BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2014),6.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Rafika Warma, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. Imas Kurinarsih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan, Kata Pena, Surabaya, 2014, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN. (Agustus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. sendiri bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi. dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ialah kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendidikan menurut Abu Bakar (2012),

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

2 Menetapkan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 3. Peraturan Pemerintah

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan, tantangan masa depan, kemajuan teknologi dan seni maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 19 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PROFIL LULUSAN CALON GURU IPA MELALUI PENGINTEGRASIAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 2 (2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan sudah masuk ranah politik. Iklim perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi yang berbeda sekalipun (Frappaolo, 1997 : 12). Knowledge

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

JAJANG SUHARNADI, 2015 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mengantisipasi perubahan perubahan global dan persaingan pasar bebas, serta tuntunan kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi, khususnya teknologi insformasi yang semakin hari semakin canggih, pemerataan layanan pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan yang transfaran, berkeadilan, dan demokratis. Hal ini harus dikondisikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, sekolah sebagai sebuah masyarakat kecil (mini society) yang merupakan wahana pengembangan peserta didik, dituntut untuk menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis, agar terjadi proses belajar yang menyenangkan (joyful learning) 1. Dengan demikian akan tercipta calon penerus yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi berbagai tantangan dunia serta yang bertakwa kepada yang maha kuasa. Demi mewujudkan cita cita pembangunan bangsa, segala usaha telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, di antaranya yang terbaru adalah perubahan kurikulum. Pembaharuan kurikulum di Indonesia terus mengalami perubahan, yang terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menggantikan KTSP yang dianggap kurang berhasil dan belum sepenuhnya berbasis kompetensi yang sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. KTSP juga belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun internasional. Standar proses pembelajaran dalam KTSP juga belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci, sehingga menimbulkan multi tafsir dan pada akhirnya pembelajaran kembali berpusat pada guru. Proses penilaiannya juga masih belum berbasis kompetensi (proses dan hasil). Dengan kata lain KTSP masih banyak kekurangannya maka Kementerian 1 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2014),6. 1

2 Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan untuk memperbaharui kurikulum yakni Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia yang berkualitas yang tercantum pada tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. 2 Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. Struktur Kurikulum 2013 terdiri dari Kompetensi Inti, Mata Pelajaran, Beban Belajar, dan Kompetensi Dasar. Dalam Kompetensi Inti dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu : Kompetensi Inti 1 yang berisi tentang Sikap Spiritual, Kompetensi Inti 2 berisi tentang Sikap Sosial, Kompetensi Inti 3 yang berisi tentang Pengetahuan, dan Kompetensi Inti 4 yang berisi tentang Keterampilan. Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran disekolah dilaksanakan berdasarkan pada standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar yang berlandaskan akan masyarakat Indonesia yang multikultural akan sikap saling menghargai, mengakui keberagaman, keunikan, menghormati budaya dan agama lain. Andi Prastowo mengatakan bahwa kompetensi inti adalah anak tangga yang harus dilalui oleh siswa agar sampai pada kompetensi lulusan yang merupakan bagian dari seluruh anak tangga. Dimana tujuan akhir dari anak tangga tersebut adalah memenuhi kebutuhan siswa akan kompetensi abad ke-21, yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Muhammad Nuh juga mengatakan bahwa kurikulum ini mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaranya, sehingga salah satu komponen penilaian terhadap siswa adalah jika si anak banyak 2 Ibid halaman 5

3 bertanya 3. Dalam kesempatan lain, pada Konferensi Islam yang diadakan oleh ISESCO (Islamic Educational Scientific and Cultural Organization) di Arab Saudi beliau juga mengharapkan dalam proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 akan meningkatkan kreativitas siswa secara maksimal, dan mempromosikan siswa lebih toleran dan peduli. Salah satu kunci suksesnya Kurikulum 2013 adalah kreativitas guru. Karena dalam stuktur kurikulum 2013, anak dipandang sebagai inti dari perencanaan kurikulum dan pengembangan pendidikan. Kurikulum 2013 lebih mengekplorasi partisipasi-partisipasi anak dan memberikan kepada anak-anak suatu kesan, bahwa mereka yang mencipta dan menjadi agen mengenai beberapa isu yang mempengaruhi pengalaman sekolah sehari-hari 4. Sehingga dibutuhkan kreativitas guru yang lebih untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang berpusat pada guru. Selain itu, buku pedoman dan dokumen dokumen tentang Kurikulum 2013 juga bermasalah besar buat guru guru yang belum ikut pelatihan (diklat). Hal tersebut merupakan batu sandungan dalam implementasi Kurikulum 2013. Buku pegangan guru dari pemerintah pun masih kurang lengkap penjelasannya. Sehingga, dalam prakteknya terdapat banyak guru yang mengalami kesulitan. Terutama pada poin KI-1 dan KI-2. Dimana KI-1 membahas tentang Sikap Spiritual dan KI-2 tentang Sikap Sosial. Beberapa guru mata pelajaran tertentu mengalami kesulitan, salah satunya dalam mata pelajaran Matematika. Kajian matematika yang abstrak membuat guru sulit memasukkan poin KI-1 dan KI-2 dalam proses pembelajaran. Demi membantu kegiatan belajar mengajar guru di kelas yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep dan Penerapannya (Surabaya : Kata Pena,2014),47 4 Victoria Johnson, et.all, Anak-anak Membangun kesadaran kritis (Yogyokarta:Research, Education, and Dialouge (REaD) Bokk,2002),419

4 68 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengembangan Buku Pendamping Guru Berbasis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika Kelas VII Semester 1. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan Bagaimana kualitas buku pendamping guru berdasarkan Kurikulum 2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas buku pendamping guru mata pelajaran Matematika berdasarkan Kurikulum 2013. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti a) Peneliti mendapat pengalaman tentang proses pembuatan buku pendamping guru. b) Peniti jadi lebih paham tentang implementasi Kurikulum 2013. 2. Bagi Guru a) Mempermudah guru dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan Kurikulum 2013 terutama tentang KI-1, KI-2 dan KI-3. b) Membantu guru dalam proses penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013. E. Batasan Penelitian Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti perlu membatasi penelitian ini pada hal hal berikut : 1. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada KI-1, KI-2 dan KI-3. 2. Dalam penelitian ini hanya membahas materi Bilangan, Himpunan, dan Perbandingan semua KI-3 bisa diturunkan pada KI-1 dan KI-2.

5 F. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan mewujudkan kesatuan pandangan dan kesamaan pemikiran, maka perlu didefinisikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : 1. Kurikulum 2013 : Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. 2. Buku pendamping guru : buku berisi tentang materi bilangan, himpunan, dan perbandingan. Serta terdapat beberapa integrasi dari nilai keislaman dan sikap sosial. Terdapat pula rubrik mari mengaji yang mengajak peserta didik mengaji sebelum pembelajaran. 3. Kualitas buku : buku yang memenuhi tiga aspek standar buku teks pelajaran matematika, yaitu aspek materi/isi, penyajian, dan bahasa. Jadi, dalam penelitian ini peneliti tidak mengarah pada penilaian yang ditinjau dari aspek kegrafikan. G. Sistematika Pembahasan Untuk lebih memudahkan pembahasan, maka penulis membuat sistematika penulisan penelitian sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bagian awal dari penulisan yang meliputi : (1) latar belakang; (2) rumusan masalah; (3) tujuan penelitian; (4) manfaat penelitian; (5) batasan masalah; (6) definisi operasional; dan (7) sistematika pembahasan. BAB II: KAJIAN TEORI Bagian kedua dari penulisan skripsi yang meliputi pembahasan mengenai: (1) kurikulum 2013; (2) buku teks; (3) matematika sekolah; (4) Sikap spiritual dalam pembelajaran matematika; (5) sikap sosial dalam pembelajaran matematika; (6) keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika; dan (7) penilaian aspek keterampilan dalam pembelajaran matematika.

6 BAB III: METODE PENELITIAN Bagian ketiga dari penulisan skripsi yang meliputi: (1) pendekatan dan jenis penelitian; (2) sumber data; (3) metode pengumpulan data; (5) metode analisis data; dan (6) prosedur penelitian. BAB IV: ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bagian keempat dari penulisan skripsi yang meliputi pembahasan : (1) analisis data; (2) pembahasan BAB V: PENUTUP \Bagian kelima dari penulisan skripsi yang meliputi pembahasan : (1) simpulan; (2) saran