi pula produktivitasnya kepada organisasi. Dengan demikian, jika organisasi memiliki karyawan yang mempunyai komitmen organisasi yang tinggi tingkat keluar masuknya karyawan akan menjadi semakin rendah. Sebuah survey komprehensif pertama tentang pandangan karyawan perusahaan di Indonesia menunjukkan sejumlah fakta menarik. Merasa puas dengan pekerjaan saat ini, namun tetap ingin ke luar jika mendapat tawaran remunerasi lebih baik. Memahami

bahwa penghasilan mereka tergantung kinerja perusahaan, tetapi enggan memotong gaji saat perusahaan lagi kesulitan. Potret budaya orang Indonesia? Sifat mendua (ambiguity) agaknya telah menjadi ciri khas orang Indonesia. Sifat mendua itu terekam pula dalam hasil survei yang dilakukan oleh konsultan sumberdaya manusia terkemuka Watson Wyatt dengan tema Work Indonesia 2004/2005. Inilah sebuah penelitian yang paling komprehensif dan pertama dilakukan di Indonesia dan Asia mengenai komitmen, sikap, dan pandangan karyawan. Survei ini diikuti oleh lebih dari 8.000 responden aktual dari 46 perusahaan di 14 industri utama di Indonesia. Jumlah responden itu menyumbang 9% dari total sampel penelitian WorkAsia, yang dilakukan di 11 negara, meliputi 515 perusahaan, dan 115.000 responden aktual (Swa, 2008). Berdasarkan riset dan pengalaman global, dalam survei ini Watson Wyatt memfokuskan survei untuk mengukur aspek komitmen (commiment), keselarasan kerja (alignment), dan pemberdayaan karyawan (enablement). Tiga hal yang berdampak besar terhadap fondasi perusahaan. Sifat mendua karyawan Indonesia terlihat dalam aspek komitmen. Sebanyak 85% karyawan merasa bangga bekerja di perusahaan mereka (angka ini melebihi karyawan Asia Pasifik yang hanya 77%), sebanyak 80% karyawan yakin terhadap keberhasilan jangka panjang perusahaan (angka ini melebihi Asia Pasifik yang hanya 72%), tetapi hanya 35% karyawan Indonesia yang ingin bertahan di perusahaan kendati pekerjaan di perusahaan lain itu hampir sama saja dalam hal gaji, jabatan, dan skop pekerjaan. Bandingkan misalnya dengan hasil survei untuk tingkat Asia Pasifik di mana 57% karyawan memilih untuk bertahan kendati tersedia jabatan serupa di perusahaan lain. Lantas, apa saja faktor yang membuat karyawan ingin pindah kerja? Survei menemukan bahwa faktor peluang karir yang lebih baik sebagai alasan utama

(44%), diikuti oleh paket kompensasi yang lebih baik (40%), perusahaan tersebut memiliki prospek sukses lebih baik di masa depan (25%), menyediakan peluang training dan pengembangan diri yang lebih baik (23%), dan memberikan peluang lebih baik untuk mendayagunakan keahlian (23%) (Swa, 2008). Indeks Komitmen Karyawan Indonesia (hasil pengolahan seluruh data responden), mencapai 63. Dibanding negara-negara maju, hasil ini cukup memprihatinkan. Indeks Komitmen di Sejumlah Negara, Austria, Denmark, Finlandia dan Meksiko memiliki indeks komitmen tertinggi (87). Adapun negara-negara Asia, memiliki indeks komitmen terendah. Hanya Filipina yang lumayan (77). Selebihnya berada di bawah angka 70, sementara Indonesia sendiri sama dengan Korea (63) Setelah diolah, ada lima key driver yang menjadi faktor dominan penunjang komitmen di Indonesia, berturut-turut adalah: external business focus (27%); job enablement (17%); internal effectiveness-communication (15%); internal effectiveness-direction (8%); dan manajemen performa (8%). (swa, 2008) Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangan yang pesat ini membuat persaingan antara perusahaan semakin ketat. Hal ini menyebabkan informasi menjadi sangat berharga untuk meningkatkan keunggulan bersaing di antara perusahaan. Untuk mewujudkan informasi yang tepat bagi perusahaan maka diperlukan suatu sistem informasi yang handal di dalam perusahaan (Hendarti dan Gui, 2008). Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer memiliki manfaat bagi perusahaan terutama membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan manajemen, membantu berbagai kegiatan bisnis. Menurut Wilkinson (1997) perkembangan

Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Keberhasilan perusahaan dalam penerapan sistem informasi berbasis komputer, sangat tergantung sumber daya manusia selaku pemakai informasi. Rockart (Jumaili, 2005) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, dan sumber daya mesin yang digunakan manajer untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai. Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi. Sistem informasi berbasis komputer dalam perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan data serta mendukung efektivitas kegiatan bisnis di perusahaan. Hal ini dapat dicontohkan misalnya sistem informasi penjualan, pengelolaan data personalia yang menyangkut data karyawan, data pemberian kompensasi, pelatihan, penilaian prestasi kerja dan sebagainya. Sampai saat ini teknologi komputer telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manajemen, manfaat yang diperoleh dari penggunaan komputer antara lain adanya penghematan dan ketepatan waktu, peningkatan produktivitas dan akurasi informasi yang lebih baik. Efektivitas sistem informasi berbasis komputer yang diterapkan perusahaan, harus

mempertimbangkan individu pemakai sistem informasi baik menyangkut tingkat skill dan expertise, teknologi yang digunakan baik menyangkut perancangan sistem yang memudahkan pemakai, maupun ketersediaan/jumlah perangkat keras (hardware) yang digunakan perusahaan. Sudaryono dan Astuti (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel para dosen perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta bertujuan mengetahui pengaruh computer anxiety terhadap keahlian dalam menggunakan komputer. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemakai komputer yang memiliki tingkat computer anxiety yang tinggi akan menunjukkan tingkat keahlian yang lebih rendah daripada pemakai komputer yang memiliki tingkat computer anxiety yang rendah. Berdasarkan hasil survei tersebut mengindikasikan bahwa komitmen karyawan di Indonesia yang ditunjukkan dari loyalitas perlu mendapat perhatian khususnya bagi para level manajerial. Para pemimpin perlu mendorong dan memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk dapat mengembangkan kreatifitasnya sehingga karyawan dapat memaksimalkan kinerjanya. Komitmen berkaitan dengan kepercayaan, sikap, dan keterlibatannya dalam mendukung tugas-tugas dan kebijakan perusahaan. Pembentukan sikap positif dan keterlibatan yang tinggi terhadap penerapan sistem informasi berbasis komputer yang diselenggarakan perusahaan sangat diperlukan, karena mendukung peningkatan kinerja karyawan bersangkutan sekaligus memberikan banyak manfaat terhadap kegiatan bisnis perusahaan. Senngenberger (Farida, 2003) mengemukakan terkadang ada situasi yang dirasa tidak aman di antara karyawan, misalnya tenaga ahli komputer seperti penangkal Hacker. Individu semacam ini memiliki unsur penting dalam pekerjaan dengan kecemasan yang rendah.

Rosen dan Weil (1990) telah menemukan adanya fenomena kecemasan berkomputer (computer anxiety). Kecemasan berkomputer dapat diartikan sebagai penolakan terhadap perubahan. Penolakan dapat berupa gejala atau sesuatu yang lain seperti ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui, ketakutan akan kegagalan, atau ketidakinginan untuk mengubah keadaan sekarang. Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa kecemasan berkomputer memiliki dampak negatif terhadap penggunaan komputer. Karena kecemasan berkomputer memiliki dampak sejauh itu, maka diperlukan pengetahuan empiris yang valid mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi variabel-variabel ini. Menurut Howard (Linda, 2000) computer anxiety didefinisikan sebagai perasaan takut seseorang dalam menggunakan komputer baik saat ini atau yang akan datang. Seseorang yang memiliki rasa takut terhadap penggunakan komputer menunjukkan kecenderungan untuk merasa frustrasi, kebingungan, kekecewaan dan kegagalan. Fenomena yang terjadi bahwa setiap karyawan ditinjau faktor kepribadian (personality) memiliki keterbatasan, faktor kepribadian dapat berupa kecemasan dalam menggunakan komputer (computer anxiety) dan sikap terhadap komputer (computer anxiety). Hal ini dialami oleh beberapa karyawan di PT Global Fiberindo Tangerang di mana kinerja karyawan dalam memanfaatkan komputer untuk mencapai keahlian sebagian besar masih mengalami beberapa kendala. PT Global Fiberindo Tangerang adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan produk dakron dan springbed. Sistem informasi yang diterapkan perusahaan adalah sistem jaringan (networking), paket software (microsoft office), database management termasuk didalamnya sistem pengajian dan sistem informasi penjualan. Dalam mennunjang kelancaran tugas-tugas bisnis, sistem informasi penjualan digunakan oleh karyawan/pemakai sistem informasi pada karyawan bagian penjualan untuk melakukan kegiatan transaksi penjualan dengan customer. Sistem

ini dapat memberikan kemudahan bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan semakin efektif sistem informasi penjualan maka diharapkan kinerja karyawan akan meningkat. Kenyataan yang dialami karyawan sendiri, menunjukkan bahwa pengembangan karyawan terhadap sistem informasi berupa kreatifitas masih terbatas. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengalaman karyawan terhadap sistem informasi terutama berkaitan dengan kecepatan komunikasi melalui pemanfaatan internet. Kecemasan dan kegelisahan dalam menggunakan komputer seringkali juga dialami karyawan dengan usia yang cenderung kurang produktif, dimana mereka yang lebih tua usianya cenderung pasif dan pesimis terhadap perkembangan sistem informasi sehingga kemampuan di dalam memanfaatkan komputer juga belum maksimal. Harapan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah bahwa karyawan perusahaan diharapkan memiliki komitmen organisasi yang tinggi dengan mengendalikan dan mengantispasi agar karyawan tidak mengalami computer anxiety atau kecemasan terhadap komputer.. Pada umumnya karyawan yang memiliki komitmen tinggi karyawan tersebut akan menunjukkan keinginan yang kuat untuk tetap bekerja pada perusahaan dan akan berusaha apa yang menjadi tujuan perusahaan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi akan menunjukkan kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi, tingkat absen, dan keterlambatan yang rendah. Disamping pengaruhnya pada perilaku penting tersebut, tingkat perhatian akan ketekunan karyawan dalam menjalankan tugas lebih tinggi, sehingga karyawan lebih mudah dikelola dan semua pekerjaan dapat terselesaikan sesuai harapan, serta yang lebih penting lagi adalah tidak adanya perpindahan kerja (turn over) karyawan keperusahaan lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kenyataannya terjadi permasalahan di PT Global Fiberindo Tangerang yang berkaitan computer anxiety dengan komitmen organisasi karyawan. Menurut informasi dari salah seorang staf personalia, beberapa karyawan bagian operator komputer

mengajukan diri untuk pindah ke divisi lapangan dikarenakan ia merasa cemas ketika berada di depan komputer. Kecemasan tersebut timbul karena beberapa sebab diantaranya yaitu pernah melakukan kesalahan dalam memasukan data ke komputer sehingga menyebabkan manajemen salah dalam mengambil keputusan. Jika hal tersebut tidak ditanggapi secara serius oleh pihak manajemen, tidak tertutup kemungkinan karyawan lain berbuat sama, yaitu meminta pindah ke divisi lain atau bahkan pindah kerja ke perusahaan lain. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa di perusahaan terjadi permasalah yang berhubungan erat dengan pemakaian komputer dan komitmen organisasi. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah: Apakah ada hubungan antara computer anxiety dengan komitmen organisasi karyawan PT Global Fiberindo Tangerang. Oleh karena penelitian ini berjudul Hubungan antara Computer Anxiety dengan Komitmen Organisasi Karyawan PT Global Fiberindo Tangerang. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1. Mengetahui hubungan antara computer anxiety dengan komitmen organisasi karyawan PT Global Fiberindo Tangerang. 2. Mengetahui seberapa besar peranan atau sumbangan efektif computer anxiety terhadap komitmen organisasi karyawan Global Fiberindo Tangerang. 3. Mengetahui tingkat computer anxiety dan tingkat komitmen organisasi karyawan pada PT Global Fiberindo Tangerang.

C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pimpinan Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi pada pimpinan sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan computer anxiety dan komitmen organisasi pada karyawan 2. Bagi karyawan Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai keterkaitan antara computer anxiety dengan komitmen organisasi sehingga karyawan dapat memahami faktor yang berperan penting dalam pengembangan dan peningkatan komitmen organisasi karyawan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Memberikan informasi kepada ilmuwan psikologi dalam mengembangkan ilmu-ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi industri yang berkaitan dengan hubungan antara computer anxiety dengan komitmen organisasi