ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Rauli Angelina Gultom¹ ), Gardjito¹ ), Upik Yelianti¹ ) ¹ ) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi rauli.angelinagultom@yahoo.co.id Abstrak. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisai nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: observasi, angket dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada saat mengikuti pelajaran di dalam kelas maupun pada saat melakukan melakukan praktikum laboratorium berdasarkan persentase angket per indikator, kemampuan mengamati sebesar 72.79% (tinggi), menanya 62.72% (tinggi), mencoba 71.18% (tinggi), menalar 71.44% (tinggi) dan mengkominukasikan 67.1% (tinggi). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Kata Kunci: Aktivitas belajar, Kurikulum 2013 1
PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap, karena pendidikan dapat membentuk watak, kepribadian, sifat, nilai, keterampilandan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan. Dalam pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting di dalam masyarakat. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa (Slameto, 2010: 97). Aktivitas merupakan salah satu faktor penting, karena aktivitas merupakan proses pergerakan secara berkala dan tidak akan tercapainya proses pembelajaran efektif apabila tidak adanya aktivitas. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Pentingnya aktivitas dalam belajar disebabkan karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, yaitu berbuat yang mengubah tingkah laku, artinya dalam belajar harus melakukan kegiatan. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah unruk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan tekhnologi seperti yang digariskan haluan Negara. Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan (Mulyasa, 2013:163). Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri 2
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisai nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa Kelas X MIA SMA N 1 Kota Jambi. METODE Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik berupaya memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala-gejala sosial tertentu (Sayuti, 2010:49). Sulipan (2010:3) menambahkan penelitian deskriptif analitik bertujuan mendiskripsikan data secara sistematis dan faktual sehingga dapat menggambarkan keadaan subjek pada saat itu atau menggambarkan keadaan lapangan. Menurut Arikunto (2000:119) subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Sementara teknik pengambilan sampel untuk keseluruhan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi yang mengikuti pelajaran Biologi adalah dengan teknik sampel random yang proporsional. Menurut Arikunto (1987:122) jika subjeknya besar dapat diambil antara 25-30%. Teknik pengambilan sampel untuk guru Biologi SMA Negeri 1 Kota Jambi adalah dengan sampling jenuh atau total sampling karena jumlahnya kurang dari 100 orang sehingga jumlah sampelnya 100%. Jenis data yang dikumpulkan sesuai dengan penelitian yaitu data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari jawaban angket siswa-siswi kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Data sekunder diperoleh penulis melalui lembar observasi dan wawancara kepada guru biologi. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:32) menyatakan bahwa analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan 3
merumuskan ide. Seterusnya Gay (1987:211) analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian anatara data yang satu dengan data yang lainnya. 1. Analisis angket dan observasi Menurut Anas (2011:43) untuk pengolahan akhir data tersebut digunakan rumus sebagai berikut: P = x 100% Keterangan: P = Persentase F = Skor jawaban responden N = Skor total Hasil persentase akhir menggunakan kriteria penafsiran persentase aspek kualitas sesuai dengan kategori Riduwan (2011:89),sebagaimana Tabel berikut: Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Angket Persentase (%) Kategori 1 81-100 Sangat Tinggi 2 61-80 Tinggi 3 41-60 Sedang 4 21-40 Rendah 5 0-20 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2011:89) 2. Analisis wawancara Menurut Soedibjo (2008:39) pengolahan hasil wawancara dilakukan melalui tahap-tahap berikut: 1. Mengubah hasil wawancara dalam lisan dan tulisan. 2. Menganalisis jawaban hasil wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Jambi, kelas X MIA Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Pada tanggal 06 Januari-25 Januari 2014. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil angket dari siswa-siswi kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi diperoleh data distribusi frekuensi angket mengenai aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Distribusi frekuensi angket aktivitas belajar biologi siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Kriteria penafsira Indikator aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi 1 2 3 4 5 F % F % F % F % F % 1 Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Tinggi 4 72.97 5 62.72 3 71.18 2 71.44 6 67.1 3 Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 4 72.97 5 62.72 3 71.18 2 71.44 6 67.1 Rata2 persentase 69.1% Keterangan: 1.Kemampuan mengamati 2.Kemampuan menanya 3.Kemampuan menalar 4.Kemampuan mencoba 5.Kemampuan mengkomunikasikan f.frekuensi %.Persentase Dari Tabel 4.1 di atas, hasil angket aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi secara menyeluruh diperoleh rata-rata persentase yaitu 69.1% termasuk dalam kategori tinggi, ini menunjukkan bahwa hasil angket aktivitas belajar biologi berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat terlaksana. 1. Data persentase indikator kemampuan mengamati siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.2 Distribusi skor angket kemampuan mengamati siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Urut Jambi Item Jumlah Jawaban SS SR JR SJ F % F % F % F % Jumla h Ratarata (%) Kategori 1 1 10 20.4 31 63.2 7 14.3 1 2.1 100 75.4 Tinggi 2 2 4 8.2 35 71.4 9 18.3 1 2.1 100 71.4 Tinggi 3 3 11 22.4 27 55.2 11 22.4 0 0 100 72.7 Tinggi 4 4 8 16.3 28 57.2 13 26.5 0 0 100 72.4 Tinggi Jumlah 33 67.3 121 247 40 81.5 2 4.2 400 Rata-rata 72.97% Tinggi 5
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam mengamati pelajaran yang diberikan oleh guru baik di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 72.97% masuk dalam kategori tinggi. 2. Data persentase indikator kemampuan menanya siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.3 Distribusi skor angket kemampuan menanya siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban SS SR JR SJ F % F % F % F % Juml ah Ratarata (%) Kategori 1 5 4 8.1 18 36.7 23 47.1 4 8.1 100 61.2 Tinggi 2 6 2 4.1 13 26.6 28 57.1 6 12.2 100 55.6 Sedang 3 7 5 10.2 34 69.4 10 20.4 0 0 100 72.4 Tinggi 4 8 3 6.1 18 36.7 27 55.1 1 2.1 100 61.7 Tinggi 5 9 1 2.1 23 46.9 25 51 0 0 100 62.7 Tinggi Jumlah 15 30.6 106 216.3 113 230.7 11 22.4 500 Rata-rata 62.72 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam menanya pelajaran yang diberikan oleh guru baik di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 62.72% masuk dalam kategori tinggi. 3. Data persentase indikator kemampuan mencoba siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi SS SR JR SJ F % F % F % F % 1 10 7 14.2 27 55.1 14 28.6 1 2.1 100 70.3 Tinggi 2 11 4 8.1 28 57.1 16 32.6 1 2.1 100 67.7 Tinggi 3 12 11 22.4 28 57.1 10 20.4 0 0 100 75.4 Tinggi Jumlah 22 44.7 83 169.3 40 81.6 2 4.2 300 Rata-rata 71.18 Tinggi Tabel 4.4 Distribusi skor angket kemampuan mencoba siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban Jumlah Rata- Kategori rata (%) Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 71.18% masuk dalam kategori tinggi. 6
4. Data persentase indikator kemampuan menalar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi SS SR JR SJ F % F % F % F % 1 13 9 18.3 22 44.6 18 36.8 0 0 100 70.3 Tinggi 2 14 9 18.3 23 47 12 24.5 6 5 100 68.3 Tinggi Jumlah 18 36.6 45 91.1 30 61.3 6 5 200 Rata-rata 71.44 Tinggi Tabel 4.5 Distribusi skor angket kemampuan menalar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban Jumlah Rata- Kategori rata (%) Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam menalar pada saat mengikuti proses pembelajaran, memperoleh rata-rata persentase 71.44% masuk dalam kategori tinggi. 5. Data persentase indikator kemampuan mengkomunikasikan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.6 Distribusi skor angket kemampuan mengkomunikasikan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Urut Kota Jambi Item Jumlah Jawaban Jumlah Ratarata (%) SS SR JR SJ F % F % F % F % Kategori 1 15 8 16.3 25 51 14 28.6 2 4.1 100 69.8 Tinggi 2 16 13 26.5 24 48.9 11 22.5 1 2.1 100 74.9 Tinggi 3 17 5 10.2 27 55.1 14 28.6 3 6.1 100 67.3 Tinggi 4 18 4 8.1 17 34.7 18 36.8 10 20.4 100 57.6 Sedang 5 19 6 12.2 26 53.1 12 24.5 5 10.2 100 65.3 Tinggi 6 20 4 8.1 29 59.3 13 26.5 3 6.1 100 67.7 Tinggi Jumlah 40 81.4 148 302.1 82 167.5 24 49 600 Rata-rata 67.1 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam mengkomunikasikan hasil percobaan maupun memberi kesimpulan pada saat mengikuti proses pembelajaran, memperoleh rata-rata persentase 67.1% masuk dalam kategori tinggi. 7
Hasil observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013 sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi hasil observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Kelas Indikator Frekuensi Persentase Kategori 1 2 3 4 5 % 1 A 4 4 3 1 7 19 76 Tinggi 2 B 4 0 3 1 6 14 56 Sedang 3 C 4 4 3 0 7 18 72 Tinggi 4 D 4 3 3 2 5 17 68 Tinggi 5 E 4 4 2 0 6 16 64 Tinggi 6 F 4 4 3 0 5 16 64 Tinggi 7 G 4 5 3 1 6 19 76 Tinggi Total rata2 persentase 68% Tinggi Pada Tabel 4.8 dapat diterangkan hasil observasi peneliti secara langsung melihat aktivitas belajar siswa di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium. Terlihat total rata-rata persentase yaitu sebesar 68% termasuk kategori tinggi. Hasil wawancara aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1.Apakah siswa aktif dalam mengamati setiap objek yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan sudah kelihatan lebih aktif, karena guru pamong sudah menggunakan panduan kurikulum 2013. Dimana siswa dituntut untuk aktif agar menjadikan siswa yang mandiri. 2.Bagaimanakah kemampuan siswa pada saat mengamati objek yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan bahwasanya siswa mampu mengamati objek dengan teliti, tetapi dalam hal ini guru pamong juga mengatakan perlunya pengurangan beban belajar, sehingga siswa mendapat waktu yang lebih banyak untuk bisa mencari bahan atau literatur yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar maupun praktikum. 3.Apakah siswa aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru pamong Biologi mengatakan sebagian besar siswa sudah aktif bertanya. 4.Apakah saat bertanya siswa fokus pada materi pelajaran yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan sudah. 5.Apakah siswa teliti pada saat melakukan percobaan. 8
Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena dengan waktu yang cukup singkat siswa dapat memperoleh hasil dari percobaan baik yang menggunakan alat maupun yang tidak menggunakan alat. 6.Apakah siswa dapat mengatasi kesulitan saat melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena saat siswa mengalami kesulitan dalam menemukan sampel percobaan siswa tidak segan untuk menanya teman, guru dan mencari sendiri literatur agar dapat mengetahui hasil dari percobaan yang dilakukan. Dalam hal ini guru pamong Biologi juga mengatakan perlunya pensikronan waktu materi pelajaran dengan praktikum. 7.Apakah siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penalaran. Guru pamong Biologi mengatakan kurang, karena kurangnya intek (kemampuan siswa) dalam menguasai materi pelajaran yang sudah diterimanya saat duduk dibangku SMP. 8.Apakah siswa membuat dokumentasi setiap melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena hasil dokumentasi tersebut akan dilampirkan dalam LKS. 9.Apakah setelah selesai melakukan percobaan siswa mengerjakan LKS. Guru pamong Biologi mengatakan iya, agar siswa mudah mengingat dan memahami hasil percobaan yang dikerjakan saat itu. 10.Apakah siswa memberikan kesimpulan pada setiap materi pelajaran maupun pada saat melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, agar dapat membantu siswa dalam mengingat dan memahami pelajaran yang diperoleh. PENUTUP Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan agar: 1. Guru harus senantiasa bisa mengajak dan memandu siswa agar bisa aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga tujuan dari penerapan implementasi kurikulum 2013 ini dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. 9
2. Sekolah sebaiknya menambah jam pelajaran untuk biologi, agar siswa mempunyai banyak waktu untuk mencari sumber yang behubungan dengan materi pelajaran maupun praktikum. 3. Untuk sekolah sebagai masukan agar bisa menjadikan sekolah yang lebih baik dalam bidang pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Anas, S. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Pers. Arikunto, S. 1987. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2000. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bogdan, R. C.& Biklen, S. 1975. Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory and Methods: Boston Allyn and Bacon Inc. Gay. L. R. 1987. Educational Research. Third Edition: Florida Internasional University. H. E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta. Sayuti. 2010. Diakses tanggal 28 Januari 2014. Ahmad Sayuti Unair Bab 4. www. Damandiri.or.id/file/ahmad sayuti unair bab4/pdf. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Soedibjo. N. 2008. Perancangan Balanced. Jakarta: Universitas Indonesia. Sulipan. 2010. Diakses tangaal 28 Januari 2014. Penelitian Deskrptif Analisis Berorientasi Pemecahan Masalah. www. Lpmpjogja. Diknas.gi.id/../PENELITIAN%20DESKRPTIF%20ANALITIS%20 (Sulipan). Pdf. 10