ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD SE-KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI Febry Fahreza 1) 1) Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh email: fahrezza25@gmail.com Abstract The problems that arise in this study are (1) how the implementation of the application of scientific approach. (2) what the factors supporting and inhibiting the application of scientific approach. The research aims to (1) how the implementation of the scientific approach in North Binjai, (2) what the factors supporting and inhibiting the application of scientific approach in North Binjai. The method used in this research is descriptive research. Subjects in this study is teachers primary school in North Binjai. Techniques in this research is observation, interview and documentation. The results showed that in theory Teachers already know about the scientific approach, but in practice the teacher is not completed from observing the process until the end of learning. Results of the analysis of the above data shows that the role of teachers in applying the Scientific Approach categorized still not completed. Keywords: Scientific Approaches Abstrak Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik. (2) apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan saintifik. Penelitian bertujuan untuk (1) mendiskripsikan bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik di SD Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, (2) mendiskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendekatan saintifik di SD Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 guru di SD Negeri 026793, 1 guru di SD Negeri 028289, 1 guru di SD Negeri 025282 Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teori Guru sudah paham tentang pendekatan saintifik, namun dalam pelaksanaannya guru belum optimal, mulai dari proses mengamati sampai akhir pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peran guru dalam menerapkan Pendekatan Saintifik dikategorikan masih belum optimal. Kata Kunci : Pendekatan Saintifik. 1
1. PENDAHULUAN Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan. Selain hasil belajar, soft skill siswa juga perlu ditingkatkan. Sayangnya praktik pendidikan di Indonesia cenderung lebih berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ), namun kurang mengembangkan kemampuan soft skill. Pembelajaran di berbagai sekolah lebih menekankan pada perolehan nilai hasil ulangan maupun nilai hasil ujian (Wibowo, 2013 34). Pendidikan soft skill sangat penting dalam pembentukan karakter generasi bangsa sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian di Harvard University Amerika Serikat bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh aspek kognitif (pengetahuan dan kemampuan teknis) atau hard skill saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (afektif dan psikomotorik atau soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, bahwa keberhasilan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill (Wibowo, 2013). Berdasarkan pengamatan dan wawancara awal peneliti di beberapa SD di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Mengatakan bahwa, yang dihadapi sampai saat ini adalah peran guru-guru yang tidak maksimal dalam mengajar. Hal ini terlihat dari pembelajaran yang dominan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa lebih banyak menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan 2
alasan sarana dan prasarana yang tersedia kurang sebanding dengan banyaknya jumlah siswa. Salah satu proses pembelajaran yang mampu mengembangkan sikap siswa adalah penerapan pendekatan saintifik. Menurut Daryanto (2014:51) Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Pendekatan saintifik mampu membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep dalam menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial. Siswa membangun persahabatan dan sikap positif terhadap orang lain yang memiliki prestasi, etnisitas, dan gender berbeda. Dari permasalahan tersebut terdapat adanya beberapa faktor penyebab. Salah satunya adalah penggunaan metode oleh guru dalam penyampaian materi. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lebih dominan menggunakan metode ceramah dan siswa membaca buku paket sehingga siswa lebih banyak menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini membuat seorang pendidik dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. (Hosnan, 2014 : 34). Atsnan (2013) dalam jurnal pendidikan edisi I Nomor 4 menyatakan Pendekatan saintifik atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan saintifik sebagai pendekatan ataupun metode. Pendekatan saintifik sangat 3
relevan dengan empat teori belajar, yaitu teori Bruner, teori Piaget, teori Vygotsky, dan teori Dewey. (Daryanto, 2014 : 52) Pendekatan ini memudahkan guru atau pengembang kurikulum untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu dengan memecah proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran (Maria Varelas and Michael Ford, 2008:31). Hal inilah yang menjadi dasar dari pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia. Proses Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan (Hosnan, 2014:38). Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Gambar 1 Komponen Penerapan Pendekatan Saintifik (Sumber. Daryanto, 2014:59) Pendekatan saintifik dalam Mengamati mengutamakan pembelajaran disajikan sebagai kebermaknaan proses pembelajaran berikut: b. Menanya a. Mengamati (observasi) Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas 4
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. c. Mengumpulkan Informasi Tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. d. Mengolah Informasi Memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dari kegiatan mengumpulkan. e. Mengkomunikasikan Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah dipelajari, kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. (Daryanto,2014 : 80 ). Dari beberapa pengertian Pendekatan Saintifik yang telah diungkapkan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengetahui konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. 2. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian deskriptif. Moleong (2007:36) menyatakan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Dengan digunakan metode deskriptif dalam penelitian, diharapkan dapat diperoleh data yang mendalam dan bermakna sehingga 5
tujuan penelitian dapat tercapai. saintifik itu sangat baik apabila guru Penelitian ini ditujukan untuk yang bersangkutan mengetahui penerapan pendekatan melaksanakannnya dengan sebaik saintifik dalam pembelajaran. Subjek mungkin. Pendekatan saintifik harus dalam penelitian ini adalah 1 orang dirancang sedemikian rupa agar Guru di SDN 026793, 1 orang Guru di SDN 028289, dan 1 orang Guru di peserta didik secara aktif mengetahui konsep, hukum atau prinsip melalui SDN 025282 Kecamatan Binjai tahapan-tahapan mengamati (untuk Utara. Kota Binjai. Adapun Teknik mengidentifikasi atau menemukan pengumpulan data yang dilakukan masalah), merumuskan masalah, dalam penelitian ini adalah mengajukan atau merumuskan Wawancara, Observasi dan hipotesis, mengumpulkan data dengan Dokumentasi berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN mengkomunikasikan konsep, hukum Hasil wawancara dengan guru-guru pada tiga SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara disimpulkan bahwa Guru di SD Negeri Kecamatan Binjai Utara atau prinsip yang ditemukan. Hal tersebut diapit oleh 4 teori belajar yaitu teori Bruner, teori Piaget, teori Vygotsky, dan teori Dewey. Hasil secara teori sudah paham tentang observasi penerapan pendekatan pendekatan saintifik, namun dalam saintifik dapat dilihat pada tabel 1. pelaksanaannya guru belum optimal. Seharusnya pelaksanaan pendekatan Tabel 1. Hasil Observasi Penerapan Pendekatan Saintifik di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai No. Pendekatan Saintifik SDN 026793 SDN 028289 SDN 025282 Kategori Kategori Kategori Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk 1. Mengamati Membaca, mendengar, 6
menyimak dan melihat. 2. Menanya bertanya mengenai apa yang sudah dibaca, didengar, disimak, dan dilihat. 3. Mengumpulkan Informasi Menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara dan melakukan eksperimen. 4. Mengolah Informasi mengumpulkan hasil eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 5. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan. Keterangan : penerapan Pendekatan Saintifik cukup baik, hal itu terlihat dari ke lima indikator ada tiga katagori Ya penerapan Pendekatan Saintifik cukup baik, hal itu terlihat dari ke lima indikator ada tiga katagori Ya penerapan Pendekatan Saintifik cukup baik, hal itu terlihat dari ke lima indikator ada tiga katagori Ya 7
Faktor pendukung penerapan Pendekatan Saintifik adalah : (1) kebijakan Pemerintah dalam membuat pelatihan-pelatihan pada guru-guru. (2) Kepala Sekolah dalam hal mendatangkan fasilitator daerah untuk melatih guru-guru di sekolah, (3) Sarana dan Prasarana dalam menunjang pembelajaran. Faktor 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian tentang analisis penerapan pendekatan saintifik di SD Negeri Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan saintifik Guru-guru di SD Negeri Kecamatan Binjai Utara secara teori sudah paham tentang pendekatan saintifik, namun dalam pelaksanaannya guru belum optimal. Untuk mengurangi kendala-kendala dari sebagian pihak sekolah sasaran secara keseluruhan dengan mengadakan sosialisasi mini di sekolah masing-masing dengan mendatangkan instruktur nasional dan guru bantu guna untuk memberikan pelatihan secara mendalam kepada guru-guru sasaran tentang penghambatnya adalah : (1) Kesulitan dalam penilaian, (2) Waktu pelaksanaan, (3) Menarik hubungan dari setiap fenomena yang ada. (4) Kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya dengan fenomena yang sekarang terjadi. pelaksanaan Kurikulum 2013 terutama pendekatan saintifiknya. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung Penerapan Pendekatan Saintifik : (1) kebijakan Pemerintah dalam membuat pelatihan-pelatihan pada guru-guru. (2) Kepala Sekolah dalam hal mendatangkan fasilitator daerah untuk melatih guru-guru di sekolah, (3) Sarana dan Prasarana dalam menunjang pembelajaran. Faktor penghambatnya adalah : (1) Kesulitan dalam penilaian, (2) Waktu pelaksanaan, (3) Menarik hubungan dari setiap fenomena yang ada. (4) Kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya dengan fenomena yang sekarang terjadi. 8
5. REFERENSI Atsnan.M.F.2013. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Pendidikan. Edisi 1. No.4, November 2013. Daryanto (2014) Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Yogyakarta:Gava Media. Varelas, M and Ford M. 2009. The scientific method and scientific inquiry: Tensions in teaching and learning. http://www.psychologymani a.com/2012/12/definisipendekatan-ssaintifik.html. Diakses 5 Januari 2015. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia : Jakarta. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wibowo, A. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Membangun Karakter Ideal Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 9