PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 205
2
3 PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Ade Trio Lesmana Ahmad Nurhuda 2 Kaksim 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal Agustus 204 dilapangan pada pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran sejarah Kelas XI di SMA Negeri Luhak Nan Duo ditemukan juga permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang diduga belum memadai, rendahnya daya serap siswa dalam menerima materi ajar, rendahnya partisipasi dalam bertanya dalam proses belajar mengajar karena pelajaran sejarah dirasa kurang menarik dan membosankan karena guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Kemudian siswa juga kurang terpacu semangatnya dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif didalam kelas dan diduga terjadi karena adanya penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penelitian eskperimen merupakan penelitian yang mengadakan perlakuan (manipulasi) terhadap variabel penelitian (variabel bebas), kemudian mengamati konsekuensi perlakuan tersebut terhadap objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI IPS SMA N Luhak Nan Duo tahun ajaran 205/206 yang terdiri dari 4 lokal. Dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 berjumlah 32 orang dan XI IPS 3 berjumlah 3 orang karena kedua kelas ini mempunyai hasil belajar yang hampir sama. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji t atau uji dua rata-rata. Hasil penelitian pada perhitungan uji t menunjukan bahwa t hitung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan dengan t tabel maka hipotesis nol ditolak sedangkan hipotesis alternatif diterima sehingga dapat dikatakan ada pengaruh penggunaan metode quantum teaching terhadap hasil belajar pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS di SMA N Luhak Nan Duo. Penerapan metode pembelajaran quantum teaching dan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran sejarah pada kelas yang berbeda, didapat hasil belajar siswa kelas eksperimen 77,44 sedangkan kelas kontrol 69,68. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 200 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seperti kemampuan sosial, spiritual, intelektual maupun kemampuan profesional, karena manusia yang memiliki kualitas yang baik merupakan kekuatan utama dalam mensukseskan pembangunan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab. Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah merencanakan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berpendidikan, beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur dan memiliki pengetahuan dan kemampuan. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan kegiatan dibidang pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar baik formal maupun non formal. Sehubungan dengan kaitannya peningkatan mutu pendidikan, Nana (2009:22) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dan pada hakekatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan tujuan pendidikan. Menurut Anas (2009:49) Hasil belajar dibagi dalam tiga ranah (domain) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu (a) ranah proses berfikir (cognitive domain),(b) ranah nilai atau sikap (affective domain), (c) ranah keterampilan (psychomotor domain). Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Slameto (200:54) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar diantaranya kemampuan, bakat, minat, kreativitas, persepsi, media pembelajaran, dan kebiasaan belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar antara lain guru, orang tua, kurikulum, sarana prasarana belajar serta kondisi kelas. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri Luhak Nan Duo hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah dari kelas XI masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan tidak merata. Hal ini menunjukkan rendahnya presentase KKM belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 78 dalam rentangan 0-00. Rendahnya hasil belajar siswa dapat di lihat dari rata-rata UH siswa di SMA Negeri Luhak Nan Duo. Tabel Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah NO Kelas Jumlah siswa Nilai KKM < 78 Jumlah Nilai KKM >= 78 Jumlah XI 33 27 % 9 73 % 24 IPS 2 XI 32 34 % 66 % 2 IPS 2 3 XI 3 35 % 65 % 20 IPS 3 4 XI 36 39 % 4 6 % 22 IPS 4 Jumlah 32 66 % 45 34 % 87 Sumber: Data tata usaha SMA Negeri Luhak Nan Duo Berdasarkan tabel tergambar nilai hasil belajar mata pelajaran Sejarah kelas XI diperoleh data siswa, 34 % siswa yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) (78) dan 66 % siswa yang berada di atas KKM (78). Hal ini menunjukkan masih adanya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah yang rendah dan berada dibawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 78 dalam rentangan 0-00. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal Agustus 204 dilapangan pada pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kelas XI di SMA Negeri Luhak Nan Duo ditemukan juga permasalahan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang diduga belum memadai, rendahnya daya serap siswa dalam menerima materi ajar, rendahnya partisipasi dalam bertanya dalam proses belajar mengajar karena pelajaran Sejarah dirasa kurang menarik dan membosankan karena guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Kemudian siswa juga kurang terpacu semangatnya dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif didalam kelas dan diduga terjadi karena adanya penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Sejarah di SMA N Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Populasi dari penelitian ini adalah Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan siswa kelas XI IPS SMAN Luhak Nan Duo tahun ajaran 205/206 yang terdiri dari 4 lokal. Dari uraian data tersebut dirasa perlu diadakan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Metode
Quantum Teaching Terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Sejarah di SMA N Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan Penelitian ini dilaksanakan di SMA N Luhak Nan Duo pada bulan Januari tahun 205. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang mengadakan perlakuan (manipulasi) terhadap variabel penelitian (variabel bebas), kemudian mengamati konsekuensi perlakuan tersebut terhadap objek penelitian. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah soal tes. Model analisis data penelitian ini adalah analisis dua rata-rata. Dengan rumus : Keterangan : t s X n X 2 n X : rata- rata nilai kelas eksperimen X 2 : rata-rata nilai kelas kontrol s : Standar Deviasi nilai siswa kelas eksperimen s 2 : Standar Deviasi nilai siswa kelas kontrol N : Jumlah siswa kelas Eksperimen N 2 : Jumlah siswa kelas kontrol HASIL PENELITIAN Dari data penelitian yang telah dilakukan, untuk menguji hipotesis dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan diterima pada taraf nyata 95% atau dengan kata lain penggunaan metode pembelajaran quantum teaching signifikan. Hasil pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teachinglebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari hasil tes akhir kedua kelas diperoleh distribusi nilai yang bervariasi, yaitu untuk nilai ratarata kelas eksperimen diperoleh 77,44 dan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata nilai 69,68. Sebelum distribusi data tes akhir dianalisis untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kedua kelas bertolak pada titik awal yang sama, yakni hampir sama dalam jumlah hasil belajar yang berada di bawah KKM yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, untuk kegiatan penelitian selanjutnya kedua kelas 2 dapat diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran quantum teaching, sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensiona;. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas sampel maka dilakukan tes akhir belajar (posttest). Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Ikhwanul Rusydi (200) yang meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Kelas XI IPA Di SMA N 3 Padang. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa terlihat bahwa kelas yang menggunakan media pembelajaran CD Multimedia Interaktif memiliki nilai rata-rata nilai (79,26) lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ceramah (76,2). Sedangkan dari perhitungan Z-tes diperoleh Zhitung adalah 2,29. dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil belajar IPS siswa berbeda antara yang menggunakan metode quantum teaching dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode quantum teachinglebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan konvensional. Hasil belajar dapat memperlihatkan ketuntasan siswa yang dapat dijadikan salah satu alat evaluasi oleh guru untuk mengetahui keberhasilan mengajarnya. Ini sesuai dengan pendapatdimyati dan Mudjiono (2006:200), menjelaskan hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Dengan demikian keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. Kemudian juga diketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor eksternal diantaranya kemampuan guru untuk memilih metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tidak semua peserta didik dapat menangkap apa yang disampaikan guru dengan baik. Untuk itu diperlukan suatu metode yang digunakan sebagai cara untuk memperlancar proses belajar mengajar. Selain itu fenomena yang terlihat dilapangan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teachingmampu memberi perhatian dan rasa ingin tahu siswa untuk belajar memahami pelajaran Sejarah. Hal ini dapat dilihat dari semangat dan keseriusan siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan. Sedangkan pada kelas kontrol guru hanya menggunakan pembelajaran konvensional dalam model konvensional, pengajar memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah
. dalam menyampaikan materi tersebut kepada peserta didik. Sementara peserta didik mendengarkan secara teliti serta mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan pengajar sehingga pada pembelajaran ini kegiatan proses belajar mengajar didominasi oleh pengajar. Hal ini mengakibatkan peserta bersifat pasif, karena peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar, akibatnya peserta didik mudah jenuh, kurang inisiatif, dan bergantung pada pengajar. Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat memilih metode pembelajaran yang cocok dengan materi yang akan diberikan kepada siswa. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru akan berpengaruh terhadap kualitas dan hasil dari proses belajar. Penggunaan metode quantum teaching mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran karena ini berkaitan dengan proses ingatan dan juga menjadikan belajar lebih efisien dan mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya tidak ada aturan baku dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam mempelajari suatu materi. Namun juga tidak ada masalah apabila seorang guru menggunakan beberapa metode pembelajaran yang berbeda, bahwa tidak ada satupun jenis pembelajaran yang efektif untuk semua jenis materi yang akan diajarkan, melainkan dibutuhkan keterampilan guru dalam memberi variasi dan gabungan dari beberapa jenis pembelajaran yang akhirnya siswa benar-benar mampu menerima materi dan dapat meningkatkan hasil belajar. KESIMPULAN Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan bahwa hasil uji ANOVA atau F test diketahui F hitung sebesar,538 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi 0,000 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi penjualan handphone android (Y) atau dikatakan bahwa variabel Gaya hidup (X), konsep diri (X2), secara bersamasama atau simultan berpengaruh signifikansi terhadap variabel penjualan handphone android (Y). Gaya hidup dan konsep diri berpengaruh secara bersamaan terhadap penjualan handphone android karena gaya hidup dan konsep diri berkaitan dengan individu dalam menentukan pembelian suatu barang. guru dalam hal memilih metode pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran untuk siswa mereka. 3. Hendaknya metode quantum teaching menjadi bahan perbandingan sekolah lain dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk masingmasing mata pelajaran yang ada disekolah khususnya mata pelajaran Sejarah. PENUTUP Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI di Sma N Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdikbud. 2003. Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Lemhanas Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Slameto. 200. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Wahyu Ikhwanul Rusydi. 200. Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Kelas XI IPA Di SMA N 3 Padang. Skripsi: UNP: Padang. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka dapat disarankan sebagai berikut :. Agar guru lebih memperhatikan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran di sekolah. 2. Hendaknya metode pembelajaran quantum teaching menjadi bahan perbandingan untuk para