PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI LAJU REAKSI BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN Discovery-Problem Base Learning

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA LECTUREMAKER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA MELALUI PENERAPAN PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SMA IPA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI UNTUK KELAS XI SMA/MA MELALUI PENERAPAN GREEN CHEMISTRY (DI SMAN 31 JAKARTA)

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN A.

Key Word: media, material of acid base solution.

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB III METODE PENELITIAN

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nuraini S., 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Software Macromedia Flash 8 dan Power Point Pada Materi Pokok Asam Basa

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

BAB IV. A. Deskripsi dan Analisis Data 1. Deskripsi Data

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PF-53: PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA MATERI TARAF INTENSITAS BUNYI

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi, diartikan sebagai suatu upaya penyelidikan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

STUDENT WORKSHEETS DEVELOPMENT BASED SCIENCE PROCESS SKILLS ON MATERIAL FACTORS AFFECTING CHEMICAL EQUILIBRIUM

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

TINJAUAN MATA KULIAH...

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATAKULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Heru Wahyu Herwanto, Ruth Ema Febrita

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 U. Cahyana. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI LAJU REAKSI BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN Discovery-Problem Base Learning Ucu Cahyana Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Jakarta. Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Jakarta. Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul kimia berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning pada materi laju reaksi. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap perencanaan dan pengembangan model, serta tahap uji coba modul yang dihasilkan. Modul kimia pada materi laju reaksi diujikan kepada ahli materi dan ahli proses belajar mengajar, persentase hasil uji coba tersebut berturut-turut 80,3% dan 88,67%. Pada hasil uji coba siswa kelompok besar diperoleh presentase dari keempat kegiatan masing-masing 78,8%, 80,9%, 80,2%, dan 79,4%. Indikator keberhasilan pada penelitian pengembangan modul ini adalah indikator kesesuaian materi dengan kurikulum, penulisan bahasa, isi, dan keseluruhan. Presentase tiap indikator yang lebih dari 60% menandakan bahwa indikator tersebut tercapai dengan baik. Kata kunci: modul, discovery-problem base learning 1. Pendahuluan Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan di sekolah menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, sehingga siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam dikembangkan di sekolah dengan mengarahkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengamati sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat meliputi komposisi, struktur dan sifat, dinamika, dan energetika. Dalam kimia melibatkan aktivitas dan pemahaman siswa yang mendalam terhadap materi kimia. Pemahaman siswa terhadap materi kimia, dapat dibantu melalui pengadaan buku pelajaran kimia yang bermutu, tetapi masalahnya tidak semua buku-buku pelajaran kimia sebagai buku pegangan mereka dapat mengarahkan siswa untuk melakukan eksplorasi, proses pemecahan masalah, menemukan konsep, dan kemudian mengkomunikasihan hasil pengamatan siswa tersebut. Selain itu, keterbatasan pemahaman siswa pada suatu konsep kimia juga menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam keterbatasan memahami suatu konsep materi kimia, salah satunya dapat diatasi dengan pengembangan modul kimia, yang berisi materi, metode, dan evaluasi yang dirancang secara sistematis, menarik untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, dan membantu siswa dalam mencapai tujuan instruksional. Penggunaan modul akan dapat mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran kimia. Pemahaman siswa terhadap konsep laju reaksi akan bermakna, apabila dipusatkan kepada aktivitas siswa untuk menemukan konsep (discovery) serta kemampuan memecahkan masalah (problem base learning). Karena itu diperlukan penelitian secara mendalam bagaimana 166 ISSN: 2252-5378

U. Cahyana. JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 mengembangkan modul berbasis model discoveryproblem base learning. Modul ini dibuat sebagai pedoman guru untuk mengajar dan pedoman siswa dalam memahami materi laju reaksi. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia. Karena itu masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana mengembangkan modul kimia pada materi laju reaksi berdasarkan model discovery-problem base learning? 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Tahapantahapan yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan (need assessment), mengembangkan model, dan menguji coba produk yang dihasilkan. Prosedur dalam penelitian pengembangan ini meliputi tiga langkah seperti yang dijabarkan pada Tabel 1. Langkah pertama yaitu analisis kebutuhan (need assessment), kedua yakni pengembangan produk, dan langkah terakhir adalah uji coba produk (meliputi uji coba kepada para ahli dan uji coba kepada siswa). Berikut ini adalah skema penelitian pengembangan modul kimia di SMA berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning: A. Tahap Pengembangan Modul akan memuat empat sub materi pokok atau empat kegiatan belajar, dimana setiap sub materi pokok tersebut akan diaplikasikan dalam satu kegiatan belajar. Ke empat sub materi pokok tersebut yaitu: 1. Kemolaran dan Konsep Laju Reaksi 2. Percobaan Pembuatan Larutan dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 3. Teori Tumbukan 4. Orde Reaksi Rincian sistematika modul yang akan dibuat adalah: 1. Cover 2. Daftar Isi 3. Pendahuluan 4. Peta Konsep 5. Kegiatan Belajar 1 6. Kegiatan Belajar 2 7. Kegiatan Belajar 3 8. Kegiatan Belajar 4 9. Kunci Jawaban Tes Formatif 10. Daftar Pustaka Setiap kegiatan belajar terdiri dari: 1. Pengantar Materi 2. Lembar aktivitas siswa (pengamatan, observasi, dan percobaan) 3. Lembar hasil diskusi siswa 4. Uraian konsep materi 5. Uji Diri 6. Rangkuman 7. Tes Formatif 8. Evaluasi (berisi soal kognitif, analisis, pemecahan masalah, dan projek) 9. Kunci Jawaban Tujuan yang akan dicapai oleh siswa tiap kegiatan belajar dalam modul antara lain: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kemolaran, menghitung kemolaran dan penggunaanya. 2. Siswa dapat membuat larutan dengan berbagai macam konsentrasi. 3. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4. Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan hasil percobaan. 5. Siswa dapat menjelaskan pengaruh laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. 6. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi. ISSN: 2252-5378 167

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 U. Cahyana. No Tahapan Tujuan Kegiatan Perangkat 1. Analisis Instrumen analisis Kebutuhan kebutuhan 2. Pengembang an Produk Tabel 1. Prosedur Pengembangan Mengetahui kebutuhan dan kendala siswa maupun guru dalam kimia. Mengetahui pendapat siswa dan guru tentang pembuatan modul untuk kegiatan belajar kimia Mengidentifikasi kebutuhan dalam pembuatan modul untuk kimia. Menghasilkan rancangan skenario modul sesuai dengan hasil analisis kebutuhan. Menghasilkan modul untuk materi laju reaksi sesuai dengan kurikulum berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning Mengalisis kebutuhan siswa dan guru. Melakukan peninjauan pustaka tentang modul yang mendukung kimia. Membuat analisis materi, rencana sesuai dengan model Discovery-Problem Base Learning Membuat skenario (tampilan modul, sistematika modul, dan materi modul) Rencana dan penilaian Skenario modul Program komputer yang sesuai rancangan 3. Uji Coba a. Uji coba pakar b. Uji coba siswa Memperoleh informasi berupa perbaikan, saran, dan kritik konstruktif untuk evaluasi dan revisi modul kimia Mengetahui pendapat siswa mengenai modul, untuk evaluasi selanjutnya. Menganalisis evaluasi uji ahli materi dan PBM (Proses Belajar Mengajar). Mengolah dan merevisi sesuai analisis data. Menganalisis evaluasi uji coba siswa. Mengolah, menganalisis data, dan membuat laporan akhir. Instrumen evaluasi ahli materi dan PBM. Komputer Instrumen evaluasi siswa. Komputer 7. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil eksperimen dan grafik. B. Tahap Uji Coba Modul Pembelajaran Tahap uji coba modul ini dilakukan pada ahli materi (dosen), ahli proses belajar mengajar (dosen) dan siswa kelas XI IPA yang akan menerima materi laju reaksi. 1. Uji Coba Pada Ahli Materi Beberapa masukan yang diberikan oleh responden ahli materi yaitu: 1. Penggunaan huruf yang harus diperbesar lagi karena terlalu kecil sehingga bisa mengurangi minat siswa untuk membaca materi tersebut. Selanjutnya beberapa konsep juga perlu diperbaiki. 2. Penggunaan catatan kecil yang sifatnya sebagai penjelas atau pengingat dari konsep materi yang disajikan. 3. Penggunaan kata-kata yang disajikan lebih disederhanakan lagi agar memudahkan siswa dalam memahami konsep materinya. 168 ISSN: 2252-5378

U. Cahyana. JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 Analisi Kebutuhan Memberikan lembar kuesioner pada guru dan siswa Diperoleh Masalah Mencari Pengembangan Produk Membuat rancangan modul, membuat skenario dengan modul, dan menghasilkan modul yang dilakukan berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning Uji Coba Produk Uji coba kepada ahli materi: Mengevaluasi, mengolah, dan menganalisis isi materi dari modul Uji coba kepada ahli proses belajar mengajar: Mengevaluasi, mengolah, dan menganalisis modul berdasarkan indikator modul yang ingin dicapai Uji coba kelompok kecil Uji coba kelompok besar Modul Pembelajaran Kimia pada materi laju reaksi berdasarkan model Discovery-Probem Base Learning Gambar 1. Skema Penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran kimia di SMA berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning 2. Uji Coba Pada Ahli Proses Belajar Mengajar (PBM) Beberapa masukan yang diberikan oleh responden ahli PBM yaitu: 1. Penggunaan huruf yang harus diperbesar karena terlalu kecil, sehingga bisa mengurangi minat siswa untuk membaca materi tersebut. 2. Penggunaan petunjuk harus lebih jelas, agar memudahkan siswa dalam memahami konsep materi yang akan disajikan dalam modul. 3. Pemberian alokasi waktu dalam penggunaan modul sesuai dengan kegiatan kimia di kelas. 3. Uji Coba Pada Ahli Proses Belajar Mengajar (PBM) Beberapa masukan yang diberikan oleh responden siswa yaitu: 1. Penulisan bahasa yang digunakan lebih sederhana lagi, agar siswa yang membaca lebih mudah memahami konsep materi yang disajikan. 2. Penggunaan huruf yang harus diperbesar karena terlalu kecil, sehingga dapat ISSN: 2252-5378 169

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 Tabel 2. Hasil Analisis Kuisioner Kebutuhan Siswa U. Cahyana. No. Pertanyaan Hasil 1. Apakah kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang menarik bagi anda? 2. Menurut anda, apakah materi laju reaksi cukup sulit untuk dipelajari? 3. Apakah dalam kimia, membutuhkan modul? 4. Apakah anda pernah melihat modul? 5. Apakah anda pernah menggunakan modul sebagai sumber belajar? 6. Apakah guru kimia anda pernah menggunakan modul sebagai bahan ajar kimia? 7. Apakah anda setuju, bila dalam modul tersebut ditekankan kepada aktivitas belajar siswa? 8. Apakah anda setuju, bila dalam modul tersebut siswa melakukan observasi dan pengamatan lainnya? 9. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, kepada siswa diminta untuk melakukan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari? 10. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, kepada siswa diminta untuk melakukan kerja kelompok? 11. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, kepada siswa diminta untuk mengisi lembar kerja siswa? 12. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut juga dilengkapi dengan materi berbasis pemecahan masalah? 13. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, kepada siswa diminta untuk mempresetasikan hasi kerja kelompoknya? 14. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, dilengkapi dengan berbagai gambar animasi yang dapat memperjelas konsep? 15. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, tampilan modul dilengkapi warna-warna yang menarik? 16. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, diberikan soal-soal yang bersifat analisis dan hubungan antar konsep? 170 ISSN: 2252-5378 Ya 85% Tidak 15% Ya 62,5% Tidak 37,5% Ya 80% Tidak 20% Ya 35% Tidak 65% Ya 22,5% Tidak 77,5% Ya 17,5% Tidak 82,5% Ya 77,5% Tidak 22,5% Ya 95% Tidak 5% Ya 80,5% Tidak 19,5% Ya 75% Tidak 25% Ya 85% Tidak 15% Ya 83,5% Tidak 16,5% Ya 71,5% Tidak 28,5% Ya 98% Tidak 2% Ya 95% Tidak 5% Ya 65% Tidak 35%

U. Cahyana. JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 Tabel 3. Hasil Skor Angket Uji Ahli Materi Tiap Indikator 17. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, siswa diarahkan untuk menemukan konsep? 18. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, dilengkapi oleh kunci jawaban? 19. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, dilengkapi umpan balik hasil capain evaluasi siswa? 20. Apakah anda setuju, bila dalam modul laju reaksi tersebut, dilengkapi media berbasis IT? Ya 85% Tidak 15% Ya 97% Tidak 3% Ya 100% Tidak 0 % Ya 100% Tidak 0 % Tabel 4. Hasil Skor Angket Uji Ahli PBM Tiap Indikator Validitas No. Indikator Interpretasi Hasil % Interpretasi Γ x 1 y 1. Substansi materi 1,00 Valid 82.7 Sangat baik yang disajikan dalam modul harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. 2. Content / Isi 1,00 Valid 82.7 Sangat baik Tabel 5. Hasil Skor Angket Siswa Kelompok Kecil Tiap Indikator Validitas No. Indikator Interpretasi Hasil % Interpretasi Γ x 1 y 1. Kurikulum 1,00 Valid 85.4 Sangat baik 2. Karakteristik 1,00 Valid 79,8 baik Modul 3. Struktur Modul 1,00 Valid 82.5 Sangat baik 4. Kegiatan Instruksional 1,00 Valid 84,6 Sangat baik mengurangi minat membaca materi tersebut. 3. Beberapa pengetikan di dalam modul perlu diperbaiki. 4. Gambar ilustrasi yang ada sebaiknya berwarna, agar gambar dapat terlihat lebih jelas dan menarik. Hasil revisi modul ini antara lain: 1. Beberapa huruf yang disarankan untuk diperbesar sudah diperbesar dengan ratarata ukuran teks hurufnya adalah 11 (Arial) dengan spasi 1,15. 2. Beberapa pengetikan kata yang salah sudah diperbaiki. ISSN: 2252-5378 171

JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 U. Cahyana. Validitas No. Indikator Interpretasi Hasil % Interpretasi Γ x 1 y 1. Substansi materi 0,75 Valid 82,3 Sangat baik yang disajikan dalam modul kimia harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang disajikan didalamnya 2. Penulisan Bahasa 0,8 Valid 87,2 Sangat baik 3 Content/Isi 0,83 Valid 83,9 Sangat baik 4 Kualitas keseluruhan 0,73 Valid 85,4 Sangat baik No. Tabel 6. Hasil observasi pada proses menggunakan modul Tabel 7. Hasil Skor Angket Siswa Kelompok Besar Tiap Indikator No. Indikator Hasil % Interpretasi 1. Perhatian siswa dalam proses 95,7 Sangat baik 2. Kesesuaian guru dengan modul 93,6 Sangat baik 3 Kesesuaian alokasi waktu - - dengan modul 4 Keaktifan siswa dalam 91,8 Sangat baik penggunaan modul pada PBM 5. Interaksi antara guru dengan 92,3 Sangat baik siswa dan siswa dengan siswa 6. Minat belajar siswa 94,5 Sangat baik Tabel 7. Hasil Observasi Pembelajaran Kimia Dengan Modul Indikator Hasil % KB 1 KB 2 KB 3 KB 4 1. Substansi materi yang disajikan 82,5 81,7 83,9 82,8 dalam modul kimia harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang disajikan didalamnya 2. Penulisan Bahasa 80,9 82,1 81,6 78,7 3 Content/Isi 81,5 80,4 79,8 80,1 4 Kualitas keseluruhan 82,5 81,7 81,2 82,3 5 Total 3. Penggunaan warna pada gambar ilustrasi agar terkesan lebih menarik. 4. Uji Coba Siswa Pada Kelompok Besar Dari hasil uji coba pada kelompok kecil dan kelompok besar menunjukkan bahwa proses dengan menggunakan modul laju reaksi yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah baik. 172 ISSN: 2252-5378

U. Cahyana. JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa modul kimia pada materi laju reaksi berdasarkan model Discovery-Problem Base Learning yang telah dikembangkan, dinyatakan baik dan layak untuk digunakan dalam kegiatan kimia. Sistematika modul laju reaksi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: 1) Cover, 2) Daftar Isi, 3) Pengantar materi dan gambar, 4) Peta Konsep, 5) Lembar Pengamatan Umum, 6) Kegiatan Belajar 1, 7) Kegiatan Belajar 2, 8) Kegiatan Belajar 3, 9) Kegiatan Belajar 4, 10) Kunci Jawaban Tes Formatif, 10) Daftar Pustaka, 11) indeks dan glosarium. Setiap kegiatan belajar dalam modul terdiri dari: 1) Pengantar Materi, 2) Lembar aktivitas siswa (pengamatan, observasi, dan percobaan), 3) Lembar hasil diskusi siswa, 4) Uraian konsep materi yang dilengkapi dengan tabel dan gambar, 5) Latihan Soal, 6) Rangkuman, 7) Tes Formatif, 8) Evaluasi (berisi soal kognitif, analisis, pemecahan masalah, dan projek), dan 9) Kunci Jawaban dan umpan balik Daftar Pustaka [1] Alfred, D. V. 1993. Creative Teacing: A Practical Approach. [2] Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Carin Arthur, A and Sund Robert B.1989. Teaching Science Tharough Discovery, Columbus: Merril Publishing Company. [4] Dufour, R. 1999. Game Plan-Teaching Teams Need Spesific Support From The Sidelines to Reach Top Performance. Journal of Staft Development. Vol. 20 (2). [5] Dufour, R. 2004. What Is a Professional Learning Community?. Journal School as Learning Communities. Vol. 61(8), Hal. 6-11. [6] Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [7] Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. [8] Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [9] Soekartawi. 1995. Meningkatkan Rancangan Instruksional untuk Memperbaiki Kualitas Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [10] Surapranata, S. 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. [11] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. [12] Vembrianto. 1981. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Paramita. [13] Winograd, K. 2000. Practicing the Good Practice in Faculty Development. http://technologysource.org/article/practicingthegoodpracticein facultydevelopment, 29 Maret 2008, pk. 14:40:32 WIB. ISSN: 2252-5378 173