ARTIKEL. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

ARTIKEL PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL STRATEGI PENANGANAN KEBENCANAAN DI KOTA SEMARANG (STUDI BANJIR DAN ROB) Penyusun : INNE SEPTIANA PERMATASARI D2A Dosen Pembimbing :

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2015

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN DAN BANTUAN SOSIAL BERUPA UANG UNTUK KORBAN BENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATIPANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

Powered by TCPDF (

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Definisi dan Jenis Bencana

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KLUNGKUNG PROVINSI BALI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KONTINJENSI BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

PEDOMAN BANTUAN PERALATAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

Definisi dan Jenis Bencana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulungan.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

TAR== BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Bencana dan Permasalahannya

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Hubungan Kemampuan Pegawai dan Motivasi Pegawai Terhadap. Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Rangka Peningkatan Pajak Bumi

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 3 Tahun 2014 Seri D Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PENDAHULUAN Latar Belakang

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BULUNGAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

Transkripsi:

ARTIKEL Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah Penyusun : LEO CUNDHA PRAMUDYA D2A008041 Dosen Pembimbing : Dra. Nina Widowati, MSi & Drs. Zainal Hidayat, MA JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

Judul Nama NIM ABSTRAKSI : Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah : Leo Cundha Pramudya : D2A008041 Sebagai badan yang mengurusi berbagai kebutuhan masyarakat pada daerah bencana tentunya BPBD merupakan lembaga yang sangat tinggi perannya apabila terjadi suatu bencana untuk itu diperlukan pegawai yang mampu berlaku professional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel motivasi, kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat eksplanatori. Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah 44 orang dimana semuanya adalah Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Probability Sampling. Berdasarkan hasil uji statistik dengan analisis Korelasi Rank Kendall terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi (X1) dan kinerja (Y), pada taraf signifikan 5% maka diperoleh 4,64 > 1,645 yang berarti signifikan. Ada hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan (X2) dengan kinerja (Y), pada taraf signifikan 5% maka diperoleh 3,06 > 1,645 yang berarti signifikan. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap kinerja pegawai (Y), pada taraf signifikan 5% yaitu 86,045 > 0,000. Kinerja pegawai di Sekretariat BPBD Provinsi Jawa Tengah menunjukkan sebanyak 75,0% responden menganggap bahwa kinerja pegawai memiliki kategori yang tinggi. Akan tetapi masih perlu dilakukan perbaikan pada motivasi pegawainya dimana sebanyak 65,9% responden menganggap bahwa motivasi pegawai yang ada masih rendah. Namun, kepemimpinan disini menunjukkan sebanyak 68,2% responden menganggap bahwa kepemimpinan yang ada di Sekretariat BPBD Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang tinggi sehingga mampu membawa ke arah perbaikan kinerjanya. Kata kunci: Kinerja, Motivasi, Kepemimpinan 1. PENDAHULUAN Jawa tengah sebagai salah satu contoh wilayah di Indonesia yang memiliki potensi bencana sangat tinggi dimana terdapat 14 jenis bencana yang dimungkinkan terjadi di Jawa Tengah seperti erupsi gunung berapi, banjir, tanah

longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, banjir, angin puting beliung, epidemi, wabah, kegagalan teknologi maupun kerusuhan sosial. Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 dijelaskan definisi bahwa bencana adalah serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh alam dan/atau manusia yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda, kerusakan lingkungan hidup, sarana dan prasarana, fasilitas umum serta mengganggu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Kinerja pegawai menurut Anwar Prabu (2009 : 9) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam teori teori yang berkembang saat ini, kinerja dipengaruhi oleh banyak faktor yang mampu membuat kinerja menjadi lebih baik atau bahkan menurun. Di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah sendiri kinerjanya dirasakan kurang masimal dan hal ini diduga karena beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja itu sendiri. Menurut peneliti faktor yang diduga mempengaruhi kinerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah adalah faktor motivasi yang rendah dan kepemimpinan yang kurang tepat. Motivasi yang rendah itu sendiri ditunjukkan oleh beberapa perilaku pegawai yang datang terlambat tanpa alasan yang jelas, meninggalkan ruangan kerja bukan pada jam istirahat, serta kurang dapat melaksanakan tugas yang diberikan atasannya dengan penuh tanggungjawab. Selain itu kepemimpinan meskipun dilihat sudah cukup baik, masih terdapat beberapa kekurangan seperti

keberadaan pimpinan yang jarang ada ditempat sehingga mengakibatkan pengkoordinasian dalam melaksanakan tugas sedikit terganggu. Manfaat dari menganalisis adanya pengaruh dari motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah ini dimaksudkan agar kita dapat mengupayakan peningkatan kinerja masing masing pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2. PEMBAHASAN A. Rekapitulasi Kinerja Pegawai, Motivasi dan Kepemimpinan 1. Kinerja Pegawai Dari data rekapitulasi kinerja pegawai dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari data rekapitulasi kinerja pegawai dengan 75,0% responden menganggap bahwa kinerja pegawai yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang tinggi, 2. Motivasi Dari data rekapitulasi motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi pegawai yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari data rekapitulasi motivasi, sebanyak 65,9% responden menganggap bahwa kinerja pegawai yang ada di

Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang rendah, 3. Kepemimpinan Dari data rekapitulasi kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang tinggi, Hal ini dapat dibuktikan dari data rekapitulasi kepemimpinan dengan 68,2% responden menganggap bahwa kepemimpinan yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kategori yang tinggi, B. Analisis Hubungan Antar Motivasi (X 1 ) dengan Kinerja Pegawai (Y) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara variabel motivasi dan kinerja pegawai, maka akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan koefisien korelasi rank kendall yang menghasilkan TX 1.Y = 0,485 artinya bahwa hubungan yang dimiliki oleh motivasi dengan kinerja pegawai positif dan hasil perhitungan koefisien korelasi rank kendall tersebut kemudian diuji Z. Dari hasil perhitungan didapat nilai Z hitung besar, kemudian dikonsultasikan dengan harga Z tabel pada taraf signifikan 5% maka diperoleh 4,64 > 1,645 yang berarti signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yang diuji mempunyai hubungan yang signifikan, artinya hipotesis menyatakan hubungan positif antara motivasi dan kinerja pegawai ada kecenderungan

dapat diterima. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh antara motivasi (X 1 ) dengan kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 23,5%. C. Analisis Hubungan Antar Kepemimpinan (X 2 ) dengan Kinerja Pegawai (Y) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara variabel kepemimpinan dan kinerja pegawai, maka akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan koefisien korelasi rank kendall yang menghasilkan TX 2.Y = 0,320 artinya bahwa hubungan yang dimiliki oleh kepemimpinan dengan kinerja pegawai positif dan hasil perhitungan koefisien korelasi rank kendall tersebut kemudian diuji Z. Dari hasil perhitungan didapat nilai Z hitung besar, kemudian dikonsultasikan dengan harga Z tabel pada taraf signifikan 5% maka diperoleh 3,06 > 1,645 yang berarti signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yang diuji mempunyai hubungan yang signifikan, artinya hipotesis menyatakan hubungan positif antara kepemimpinan dan kinerja pegawai ada kecenderungan dapat diterima. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh antara kepemimpinan (X 2 ) dengan kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 10,2%.

D. Analisis Hubungan Antara Motivasi (X 1 ) dan Kepemimpinan (X 2 ) dengan Kinerja Pegawai (Y) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel motivasi (X 1 ) dan Kepemimpinan (X 2 ) dengan kinerja pegawai (Y) digunakan rumus koefisien konkordinasi kendall (W) dengan uji signifikan chi kuadrat (X 2 ). Dari perhitungan Koefisien konkordinasi kendall menghasilkan W = 0,978. Kemudian, untuk menguji signifikan koefisien konkordinasi kendal (W) maka harga W tersebut selanjutnya dimasukkan dalam rumus chi kuadrat, sehingga diperoleh hasil 86,045. Nilai X 2 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga kritis X 2 dengan df. 2. Pada taraf signifikan 5% dimana menunjukkan angka 0,000. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut diketahui bahwa nilai X 2 hitung > X 2 tabel pada taraf signifikan 5% yaitu 86,045 > 0,000. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa antara motivasi (X 1 ) dan kepemimpinan (X 2 ) dengan kinerja pegawai (Y) ada korelasi positif dan signifikan dengan demikian hipotesis diterima. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) dapat disimpulkan bahwa motivasi (X 1 ) dan kepemimpinan (X 2 ) secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 95,6%.

3. PENUTUP Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah atau penyempurnaan kinerja pegawai, antara lain : 1. Hasil pengamatan kinerja pegawai dan kepemimpinan di BPBD Provinsi Jawa Tengah termasuk kategori tinggi, namun masih perlu perbaikan pada berbagai sektor, seperti : a. Pemberian sanksi yang tegas pada anggota organisasi yang terlambat dan meninggalkan ruangan kerja sebelum jam istirahat atau jam pulang tanpa alasan yang jelas, b. Peningkatan sarana prasarana yang ada sehingga semua wilayah nantinya terjangkau dalam peta penanggulangan bencana, c. Pemberian diklat pada anggota organisasi yang belum memahami tugasnya dalam organisasi, d. Pelaksanaan evaluasi secara menyeluruh pada anggota organisasi setiap bulannya agar terjadi peningkatan produktivitas, e. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar kondisi kerja nyaman dan termotivasi, f. Pemberian diklat mengenai kepemimpinan yang baik sehingga nantinya pemimpin mampu memberikan contoh keteladanan pada bawahan,

g. Menciptakan suasana kekeluargaan antara pimpinan dengan bawahan agar terjalin komunikasi yang baik dan timbul rasa kebersamaan. 2. Hasil pengamatan motivasi kerja di BPBD Provinsi Jawa Tengah termasuk kategori rendah, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada berbagai sektor, seperti : a. Penyediaan ruang kerja yang sesuai dengan kebutuhan, b. Pelengkapan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai, c. Peningkatan jaminan keamanan bagi semua pegawai agar merasa nyaman dalam bekerja, d. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan akrab sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja, e. Pemberian penghargaan yang layak pada pegawai yang telah bekerja dengan sangat baik, f. Pemberian pelatihan akan pentingnya kerjasama tim dalam menciptakan suatu lingkungan pembelajaran bagi pegawai.