1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk berkomunikasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai kaidah-kaidah yang sudah disepakati oleh penggunanya sehingga dapat terjalin komunikasi dengan baik. Manusia memakai bahasa dalam wujud rangkaian kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain. Seperti yang dikatakan oleh Alwi dkk. (2003: 419) bahwa rangkaian kalimat itu membentuk kesatuan yang disebut wacana. Wacana dapat dibagi menjadi dua yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan dapat dilihat di televisi, radio, internet dan masih banyak lagi. Untuk memaknai sebuah wacana, analisis wacana tidak hanya mengacu pada tuturan yang disampaikan, tetapi juga pada konteks situasi dan bagaimana pengaruhnya. Dengan begitu maknanya akan mudah dipahami. Untuk mengetahui pengaruh dari sebuah wacana dipelukan pemahaman mengenai praanggapan. Praanggapan merupakan bagian dari disiplin ilmu pragmatik yang menganalisis tuturan berdasarkan konteks situasi, partisipan, dan pengetahuan bersama. Praanggapan didapatkan dari pernyataan yang disampaikan tanpa menentukan salah atau benar, dan mengacu pada pernyataan sebenarnya. Pemahaman praanggapan melibatkan dua partisipan utama, yaitu penutur dan lawan tutur. Begitu juga dalam memaknai sebuah cerita dalam film, dibutuhkan pemahaman mengenai praanggapan. Dengan pengetahuan tersebut makna atau pesan dalam sebuah film akan lebih mudah dipahami. 1
2 Ketika peneliti sedang menonton film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar peneliti menemukan tuturan pada cerita terdapat prolog sebagai berikut: Merry Riana : Nama aku Merry Riyana, artinya bahagia. Ya, aku memang gadis yang selalu bahagia. Bahagia, karena punya keluarga yang selalu bahagia. Bahagia, karena punya papa dan mama yang luar biasa. Berdasarkan tuturan di atas, dapat dilihat bahwa tuturan tersebut menimbulkan beberapa praanggapan. Praanggapan tersebut antara lain (1) ada gadis bernama merry riyana, (2) ada keluarga bahagia, dan (3) ada orang tua yang luar biasa. Ketiga praanggapan tersebut menunjukkan adanya kepemilikan, keberadaan atau eksistensi. Pada adegan selanjutnya peneliti menemukan tuturan antara Merry Riana dan ayahnya sebagai berikut: Ayah Merry : Kamu pakai laptop papa ya, laptop kamu tadi diambil kan? Merry : (Merry mengangguk) Ayah Merry : Ini, pegang. Dapat dilihat pada tuturan pertama, pada bagian yang digarisbawahi menimbulkan adanya praanggapan. Praanggapan yang muncul dari tuturan tersebut adalah dulu Merry mempunyai laptop. Praanggapan tersebut muncul dengan adanya penggunaan kata tadi yang menyatakan bahwa ia pernah mempunyai laptop, tapi sekarang tidak. Tuturan tersebut mengandung praanggapan leksikal. Praanggapan leksikal merupakan praanggapan yang didapat melalui tuturan yang diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Penegasan dalam tuturan tersebut ditandai dengan adanya penggunaan kata tadi. Peneliti juga menemukan tuturan yang mengandung praanggapan faktual (factive presuposition). Praanggapan tersebut ditandai dengan adanya penggunaan kata mengetahui, sadar, dan mau adalah kata-kata yang menyatakan sesuatu yang
3 dinyatakan sebagai sebuah fakta dalam tuturan. Praanggapan tersebut terdapat pada monolog yang dituturkan oleh Merry Riana sebagai berikut: Merry : Ini Irene teman SMA aku. Praanggapan pada tuturan di atas adalah (1) Merry punya teman SMA bernama Irene, (2) Ada gadis bernama Irene. Kedua praanggapan tersebut menunjukan fakta. Walaupun dalam tuturan tidak terdapat kata-kata yang menunjukkan ciri-ciri khusus yang menyatakan suatu tuturan dinyatakan sebagai suatu fakta, namun kefaktualan suatu tuturan yang memunculkan praanggapan dapat diketahui melalui partisipan tutur, konteks situasi dan pengetahuan bersama. Pada adegan selanjutnya peneliti juga menemukan bentuk praanggapan lain yaitu praanggapan struktural. Praanggapan tersebut ditandai dengan adanya kata tanya. Hal tersebut dapat dilihat pada tuturan antara Irene dan Merry sebagai berikut: Alva : Apa alasan gue buat bantu dia? Irene : Ya... bantu aja. Praanggapan yang muncul dari tuturan di atas, yaitu ada sebuah alasanya untuk membantu seseorang. Praanggapan yang menyatakan sebuah alasanya sebagai obyek yang dibicarakan dan dipahami oleh penutur melaui struktur kalimat tanya yang menyatakan apa. Praanggapan dapat diteliti melalui tiga kajian, yaitu analisis semantik, analisis wacana, dan analisis pragmatik. Dari ketiga kajian tersebut, peneliti memilih untuk mengkaji praanggapan dari segi pragmatiknya. Hal tersebut dikarenakan pragmatik mengkaji praanggapan dari berbagai segi, yaitu konteks situasi, partisipan dan pengetahuan bersama. Pragmatik dapat didefinisikan sebagai studi tentang makna kontekstual. Mengacu pada konteks film, banyak situasi yang mendukung setiap
4 adegan dan ujaran memiliki makna yang berbeda-beda. Praanggapan merupakan bagian dari pragmatik yang mengkaji makna melalui asumsi. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa praanggapan adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. Dalam konteks ini penuturlah yang memiliki praanggapan, bukan kalimatnya (Yule,2006: 43). Praanggapan juga berkaitan erat dengan keterikutan atau entailmen, sesuatu yang secara logis ada atau mengikuti apa yang ditegaskan di dalam tuturan. Kebalikan dari praanggapan, kalimatlah yang memiliki keterikutan bukan penuturnya. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, peneliti berasumsi bahwa masih ada berbagai jenis praanggapan dalam tuturan yang terdapat dalam film tersebut. Untuk membuktikan asumsi tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Jenis Praanggapan dalam Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar Karya Alberthiene Endah penting untuk dilaksanakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data lisan mengandung tuturan, latar, partisipan, dan pengetahuan bersama yang dapat membantu peneliti dalam memahami makna tuturan. Dalam data lisan dan tulisan atau wacana yang memiliki gagasan terdapat banyak ide yang ingin disampaikan melalui tuturan. Oleh karena itu, Fokus penelitian ini adalah melihat jenis-jenis praanggapan yang terdapat dalam tuturan pada film tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah apa saja jenis praanggapan yang terdapat dalam film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthiene Endah?
5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan ketentuan rumusan permasalahan, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis praanggapan yang terdapat dalam film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthiene Endah. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang pragmatik, terutama mengenai analisis praanggapan. b. Memberikan masukan yang berguna untuk pengembangan bahasa Indonesia. Setiap waktu bahasa mengalami perubahan sehingga bahasa menjadi luas perkembangannya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menambah referensi mengenai pembahasan analisis praanggapan pada film. b. Bagi guru, terutama guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP atau SMA.