BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM

KESIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Kota Bandar Lampung adalah tidak efektif karena:

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah saja, tetapi juga dari sektor privat. Dalam Undang-Undang No

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

I. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan prima yangmempunyai sistem pelayanan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Repub

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA PADANG

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Taufiqurrohman, SH, M.Si

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN KK BARU DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberian otonomi yang diberikan seluas-luasnya kepada daerah membuat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

I. PENDAHULUAN. sebuah sistem merupakan bagian dari administrasi pemerintahan dan. administrasi Negara dalam memberikan jaminan kepastian hukum dan

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 07 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

INFORMASI DOKUMEN KEPENDUDUKAN YANG WAJIB DIMILIKI OLEH ORANG ASING PEMEGANG KITAS DAN KITAP

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Untuk memenuhi tuntutan tersebut telah diciptakan suatu alat

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

Nomor 163 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 163 TAHUN 2009 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 143 TAHUN 2009

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pelayananan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 SERI C.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Kartu keluarga merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena kartu keluarga bagian dari tanda atau identitas seseorang. Untuk itu masyarakat harus mengurus kartu keluarga untuk kepentingan administrasi kependudukan. Adapun manfaat kartu keluarga seperti pembuatan kartu tanda penduduk, melanjutkan pendidikan, mendapatkan beasiswa, membuat paspor, ingin mendapatkan asuransi kesehatan dan membuat jaminan kesehatan maka kartu keluarga sangat dibutuhkan sebagai data penunjang. Selain kartu keluarga, surat pindah juga harus dimiliki oleh masyarakat yang ingin mengurus perpindahan domisili. Karena surat pindah merupakan salah satu syarat pembuatan kartu keluarga bagi masyarakat yang baru berdomisili disuatu kabupaten atau kota. Sehingga tanpa surat pindah masyarakat tidak akan bisa mengurus kartu identitas lainnya. Surat pindah inilah yang akan menjadi dasar pembuatan kartu kependudukan lainnya. Namun masalah yang terjadi banyak masyarakat yang enggan untuk mengurus dokumen penting itu. Contohnya saja kartu keluarga, banyak

masyarakat atau kepala keluarga yang belum memiliki kartu keluarga dengan alasan dalam pembuatannya masih rumit dan berbelit dari satu meja ke meja yang lain. Selain itu juga disebabkan oleh kurang pahamnya masyarakat terhadap persyaratan serta prosedur dalam pembuatan kartu keluarga, yang mana harus ada surat pengantar dari RT dan RW setempat hingga ke Kelurahan dengan mengisi berbagai formulir yang disediakan dan berakhir di Kecamatan atau di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini cukup memakan waktu yang lama dalam proses pembuatan kartu keluarga. Oleh karena itu banyak masyarakat yang tidak puas tehadap pelayanan publik pemerintah seperti pelayanan yang mahal, berbelit-belit, kurang ramah, dan lambat membuat masyarakat mengambil jalan cepat untuk mengurusnya. Banyak masyarakat yang lebih memilih meminta bantuan kepada pihak lain dan memberikan upah kepadanya. Hal inilah yang menyebabkan maraknya pungutan liar (pungli). Padahal pelayanan publik itu sendiri adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Namun kondisi yang terjadi di masyarakat menunjukkan bahwa pelayanan publik dalam bentuk pelayanan administrasi kependudukan khususnya dalam hal pembuatan kartu keluarga dan surat pindah belum sepenuhnya berjalan dengan baik dan masih ditemuinya hambatan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kependudukan dan pencatatan sipil seperti pembuatan kartu tanda penduduk, akta

kelahiran, akta kematian, kartu keluarga, surat keterangan pindah serta tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin melakukan kegiatan magang pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang yang akan penulis uraikan pada tugas akhir ini dengan judul Prosedur Administrasi Pembuatan Kartu Keluarga, dan Surat Pindah pada Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba menyampaikan perumusan masalah sebagai berikut Bagaimana prosedur administrasi pembuatan kartu keluarga, dan surat pindah pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang?. 1.3 Tujuan Penulis Untuk mengetahui bagaimana prosedur administrasi pembuatan kartu keluarga, dan surat pindah yang dibutuhkan oleh masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah : a. Bagi penulis Menambah wawasan penulis tentang prosedur administrasi pembuatan kartu keluarga, dan surat pindah. Serta merasakan bagaimana bekerja dalam kelompok.

b. Bagi instansi Dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi kantor dalam melakukan prosedur administrasi pada instansi tersebut. 1.5 Tempat dan Waktu Magang Tempat magang yaitu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan magang telah dilaksanakan selama 40 hari kerja. Dimulai tanggal 3 Januari 2017 sampai 24 Februari 2017. 1.6 Sistematika Penulisan Agar mengarah pada judul yang telah diajukan, maka penulisan laporan ini akan terbagi atas lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulis, manfaat penulisan, tempat dan waktu magang, serta sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan pengertian prosedur, karakteristik prosedur, manfaat prosedur, pengertian administrasi, ciri-ciri administrasi, ruang lingkup administrasi, tujuan administrasi, pengertian kartu keluarga, manfaat kartu keluarga, syarat pembuatan kartu keluarga, proses pembuatan kartu keluarga, pengertian surat pindah, manfaat surat pindah, pengertian surat

pindah datang, syarat surat pindah datang, proses penerbitan surat pindah datang, pengertian surat pindah keluar, syarat surat pindah keluar dan proses penerbitan surat pindah keluar. BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PADANG Pada bab ini penulis menjelaskan sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, serta kegiatan operasional instansi. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menjelaskan tentang prosedur administrasi pembuatan kartu keluarga, dan surat pindah pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan pembahasan dan pelaksanaan dari kegiatan magang yang dilakukan dan saran yang penulis berikan agar bermanfaat untuk kemajuan kantor. DAFTAR PUSTAKA Pada bagian ini ditulis daftar bacaan yang digunaan penulis untuk melengkapi tulisan.