RANCANG BANGUN ANTENA YAGI

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

PENGARUH MATERIAL DALAM PERANCANGAN REFLECTOR ANTENA BOLIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA TERIMA WIFI

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

RANCANG BANGUN ANTENA 2,4 GHz UNTUK JARINGAN WIRELESS LAN

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA 3G UNTUK WIRELESS INTERNET ABSTRAK

Jenis-jenis Antena pada Wireless

Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi dengan Frekuensi 2,4 GHz

Dukungan yang diberikan

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Beamwidth, Gain dan Pola Radiasi terhadap Performansi Antena Penerima

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

Makalah Peserta Pemakalah

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

RANCANG BANGUN ANTENA HELICAL 1800 MHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE )

BAB I PENDAHULUAN. dan dengan siapa saja. Teknologi wireless merupakan teknologi yang dapat

SKRIPSII BOLIC DISUSUN OLEH: JURUSAN

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO

ANTENA OMNIDIREKT10NAL 2,4 GHZ

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

Perancangan, Realisasi, dan Pengujian Antena Helik Mode Axial pada Access Point Wireless-G 2,4 GHz Broadband Linksys

IMPLEMENTASI ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG-H UNTUK LINK LOS WIRELESS-LAN 2,4 GHz

III. METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

ALUMUNIUM BAHAN ANTENA UNTUK OPTIMASI TRANSMISI GELOMBANG RADIO

PEMBUATAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA WAJAN BOLIC DAN ANTENA KALENG DALAM MENANGKAP SINYAL WIFI

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Radio dan Medan Elektromagnetik

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Tugas Akhir SIMULASI PERANCANGAN ANTENA YAGI UNTUK APLIKASI WLAN. Oleh : FIRMANTO NIM :

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO

BAB II LANDASAN TEORI

InSSIDer. Noviatur Rohmah Penegretian SSID dan inssider. Lisensi Dokumen:

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

TAKARIR. Kapasitas transmisi dari sambungan elektronik. Percakapan melalui jaringan intenet.

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

RANCANG BANGUN ANTENA EKSTERNAL PARABOLIK 2,4 GHZ UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS LAN (WLAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

RANCANG BANGUN ANTENA OMNIDIRECTIONAL 15 dbi UNTUK PENGUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (Wi-Fi)

Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon

Antena. Prinsip dan Aplikasi

ANALISIS DAYA TERIMA ANTENA AIRGRID M5HP CLIENT PT. JAWA POS NATIONAL NETWORK MEDIALINK PONTIANAK

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI SEBAGAI PENGUAT SINYAL MODEM 4G LTE BERDASARKAN FREKUENSI 1800 MHZ

komputer dengan komputcr secara nirkabel, access point identik dengan HUB pada

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT WAVEGUIDE 2,4 GHZ. Reza Farizqi 1,Mudrik Alaydrus 2 1,2

RANCANG BANGUN ANTENA SLOT OMNIDIRECTIONAL 13 dbi UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (LAN) Rahmi Sari Marina Daulay NIM :

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

ANALISIS JENIS MATERIAL TERHADAP JUMLAH KUAT SINYAL WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE COST-231 MULTIWALL INDOOR

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL..i ABSTRAKSI...v KATA PENGANTAR.vi DAFTAR ISI..viii DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR TABEL..xiii

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

BAB II TEORI DASAR. antena. Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai pengenalan wireless LAN.

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN EFISIENSI BAHAN PADA PEMBUATAN ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG MEDAN LISTRIK (E)

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA DELTA LOOP DOUBLE BAND SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI VHF (VERY HIGH FREQUENCY) DAN UHF (ULTRA HIGH FRQUENCY)

DESAIN ANTENA Wi-Fi DENGAN MEDIA SENG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR: 96/DIRJEN/2008 TENTANG

Implementasi Reflector Antena Wajanbolik Pada Layanan EVDO (Evolution Data Optimized)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

EVALUASI KUALITAS PENERIMAAN SIARAN ANTV DI WILAYAH KABUPATEN KUBU RAYA

Visualisasi Propagasi Gelombang Indoor Pada Wi-Fi 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI DENGAN FREKUENSI 2,4 GHZ UNTUK MENINGKATKAN DAYA TERIMA WIRELESS USB ADAPTER TERHADAP SINYAL WIFI Slamet Triyadi 1 ), Dedy Suryadi 2 ), Neilcy Tjahjamooniarsih 3 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Jln. Prof.H.Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia Email : striyadi00@gmail.com ABSTRACT Wireless communication systems need the role of antenna in a data transmission process. Waves electromagnet acceptable and transmitted because of antenna. An antenna good quality make received information quality more bettter. In this research, the writer build a yagi antenna is modified at a frequency of 2,4 GHz to increase the receive power of wireless USB adapter for Wifi Signals. antenna modification test done to the distance 75 meters and 100 meters. The average of received signal power for ten times experiment are -73,15 dbm at 75 meters and -79,1 dbm at 100 meters. Besides, the average of received signal power of reference antenna (omni antenna, the default setting of wireless USB adapter) are -87,8 dbm at 75 meters and cannot be detected at 100 meters. The comparison from yagi antenna modification and reference antenna is the gain of yagi antenna modification. The values are 17,65 dbm at 75 meters and 23,9 dbm at 100 meters. In terms of the gain, yagi antenna modification is succesful made to its purpose which is to increase the receive power of wireless USB adapter for Wifi Signals. Keywords : Antenna, Signal Strength, WIFI, Wireless USB Adapter, Antenna Modifikasi I. Pendahuluan Di era modern saat ini, manusia memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa aja. Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan bagi terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah sistem komunikasi nirkabel (wireless). Pada sistem komunikasi wireless dibutuhkan peranan antena dalam proses transmisi data. Karena dengan antena, gelombang elektromagnet dapat diterima dan ditransmisikan. Semakin baik kualitas antena semakin baik pula kualitas informasi yang diterima. Dalam bukunya (Mudrik Alaydrus, 2011: 1). Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk dapat memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah sebuah transducer (pengubah) elektromagnetis, yang digunakan untuk mengubah gelombang teruntun di dalam saluran transmisi kabel, menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas dan sebagai penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang tertuntun. Antena adalah salah satu jenis antena radio tau televisi yang Diciptakam oleh Hidetsugu. Antena ini bersifat direksional, yaitu menambah gain hanya pada salah satu arahnya. Sisi antena yang berada dibelakang reflektor memiliki gain yang lebih kecil dari pada didepan direktor. Karena itu penulis tertarik untuk merancang antena modifikasi dengan frekuensi 2.4 GHz untuk memperkuat daya terima wireless USB adapter terhadap sinyal WiFi. II. Tinjauan Pustaka 1. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur yaitu panjang gelombang (λ), frekuensi (f), amplitudo, kecepatan (v). Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya) maka panjang gelombang dan frekuensinya berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya. Adapun gelombang elektromagnetik dapat di rumuskan sebagai berikut : λ = v f...(1) 2. Antena Uda Antena dikenal juga sebagai antena arah yang bersifat langsung memancar dan didesain untuk memancarkan gelombang hanya pada satu frekuensi. Antena ini terdiri dari driven, reflektor dan direktor yang dikenal dengan elemen.

Gambar 1. Antena a) Prinsip Kerja Antena adalah antenna directional yaitu antena yang hanya dapat mengambil atau menerima sinyal dari satu arah yaitu depan karena sisi antena yang berada di belakang reflector memiliki gain yang lebih kecil daripada di depan director. b) Elemen Antena Elemen Driven Driven merupakan bagian paling penting dari sebuah antena karena elemen inilah yang akan membangkitkan gelombang elektromagnetik menjadi sebuah sinyal yang akan di pancarkan. Pada umumnya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima Gambar 2. Driven Jenis Dipole Rumus yang akan digunakan oleh penulis untuk menentukan panjang driven adalah sebagai berikut. L = 0,5 x K x λ... (2) λ = panjang gelombang diudara L = panjang driven K = velocity factor pada logam (0,95) Elemen Reflektor Reflektor adalah bagian belakang antena yang dengan panjang fisik lebih panjang dari pada driven dengan tujuan utama dari penempatan reflektor di belakang adalah untuk membatasi radiasi agar tidak melebar kebelakang namun kekuatan pancarannya akan diperkuat ke arah sebaliknya. Elemen Direktor Elemen direktor merupakan elemen pengarah yang diletakkan di depan antena dipole terlipat (driven), direktori akan memaksakan radiasi dari driven menuju ke satu arah. Elemen ini juga kadang sering disebut dengan elemen parasitic. l direktor = l driven 5% (l driven )...(3) l direktor = panjang direktor = panjang driven l driven Gambar 4. Elemen Direktor Sumber : Kusyaman (2010 : 15) c) Parameter-Parameter Antena Parameter antena merupakan indikator kualitas sebuah antena. Adapun parameter antena yang akan digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Kualitas Sinyal (Signal Strength) Kualitas sinyal antena merupakan standar yang digunakan untuk mengetahui tentang kualitas dari sinyal wifi yang dapat menjadi dasar mengenai kategori menentukan handal tidaknya suatu jaringan wifi. Semakin bagus kualitas sinyal wifi tersebut maka semakin baik dan handal konektivitasnya. Tabel 1. Kategori Kualitas Sinyal (Signal Strength) Kualitas Sinyal Satuan Kuat No. (Signal Strength) Sinyal 1 Excellent -70 dbm 2 Good -71 to -80 dbm 3 Fair -81 to -90 dbm 4 Poor -90 dbm Sumber : Xirrus Wifi Inspector User s Guide Daya Pancar Daya pancar antena merupakan suatu proses pengiriman sinyal gelombang elektromagnetik dari antena pemancar (Tx) ke antena penerima (Rx). Adapun rumus yang digunakan oleh penulis untuk menentukan daya pancar adalah sebagai berikut : L = 32,4 + 20 log D + 20 log f...(4) P T = P R + L T - G T + L - G R + L R...(5) Gambar 3. Elemen Reflektor

Dimana: D = jarak antena pemancar (transmitter) ke antena penerima (receiver) (km) f = frekuensi yang digunakan antena (MHz) P R = daya terima antena (receiver) P T = daya pancar antena (transmitter) L T = panjang kabel antena pemancar (transmitter) (m) G T= Gain (penguat) antena pemancar (transmitter) (db) L = FSL (Free Space Loss) kerugian yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio (db) G R= Gain (penguat) antena penerima (receiver) (db) L R = Panjang kabel antena penerima (receiver) (m) Daya Terima Daya terima antena merupakan suatu proses penerimaan sinyal gelombang elektromagnetik yang bersumber dari antena pemancar (Tx). Adapun rumus yang digunakan oleh penulis untuk menentukan daya terima adalah sebagai berikut : P R= P T L T + G T L + G R - L R...(6) Dimana: D = jarak antena pemancar (transmitter) ke antena penerima (receiver) (km) f = frekuensi yang digunakan antena (MHz) P R = daya terima antena (receiver) P T = daya pancar antena (transmitter) L T = panjang kabel antena pemancar (transmitter) (m) G T = Gain (penguat) antena pemancar (transmitter) (db) L = FSL (Free Space Loss) kerugian yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio (db) G R = Gain (penguat) antena penerima (receiver) (db) L R = Panjang kabel antena penerima (receiver) (m) Penguatan Daya (Gain) Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Perhitungan yang digunakan adalah dengan membandingkan daya terima wireless USB adapter yang menggunakan antena uda dengan daya terima antena yang menggunakan antena modifikasi yang di pasang ke wireless USB adapter. Pencarian nilai penguatan (gain) pada percobaan ini dengan menguji antena dan pengujiannya pun dilakukan dalam kondisi outdoor. G = (P R1 P R2) + Gr...(7) P R1 = daya terima antena yang menggunakan antena modifikasi P R2 = daya terima antena yang menggunakan antena bawaan wireless USB adapter (Omni) Gr = gain antena Omni wireless USB adapter (db). 3. Fokus Direktris Fokus direktris adalah garis sumbu simetri pada parabola terhadap titik fokus. Sedangkan fokus dari parabola adalah letak suatu titik dimana jarak antara titik sembarang pada garis parabola Gambar 5. Fokus dan Direktris f = D2 16 d...(8) D = Diameter d = kedalaman 4. Kabel Koaksial Kabel Coaxial adalah salah satu media transmisi pada jaringan komputer berupa kabel jaringan dengan kemampuan transmisi tinggi, sehingga lebih umum digunakan pada saluran televisi dibandingkan pada jaringan computer. Gambar 6. Kabel coaxial Penentuan panjang maksimal kabel dapat dihitung seperti persamaan dibawah ini l max = λ 100...(9) 4 l max = panjang kabel maksimal λ = Panjang gelombang

III. Metode Penelitian a) Perancangan Antena Modifikasi Pada perancangan antena modifikasi ini, penulis memodifikasi empat buah antena uda yang dipasang secara paralel dengan mengganti reflektor berbentuk setengah tabung yang menyerupai antena sectoral, di bawah ini adalah gambar desain antena modifikasi. Perakitan Antena Gambar 8. Rancangan Antena Modifikasi b) Langkah-langkah Perakitan Antena Pembuatan Elemen Driven Gambar 9. Elemen Driven Gambar 13. Antena Modifikasi c) Pengambilan Data Pengukuran Pengambilan data pengukuran berdasarkan pengujian ditunjukkan pada Gambar 14. Pembuatan Elemen Direktor Gambar 10. Elemen Direktor Pembuatan BOOM Gambar 11. Proses Pembuatan Boom Pembuatan Reflektor Gambar 14. Skema Pengujian Antena Modifikasi Sumber : Software Realtex11n USB Wireless LAN Utility Gambar 14 merupakan cara pengambilan data dengan menggunakan software Realtex11n USB Wireless LAN Utility. Proses pengujian dilakukan saat laptop terhubung ke access point SoftAP. Semua parameter yang diperlukan akan dibuktikan dengan menggunakan software ini. Gambar 12. Pembuatan Reflektor

dbm Level Daya Terima IV. Hasil dan Analisis 1. Perhitungan Daya Pancar dan Daya Terima Antena pada Jarak 75 Meter Pada pengujian antena modifikasi ini maka akan dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai dari daya pancar dan daya terima sebagai berikut. Tabel 2. Perhitungan dan Pengukuran Daya Terima pada Jarak 75 meter Jenis Antena Omni Daya Terima Perhitungan Daya Terima Pengukur an (dbm) Indikator Warna -87,8 Fair -69,5 dbm -86,85 Fair Modifikasi 1-83,35 Fair Modifikasi 2-78,95 Good Modifikasi 3-73,15 Good Modifikasi 4 Sumber : Hasil Perhitungan dan Pengukuran Nilai Level Daya Terima 2. Perhitungan Daya Pancar dan Daya Terima Antena pada Jarak 100 Meter. Tabel 3. Perhitungan dan Pengukuran Daya Terima pada Jarak 100 meter Jenis Antena Omni Modifikasi 1 Modifikasi 2 Modifikasi 3 Modifikasi 4 Daya Terima Perhitungan -72 dbm Daya Terima Pengukuran (dbm) Indikator Warna Tidak Poor terdeteksi Tidak Poor terdeteksi -86,5 Fair -83,1 Fair -79,1 Fair Sumber : Hasil Perhitungan dan Pengukuran Nilai Level Daya Terima 3. Penguatan Daya (Gain) Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Penguatan Daya (Gain). No Antena Modifikasi Jarak 75 meter 100 meter 1 1 3,95 dbm 3 dbm 2 2 7,45 dbm 16,5 dbm 3 3 11,85dBm 19,9 dbm 4 4 17,65dBm 23,9 dbm Sumber : Hasil Perhitungan Penguatan Daya (Gain) Selanjutnya dibuatlah Gambar 2 dan Gambar 3 sebagai grafik hasil pengujian yang telah dilakukan agar terlihat jelas perubahan nilai daya terima (signal strength) serta penguatan daya ( gain ) dari setiap antena pada jarak yang berbeda. -120-100 -80-60 -40-20 0 75 meter 100 meter yagi modifikasi 4-73.15-79.1 yagi modifikasi 3-78.95-83.1 yagi modifikasi 2-83.35-86.5 yagi modifikasi 1-86.85-100 omni2-87.8-100 Gambar 15. Grafik Hasil Pengukuran Nilai Level Daya Terima Sumber : Olah Data pada Microsft Excel Dari Gambar 15, grafik di atas dapat dilihat untuk nilai level daya terima yang memiliki tingkat signal strength yang paling baik untuk jarak 75 meter dan 100 meter adalah antena modifikasi dengan nilai rata-rata sebesar -73,15 dbm dan - 79,1dBm. Pernyataan ini telah dibuktikan dalam hasil pengujian di lapangan. 30 20 10 0 DAYA TERIMA SINYAL Penguatan Daya (Gain) 75 meter 100 meter antena yagi 1 3.95 7.45 antena yagi 2 7.45 16.5 antena yagi 3 11.85 19.9 antena yagi 4 17.65 23.9 Gambar 16. Grafik Hasil Perhitungan Penguatan Daya (Gain) Sumber : Olah Data pada Microsft Excel Gambar 16 grafik hasil perhitungan penguatan daya (gain) menunjukan bahwa nilai penguatan daya (gain) pada antena modifikasi ini cukup baik. Antena modifikasi dengan 4 memiliki nilai penguatan yang cukup besar yaitu pada jarak 75 meter memiliki nilai penguatan daya (gain) sebesar 17,65 dbm dan pada jarak 100 meter memiliki nilai penguatan daya (gain) sebesar 23,9 dbm. Antena modifikasi ini dengan melihat gambar 4.85 dapat disimpulkan bahwa dengan menambah elemen lebih banyak dapat menambah penguatan daya (gain). Berdasarkan grafik hasil pengujian di atas terlihat yang memiliki nilai level daya terima (signal strength) serta penguatan daya (gain) yang paling baik terdapat pada antena modifikasi. Kedua grafik tersebut menunjukan bahwa antena modifikasi ini telah berhasil dapat meningkatkan nilai level daya terima pada wireless USB adapter yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz.

V. Penutup 1. Kesimpulan a) Perhitungan dan pengukuran nilai level daya terima menggunakan antena Omni pada jarak 75 meter didapat perhitungan sebesar -69,5 dbm dan pada jarak 100 meter didapat perhitungan sebesar 72 dbm. Untuk hasil pengukuran pada jarak 75 meter didapat dengan rata-rata level daya terima sebesar -87,8 dbm dengan kategori kualitas sinyal cukup baik (fair), dan untuk jarak yang lebih jauh yaitu 100 meter wireless USB adapter sudah tidak dapat terkoneksi pada access point. b) Hasil pengukuran wireless USB adapter dengan menggunakan antena modifikasi pada jarak 75 meter untuk yagi modifikasi dengan 1 mendapatkan nilai rata-rata level daya terima sebesar -86,85 dbm kualitas sinyal cukup baik (fair), modifikasi dengan yagi 2 sebesar -83,35 dbm kualitas sinyal cukup baik (fair), modifikasi dengan 3 sebesar - 78,95 dbm kualitas sinyal baik (good), dan modifikasi dengan 4 sebesar -73,15 dbm kualitas sinyal cukup (good). c) Pengukuran Level daya terima pada jarak 100 meter wireless USB adapter yang menggunakan antena modifikasi dengan 1 tidak dapat terkoneksi, antena modifikasi dengan 2 sebesar -86,5 dbm, modifikasi dengan 3 sebesar -83,1 dbm, dan modifikasi dengan 4 sebesar -79,1 dbm d) Berdasarkan hasil rata-rata pengukuran daya terima pada jarak 75 meter menggunakan Antena Omni bawaan wireless USB adapter dan Antena modifikasi yang dibuktikan dengan softwere Realtex11n USB Wireless LAN Utility mendapatkan penguatan daya (gain) pada antena modifikasi dengan 1 sebesar 3,95 dbm, antena modifikasi dengan 2 sebesar 7,45 dbm, antena modifikasi dengan 3 sebesar 11,85 dbm, dan antena modifikasi dengan 4 sebesar 17,65 dbm. e) Pada hasil pengujian dengan softwere Realtex11n USB Wireless LAN Utility pada jarak 100 meter mendapatkan penguatan daya (gain), antena modifikasi dengan 1 sebesar 3 dbm, modifikasi dengan 2 sebesar 19,9 dbm, antena modifikasi dengan 3 sebesar 11,85 dbm, dan antena modifikasi dengan 4 sebesar 23,9 dbm. f) Dari hasil pengukuran dan pengujian dapat dilihat bahwa antena modifikasi ini berfungsi dengan baik, dengan ditunjukan oleh besarnya penguatan daya (gain) yaitu 17,65 dbm untuk 75 meter dan 23,9 dbm untuk 100 meter. Pada jarak 100 meter mengalami penguatan yang cukup besar karena pada jarak ini antena referensi atau antena Omni bawaan wireless USB adapter sudah tidak dapat terkoneksi. 2. Saran a) Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan merubah material-material lainnya sehingga dapat meningkatkan penguatan daya (gain) yang lebih baik lagi. b) Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan membandingkan secara vertikan dan horizontal untuk posisi antena modifikasi ini, mana yang lebih baik sebagai penerima sinyal baik. VI. Referensi [1] Alaydrus, Mudrik. 2011. Antena Prinsip & Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2] Firmanto.2010 Simulasi Perancangan Antena Untuk Aplikasi WLAN. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatra Utara Medan [3] Ghali Endar Pratomo.(2017). Pengaruh Material Dalam Perancangan Reflektor Antena Bolic Untuk Meningkatkan Daya Terima Wifi. Pontianak: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak. [4] Hamdani G, Arief. 2004. Komunikasi Data via IEEE 802.11. 1sted. Jakarta: Dinastindo. [5] Hasyim, Muhamad, Definisi Internet. Terdapat di http://hasheem.wordpress.co m/bahan-ajar/definisi-internet/ [6] Ivan Nurizal Sakti. 2013 Modifikasi Antena jenis untuk Menguatkan Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi Semarang: Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Semarang. [7] Kraus, John D. 1988. Antennas. Second Edi. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited. [8] Kriswanto. 2011 Memperpanjang Jarak Jangkau Sinyal USB Wireless Adapter Dengan Memanfaatkan Antena UHF Medan: Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara [9] Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer Dan Informasi. Vol. 1. Yogyakarta: Andi. [10] Tito, Tuwono. 2008 Antenna Design for Wireless LAN 2.4 GHz Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam IndonesiaYogyakarta. Biografi Slamet Triyadi, lahir di Pontianak, 19 Juni 1994. Menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Rasau Jaya lulus tahun 2006, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Rasau Jaya sampai tahun 2009, dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Rasau Jaya sampai tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Pontianak pada tahun 2017