ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di FKIP Unila Bandar

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI. Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (campuran). Dimana ada dua jenis data yang nantinya digunakan dan diolah

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH DICKY FERNANDA J NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI MARET, 2018

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Waktu penelitian dilaksanakan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 20 Pekanbaru. Pemilihan

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mixed method menghasilkan fakta yang lebih komorehensif dalam meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya.

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN BIDANG PENGEMBANGAN DIRI PADA PROGRAM EKSTRAKURIKULER DI SMAN 5 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012: 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang


JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian adalah Pengaruh Keterampilan

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

METODE PENELITIAN. menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Apalagi pelaksanaan kurikulum 2013 yang merupakan usaha. pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI DI KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

Transkripsi:

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Rauli Angelina Gultom¹ ), Gardjito¹ ), Upik Yelianti¹ ) ¹ ) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi rauli.angelinagultom@yahoo.co.id Abstrak. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisai nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: observasi, angket dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada saat mengikuti pelajaran di dalam kelas maupun pada saat melakukan melakukan praktikum laboratorium berdasarkan persentase angket per indikator, kemampuan mengamati sebesar 72.79% (tinggi), menanya 62.72% (tinggi), mencoba 71.18% (tinggi), menalar 71.44% (tinggi) dan mengkominukasikan 67.1% (tinggi). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Kata Kunci: Aktivitas belajar, Kurikulum 2013 1

PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap, karena pendidikan dapat membentuk watak, kepribadian, sifat, nilai, keterampilandan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan. Dalam pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting di dalam masyarakat. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa (Slameto, 2010: 97). Aktivitas merupakan salah satu faktor penting, karena aktivitas merupakan proses pergerakan secara berkala dan tidak akan tercapainya proses pembelajaran efektif apabila tidak adanya aktivitas. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Pentingnya aktivitas dalam belajar disebabkan karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, yaitu berbuat yang mengubah tingkah laku, artinya dalam belajar harus melakukan kegiatan. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah unruk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan tekhnologi seperti yang digariskan haluan Negara. Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan (Mulyasa, 2013:163). Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri 2

meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisai nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa Kelas X MIA SMA N 1 Kota Jambi. METODE Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik berupaya memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala-gejala sosial tertentu (Sayuti, 2010:49). Sulipan (2010:3) menambahkan penelitian deskriptif analitik bertujuan mendiskripsikan data secara sistematis dan faktual sehingga dapat menggambarkan keadaan subjek pada saat itu atau menggambarkan keadaan lapangan. Menurut Arikunto (2000:119) subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Sementara teknik pengambilan sampel untuk keseluruhan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi yang mengikuti pelajaran Biologi adalah dengan teknik sampel random yang proporsional. Menurut Arikunto (1987:122) jika subjeknya besar dapat diambil antara 25-30%. Teknik pengambilan sampel untuk guru Biologi SMA Negeri 1 Kota Jambi adalah dengan sampling jenuh atau total sampling karena jumlahnya kurang dari 100 orang sehingga jumlah sampelnya 100%. Jenis data yang dikumpulkan sesuai dengan penelitian yaitu data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari jawaban angket siswa-siswi kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Data sekunder diperoleh penulis melalui lembar observasi dan wawancara kepada guru biologi. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:32) menyatakan bahwa analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan 3

merumuskan ide. Seterusnya Gay (1987:211) analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian anatara data yang satu dengan data yang lainnya. 1. Analisis angket dan observasi Menurut Anas (2011:43) untuk pengolahan akhir data tersebut digunakan rumus sebagai berikut: P = x 100% Keterangan: P = Persentase F = Skor jawaban responden N = Skor total Hasil persentase akhir menggunakan kriteria penafsiran persentase aspek kualitas sesuai dengan kategori Riduwan (2011:89),sebagaimana Tabel berikut: Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Angket Persentase (%) Kategori 1 81-100 Sangat Tinggi 2 61-80 Tinggi 3 41-60 Sedang 4 21-40 Rendah 5 0-20 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2011:89) 2. Analisis wawancara Menurut Soedibjo (2008:39) pengolahan hasil wawancara dilakukan melalui tahap-tahap berikut: 1. Mengubah hasil wawancara dalam lisan dan tulisan. 2. Menganalisis jawaban hasil wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Jambi, kelas X MIA Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Pada tanggal 06 Januari-25 Januari 2014. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil angket dari siswa-siswi kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi diperoleh data distribusi frekuensi angket mengenai aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Distribusi frekuensi angket aktivitas belajar biologi siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Kriteria penafsira Indikator aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi 1 2 3 4 5 F % F % F % F % F % 1 Sangat Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Tinggi 4 72.97 5 62.72 3 71.18 2 71.44 6 67.1 3 Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 4 72.97 5 62.72 3 71.18 2 71.44 6 67.1 Rata2 persentase 69.1% Keterangan: 1.Kemampuan mengamati 2.Kemampuan menanya 3.Kemampuan menalar 4.Kemampuan mencoba 5.Kemampuan mengkomunikasikan f.frekuensi %.Persentase Dari Tabel 4.1 di atas, hasil angket aktivitas belajar biologi berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi secara menyeluruh diperoleh rata-rata persentase yaitu 69.1% termasuk dalam kategori tinggi, ini menunjukkan bahwa hasil angket aktivitas belajar biologi berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat terlaksana. 1. Data persentase indikator kemampuan mengamati siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.2 Distribusi skor angket kemampuan mengamati siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Urut Jambi Item Jumlah Jawaban SS SR JR SJ F % F % F % F % Jumla h Ratarata (%) Kategori 1 1 10 20.4 31 63.2 7 14.3 1 2.1 100 75.4 Tinggi 2 2 4 8.2 35 71.4 9 18.3 1 2.1 100 71.4 Tinggi 3 3 11 22.4 27 55.2 11 22.4 0 0 100 72.7 Tinggi 4 4 8 16.3 28 57.2 13 26.5 0 0 100 72.4 Tinggi Jumlah 33 67.3 121 247 40 81.5 2 4.2 400 Rata-rata 72.97% Tinggi 5

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam mengamati pelajaran yang diberikan oleh guru baik di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 72.97% masuk dalam kategori tinggi. 2. Data persentase indikator kemampuan menanya siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.3 Distribusi skor angket kemampuan menanya siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban SS SR JR SJ F % F % F % F % Juml ah Ratarata (%) Kategori 1 5 4 8.1 18 36.7 23 47.1 4 8.1 100 61.2 Tinggi 2 6 2 4.1 13 26.6 28 57.1 6 12.2 100 55.6 Sedang 3 7 5 10.2 34 69.4 10 20.4 0 0 100 72.4 Tinggi 4 8 3 6.1 18 36.7 27 55.1 1 2.1 100 61.7 Tinggi 5 9 1 2.1 23 46.9 25 51 0 0 100 62.7 Tinggi Jumlah 15 30.6 106 216.3 113 230.7 11 22.4 500 Rata-rata 62.72 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam menanya pelajaran yang diberikan oleh guru baik di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 62.72% masuk dalam kategori tinggi. 3. Data persentase indikator kemampuan mencoba siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi SS SR JR SJ F % F % F % F % 1 10 7 14.2 27 55.1 14 28.6 1 2.1 100 70.3 Tinggi 2 11 4 8.1 28 57.1 16 32.6 1 2.1 100 67.7 Tinggi 3 12 11 22.4 28 57.1 10 20.4 0 0 100 75.4 Tinggi Jumlah 22 44.7 83 169.3 40 81.6 2 4.2 300 Rata-rata 71.18 Tinggi Tabel 4.4 Distribusi skor angket kemampuan mencoba siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban Jumlah Rata- Kategori rata (%) Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium, memperoleh rata-rata persentase 71.18% masuk dalam kategori tinggi. 6

4. Data persentase indikator kemampuan menalar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi SS SR JR SJ F % F % F % F % 1 13 9 18.3 22 44.6 18 36.8 0 0 100 70.3 Tinggi 2 14 9 18.3 23 47 12 24.5 6 5 100 68.3 Tinggi Jumlah 18 36.6 45 91.1 30 61.3 6 5 200 Rata-rata 71.44 Tinggi Tabel 4.5 Distribusi skor angket kemampuan menalar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Urut Item Jumlah Jawaban Jumlah Rata- Kategori rata (%) Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam menalar pada saat mengikuti proses pembelajaran, memperoleh rata-rata persentase 71.44% masuk dalam kategori tinggi. 5. Data persentase indikator kemampuan mengkomunikasikan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.6 Distribusi skor angket kemampuan mengkomunikasikan siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Urut Kota Jambi Item Jumlah Jawaban Jumlah Ratarata (%) SS SR JR SJ F % F % F % F % Kategori 1 15 8 16.3 25 51 14 28.6 2 4.1 100 69.8 Tinggi 2 16 13 26.5 24 48.9 11 22.5 1 2.1 100 74.9 Tinggi 3 17 5 10.2 27 55.1 14 28.6 3 6.1 100 67.3 Tinggi 4 18 4 8.1 17 34.7 18 36.8 10 20.4 100 57.6 Sedang 5 19 6 12.2 26 53.1 12 24.5 5 10.2 100 65.3 Tinggi 6 20 4 8.1 29 59.3 13 26.5 3 6.1 100 67.7 Tinggi Jumlah 40 81.4 148 302.1 82 167.5 24 49 600 Rata-rata 67.1 Tinggi Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat persepsi siswa-siswi dalam mengkomunikasikan hasil percobaan maupun memberi kesimpulan pada saat mengikuti proses pembelajaran, memperoleh rata-rata persentase 67.1% masuk dalam kategori tinggi. 7

Hasil observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013 sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi hasil observasi aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Kelas Indikator Frekuensi Persentase Kategori 1 2 3 4 5 % 1 A 4 4 3 1 7 19 76 Tinggi 2 B 4 0 3 1 6 14 56 Sedang 3 C 4 4 3 0 7 18 72 Tinggi 4 D 4 3 3 2 5 17 68 Tinggi 5 E 4 4 2 0 6 16 64 Tinggi 6 F 4 4 3 0 5 16 64 Tinggi 7 G 4 5 3 1 6 19 76 Tinggi Total rata2 persentase 68% Tinggi Pada Tabel 4.8 dapat diterangkan hasil observasi peneliti secara langsung melihat aktivitas belajar siswa di dalam kelas maupun pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium. Terlihat total rata-rata persentase yaitu sebesar 68% termasuk kategori tinggi. Hasil wawancara aktivitas belajar siswa berdasarkan implementasi kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1.Apakah siswa aktif dalam mengamati setiap objek yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan sudah kelihatan lebih aktif, karena guru pamong sudah menggunakan panduan kurikulum 2013. Dimana siswa dituntut untuk aktif agar menjadikan siswa yang mandiri. 2.Bagaimanakah kemampuan siswa pada saat mengamati objek yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan bahwasanya siswa mampu mengamati objek dengan teliti, tetapi dalam hal ini guru pamong juga mengatakan perlunya pengurangan beban belajar, sehingga siswa mendapat waktu yang lebih banyak untuk bisa mencari bahan atau literatur yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar maupun praktikum. 3.Apakah siswa aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru pamong Biologi mengatakan sebagian besar siswa sudah aktif bertanya. 4.Apakah saat bertanya siswa fokus pada materi pelajaran yang diberikan. Guru pamong Biologi mengatakan sudah. 5.Apakah siswa teliti pada saat melakukan percobaan. 8

Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena dengan waktu yang cukup singkat siswa dapat memperoleh hasil dari percobaan baik yang menggunakan alat maupun yang tidak menggunakan alat. 6.Apakah siswa dapat mengatasi kesulitan saat melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena saat siswa mengalami kesulitan dalam menemukan sampel percobaan siswa tidak segan untuk menanya teman, guru dan mencari sendiri literatur agar dapat mengetahui hasil dari percobaan yang dilakukan. Dalam hal ini guru pamong Biologi juga mengatakan perlunya pensikronan waktu materi pelajaran dengan praktikum. 7.Apakah siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penalaran. Guru pamong Biologi mengatakan kurang, karena kurangnya intek (kemampuan siswa) dalam menguasai materi pelajaran yang sudah diterimanya saat duduk dibangku SMP. 8.Apakah siswa membuat dokumentasi setiap melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, karena hasil dokumentasi tersebut akan dilampirkan dalam LKS. 9.Apakah setelah selesai melakukan percobaan siswa mengerjakan LKS. Guru pamong Biologi mengatakan iya, agar siswa mudah mengingat dan memahami hasil percobaan yang dikerjakan saat itu. 10.Apakah siswa memberikan kesimpulan pada setiap materi pelajaran maupun pada saat melakukan percobaan. Guru pamong Biologi mengatakan iya, agar dapat membantu siswa dalam mengingat dan memahami pelajaran yang diperoleh. PENUTUP Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan agar: 1. Guru harus senantiasa bisa mengajak dan memandu siswa agar bisa aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga tujuan dari penerapan implementasi kurikulum 2013 ini dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. 9

2. Sekolah sebaiknya menambah jam pelajaran untuk biologi, agar siswa mempunyai banyak waktu untuk mencari sumber yang behubungan dengan materi pelajaran maupun praktikum. 3. Untuk sekolah sebagai masukan agar bisa menjadikan sekolah yang lebih baik dalam bidang pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Anas, S. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Pers. Arikunto, S. 1987. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2000. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bogdan, R. C.& Biklen, S. 1975. Qualitative Research for Education. An Introduction to Theory and Methods: Boston Allyn and Bacon Inc. Gay. L. R. 1987. Educational Research. Third Edition: Florida Internasional University. H. E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta. Sayuti. 2010. Diakses tanggal 28 Januari 2014. Ahmad Sayuti Unair Bab 4. www. Damandiri.or.id/file/ahmad sayuti unair bab4/pdf. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Soedibjo. N. 2008. Perancangan Balanced. Jakarta: Universitas Indonesia. Sulipan. 2010. Diakses tangaal 28 Januari 2014. Penelitian Deskrptif Analisis Berorientasi Pemecahan Masalah. www. Lpmpjogja. Diknas.gi.id/../PENELITIAN%20DESKRPTIF%20ANALITIS%20 (Sulipan). Pdf. 10